Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1.1.Latar Belakang Kebutuhan gizi seimbang bagi manusia sangatlah penting untuk menyuplai kesehatan tubuh. Ilmu Gizi merupakan salah satu ilmu terapan yang berkaitan dengan berbagai ilmu dasar seperti ilmu kimia, biokimia, biologi, fisiologi, pathologi, ilmu pangan, dan lain-lain. Oleh karena itu, untuk mengetahui permasalahan gizi seseorang, kita harus mengetahui dan memahami ilmu-ilmu yang relevan dengan kebutuhan gizi. Berbicara masalah gizi, kita tidak terlepas dari pembahasan mengenai zat-zat makanan atau nutrisi yang masuk kedalam tubuh. Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh dapat melakukan fungsi-fungsinya dengan sebaikbaiknya. Dengan perkataan lain zat gizi sangat diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan dan pemeliharaan tubuh beserta semua fungsinya. Banyak masalah-masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat tidak adanya keseimbangan gizi yang lebih dikenal sebagai akibat gizi salah. Gizi salah yang diderita pada masa janin (dalam kandungan) dan masa anakanak dapat menghambat antara lain kecerdasan, motivasi, kesanggupan belajar. 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang didapatkan adalah sebagai berikut. 1. Apa yang Dimaksud dengan Diet? 2. 1.3.Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
BAB II PEMBAHASAN
2.2. Macaam-Macam Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih A. Sindroma Nefrotik B. Gagal Ginjal Akut C. Penyakit Ginjal Kronik D. Transplantasi Ginjal E. Gagal Ginjal dengan Dialisis F. Nefrolitiasis (Batu Ginjal) G. Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat H. Batu Asam Urat
2.3. Diet Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih A. Diet Sindroma Nefrotik a. Gambaran Umum
b. Tujuan Diet c. Syarat Diet d. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian B. Diet gagal Ginjal Akut a. Gambaran Umum b. Tujuan Diet c. Syarat Diet d. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian e. Makanan yang Dianjurkan f. Bahan Makanan Sehari g. Nilai Gizi h. Pembagian Bahan Makanan Sehari i. Contoh Menu Sehari j. Cara Memesan Diet C. Diet Penyakit Ginjal Kronik a. Gambaran Umum b. Tujuan Diet c. Syarat Diet d. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian e. Bahan Makanan Sehari f. Nilai Gizi g. Pembagian Bahan Makanan Sehari h. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan i. Contoh Menu Sehari j. Cara Memesan Diet D. Diet Transplantasi Ginjal a. Gambaran Umum b. Tujuan Diet c. Syarat Diet d. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian e. Bahan Makanan Sehari f. Nilai Gizi g. Pembagian Bahan Makanan Sehari h. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Bahan Makanan yang Dianjurkan Sumber lemak tidak jenuh ganda, sayur-sayuran dan buah-buahan. Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Sumber lemak jenuh, sumber kolesterol, sumber gula sederhana seperti gula pasir, gula merah, madu, dan makanan manis yang berlebihan bila terjadi hiperkolesterolemia atau hipertrigliseridemia. i. Contoh Menu Sehari Pagi Nasi Ayam goreng Tempe bacem Tumis buncis teh Siang Nasi Empal daging Tumis tempe cabe ijo Sup sayuran buah Malam Nasi Ikan bumbu acar kuning Pepes tahu Sayur asam Buah
j. Cara Memesan Diet Diet Transplantasi I/II (DT I/II), Diet disusun secara individual. E. Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis a. Gambaran Umum Dialisis dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat, dimana ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolism, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormone-hormon. Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan produk-produk sisa metabolism menimbulkan gejala uremia. Dialysis dilakukan bila hasil tes kliren keratin < 15 ml per menit.
Dialysis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialysis peritoneal. Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialisis. Pada proses hemodialisis, aliran darah di ginjal dialirkan melalui membrane semipermeabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga produk-produk sisa mtabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh. Pada proses dialysis peritoneal, aliran darah dialihkan melalui dinding semipermeabel dari peritoneum. Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialysis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh. Karene nafsu makan pasien umumnya rendah, perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet yang ditetapkan. b. Tujuan Diet Tujuan Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis adalah untuk : 1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi, agar pasien dapat melakukan aktivitas normal. 2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. 3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolism tidak berlebihan. c. Syarat Diet Syarat Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis adalah : 1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada pasien hemodialisis (HD) maupun Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Pada CAPD diperhitungkan jumlah energy yang berasal dari cairan dilaisis. Bila diperlukan penurunan berat badan, harus dilakukan secara berangsur (250-500gr/minggu) untuk
mengurangi resiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak (Lean Body Mass). 2. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama dialysis, yaitu 1-1,2 g/kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3g/kg BB ideal/hari pada CAPD.50% protein hendaknya bernilai biologi tinggi. 3. Karbohidrat cukup, yaitu 55-75% dari kebutuhan energy total. 4. Lemak normal, yaitu15-30% dari kebutuhan energy total. 5. Natriun diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar /24jam, yaitu: 1g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g untuk tiap 0,5 liter urin (HD) 1-4g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g untuk tiap 0,5 liter urin (CAPD). 6. Kalium sesuai dengan urin yang keluar /24jam, yaitu: 2g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g untuk tiap 1 liter urin (HD). 3g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g untuk tiap 1 liter urin (CAPD) 7. Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu diberikan suplemen kalsium. 8. Fosfor dabatasi, yaitu < 17 mg / kg BB ideal / hari. 9. Cairan dibatasi , yaitu jumlah urin /24 jam ditambah 500-750 ml. 10. Suplemen vitamin bila diperlukn , terutam vitamin larut air seperti B6, asam folt , dn vitamin C. 11. Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung energy dan protein dingin.
d. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian Diet pada dialysis bergantung pada frekuensi dialysis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran badan pasien. Diet untuk pasien dengan dialysis biasanya harus direncanakan perorangan. Berdasarkan berat badan dibedakan 3 jenis Diet Dialisis : 1. Diet Dialisis I, 60 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 50kg. 2. Diet Dialisis II, 65 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 60kg. 3. Diet Dialisis III, 70 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 65kg. e. Bahan Makanan Sehari Bahan makanan Beras 60 gr protein Berat (g) 200 urt 3gls nasi 65gr protein Berat (g) 200 urt 3gls nasi 70gr protein Berat(g) 220 Urt 3 gls nasi Maizena Telur ayam Daging Ayam Tempe Sayuran Pepaya Minyak Gula pasir Susu bubuk 50 50 75 200 300 30 50 10 1ptg sdg 1ptg sdg 3ptg sdg 1gls 3ptg sdg 3sdm 5sdm 2sdm 50 50 100 200 300 30 50 10 1ptg sdg 1ptg sdg 4ptg sdg 2gls 3ptg sdg 3sdm 5sdm 2sdm 75 50 100 200 300 30 50 10 1ptg bsr 1ptg sdg 3ptg sdg 1gls 3ptg sdg 3sdm 5sdm 2sdm 15 50 3sdm 1btr 15 50 3sdm 1btr 15 50 3sdm 1btr
Susu
100
0,5 gls
100
0,5 gls
100
0,5 gls
f. Nilai Gizi Protein 60g Energy (kkal) Protein (g) 2002 62 (12% energy total) Lemak (g) 67 (30% energy total) Karbohidrat (g) 290 (58%energy total) Kalsium (g) Besi (mg) Fosfor (mg) Vitamin A (RE) Tiamin (mg) Vitamin C (mg) Natrium (mg) Kalium (mg) 547 21,5 917 38630 0,8 254 400 2156 Protein 65g 2039 67 (13% energy total) 68 (30% energy total) 293 (57%energy total) 579 24 957 38643 0,8 254 400 2156 Protein 70g 2127 72 (13% energy total) 72 (30% energy total) 301 (57%energy total) 583 24,8 1013 38652 0,8 254 423 2288
g. Pembagian Bahan Makanan Sehari Waktu dan Bahan Makanan Berat(g) pagi Beras 50 urt gls nasi Telur ayam 50 1btr 50 Berat(g) 50 urt gls nasi 1btr 50 Berat(g) 60 urt gls nasi 1btr Protein 60g Protein 65g Protein 70g
Sayuran Gula pasir Minyak Pukul 10.00 Susu bubuk Gula pasir pepaya Siang beras
50 10
gls 1sdm
50 10
gls 1sdm
50 10
gls 1sdm
10 10
1sdm 2sdm
10 10
1sdm 2sdm
10 10
1sdm 2sdm
10
1sdm
10
1sdm
10
1sdm
100 75
100 75
100 75
Daging
50
1ptg sdg
50
1ptg sdg
75
1ptg sdg
Tempe
25
1ptg sdg
50
2ptg sdg
50
2ptg sdg
Sayuran Papaya
75 100
75 100
75 100
10 15
1sdm 3sdm
10 15
1sdm 3sdm
10 15
1sdm 3sdm
100 30
gls 3sdm
100 30
gls 3sdm
100 30
gls 3sdm
75
1gls nasi
Ayam
50
1ptg sdg
Tempe
50
2ptg
h. Contoh Menu Sehari Makan Pagi Nasi Telur dadar Tumis sayuran teh
Makan Siang/Malam Nasi Daging/ayam goreng Tumis tahu/tempe Cah sayuran buah
i. Cara Memesan Diet Diet Dialisis (DD) 60 g protein Diet Dialisis (DD) 65 g protein Diet Dialisis (DD) 70 g protein Atau secara spesifik menyatakan kebutuhan gizi perorangan (termasuk kebutuhan natrium dan cairan) F. Diet Nefrolitiasis (Batu Ginjal) a. Gambaran Umum
Batu ginjal terbentuk bila konsentrasi mineral atau gambar dalam urin mencapai nilai yang memungkinkan terbentuknya kristal, yang akan mengendap pada tubulus ginjal atau ureter. Meningkatnya konsentrasi garam-garam ini disebabkan adanya kelainan metabolisme atau pengaruh lingkungan. Sebagian besar batu ginjal merupakan garam kalsium, fosfat, oksalat, serta asam urat. Batu ginjal lainnya adalah batu sistin tetapi jarang terjadi. Batu ginjal lebih banyak ditemukan pada orang laki-laki dewasa daripada orang dewasa perempuan. Hiperkalsiuria, hiperurikosuria, hiperoksalouria, rendahnya volume dan pH urin merupakan faktor resikoterjadinya batu ginjal. Asupan cairan yang tinggi (2,5-3 liter per hari) dapat menghasilkan paling kurang 2 liter urin/hari, dapat mencegah terbentuknya berbagai jenis batu ginjal. Kebutuhan cairan bertambah dengan adanya kenaikan suhu pada lingkungan dan peningkatan aktivitas. Separuh cairan hendaknya adalah air putih. Gejala batu ginjal adalah rasa nyeri pada abdomen, mual, muntah, infeksi pada saluran kemih, dan sering buang air kecil. Penyakit ini sering kambuh kembali. Agar bisa dilakukan upaya penyembuhan yang tepat, hendaknya dilakukan analisis yang terhadap jenis batu dan penyakit yang menjadi penyebabnya. b. Tujuan Diet Tujuan Diet Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah untuk : 1. Mencegah atau memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal. 2. Meningkatkan ekskresi garam dalam urin dengan cara mengencerkan urin melalui peningkatan asupan cairan. 3. Memberiken diet sesuai dengan komponen utama batu ginjal.
c. Syarat Diet Syarat-syarat Diet Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah : 1. Energi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. 2. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total. 3. Lemak sedang, yaitu 15-25% dari kebutuhan energi total. 4. Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total. 5. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3liter/hari, separuhnya berasal dari minuman. 6. Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu. G. Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat a. Gambaran Umum Sebagian besar batu ginjal terdiri dari batu oksalat (80%), tunggal atau bergabung dengan kalsium fosfat. Umumnya hiperkalsiuria (>200mg dalam urin sehari) terjadi karena tingginya absorpsi kalsium. Penyebabnya bermacam-macam, yaitu hiperparatiroidisme, hiperurikosuria, hiperkalsiuria idiopatik, hiperoksaluria, dan sitrat dalam urin rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan memperbaiki penyebabnya secara khusus. Hiperkalsiuria dibagi dalam 2 kelompok, yaitu tipe I, yang tidak tergantung pada diet ( kalsium dalam urin tidak tergantung bpada asupan kalsium) dan tipe II, yang tergantung pada diet (kalsium urin tinggi, jika asupan kalsium tinggi). Hiperkalsuria tipe I dianjurkan mengkonsumsi kalsium adekuat tetapi tidak berlebihan. Hiperkalsiuria tipe II dianjurkan mengontrolasupan kalsium dalam batas-batas normal, yaitu 500-800mg untuk laki laki dan 500-600mg untuk perempuan. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan keseimbangan kalsium negatif dan meningkatkan absorbsi oksalat, sehingga meningkatkan
resiko pembentukan batu. Asupan asam oksalat dalam makanan hendaknya dibatasi.
b. Tujuan Diet Tujuan Diet batu kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat adalah untuk mencegah atau memperlambat terbentuknya batu kalsium oksalat dan batu kalsium fosfat.
c. Syarat Diet Syarat-syarat Diet batu Kalsium Oksalat dan kalsium Fosfat adalah : 1. energi sesuai dengan kebutuhan. 2. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total atau 0,8 g/kg BB/ hari 3. Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total. 4. Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total. 5. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separo berasal dari minuman. 6. Natrium sedang, yaitu 2300mg (setara dengan 5gram garam dapur), karena kalsium dapat memicu hiperkalsiuria. 7. Kalsium normal, yaitu 500-800mg/hari. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan keseimbangan kalsium negatif. 8. Serat tidak larut air tinggi, karena serat dapat mengikat kalsium, sehingga membatasi poenyerapannya. 9. Oksalat rendah dengan membatasi makanan tinggi oksalat. 10. Fosfat normal. Diet rendah fosfat ternyata tidak dapat mencegah pembentukan batu fosfat.
d. Bahan Makanan yang Dibatasi Sumber kalsium : Susu dan keju serta makanan yang dibuat dari susu. Teri dan ikan yang dimakan dengan tulang.
Sumber oksalat : Makanan yang dapat meningkatkan ekskresi oksalat melalui ginjal yaitu kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur, kacangkacangan, the, cokelat.
H. Diet Batu Asam Urat a. Gambaran Umum Batu asam urat berkaitan dengan penyakit Gout artritis, yaitu penyakit yanmg bersifat malignant dan penyakit gastrointestinal yang disertai dengan diare. P[enyakit ini berpengaruh terhadap metabolisme purin. Batu asam urat terbentuk karena hiperurikemia, dehidrasi, atau nilai pH urin yang rendah (bersifat asam). Makanan yang mengandung purin tinggi, umumnya menghasilkan urin yang bersifat asam dan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urin. Oleh sebab itu, disamping meningkatkan asupan cairan dan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi, perlu diusahakan untuk meningkatkan pH urin. b. Tujuan Diet Tujuan Diet Batu Asam Urat adalah untuk : 1. Membantu menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah. 2. Meningkatkan pH urin menjadi 6,0-6,5.
c. Syarat Diet Syarat-syarat diet Batu Asam Urat adalah : 1. Energi sesuai dengan kebutuhan. 2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total. 3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total. 4. Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total. 5. Hindari bahan makanan sumber protein yang mengandung purin >100mg/100g bahan makanan 6. Makanan yang bmenghasilkan sisa basa tinggi diutamakan, dan yang menghasilkan sisa asam tinggi dibatasi. 7. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3liter/hari, separonya berasal dari air putih. 8. Mineral dan vitamin cukup. Dalam menyusun diet, perhatikan daftar kadar purin dalam bahan makanan dan daftar makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi, sisa asam tinggi dan yang bersifat netral. Bahan Makanan yang Cenderung Menghasilkan Sisa basa Tinggi Susu Lemak Sayuran Buah : susu, susu asam, dan krim : minyak kelapa, kelapa, santan : semua jenis sayuran, terutama bayam dan bit. : semua jenis buah
Bahan Makanan yang Cenderung Menghasilkan Sisa Asam Tinggi Sumber karbohidrat : nasi, roti, dan hasil terigu lainnya.
Sumber protein
Bahan Makanan yang Bersifat Netral Sumber karbohidrat madu Sumber protein : minyak goreng selain minyak kelapa, : jagung, tapioka, gula, sirup, dan
d. Cara Memesan Diet o Diet rendah oksalat tinggi sisa asam (batu kalsium) o Diet rendah purin tinggi sisa basa (batu asam urat)