Você está na página 1de 6

1. Al-Asyari a.

Riwayat Berdirinya Asyariyah muncul sebagai status aliran teologi Islam yang dapat dikatakan sebagai reaksi dari aliran Mutazilah yang bersi at rasional! liberal! nautral! alsa i dan sikap kekerasan mereka dalm mengembangkan a"arannya tentang kemakhlukan al-#uran. Aliran ini dipelopori oleh Abu al-$asan al-Asyari %&'(-) (* M+ sebagai orang yang pertama menentang Mutazilah. Ada dua hal yang melatarbelakangi keluarnya al-Asyari dari Mutazilah! yaitu! pertama! karena merasa tidak puas dengan konsep aliran tersebut dalam soalsoal seperti yang diatas. ,edua! melihat perpecahan di kalangan kaum muslimin yang akan mengakibatkan lemahnya mereka! "ika tidak segera diakhiri! al-Asyari sangat khawatir apabila al-#uran dan $adits -abi men"adi korban aham- aham Mutazilah yang menurut pendapatnya tidak dapat dibenarkan. ,etidakbenaran itu karena didasarkan atas pemu"aan akal! sebagaimana "uga akan men"adi korban sikap ahl al-$adits %antropomorpis.al-hasywiyah+ yang hanya memegang lahir %bunyi+ nas-nas agama dengan meninggalkan "iwa dan hampir menyeret Islam ke lembah kebekuan yang tidak dapat dibenarkan. b. /emikiran dan 0oktrin Al-Asyari 1. 1i at-1i at 2uhan Menurut al-Asyari! 2uhan mempunyai si at. Mustahil kata al-Asyari 2uhan mengetahui dengan zat--ya! karena dengan demikian zat--ya adalah pengetahuan dan 2uhan sendiri adalah pengetahuan. 2uhan bukan pengetahuan %3ilm+ tetapi yang mengetahui %3Alim+. 2uhan mengetahui dengan ilmu--ya dan ilmu--ya bukanlah zat--ya. 1i at-si at tersebut tidaklah identik dengan zat--ya! tetapi tidak pula berbeda dengan zat--ya. 1i at-si at tersebut adalah ril walaupun tidak diketahui bagaimananya. 0alam re erensi lain disebutkan! al-Asyari berpendapat bahwa Allah mempunyai semua si at yang sudah di"elaskan dalam al-#uran! seperti mempunyai tangan dan kaki! akan tetapi tidak boleh diter"emahkan secara har iyah melainkan secara simbolis. ,emudian al-Asyari berpendapat bahwa si at-si at Allah itu unik karena tidak bisa dibandingkan dan disamakan dengan si at-si at manusia walaupun tampaknya mirip. Menurut $arun -asution! al-Asyari berpendapat! tidak dapat diingkari bahwa 2uhan mempunyai si at! karena perbuatan-perbuatan--ya! di samping menyatakan bahwa 2uhan mengetahui dan sebagainya! "uga menyatakan bahwa ia mempunyai pengetahuan! kemauan! dan daya. 4. Iman dan ,a ir ,onsep al-Asyari tentang iman dan ku ur bertolak belakang dengan konsep Mutazilah. Menurut Asyariah iman hanya tashdi5 pada Allah sa"a! sedangkan menurut al-Bagdadi iman adalah tashdi5 kepada Allah dan Rasulnya dan berita yang mereka bawa. 6alaupun Asyariah mengakui ada tiga unsur keimanan yaitu tashdi5! ikrar dan amal! akan tetapi yang pokok adalah tashdik! sedang ikrar dan amal hanya cabang. 2egasnya ikrar dan amal bukanlah esensi dari iman. Adapun ka ir adalah orang yang mendustakan Allah dan Rasulnya serta kebenaran yang mereka bawa. 0engan kata lain ka ir adalah orang yang tidak mengucapkan pengakuan dua kalimat sahadat. Mengenai orang Islam yang

melakukan dosa besar Asyariah mengambil pendapat Mur"iah! yaitu menangguhkan persoalannya kepada Allah di akhirat %yaumul hisab+. Menurut aliran Asyariyah! di"elaskan oleh 1yahrastani! iman secara esensial adalah tashdi5 bil al "anan %membenarkan dengan kalbu+. 1edangkan 5aul dengan lisan dan melakukan berbagai kewa"iban utama %amal bil arkan+ hanya merupakan uru %cabang-cabang+ iman. 7leh sebab itu! siapa pun yang membenarkan ke-8saan Allah dengan kalbunya dan "uga membenarkan utusanutusan nya beserta apa yang mereka bawa dari--ya! iman secara ini merupakan sahih. 0an keimanan seseorang tidak akan hilang kecuali ia mengingkari salah satu dari hal-hal tersebut. (. Akal dan 6ahyu 6alaupun al-Asyari dan mutazilah mengakui pentingnya akal dan wahyu! mereka berbeda dalam menyikapi dua hal ini yang memperoleh pen"elasan kontradikti dari akal dan wahyu. Mutazilah mengutamakan akal dan al-Asyari mengutamakan wahyu. 0alam menentukan baik buruk pun ter"adi perbedaan pendapat di antara mereka. Al-Asyari berpendapat bahwa baik dan buruk harus berdasarkan pada wahyu! sedangkan mutazilah berdasarkan pada akal. 9. /elaku 0osa Besar Asyariah menolak a"aran Mutazilah tentang al manzilah bainal manzilatain. Menurut Asyari orang yang berdosa besar tetap mukmin karena imannya masih ada! akan tetapi karena berbuat dosa ia men"adi asik. 1eandainya orang yang berbuat dosa besar itu tidak mukmin dan tidak ka ir! maka di dalam dirinya tidak akan didapati keimanan dan keku uran. $al semacam ini mustahil adanya. 7leh karena mustahil maka hukum bagi orang yang berbuat dosa besar itu bukan ka ir tapi asik. Adapun balasan di akhirat kelak bagi pelaku dosa besar! apabila ia meninggal dan tidak sempat bertaubat! maka menurut al-Asyari! hal itu bergantung pada kebi"akan 2uhan :ang Maha 8sa berkehendak mutla5. 0ari paparan singkat ini! "elaslah bahwa Asyariyah sesungguhnya mengambil posisi yang sama dengan mur"iah! khususnya dalam pernyataan yang tidak mengka irkan para pelaku dosa besar. *. /erbuatan 2uhan dan /erbuatan Manusia - /erbuatan 2uhan Bagi kaum Asyari! aham 2uhan mempunyai kewa"iban tidak dapat diterima! karena bertentangan dengan aham kekuasaan dan kehendak mutlak 2uhan yang mereka anut! begitu "uga dengan berbuat baik dan terbaik! beban diluar kemampuan manusia Asyari menegaskan dalam bukunya al-;uma! bahwa 2uhan dapat meletakkan pada manusia beban yang tidak dapat dipikul. - /erbuatan Manusia Asyariah berpendapat! perbuatan manusia diciptakan 2uhan! bukan diciptakan oleh manusia itu sendiri. <ambaran tentang hubungan perbuatan manusia dengan kehendak dan kekuasaan mutlak 2uhan dikemukakan dalam teorinya alkasb yaitu berbarengnya kekuasaan manusia dengan perbuatan 2uhan . =. ,ehendak Mutlak dan ,eadilan 2uhan Menurut Asyariah Allah berkuasa dan berkehendak mutlak tanpa ada yang membatasi--ya. Allah adalah pencipta segala-galamya dan 0ialah :ang Maha ,uasa mengatur segala sesuatu! baik dan buruk. /erbuatan manusia termasuk

diciptakan oleh Allah! bukan manusia. Manusia sebagai sarana bagi perwu"udan kekuasaan dan kehendak mutlak 2uhan dalam berbuat. ,eadilan 2uhan mereka artikan mereka artikan sama dengan kekuasaan dan kehendak mutlak 2uhan. 2uhan adil berarti ia merdeka berbuat segala sesuatu sebagai penguasa dan pemilik tunggal alam ini. 2anpa ada yang membatasinya. '. 2akdir dan ,ebebasan Manusia Asyariah mengakui daya manusia mempunyai bagian dalam mewu"udkan perbuatannya! akan tetapi daya itu tidaklah dalam arti e ekti . 0alam pandangan Asyariah perbuatan manusia telah diciptakan 2uhan semen"ak azali dan manusia tidak memiliki kemerdekaan dalam berkuasa dan berkehendak atas perbuatannya. &. Melihat Allah Al-Asyari tidak sependapat dengan kelompok ortodoks ekstrim terutama 0zahiriyah yang ber atwa bahwa Allah dapat kita lihat dan dapat bersamanya di Arsy. 1elain itu Al-Asyari "uga tidak sependapat dengan mutazilah yang mengingkari ruyatullah %melihat Allah+ di akhirat. Al-Asyari yakin bahwa Allah dapat dilihat di akhirat namun tidak dapat digambarkan. 4. Al-Maturidi a. Riwayat Berdirinya Al- Maturidiyah merupakan salah satu aliran sunni yang dinisbatkan kepada penggagasnya bernama Muhammad bin Muhammad bin Mahmud! yang dikenal di kalangan masyarakat dengan nama Abu Mansur al-Maturidy. Belum ada catatan yang dapat menun"ukkan dengan pasti kapan tokoh ini lahir! tapi para ulama banyak yang berpendapat bahwa beliau lahir pada pertengahan abad ketiga di daerah 1amarkand dan wa at pada tahun ((( $.. Abu Mansur merupakan salah seorang ulama yang mempela"ari >sulul ?i5h hana i. /ada masa itu ter"adi pergolakan pemikiran khususnya seputar i5ih wa usuuhu khususnya antara $ana iyah dan 1ya iiyah. 0i saat badai perdebatan ter"adi di antara para u5aha dan muhadditsin! serta ulama-ulama mutazilah baik dalam bidang ilmu kalam ataupun i5ih dan usulnya pada kondisi itulah Abu Mansur Al Maturidy hidup. Beliau dikenal sebagai ulama yang beraliran madzhab $ana i. 1ebagaina disebutkan oleh kalangan ulama $ana iah! bahwa Abu Mansur memiliki arus pemikiran teologi yang sama persis dengan Abu $ani ah. b. /emikiran dan doktrin-doktrin Al-Maturidi 1. Akal dan 6ahyu <olongan maturidiyah 1amarkan berpendapat! akal dapat mengetahui adanya 2uhan kewa"iban dan berterima kasih kepada 2uhan dan mengetahui baik dan buruk. 2etapi akal tidak dapat mengetahui bagaimana kewa"iban berbuat baik dan meninggalkan buruk! karena itu wahyu sangatlah diperlukan untuk men"elaskannya. <olongan maturidiyah Bukhara sependapat dengan kaum Asyariyah. 0alam pemikiran teologinya al-Maturidi berdasarkan pada al-#uran dan akal! dalam hal ini sama dengan al-Asyari. -amun porsi yang diberikannya kepada akal lebih besar dari pada yang diberikan oleh al-Asyari. Menurut al-Maturidi! mengetahui 2uhan dan kewa"iban mengetahui 2uhan dapat

diketahui dengan akal. ,emampuan akal dalam mengetahui kemampuan tersebut sesuai dengan ayat-ayat al-#uran yang memerintahkan agar manusia menggunakan akal dalam usaha memperoleh pengetahuan dan keimananya terhadap Allah melalui pengamatan dan pemikiran yang mendalam tentang makhluk penciptaannya. @ika akal tidak memiliki akal untuk memikirkan hal tersebut tentunya Allah tidak akan memerinmtahkan untuk melakukannya. 0an orang yang tidak mau menggunakan akal untuk memperoleh iman dan pengetahuan mengenai Allah berarti meninggalkan kewa"iban yang diperintahkan ayat-ayat tersebut. -amun al-Maturidi berpendapat bahwa akal tidak mampu mengetahui kewa"iban-kewa"iban lainnya. Abu Aahra mengatakan! untuk masalah baik dan buruk al-Maturidi berpendapat bahwa penentu baik dan buruknya sesuatu terletak pada sesuatu itu sendiri! sedangkan perintah dan larangan syariah hanya mengikuti ketentuan akal mengenai baik dan buruknya sesuatu. Ia mengakui bahwa akal tidak selalu mampu membedakan antara baik dan buruk namun terkadang "uga mampu mengetahui sebagian baik dan buruknya sesuatu. 0alam posisi demikian wahyu diperlukan untuk di"adikan pendamping. 1elan"utnya Abu Aahra berpendapat! A;-Maturidi membagi kaitan sesuatu dengan akal pada ( macam yaitu! /ertama! akal dengan sendirinya hanya mengetahui kebaikan sesuatu itu. ,edua! akal dengan sendirinya hanya mengetahui keburukan sesuatu itu. ,etiga! akal tidak mengetahui kebaikan dan keburukan sesuatu! kecuali dengan petun"uk a"aran wahyu. 4. /elaku dosa besar Aliran maturidiyah! baik 1amarkand maupun Bukhara! sepakat menyatakan bahwa pelaku dosa masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya. Adapun balasan yang diperolehnya kelak di akhirat bergantung pada apa yang dilakukannya di dunia. "ika ia meninggal tanpa tobat terlebih dahulu! keputusannya diserahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah 162. "ika menghendaki pelaku dosa besar diampuni! ia akan memasukkan ke neraca! tetapi tidak kekal didalamnya. (. 1i at-si at 2uhan 0apat ditemukan persamaan antara al-Maturidi dan al-Asyari! seperti di dalam pendapat bahwa 2uhan mempunyai si at-si at seperti sama! bashir dan sebagainya. 6alaupun begitu pengertian al-maturidi tentang si at berbeda dengan al-Asyari. Menurut al-Maturidi si at tidak dikatakan sebagai esensinya dan bukan pula dari esensi--ya. 1i at-si at 2uhan itu mulazamah %ada bersama! bacaB inheren+ 0zat tanpa pemisah. 2ampaknya paham al-Maturidi! tentang makna si at cenderung mendekati paham MuCtazilah. /erbedaannya al-Maturidi mengaku adanya si at-si at sedangkan al-MuCtazilah menolak adanya si at-si at 2uhan. 9. Iman 0an ,u ur Iman adalah tashdi5 dalam hati dan diikrarkan dengan lidah! dengan kata lain! seseorang bisa disebut beriman "ika ia mempercayai dalam hatinya akan kebenaran Allah dan mengikrarkan kepercayaannya itu dengan lidah. ,onsep ini "uga tidak menghubungkan iman dengan amal perbuatan manusia. yang penting tasdid dan ikrar. *. /erbuatan 2uhan dan perbuatan manusia

Menurut golongan maturidiyah! kemauan sebenarnya adalah kemauan 2uhan namun tidak selamanya perbuatan manusia dilakukan atas kerelaan 2uhan karena 2uhan tidak menyukai perbuatan-perbuatan buruk. @adi di dalam aliran maturidiyah ada 4 unsurB kehendak dan kerelaan. ,husus mengenai perbuatan manusia! kebi"aksanaan dan keadilan kehendak 2uhan mengharuskan manusia memiliki kemampuan berbuat %ikhtiar+ agar kewa"iban-kewa"iban yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakannya. 0alam hal ini Al-Maturidi mempertemukan antara ikhtiar sebagai perbuatan manusia dan 5udrat 2uhan sebagai /encipta perbuatan manusia. =. ,eadilan dan ,ehendak 2uhan ,ehendak mutlak 2uhan! menurut Maturidiyah 1amarkand! dibatasi oleh keadilan 2uhan. 2uhan adil mengandung arti bahwa segala perbuatan--ya adalah baik dan tidak mampu untuk berbuat serta tidak mengabaikan kewa"ibankewa"iban hanya terhadap manusia. /endapat ini lebih dekat dengan MuCtazilah. Adapun Maturidiyah Bukhara berpendapat bahwa 2uhan mempunyai kekuasaan mutlak! 2uhan berbuat apa sa"a yang dikehendaki--ya dan menentukan segalagalanya tidak ada yang menentang atau memaksa 2uhan dan tidak ada larangan bagi 2uhan. 2ampaknya aliran maturidiyah bukhara lebih dekat dengan asyariyah. '. Melihat 2uhan Al-Maturidi mengatakan bahwa manusia dapat melihat 2uhan. $al ini diberitakan oleh al-#uran! antara lain dalam surat al-#iyamah ayat 44-4(. D6a"ah-wa"ah %orang-orang mukmin+ pada hari itu berseri-seri. ,epada 2uhannyalah mereka melihat.E al-Maturidi lebih lan"ut mengatakan bahwa 2uhan kelak di akhirat dapat dilihat dengan mata! karena 2uhan mempunyai wu"ud walaupun immaterial. -amun! melihat 2uhan! kelak di akhirat tidak dalam bentuknya karena keadaan di akhirat tidak sama dengan keadaan di dunia. &. ,alam 2uhan Mahmud #asim menyebutkan bahwa Al-Maturidi membedakan antara kalam yang tersusun dengan huru dan bersuara dengan kalam na si. ,alam na si adalah si at 5adim bagi Allah! sedngkan kalam yang tersusun dari huru dan suara adalah baharu %hadis+. Al-#uran dalam arti kalam yang tersusun dari huru dan kata-kata adalah baharu %hadis+. ,alam na si tidak dapat diketahui hakikatnya dan bagaimana Allah bersi at dengannya tidak dapat diketahui! kecuali dengan suatu perantara. ). /engutusan rasul Akal tidak selamanya mampu mengetahui kewa"iban yang dibebankan kepada manusia! seperti kewa"iban mengetahui baik dan buruk serta kewa"iban yang dibebankan kepada manusia. 7leh karena itu! menurut al-Maturidi! akal memerlukan bimbingan a"aran wahyu untuk mengetahui kewa"iban-kewa"iban tersebut. @adi pengutusan rasul ber ungsi sebagai sumber in ormasi. 2anpa mengikuti a"aran wahyu yang disampaikan rasul berarti manusia telah membebankan sesuatu yang berada di luar kemampuannya kepada akalnya. /andangan al-Maturidi ini tidak "auh berbeda dengan pandanngan mutazilah yang berpendapat bahwa pengutusan rasul ke tengah-tengah umatnya adalah

kewa"iban 2uhan agar manusia dapat berbuat baik dan terbaik dalam kehidupannya.

Você também pode gostar