Você está na página 1de 2

ANAK MANIS MUTIARA HATI KARYA : RIZKY MAULANA Dari kejauhan terlihat seorang anak perempuan membawa tongkat

besi tengah dituntun oleh Ibu Guru menuju guru piket. Dia memakai jilbab putih berbalut pakaian SD dan memakai nametag bernamakan 'Rizky Amalia' dia datang dari arah utara. Pandangan kami sontak tertuju olehnya betapa kagetnya bahwa anak itu memiliki kekurangan Dia berdiri tepat didepan ku sambil sesekali berbicara pada guru yg lain, ternyata dia menunggu mamah nya untuk dijemput Pandangan ku terus memperhatikan anak itu, sambil sesekali mengucap istigfar hati pun bergetar, dalam pikiran ku hanyalah bagaimana caranya iya bisa belajar ? Dan menyesuaikan dengan teman-teman nya yang lain ? Itu yang terlintas dalam benak ku tentang anak itu. Sesekali guru-guru yang ada disitu mencoba membuka percakapan dengan dirinya, menanyakan 'mana mamahmu?', Tetapi dia hanya terdiam dan membisu. Dari arah timur datang lah wanita separuh baya menggunakan sepeda motor dan memarkirkan motornya, lalu guru-guru yang lain berkata 'itu mamahnya' Sontak pandangan ku pun berpindah ke ibu yang barusan datang dengan tergesa-gesa tadi. Dia langsung menghampiri kami di guru piket. Tahukan anda apa yang anak itu ucapkan ketika pertama kali berjumpa dengan ibunya ? 'MAMA...MAMA..!!!' Subhannallah terenyuh hati ku ketika kata itu yang terucap olehnya Sambil memeluk pinggang mamah nya, anak itu terus berucap 'MAMAH..MAMAH' mamahnya mencoba menenangkan anaknya dengan sentuhan yang lembut tepat dikepala nya, lalu mamah nya berpamitan dengan guru-guru yang lain, sambil menuntun anak-nya bersalaman dengan guru-guru yang ada disana, lalu anak itu berpamitan satu persatu dengan semua guru yang ada disana, sambil dibantu oleh mamahnya karena anak itu kesulitan dalam melihat. Lalu dia pergi bersama mamah nya menuju sepeda motor yang di gunakan tadi, dengan sabar mamahnya menuntun dia untuk menaiki motor. Setelah naik mamahnya berkata 'pegangan yah nak, pegangan sama mamah yang kencang takut nanti kamu jatuh' kata-kata itu yang keluar pandangan ku terus mengikuti sampai mereka benar-benar hilang dari pandanganku,entah apa yang terlintas dibenak ku saat itu ?. Aku pun berpamitan dengan guru yg ada disini aku keluarkan sepeda motor ku, sepanjang jalan aku terus memikirkan anak tadi bagaimana caranya dia belajar dan menyesuaikan, dengan temanteman sebaya nya yang lain. Secara logis anak ini hanya bisa mendengar dan berbicara,Sedangkan sekolah ini Negeri umum yang tidak memiliki fasilitas memadai untuk anak-anak seperti dia. Apakah dengan hanya mendengar dan berbicara anak ini bisa belajar dengan nyaman ? Hanya Allah lah yang tahu bagaimana caranya dia bisa belajar dengan nyaman dan memang Allah menciptakan manusia dengan segala Kelebihan dan kekurangannya, dan Allah lah Maha Pencipta yang agung. Perbedaan memang bukan lah segalanya kita semua sama, semoga anak itu bisa menjadi yang

terbaik di keluarganya dan dapat membuat mamahnya tersenyum dengan prestasi yang dicapai darinya. Amin ya Rabbal Alamin

Você também pode gostar