Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SKRIPSI
Disusun Oleh :
ARIFIANI MARDIKO PUTRI
NPM : 03.0123.AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2008
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan). Namun ada tujuan yang tidak kalah penting yaitu kontiunitas
dari kinerja perusahaan, salah satunya adalah kinerja keuangan yang dapat
Laporan keuangan (biasanya dalam bentuk neraca, laporan rugi laba dan
laporan aliran kas) dapat memberikan informasi tentang prestasi atau kegagalan
sangat berguna bagi pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan antara lain
akan memberikan keuntungan yang memadai. Salah satu sarana yang dianggap
return yang tinggi namun berinvestasi di pasar modal tergolong berisiko tinggi.
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun 2005. Kenaikan BBM
kenaikan harga pokok produksi yang akhirnya akan menaikkan harga jual
produk yang dihasilkan. Dan tentunya hal ini akan berpengaruh juga pada rasio-
rasio keuangan. Dari rasio-rasio inilah investor dapat menilai efektifitas atau
kinerja perusahaan selain itu investor juga dapat mengetahui apakah perusahaan
manufaktur lebih banyak dari perusahaan lain yang listing di BEI, kinerja
perusahaan ini akan mempengaruhi para investor untuk berinvestasi.
yang lain, karyawan tidak lagi menaruh rasa hormat dan percaya pada
pelanggan tidak percaya lagi pada perusahaan karena kineja yang buruk
kerugian atu tidak dapat dilihat dari laporan keuangan yaitu melalui
diskriminan.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model prediksi dengan menggunakan
datang.
2. Bagi Investor
3. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
para peneliti terdahulu maupun pendapat dari peneliti tersebut yang telah
(BOPO), Net Profit Margin (NPM), Net Call Money to Current Assets (NCM
to CA), Loans to Deposit Ratio (LDR), Loans to Total Assets (LAR). Adapun
model yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat analisis dan
Garam Tbk., dan PT BAT Indonesia Tbk. Dengan tujuan : (1) untuk
Capital to Total Assets Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total
Assets Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned Ratio
terhadap ROI perusahaan industri rokok yang telah go publik di Bursa Efek
diantara Current Ratio, Quick Ratio, Working Capital to Total Assets Ratio,
Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio, Long Term Debt
industri rokok yang telah go publik di Bursa Efek Surabaya. Analisis data
ANOVA satu arah. Hasil pengujian yaitu secara simultan terdapat pengaruh
yang signifikan antara diantara Current Ratio, Quick Ratio, Working Capital
to Total Assets Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Assets
Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned Ratio terhadap
ROI perusahaan industri rokok yang telah go publik di Bursa Efek Surabaya.
Secara partial yang paling besar pengaruhnya diantara Current Ratio, Quick
Ratio, Working Capital to Total Assets Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total
Debt to Total Assets Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Times Interest
Earned Ratio terhadap ROI perusahaan industri rokok yang telah go publik di
perusahaan kategori financial distress dan non financial distress pada industri
terdapat perbedaan rasio keuangan Short Term Liquidity, Long Term Solvency,
distress dan non financial distress pada industri manufaktur di BEJ dengan
gambaran kesehatan keuangan perusahaan baik saat ini maupun di masa lalu,
dan kreditur, perusahaan juga menilai hal lain, seperti saat, cara, dan tingkat
dimata investor dan kreditur, manajemen harus mengerti dengan baik cara-
cara yang dipakai para penyedia dana perusahaan untuk mengukur kondisi
dan kreditur, serta menarik dana baru saat kebutuhan perluasan diperlukan.
2.2.2. Analisa Laporan Keuangan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi,
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti
misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan”.
1.Neraca
di masa lalu.
2.Laporan Rugi Laba
Laporan Rugi Laba adalah laporan keuangan yang menunjukkan laba atau
Laporan Arus Kas menggambarkan aliran kas yang masuk dan keluar pada
kewajiban-kewajibannya.
dibagikan dan kapital lain yang didapat akibat adanya selisih harga saham
pada saat dibeli dengan harga saham beberapa waktu kemudian. Tingkat
kredit.
7. Analisis Internal
keputusan.
8. Analisis Pesaing
Perusahaan
dalam neraca atau laporan rugi laba. Penggunaan analisis rasio hanya akan
ada artinya jika ada suatu standar tertentu sebagai pegangan untuk penilaian.
mempunyai skala dan lingkungan yang kurang lebih sama (Kuswadi, 2005:
187)
sejenis lainnya.
antara rasio yang dicapai saat ini dengan rasio-rasio pada masa lalu akan
kemunduran.
Rasio keuangan yang biasa digunakan di pasar modal, yaitu (Rusdin, 2006) :
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
b. Quick Ratio
2. Rasio Aktivitas
d. Inventory Turnover
4. Rasio Solvabilitas
a. Debt Ratio
5. Rasio Pasar
ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari
arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas
sebenarnya dari perusahaan tersebut jatuh dibawah arus kas yang diharapkan.
Bahkan kegagalan dapat juga berarti bahwa tingkat pendapatan atas biaya
membedakan antara dasar arus kas dan dasar saham. Insolvensi atas dasar arus
kas ada dua bentuk, yaitu Insolvensi Teknis dan Insolvensi dalam pengertian
Walaupun total aktiva melebihi total utang atau terjadi bila suatu perusahaan
gagal memenuhi salah satu atau lebih kondisi dalam ketentuan hutangnya
seperti rasio aktiva lancar terhadap utang lancar yang telah ditetapkan atau
rasio kekayaan bersih terhadap total aktiva yang disyaratkan. Insolvensi juga
terjadi bila arus kas tidak cukup untuk memenuhi pembayaran kembali pokok
dalam neraca konvensional atau nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan
sebagai suatu keadaan atau situasi dalam hal ini perusahaan gagal atau tidak
dicapai oleh perusahaan tidak dapat dicapai yaitu profit, sebab dengan laba
semakin sakit dan bangkrut. Perusahaan yang belum sakit pun akan
mata disebabkan oleh faktor ekonomi tetapi juga disebabkan oleh faktor yang
lain yang sifatnya non ekonomi (Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 2005).
(Ghozali, 2005) :
fungsi atau persamaan untuk menghitung variabel atau indek yang dapat
proyeksi suatu titik pada discriminant function ini disebut discriminant score.
discriminant function.
kelompok dapat dilakukan dengan uji t test atau Wilk’s Lambda test statistik.
Semakin kecil nilai Wilk’s Lambda, semakin besar kemungkinan tidak adanya
Selain melihat nilai wilk’s Lambda dan Chi Square perlu juga dilihat sig. nilai
Wilk’s Lambda tersebut yang dibandingkan dengan tingkat kesalahan yang
ditetapkan, bila lebih kecil dari tingkat kesalahan yang dapat diterima maka
2004) :
Dimana:
Z = score diskriminan
b = koefisien
b1 = koefisien diskriminan
x1 = variabel independen
observasi di masa datang kedalam satu dari dua kelompok. Klasifikasi dari
kedalam dua region. Nilai score diskriminan yang membagi kedalam dua
region disebut nilai cut off. Secara umum nilai cutoff yang dipilih adalah nilai
NAZ B + N BZA
Z CU =
NA + NB
Di mana :
N A dan NB = Jumlah sampel di grup A dan B, yang dalam kasus ini adalah
bangkrut dan yang tidak bangkrut atau sehat untuk membuat model prediksi
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Perusahaan
Manufaktur
Perusahaan
bangkrut
(delisted)
Analisis laporan
keuangan melalui Model prediksi
rasio-rasio keuangan dengan Analisis
Diskriminan
Perusahaan sehat
(listed)
BAB III
METODE PENELITIAN
2006).
Supomo, 2002). Variabel independen dalam penelitian ini ada duabelas yaitu
Current Ratio, Total Asset Turnover, Inventory Turnover, Gross Profit Margin,
Share. Sedangkan variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
Current Assets
CR =
Current Liabilities
Total Asset Turnover yaitu untuk mengukur seberapa baik efisiensi seluruh
Net Sales
Total Asset Turnover =
Average Total Asset
c. Inventory Turnover
2006 : 141).
COGS
Inventory Turnover =
Average Inventory
Gross Profit
Gross Profit Margin =
Net Sales
Net Income
NPM =
Net Sales
f. Return On Investment (ROI)
NIAT
ROI =
Average Total Asset
g. Return On Equity (ROE)
Net Income
ROE =
Equitas
Operating Profit
Operating profit Margin =
Net Sales
Total Debt
DER =
Total Equities
j. Debt Ratio
Harga Saham
PER =
Earning Per Share
Book Value per Share yaitu untuk mengukur nilai shareholder’s equity atas
Ps
PBV =
BVS
m. Perusahaan Bangkrut
Perusahaan bangkrut adalah perusahaan yang gagal atau tidak mampu lagi
dalam dunia bisnis juga dikenal pula istilah delisted. Perusahaan delisted
yang digunakan dalam penelitian ini adalah : perusahaan manufaktur yang
menderita rugi, atau terdapat saldo rugi sebesar 50 % atau lebih dari
n. Perusahaan Sehat
Dalam penelitian ini perusahaan tidak bangkrut atau sehat yang digunakan
akan dilakukan dan bagi siapa kesimpulan atau hasil penelitian diberlakukan
yang listed dan delisted di BEI antara tahun 2002 sampai dengan 2006.
sampling untuk mencari batasan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian.
sebagai berikut :
a. Perusahaan listed, yaitu :
2006.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber data
perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. (Indriantoro dan Supomo,
penelitian.
metode analisis data kuantitatif. Metode analisis data kuantitatif yaitu metode
analisis yang berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan
Current Assets
CR =
Current Liabilities
Net Sales
Total Asset Turnover =
Average Total Asset
c. Inventory Turnover
COGS
Inventory Turnover =
Average Inventory
Gross Profit
Gross Profit Margin =
Net Sales
Laba bersih
NPM =
Penjualan
NIAT
ROI =
Average Total Asset
Net Income
ROE =
Equitas
Laba Operasi
Operating profit Margin =
Penjualan
i. Debt to Equity Ratio (DER)
Total Debt
DER =
Total Equities
j. Debt Ratio
Total Debt
Debt Ratio =
Total Asset
Price Share
PER =
Earning Per Share
Price Share
PBV =
BVS
2. Analisis Diskriminan
terikat berbentuk non metrik atau kategori. Ada 3 tujuan dari analisis
Jika Sig. > 0,05, berarti tidak ada perbedaan antar grup
Dimana:
Z = score diskriminan
b = koefisien
b1 = koefisien diskriminan
x1 = variabel independen
dengan rumus :
NAZ B + N BZA
Z CU =
NA + NB
Di mana :