Você está na página 1de 23

KELELAHAN OTOT

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BLOK SISTEM TUBUH II

Disusun Oleh : Lusi Hesti Pratiwisari 131610101058

LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2013

DAFTAR ISI

Daftar Isi Bab I : Pendahuluan Bab II : Dasar Teori

......................................................................... . .........................................................................

Bab III : Hasil Percobaan dan Jawaban Pertanyaan ......................................................................... Bab IV : Pembahasan Bab V : Kesimpulan Daftar Pustaka ......................................................................... ......................................................................... .........................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan dari tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut. Kondisi kelelahan setiap orang biasanya berbeda-beda, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan ketahanan tubuh.

Konsep kelelahan dibagi menjadi subyektif, obyektif dan physiological. Kelelahan subyektif adalah dibedakan dengan suatu penurunan kesiagaan, konsentrasi mental, dan motivasi dan kelelahan obyektif adalah dicirikan dengan penurunan input kerja, sedangkan kelelahan fisiologi adalah dihubungkan dengan perwujudan eksternal seperti

ketidakmampuan mempertahankan suatu gaya input yang diberikan, gemetar pada otot, dan kesakitan pada sekelompok otot tertentu yang melaksanakan kontraksi.

Kontraksi serabut otot (muscle fibre contraction) selalu diikuti dengan aktifitas listrik (electrical activity).Elektromiografi (electromyography) adalah sebuah metode untuk pengukuran, menampilkan dan menganalisa setiap sinyal listrik (electrical signal) dengan menggunakan bermacam-macam elektroda. Sebuah sinyal elektromiogram berasal dari sinyal serabut otot pada jarak tertentu dari elektroda dari Kelelahan otot dapat diobservasi dengan mengamati perubahan amplitudo dari sinyal sEMG dalam level microvolt atau dengan mengamati perubahan aktifitas spectral dari sinyal. Pada power frekuensi nilai yang dihasilkan akan sedikit demi sedikit menuju kearah level minimum, hal ini menandakan bahwa ada indikasi kelelahan.

BAB II LANDASAN TEORI

Definisi Kelelahan Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbedabeda, tetapi semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh (Sumamur P.K., 1996). Kelelahan (fatigue) adalah rasa capek yang tidak hilang waktu istirahat (Yayasan Spirita, 2004). Istilah kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun itu bukan satu-satunya gejala. Secara umum gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada pengertian kelelahan fisik atau physical fatigue dan kelelahan mental atau mental fatigue (A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003). Menurut Tarwaka (2004) kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemuliham setelah istirahat. Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan memberikan peluangterjadinya kecelakaan kerja dalam industri. Pembebanan otot secara statispun(static muscular loading) jika dipertahankan dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan RSI (Repetition Strain Injuries), yaitu nyeri otot, tulang, tendon, dan lain-lain yang diakibatkan oleh jenis pekerjaan yang bersifat berulang (repetitive) (Nurmianto, 2003). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kelelahan akibat kerja adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh yang dirasakan secara subjektif yang terjadi akibat kerja fisik atau mental secara berulang sehingga menyebabkanketidaknyamanan, hilangnya efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh yang ditandai oleh adanya pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan kelelahan fisik.

Jenis Kelelahan Menurut Tarwaka, 2004 jenis kelelahan dapat diklelompokkan menjadi tiga jenis yaitu, berdasarkan pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi, dan kelelahan fisik. a. Berdasarkan pelemahan kegiatan, meliputi : 1) Perasaan berat di kepala 2) Lelah seluruh badan 3) Berat di kaki 4) Menguap 5) Pikiran Kacau 6) Mengantuk 7) Ada beban pada mata 8) Pergerakan canggung dan kaku 9) Berdiri tidak stabil 10) Ingin berbaring b. Berdasarkan pelemahan motivasi, meliputi : 1) Susah berfikir 2) Lelah untuk bicara 3) Gugup 4) Tidak berkonsentrasi 5) Sulit memusatkan perhatian 6) Mudah lupa 7) Kepercayaan diri berkurang 8) Merasa cemas 9) Sulit mengontrol sikap 10) Tidak tekun dalam pekerjaan c. Berdasarkan kelelahan fisik, meliputi : 1) Sakit di kepala 2) Kaku di bahu 3) Nyeri di punggung 4) Sesak nafas 5) Haus 6) Suara serak
5

7) Merasa pening 8) Spasma di kelopak mata 9) Tremor pada seluruh badan 10) Merasa kurang sehat Kelelahan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok menurut Sumamur (1999), yaitu berdasarkan proses, waktu, dan penyebab terjadinya kelelahan. a. Berdasarkan proses, meliputi: 1) Kelelahan otot (muscular fatigue) Kelelahan otot menurut Sumamur (1999) adalah tremor pada otot atau perasaan nyeri yang terdapat pada otot. 2) Kelelahan Umum Pendapat Grandjean (dalam Tarwaka, dkk, 2004), biasanya kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja, yang sebabnya adalah pekerjaan yang monoton, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, Sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi. b. Berdasarkan waktu terjadi kelelahan, meliputi: 1) Kelelahan akut, yaitu disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh organ tubuh secara berlebihan dan datangnya secara tiba-tiba. 2) Kelelahan kronis merupakan kelelahan yang terjadi sepanjang hari dalam jangka waktu yang lama dan kadang-kadang terjadi sebelum melakukan pekerjaan, terganggunya emosi (Budiono, 2003). c. Berdasarkan penyebab kelelahan, meliputi: 1) Kelelahan fisiologis merupakan kelelahan yang disebabkan karena adanya faktor lingkungaan fisik, seperti penerangan, kebisingan, panas dan suhu. Seperti perasaan kebencian yang bersumber 2) Kelelahan psikologis terjadi apabila adanya pengaruh hal-hal diluar diri yang berwujud pada tingkah laku atau perbuatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti suasana kerja, interaksi dengan sesama pekerja maupun dengan atasan (Depnaker, 2004:55).
6

Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan Terjadinya kelelahan tidak begitu saja, tetapi ada faktor yang menyebabkannya. Faktor yang menyebabkan kelelahan tersebut antara lain: 1) Usia Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya menurun pada usia 40 tahun. Berkurangnya kebutuhan zat tenaga tersebut dikarenakan telah menurunnya

kekuatan fisik sehingga kegiatan yang bisa dilakukan biasanya juga berkurang dan lebih lamban. Usia atau umur merupakan waktu atau masa hidup seseorang selama masih

hidup di dunia yang dihitung mulai dari manusia dilahirkan. Para ahli psikologi membagi umur menjadi beberapa kelompok-kelompok yang didasarkan pada

pertumbuhan fisik dan pertumbuhan mental antara lain : a. Masa dewasa dini : 18 tahun 40 tahun b. Masa dewasa madya : 41 tahun 60 tahun Usia berkaitan dengan kinerja karena pada usia yang meningkat akan diikuti dengan proses degenerasi dari organ sehingga dalam hal ini kemampuan organ akan menurun. Dengan adanya penurunan kemampuan organ, maka hal ini akan menyebabkan tenaga kerja akan semakin mudah mengalami kelelahan. 2) Jenis Kelamin Pada tenaga kerja wanita akan terjadi siklus biologis setiap bulan di dalam mekanisme tubuhnya sehingga akan mempengaruhi kondisi fisik maupun psikisnya dan hal ini akan menyebabkan tingkat kelelahan wanita akan lebih besar dari pada

tingkat kelelahan pria. 3) Status Gizi Status gizi adalah salah satu faktor dari faktor kapasitas kerja, dimana keadaan gizi buruk dengan beban kerja yang berat akan menganggu kerja dan menurunkan efisiensi serta mengakibatkan kelelahan.

Dalam laporan FAO/WHO/UNU (1985) dinyatakan bahwa Indeks Masa Tubuh (IMT) merupakan indikator status gizi orang dewasa. Nilai IMT dihitung menurut ilmu berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter). Status gizi umum spesifik zat gizi, melainkan lebih erat kaitannya dengan energi dan protein

dapat diukur dengan antropometri. Dengan kata lain antropometri atau ukuran tubuh dapat memberi gambaran status energi dan protein seseorang, karenanya antropometri sering digunakan sebagai indikator status gizi yang berkaitan dengan

masalah kurang energi protein.

Standar IMT untuk orang Indonesia batas ambangnya telah dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis sebagai berikut : a. Penyakit Jantung Seseorang yang mengalami nyeri jantung jika kekurangan darah, kebanyakan menyerang bilik kiri jantung sehingga paru-paru akan mengalami bendungan dan penderita akan mengalami sesak napas sehingga akan mengalami kelelahan. b. Penyakit gangguan ginjal Pada penderita gangguan ginjal, sistem pengeluaran sisa metabolisme akan terganggu sehingga tertimbun dalam darah (uremi). Penimbunan sisa metabolisme

menyebabkan kelelahan. c. Penyakit asma Pada penderita penyakit kecilbronkiolus. Proses asma terjadi gangguan saluran udara oksigen dan karbondioksida bronkus terganggu

transportasi

sehingga terjadi akumulasi karbondioksida dalam tubuh yang menyebabkan kelelahan. Terganggunya proses tersebut karena jaringan otot paru-paru terkena radang.

d. Tekanan darah rendah Pada penderita tekanan darah rendah kerja jantung untuk memompa darah ke bagian tubuh yang membutuhkan kurang maksimal dan lambat sehingga kebutuhan

oksigennya tidak terpenuhi,

akibatnya proses kerja

yang membutuhkan oksigen

terhambat. Pada penderita penyakit paru-paru pertukaran O2 dan CO2 terganggu sehingga banyak tertimbun sisa metabolisme yang menjadi penyebab kelelahan. f. Tekanan darah tinggi Pada tenaga kerja yang mengalami tekana darah tinggi akan menyebabkan kerja

jantung menjadi lebih kuat sehingga jantung membesar. Pada saat jantung tidak mampu mendorong darah beredar ke seluruh tubuh dan sebagian akan

menumpuk pada jaringan seperti tungkai dan paru. Selanjutnya terjadi sesak napas bila ada pergerakan sedikit karena tidak tercukupi kebutuhan oksigennya akibatnya pertukaran darah terhambat. Pada tungkai metabolisme yang menyebabkan kelelahan. Pemulihan Kelelahan Otot Kelelahan dapat dipulihkan dengan istirahat maupun pijatan (message). Istirahat otot dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal sehingga metabolisme karbohidrat kembali berlangsung. Menurut Basiran et al. (2010:9) mengemukakan bahwa, Beberapa kegiatan message mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot. Selain itu pengaruh messaage antara lain mengurangi tingkat kelelahan otot, menguraikan asam laktat dan memperlancar aliran darah, merelaksasi otot, meredakan ketegangan otot, mencegah terjadinya cedera, mempercepat penyembuhan akibat dari overuse, memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran. Pemberian suhu juga mempengaruhi pemulihan pada otot. Pemberian sinar lampu yang panas dan diam untuk beberapa saat dapat menimbulkan terjadi vasodilatasi & berkeringat. Sebaliknya, pemberian air yang dingin menyebabkan vasokonstriksi & hilangnya berkeringat. Dengan begitu kerja otot dapat diperpanjang. terjadi penumpukan sisa

BAB III HASIL PERCOBAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN

Data orang ke-1 Nama : Iman Santoso Adji

Jenis kelamin : Laki - Laki Data orang ke-2 Nama : Ziyana Walidah

Jenis kelamin : Perempuan Data orang ke-3 Nama : Natasha Destanti

Jenis kelamin : Perempuan Data orang ke-4 Nama : M. Maulana Akbari

Jenis kelamin : Lai-laki Data Orang ke 5 Nama : Cholidah Rachmatia

Jenis Kelamin : Perempuan 3.3.1 Percobaan kerja dan istirahat pada kelalahan otot Waktu sampai lelah Perubahan yang terjadi Telapak tangan tampak merah 13 17 Orang coba mengatakan tangannya pegal Terjadi spasme 4 16 Waktu sampai lelah hilang

Orang Ke-4

Parameter Tangan Kanan

10

otot di lengan bagian bawah Tangan Kiri Telapak tangan tampak merah 6 36 Orang coba mengatakan tangannya pegal Terjadi spasme otot di lengan bagian bawah Ke-2 Tangan Kanan 4 41 Telapak tangan tampak merah Orang coba mengatakan tangannya kram Tangan Kiri 1 34 Telapak tangan tampak merah Orang coba mengatakan tangannya kram 2 1 2 1 4

Dari data diatas didapatkan hasil: 1. Kelelahan terjadi akibat otot digunakan berkontraksi terlalu lama, sehingga penggunaan energy terlalu banyak dalam waktu yang relative singkat yang mengakibatkan otot terhambatnya proses pembentukan energy dan otot menjadi lelah. 2. Perbedaan kelelahan pada tangan kanan dan kiri berbeda disebabkan oleh kebiasaan kontraksi dengan menggunakan satu tangan. 3. Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi massa otot, kebanyakan otot laki laki sering digunakan untuk melakukan aktivitas berat yang melatih kerja otot tersebut sehingga laki-laki kontraksinya lebih kuat dan tahan lama.

11

3.3.2 Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan Waktu sampai lelah Perubahan yang terjadi Telapak tangan tampak merah Orang coba mengatakan tangannya pegal 1 50 Terjadi spasme otot di lengan bagian bawah Orang coba mengatakan panas di tangannya Tangan Kiri Telapak tangan tampak merah 145 Orang coba mengatakan tangannya pegal Terjadi spasme otot di lengan bagian bawah Ke-3 Tangan Kanan Telapak tangan tampak merah 115 Orang coba mengatakan tangannya kram Orang coba mengatakan tangannya panas 104 142 159 Waktu sampai lelah hilang

Orang Ke-1

Parameter Tangan Kanan

12

Tangan Kiri

Telapak tangan tampak merah

052 -

Orang coba mengatakan tangannya kram Kaku di seluruh tangan kiri dan ada sensasi panas 30

Dari data diatas didapatkan hasil: 1. Pemijatan yang dilakukan bertujuan untuk memperlancar peredaran darah pada tangan yang telah di beri stimulus berupa stress (tekanan) 2. Tangan kanan lebih cepat mengalami lelah dibandingkan tangan kiri. Hal tersebut disebabkan di tangan kiri terdapat percabangan aorta yang lebih deras mengedarkan darah, secara anatomi jantung terletak lebih condong ke kiri sehingga aliran aorta ditangan kiri lebih cepat dari pada tangan kanan. 3. Perbedaan antara orang pertama dan kedua disebabkan karena pemompaan darah dari jantung pada laki-laki lebih cepat sehingga aliran darah lebih kencang dibandingkan perempuan sehingga ketahanan kontraksi ototnya lebih tahan lama. 3.3.3 Pengaruh suhu dingin dan panas pada kelelahan Waktu sampai lelah Perubahan yang terjadi Telapak tangan tampak merah 304 Orang coba mengatakan tangannya pegal Terjadi spasme otot di lengan bagian bawah 112 Waktu sampai lelah hilang

Orang Ke-1

Parameter Tangan Kanan

13

Orang Coba mengatakan tangganya hangat

Tangan Kiri

Telapak tangan tampak merah

228 -

Terjadi spasme otot di lengan bagian bawah Orang coba mengatakan tangganya hangat 41

Ke-3

Tangan Kanan

Telapak tangan tampak merah

217

Orang coba mengatakan tangannya hangat

101

Tangan Kiri

Telapak tangan tampak merah

102

Orang coba mengatakan tangannya hangat

28

Dari data diatas didapatkan hasil : 1. Pada suhu panas (hangat) proses timbulnya kelelahan akan berlangsung lama karena pembuluh darah didalam tubuh mengalami vasodilatasi yang mengakibatkan aliran darah menjadi lancer.

14

3.2.4 Pengaruh Kerja dan kekuatan pada kelelahan telapak dan jari tangan Tangan Kanan Waktu 227 310 Jumlah Gerakan 100 130

Orang Ke-1 Ke-3

2.3.6 Pengaruh Kelelahan Pada Kecepatan dan Ketrampilam Halus Keterangan Orang Waktu Jumlah manic 5menit pertama Ke-2 949 10 143 132 Konsentrasi menurun saat 5 menit kedua Ke-4 128 120 Mata capek Konsentrasi menurun Jumlah manic 5 menit kedua Yang dirasakan

Catatan: Kedua orang coba merasakan lelah dan nyeri pada bagian lengan bawah dan telapak tangan. 2.3.7 Pemulihan Pemulihan Otot pada Beberapa posisi Tubuh 2.3.8.1 Kepala dan Leher, Lengan Akibat yang Dirasakan

No 1 2 3 4

Parameter Kepala menunduk (anterior fleksi) Kepala miring ke samping (lateral fleksi) Kepala memaling ke samping (rotasi) Kepala menengadah (eksternsi)

Kelelahan 520 302 215 2

Sakit, nyeri dan lelah

15

2.3.8.2 Bahu Akibat yang Dirasakan

No

Parameter Bahu maksimal dengan tangan teruntai ke bawah Bahu diangkat dengan lengan atas sebidang

Kelelahan 2 1 05

Panas, nyeri dan lelah

2.3.8.2 Punggung Akibat yang Dirasakan

No

Parameter Badan dan kepala digerakan ke depan

Kelelahan (detik)

(kaki tegak lurus lantai membentuk sudut 135)

Berkeringat, nyeri dan lelah

Gerakan mengangkat lengan atas sebidang dengan bahu

2 05

16

PERTANYAAN 1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian? Jelaskan mekanismenya! 2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan ketrmpilan kerja? Jelaskan mekamismenya! 3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! 4. Bagaimana pengaruh infra red pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! 5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! 6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! 7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! 8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah? Mengapa, jelaskan dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi dapat mengurangi keletihan kerja? JAWABAN 1. Terjadi penurunan tingkat konsentrasi setelah orang coba mengalami kelelahan, hal itu mengakibatkan ketelitian orang coba dalam mengerjakan pekerjaan juga ikut menurun. Tingkat ketelitian menurun karena suplai nutrisi dan dan oksigen dalam pembuluh darah ke otak menurun sehingga terjadi kelelahan otot, kelelahan meningkat hampir sebanding dengan kecepatan penurunan gula darah (glikogen) otot yang menyebabkan penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromuscular menurun dan berakibat pada berkurangnya ketelitian 2. Kelelahan otot dapat menyebabkan rasa lelah dan nyeri pada bagian lengan bawah dan telapak tangan sehingga kecepatan dan ketrmpilan kerja menurun. Disamping itu

kelelahan dapat mengakibatkan spasme otot yang menyebabkan terganggunya fungsi motorik dan menggurangi ketrampilan kerja menurun. Emosi juga meningkat

dikarenakan rasa nyeri. Hal tersebut menyebabkan kecepatan semakin menurun dan ketrampilan tidak terkordinasi dengan baik. Dari sisi peningkatan emosi akibat rasa nyeri tersebut juga menurunkan ketrampilan kerja. 3. Istirahat otot dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal sehingga oksigen dapat diberikan pada proses metabolisme karbohidrat yang mengakibatkan proses

metabolisme berjalan dengan normal dan proses pembentukan energi dalam bentuk ATP dapat dihasilkan secara optimal.

17

4. Pemberian infra merah menimbulkan panas pada permukaan kulit yang disinari. Pemberian panas ini mengakibatkan pembuluh darah kapiler mengalami vasodilatasi, selain itu suhu supervicial kulit akan meningkatkan sehingga proses sirkulasi darah yang tersendat karena tekanan yang diberikan berangsur dapat kembali normal. 5. Pemijatan mampu memberikan banyak manfaat bagi semua sistem tubuh antara lain, efek pijat pada syaraf mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan aktivitas otot, pembuluh dara akan sah, dan kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau merasa lemah. Beberapa kegiatan pijat mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot dan kram. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam bergerak. 6. Pengaruh suhu yang terlalu dingin pada otot (<20C selama 5 menit) dapat menegangkan kerja otot karena pemberian suhu panas sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena pemberian suhun panas menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan pemberian suhu dingin dapat menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah. 7. Pemberian panas ini mengakibatkan pembuluh kapiler membesar dan meningkatkan suhu supervicial kulit sehingga sirkulasi darah dapat berjalan normal karena terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Panas juga mengakibatkan tubuh berkeringat. Pengeluaran keringat bertujuan mengatur suhu tubuh agar panas yang diberikan tidak membakar kulit. 8. Pada berbagai posisi tubuh yang dalam keadaan diam pada waktu yang lama dapat mengakibatkan banyak otot yang berkontraksi sehingga semakin cepat terjadi pembendungan aliran pembuluh darah di satu sisi. Apabila beberapa bagian tubuh tidak teraliri darah bagian tubuh tersebut terasa seperti kesemutan. Hal tersebut dikarenakan pasokan Oksigen yang dibawa darah pada bagian tubuh tersebut sedikit sehingga metabolisme sel terganggu. Dan pada posisi ekstensi terdapat ketidakseimbangan kebutuhan energi oleh karena posisi tubuh yang melawan gravitasi bumi, adanya gaya gravitasi bumi menyababkan proses pemompaan darah dari jantung yang semakin melambat dan pasokan darah pada daerah tersebut akan berkurang, berkurangnya

18

pasokan darah kaya oksigen akan menghambat proses glikolisis pada otot sehingga menyebakan cepat terjadi kelelahan otot dan perasaan lelah pada orang coba. Pada saat menangani pasien, dokter gigi akan berdiri dalam waktu yang cukup lama secara otomatis dokter gigi akan menahan seluruh beban tubuhnya saat memeriksa pasien. Keadaan seperti itu dapat menyebabkan terjadinya kelelahan otot karena banyaknya otot yang berkontraksi dalam waktu yang relatif lama. Kelelahan otot tersebut tidak baik karena dapat mengurangi konsentrasi dokter gigi dalam pelayanan terhadap pasiennya. Kelelahan otot tersebut dapat dikurangi dengan berbagai cara, yaitu Istirahat yang cukup. Istirahat dapat memulihkan ketegangan otot dan memperlancar peredaran darah setelah memeriksa pasien. Mengkonsumsi nutrisi yang cukup agar metabolisme berjalan baik sehingga kerja otot pun dapat dioptimalkan. Olahraga teratur. Pengaruh olahraga adalah memperlancar peredaran darah seharihari sehingga metabolisme dapat berjalan dengan baik. Apabila terjadi nyeri di permukaan tubuh akibat posisi tubuh yang kurang baik segera lakukan pemijatan agar peredaran darah menjadi lancar kembali dan kelelahan otot menghilang. Atau dengan terapi suhu dengan memberi panas melalui cahaya infra red kemudian diberi suhu dingin agar vasodilatasi dan vasokontriksi terjadi sehingga peredaran darah pun menjadi lancar.

19

BAB IV PEMBAHASAN

Kontraksi otot yang terlalu lama menyebabkan berkurangnya ATP dalam tubuh karena proses metabolism tidak sempat terjadi. Kelelahan otot terjadi karena otot tidak mampu lagi berkontraksi sebab kontraksi yang kuat dan lama dapat mengakibatkan kekurangan energi. Otot berkontraksi dengan memerlukan energi dalam metabolisme membentuk ATP. Ketika kontraksi terjadi terus menerus maka energi akan habis dan terjadilah kelelahan otot. Apabila hal tersebut terjadi maka diperlukan pengembalian energi melalui nutrisi yang dibawa oleh sistem peredaran darah sehingga metabolisme karbohidrat berjalan secara normal dan otot pun dapat menerima energi sehingga aktivitas otot menjadi normal kembali. Pada kedua tangan terjadi perbedaan kelelahan otot karena antara tangan kanan dan kiri memiliki kebiasaan yang berbeda dan biasanya perbedaan ini juga terjadi karena kebiasaan penggunaan satu tangan dalam beraktivitas. Pada umumnya tangan kanan lebih cepat lelah dibandingkan tangan kiri. Hal ini disebabkan karena tangan di tangan kiri terdapat percabangan aorta yang lebih deras mengedarkan darah karena lebih dekat dengan posisi jantung. Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi massa otot sehingga laki-laki kontraksinya lebih kuat dan tahan lama.Perbedaan antara orang pertama dan kedua disebabkan karena laki-laki mengalirkan darah lebih kencang dibandingkan perempuan sehingga ketahanan kontraksi ototnya lebih tahan lama. Kelelahan otot dapat menyebabkan rasa lelah dan nyeri pada bagian tertentu sehingga timbul berbagai kelainan seperti ketelitian dan ketrampilan kerja terganggu. Emosi juga meningkat akibat respon rasa nyeri yang terjadi. Peningkatan emosi tersebut menyebabkan tingkat konsentrasi menurun dan keselarasan sensorik dan motorik terganggu. Pada berbagai posisi tubuh yang dalam keadaan diam dalam keadaan yang lama dapat mengakibatkan banyak otot yang berkontraksi sehingga semakin cepat terjadi pembendungan aliran darah di satu sisi. Apabila beberapa bagian tubuh tidak teraliri darah bagian tubuh tersebut terasa seperti kesemutan. Seperti pada posisi ekstensi, terdapat ketidakseimbangan kebutuhan energi oleh karena posisi tubuh yang melawan gravitasi bumi menyebakan cepat merasa lelah.
20

Pemulihan kelelahan otot dapat dilakukan dengan cara mengistirahatkan otot, pemijatan dan pemberian panas dan dingain. Istirahat berfungsi untuk mengembalikan sirkulasi darah.Istirahat otot dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal sehingga oksigen dapat diberikan pada proses metabolisme karbohidrat sehingga proses metabolisme berjalan dengan normal kembali dan energi dalam bentuk ATP dapat dihasilkan secara optimal.. Pemberian berbagai suhu juga dapat mengurangi kelehan otot. Pemberian inframerah menimbulkan panas pada permukaan yang disinari. Pemberian panas ini mengakibatkan vasodilatasi pembuluh kapiler dan meningkatkan temperatur kulit sehingga sirkulasi darah dapat berjalan normal. Pengaruh suhu yang terlalu dingin pada otot (<20C selama 5 menit) dapat menegangkan kerja otot karena pemberian suhu panas sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena pemberian suhun panas menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan pemberian suhu dingin dapat menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah. Dalam kegiatan dokter gigi saat menangani pasien, dokter gigi akan berdiri dalam waktu yang sangat lama dan menahan seluruh tubuhnya saat memeriksa pasien. Keadaan seperti itu dapat menyebabkan kelelahan otot karena banyaknya otot yang berkontraksi dalam waktu yang relatif lama. Kelelahan otot tersebut dapat dikurangi dengan berbagai cara, yaitu Istirahat yang cukup. Istirahat dapat memulihkan ketegangan otot dan memperlancar peredaran darah setelah memeriksa pasien. Mengkonsumsi nutrisi yang cukup agar metabolisme berjalan baik sehingga kerja otot pun dapat dioptimalkan. Olahraga teratur. Pengaruh olahraga adalah memperlancar peredaran darah seharihari sehingga metabolisme dapat berjalan dengan baik.

21

BAB V KESIMPULAN

Kelelahan otot adalah keadaan dimana otot tidak mampu lagi berkontraksi sebab kontraksi yang kuat dan lama dapat mengakibatkan kekurangan energi. Pada kedua tangan terjadi perbedaan kelelahan otot karena antara tangan kanan dan kiri memiliki kebiasaan yang berbeda.Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi massa otot sehingga laki-laki kontraksinya lebih kuat dan tahan lama. Kelelahan otot dapat menyebabkan rasa lelah dan nyeri pada bagian tertentu sehingga timbul berbagai kelainan seperti ketelitian dan ketrampilan kerja terganggu. Pada berbagai posisi tubuh yang dalam keadaan diam dalam waktu lama dapat mengakibatkan banyak otot yang berkontraksi sehingga semakin cepat terjadi pembendungan aliran darah di satu sisi. Pemulihan kelelahan otot dapat dilakukan dengan cara mengistirahatkan otot, pemijatan dan pemberian panas dan dingin.

22

DAFTAR PUSTAKA

Guyton AC and Hall JE. 2007. Fisiologi Kedokteran.Jakara: Penerbit Buku Kedokteran Hafez ESE. 2000 Hembing, Wijayakusuma. 2000. Ensiklopedia Millenium. Jakarta: Prestasi I nsan Indonesia
Luttman. A. 1996, Physiological basisand concepts of electromyography in: Electromyography in ergonomics, edited byShrawan Kumar and Anil Mital, Institut furArbeitsphysiologie an der UniversitatDortmund, Dortmund. Taulor & FrancisPublishers

Purnama, Ridwan. 2012. Perbandingan Pengaruh Message dan Akupresur terhadap Recovery Perenang. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia\ Wati WW, Salim D, Sumadikarya IK, dkk. 2011. Muskuloskeletal-1. Jakarta: UKRIDA

23

Você também pode gostar