Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
FISIKA TERAPAN
PANAS PELARUTAN
DISUSUN OLEH:
1. Arief Candra Edison
061240411464
2. Fitri Ramayanti
061240411467
3. Hardiansyah
061240411469
061240411472
061240411476
6. Munardo Saputra
061240411479
7. Tri Amrullah
061240411482
8. Wulan appriani
061240411485
PANAS PELARUTAN
I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan :
1.
2.
2.
Kalorimeter
Thermometer 0-100
Stopwatch
Oven
Kaca arloji
Neraca analitik
Hot plate
Spatula
Desikator
CuSO4.5H2O
CuSO4 anhidrat
Aquadest
jika suatu mol zat terlarut diarutkan dalam jumlah larutan tak terhingga,
sehingga konsentrasinya tidak beruba dalam penambahan 1 mol zat terlarut. Secara
matematik didefinisikan sebagaimana d = m H/dm, yaitu perubahan panas diplot
sebagai jumlah mol zat terlarut dan entalpi pelarut deferensial dapat diperoleh dengan
mendapatkan kemiringan tergantung pada konsentrasi larutan.
Kalor adalah sutu bentuk energy ang diterimah oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau bentuk wujudnya. Kalor berbeda
dengan suhu, karena adalah ukuran dalam suatu derajat panas. Kalor merupakan suatu
kuantitas atau jumlah panas balik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
Kalor (Q) dapat dirtikan sebagai energy yang dipindahkan melalui batas-batas
system,
sebagian
besar
akibat
dari
adanya
perbedaan
antara
system
dan
benda sangat besar. Begitu juga sebaliknyajika suhu rendah, maka kalor yang
dikandung sedikit.
Kalor adalah energy yang dipindahkan dri suatu benda atau tubuh kepada
benda lain akibat suatu perbedaan suhu diantara mereka. Kalor dinyatakan dalam satuan
energi dalam joule (J). Menurut satuan (SI), kalor umumnya dinyatakan dalam kalori
(kal) yaitu suatu kalori adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan 1
gram air sebanyak 1 K atau 1 0C suhu kamar.
Kapasitas kalor adalah jumlah energy kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhusejumlah zat tertntu sebesar 1 K atau 1 0C. jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu zat ang diketahui oleh sembarang suhu awal sampai sembarang
suu akhir dapat ditentukan melalui pemahaman persamaan kalor :
Qkalor = m c T
Keterangan : m = massa benda
C = kapasitas kalor spesifik dari zat tertentu
T = perubahan suhu
Hukum Hess adalah sebuah hukum dalam kimia fisika untuk ekspansi hess
dalam siklus hess. Hukum ini digunakan untuk memprediksi perubahan entalpi dari
hukum kekekalan energy. Menurut hukum hess, karena entalpi adalah fungsi keadaan,
perubahan entalpi dari suatu reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang
digunakan untuk memperoleh produk berbeda. Dengan kata lain, hanya keadaan awal
dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi bukan langkah-langkah yang
dilakukan untuk mencapainya. Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi
dapat dihitung sekalipun tidak dapat diukur secara langsung. Caranya dengan
melakukan operasi aritamatika pada bebarapa persamaan reaksi yang perubahan entalpi
diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehingga
penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan reaksi yang kita inginkan.
IV.
LANGKAH KERJA
1.
b.
c.
2.
d.
Memasukkan air panas ke dalam kalorimeter yang berisi air aquadest 50 ml.
e.
V.
KESELAMATAN KERJA
Dalam menjaga keselamatan kerja usahakan dalam bekerja hati-hati dan menggunakan
jas lab dan kaca pelindung. Jika anggota tubuh kena bahan kimia uang digunakan cuci dengan
air yang mengalir.
VI.
DATA PENGAMATAN
1.
(T2) = 44oC
(T3) = 41oC
2.
VII. PERHITUNGAN
Q lepas = Q terima
Q air panas = Qai dingin + Q
calorimeter
= - 180 joule
Q pelarutan = - 180 Joule
0,02 mol
= - 9000 J/mol
VIII. KESIMPULAN
X.
GAMBAR ALAT
Kalorimeter
Oven
gelas kimia
termometer
Stopwatch
hot plate
kaca arloji
Botol aquadest