Você está na página 1de 7

Hubungan Profil Lipid ( Kolesterol Total, HDL, LDL, Trigliserida) dengan Kejadian Stroke pada Pasien Rawat Inap

di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 Oleh : Muh. Elyas Haeruddin K1A109029 ABSTRAK Stroke adalah penyakit neurologi yang paling mengancam kehidupan. Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terdapat 500.000 penduduk yang terkena serangan stroke. Risiko stroke meningkat seiring dengan berat dan banyaknya faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara profil lipid (Kolesterol total, HDL, LDL, Trigliserida) dengan kejadian stroke pada pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain case control study. Besar sampel penelitian adalah 76 orang, yang diambil dengan menggunakanteknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari rekam medik dan dianalisis dengan menggunakan uji statistik Odds Ratio dan untuk hipotesis menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil penelitian, kolesterol total abnormal ditemukan lebih banyak pada kelompok kasus (52,6%) di bandingkan kelompok kontrol (28,9%), kolesterol HDL abnormal ditemukan lebih banyak pada kelompok kontrol (27,6%) di bandingkan pada kelompok kasus (26,3%), kolesterol LDL lebih banyak ditemukan pada kasus (51,3%) dibandingkan pada kontrol (34,2%), trigliserida lebih banyak ditemukan pada kasus (39,5%) dan hampir sebanding dengan kontrol (38,2%). Dari hasil analisis bivariat, nampak bahwa variabel kolesterol total berhubungan dengan kejadian stroke (p=0,003) dengan nilai OR=2,272, variabel HDL tidak berhubungan dengan kejadian stroke (p=0,855) dengan nilai OR=1,069, variabel LDL berhubungan dengan kejadian stroke (p=0,033) dengan nilai OR=2,027, dan variabel trigliserida tidak berhubungan dengan kejadian stroke (p=0,868) dengan nilai OR=1,057. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kolesterol total dan LDL dengan kejadian stroke, sedangkan HDL dan Trigliserida tidak berhubungan dengan kejadian stroke. Kata kunci : kejadian stroke, kolesterol total, HDL, LDL, Trigliserida ABSTRACT Stroke is a neurological disease that most life threatening. In Indonesia, an estimated 500,000 people each year are affected by a stroke. The risk of stroke increases with the weight and the number of risk factors. This study aimed to determine the relationship between lipid profile (total cholesterol, HDL, LDL, triglycerides) and the incidence of stroke in patients who were admitted to the General Hospital Bahteramas Southeast Sulawesi in 2012. This research is a descriptive analytic case control study design. Large study sample was 76 people, of were taken by using purposive sampling technique. Data collection was obtained

from medical records and the records were analyzed using statistical tests of odds ratios and test hypotheses using Chi-Square. From the results of the study, total cholesterol found more abnormal in the case group (52.6%) compared to the control group (28.9%), abnormal HDL cholesterol more abundant in the control group (27.6%) compared to the group of cases (26.3%), LDL cholesterol are more common in cases (51.3%) than in controls (34.2%), triglycerides are more common in cases (39.5%) and almost comparable to the control (38. 2%). From the results of the bivariate analysis, it appears that total cholesterol is associated with a variable incidence of stroke (p = 0.003) with OR=2.727, HDL variables not related to the incidence of stroke (p = 0.855) with OR=1.069, LDL variables associated with the incidence of stroke (p = 0.033) with OR=2.027, and triglycerides variable unrelated the incidence of stroke (p = 0.868) with OR=1.057. The conclusion of this study is the relationship between total cholesterol and LDL with the incidence of stroke, whereas HDL and Triglycerides are not associated with the occurrence of stroke. PENDAHULUAN Istilah stroke atau penyakit METODOLOGI PENELITIAN serebrovaskuler mengacu kepada setiap Penelitian ini bersifat deskriptif analitik gangguan neurologik mendadak akibat dengan desain case control study, yaitu pembatasan atau terhentinya aliran darah pengukuran efek (penyakit) dan faktor risiko melalui sistem suplai arteri otak (Price dan tidak dilakukan pada saat yang sama, dimana Wilson, 2006). Stroke adalah gangguan fungsi efek di identifikasi terlebih dalulu, kemudian otak yang timbulnya mendadak, berlangsung faktor risiko dipelajari secara retrosfektif. selama 24 jam atau lebih, akibat gangguan Populasi terjangkau dalam penelitian ini peredaran darah di otak (Yayasan Stroke adalah seluruh pasien yang dirawat inap di Indonesia, 2010). Ruang Teratai RSU Provinsi Sulawesi Indonesia, diperkirakan setiap tahun Tenggara yang sekarang berganti nama terdapat 500.000 penduduk yang terkena menjadi Rumah Sakit Umum Bahteramas serangan stroke, sekitar 25% atau 125.000 Sulawesi Tenggara pada bulan Januari - Juni orang meninggal, dan sisanya cacat ringan 2012 yang tercatat dalam rekam medik yaitu 517 orang. maupun berat (Yayasan Stroke Indonesia, Kelompok kasus adalah Penderita Stroke yang 2012). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan dirawat inap di RSU Bahteramas Provinsi Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi Sulawesi Tenggara pada bulan Januari Juni stroke di Indonesia ditemukan sebesar 8,3 per 2012 yang karakteristik umur dan jenis 1000 penduduk, dan yang telah didiagnosis kelamin sama dengan kontrol (Matching), oleh tenaga kesehatan adalah 6 per 1000 Yang punya hasil Laboratorium yang meliputi penduduk. Hal ini menunjukkan sekitar 72,3% Kolesterol total , HDL, LDL dan Trigliserida. Kelompok kontrol adalah Penderita tidak kasus stroke pada masyarakat telah didiagnosis Stroke yang dirawat inap di ruang Teratai RSU oleh tenaga kesehatan. Prevalensi stroke rata- Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara pada rata adalah 0,8%, tertinggi 1,66% di Nanggroe bulan Januari Juni 2012, memiliki hasil Aceh Darussalam dan terendah 0,38% di Laboratorium yang meliputi Kolesterol total , Papua, sedangkan prevalensi stroke di Sulawesi HDL, LDL dan Trigliserida. Penarikan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik Tenggara adalah 0,76% (Depkes RI, 2008).

purposive sampling. Dengan criteria inklusi sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dari Pederita yang tidak Stroke yang dirawat di catatan rekam medik pasien yang dirawat inap inap di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi di Ruang Teratai RSU Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Januari Juni 2012, yang Tenggara pada bulan Januari-Juni tahun 2012. mempunyai hasil laboratorium meliputi Data yang diperoleh dideskripsikan dalam Kolesterol total, HDL, LDL dan Trigliserida. karakteristik subjek penelitian berdasarkan Yang Macthing umur dan jenis kelamin variabel yang diteliti. Data di analisis dengan dengan kelompok kasus. Dan kriteria ekslusi menilai Odd Ratio dan untuk menguji hipotesis Penderita yang tidak Stroke yang tidak lengkap digunakan Uji Chi Square. hasil Laboratoriumnya. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data HASIL a. Analisis hubungan kolesterol total dengan kejadian stroke. Tabel 1. Hubungan kolesterol total dengan kejadian stroke.
Subjek Kadar Kolesterol f Abnormal Normal Total 40 36 76 % 52,6 47,4 100 f 22 54 76 % 28,9 71,1 100 62 90 152 40,8 59,2 100 2,727 1,396 5,328 Kasus Kontrol Jumlah % Odd Rasio (OR) Bawah Atas CI 95 % P value

0,003

dapat dilihat bahwa kadar kolestrol total yang Statistik dengan Chi Square didapatkan abnormal lebih banyak pada kelompok kasus hubungan yang bermakna antara kadar yaitu 40 orang (52,6%) di bandingkan kolesterol total dengan penyakit stroke. kelompok kontrol yaitu 22 orang (28,9%). Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Sedangkan kadar kolesterol yang normal lebih X2hitung = 8,826 dan nilai p = 0,003, dimana banyak pada kelompok kontrol dibanding dari nilai X2tabel pada df 1 = 3,841. Hal ini kelompok kasus, dimana pada kelompok menunjukkan bahwa nilai X2hitung>X2tabel kontrol 54 orang (71,1%) dan kelompok kasus dan nilai p<0,05 36 orang (47,4%). Setelah dilakukan Uji b. Analisis hubungan kolesterol HDL dengan kejadian stroke Tabel 2. Hubungan kolesterol HDL dengan kejadian stroke.

Kadar HDL Kolesterol Abnormal Normal Total Kasus f 20 56 76

Subjek Kontrol f 21 55 76 % 27,6 72,4 100

Jumlah

Odd Rasio (OR)

CI 95 % Bawah Atas P value

% 26,3 73,7 100

41 111 152

23,0 1,069 73,0 100 0,522 2,189 0,855

Pada tabel dapat dilihat bahwa kadar kolesterol 55 orang (72,4%). Berdasarkan hasil uji HDL yang abnormal lebih banyak pada statistik Chi Square diperoleh nilai 2 kelompok kontrol yaitu 21 orang (27,6%) di X hitung=0,033 dan nilai p= 0,855, dimana nilai bandingkan kelompok kasus yaitu 20 orang X2tabel pada df 1 = 3,841. Hal ini menunjukkan (26,3%). Sedangkan kadar kolesterol HDL bahwa nilai X2hitung<X2tabel dan nilai p>0,05. yang normal lebih banyak pada kelompok Artinya Ho diterima, kasus 56 orang (73,7%) dan kelompok kontrol c. Analisis hubungan kolesterol LDL dengan kejadian stroke. Tabel 3. Hubungan kolesterol LDL dengan kejadian stroke.
Kadar LDL Kolesterol f Abnormal Normal Total 39 37 76 % 51,3 48,7 100 f 26 50 76 % 34,2 65,8 100 65 87 152 42,8 57,2 2,027 100 1,055 3,896 0,033 Kasus Subjek Kontrol Jumlah % Odd Rasio (OR) Bawah Atas CI 95 % P value

Pada tabel dapat dilihat bahwa kadar kolesterol LDL yang abnormal lebih banyak pada kelompok kasus yaitu 39 orang (51,3%) di bandingkan kelompok kontrol yaitu 26 orang (34,2%). Sedangkan kadar kolesterol LDL

yang normal lebih banyak pada kelompok kontrol yaitu 50 orang (65,8%) dan kelompok kasus 37 orang (48,7%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square, diperoleh nilai X2hitung = 4,543 dan nilai p = 0,033, dimana nilai X2tabel

pada df 1 = 3,841. Hal ini menunjukkan bahwa Artinya Ho ditolak. nilai X2hitung>X2tabel dan nilai p<0,05. d. Analisis hubungan trigliserida dengan kejadian stroke Tabel 4. Hubungan trigliserida dengan kejadian stroke.
Kadar Trigliserida Kasus f Abnormal Normal Total 30 46 76 % 39,5 60,5 100 Subjek Kontrol f 29 47 76 % 38,2 61,8 100 59 93 152 38,8 61,2 1,057 100 0,550 2,030 0,868 Jumlah % Odd Rasio (OR) Batas Bawah Batas Atas CI 95 % P value

Pada tabel dapat dilihat bahwa kadar trigliserida yang abnormal lebih banyak pada kelompok kasus yaitu 30 orang (39,5%) di bandingkan kelompok kontrol yaitu 29 orang (38,2%). Sedangkan kadar trigliserida yang normal lebih banyak pada kelompok kontrol yaitu 47 orang (61,8%) dan kelompok kasus 46 orang (60,5%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square, diperoleh nilai X2hitung = 0,028 dan nilai p = 0,868, dimana nilai X2tabel pada df 1 = 3,841. Hal ini menunjukkan bahwa nilai X2hitung<X2tabel dan nilai p>0,05. Artinya Ho diterima Pembahasan 1. Hubungan Kolesterol total dengan kejadian stroke. Hasil penelitian bahwa kadar kolestrol total pada kelompok kasus banyak yang abnormal dan Odds Rasionya memiliki risiko terjadinya stroke, hal ini sejalan dengan penelitian Syandani (2003) menyatakan bahwa kolesterol tinggi merupakan faktor risiko yang sangat signifikan terhadap timbulnya stroke, begitu juga pada, penelitian Laili (2003) menyatakan bahwa tingginya kolesterol mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian stroke.

2. Hubungan kolesterol HDL dengan kejadian stroke. Hasil penelitian ditemukan kadar kolesterol HDL yang abnormal banyak pada kontrol dan Odds Rasionya merupakan faktor pencegah terhadap stroke, kemungkinan disebabkan responden tersebut sudah menjalankan diet kolesterol, atau responden sudah rnelaksanakan pola hidup yang benar dan olah raga teratur sehingga kadar HDL meningkat. Berdasarkan teori, kolesterol HDL ada hubungan terbalik dengan resiko stroke. Tetapi menurut "Framingham Study" mengatakan tidak ada efek protektif dari HDL yang tinggi untuk stroke iskemik. Menurut "Konsensus Nasional Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia" Forum Study Arlerosklerosis dan penyakit Vaskuler Indonesia Tabun 1996 menyatakan bahwa kadar Kolesterol HDL < 35 mg/dl adalah rendah, kadar kolesterol HDL yang rendah merupakan risiko penyakit stroke. Kolesterol HDL merupakan kolesterol yang baik yang kerjanya mengangkat kolestrol dari pembuluh darah kembali ke hati untuk dibuang. Sehingga mencegah penebalan dinding pembuluh darah. Kolesterol HDL dapat dinaikan dengan

menurunkan berat badan, olah raga teratur dan berhenti merokok. c. Hubungan kolesterol LDL dengan kejadian stroke. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar kolesterol LDL pada penderita stroke banyak yang abnormal dan Odds Rasionya memiliki risiko terhadap stroke. Hal ini sejalan dengan penelitian Laili (2003) bahwa kadar LDL Kolesterol merupakan variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian stroke, begitu juga dengan penelitian Syandani (2003) LDL Kolesterol adanya hubungan yang signifikan antara penyakit stroke. Menurut National Cholesterol Education Program (NCEP)- Adult Treatment Panel 11 (ATP-II) LDL Kolesterol merupakan molekul yang paling anterogenik dalam sistem peredaran darah. Kadar LDL Kolesterol saat ini menjadi dasar yang penting untuk klasifikasi dan pengelolaan Hiperkolesterol. Sedangkan Hiperkolesterol merupakan faktor resiko dari stroke. Kadar LDL Kolesterol merupakan faktor yang amat penting dalam patofisiologi arterosklerosis. Semakin besar kadar LDL Kolesterol di dalam darah, resiko penyakit stroke Semakin tinggi. d.Hubungan trigliserida dengan kejadian stroke.

trigliserida dengan penyakit stroke. Kadar trigliserida yang tinggi berhubungan dengan proses arterosklerosis. Arterosklerosis merupakan faktor risiko terjadinya stroke. Berdasarkan penelitian Basjiruddin ( 2007 ) di Bangsal Syaraf RSVP DR.M Djamil Padang dari 265 pasien ditemukan yang kadar Trigliserida >125mg/dl sebanyak 31 orang (14,7%). Hal ini sejalan dengan hasil penulis dimana persentasi yang didapatkan penulis banyak yang normal, kemungkinan kelompok kontrol telah mempunyai faktor risiko stroke. SARAN Bagi peneliti selanjutnya, dapat meneliti variabel faktor risiko lain, atau meneliti hubungan antar variabel, agar mendapatkan hasil penelitian yang baru, serta dapat menanyakan langsung kepada pasien, tidak hanya melalui rekam medik saja, karena pada rekam medik terdapat keterbatasan informasi yang mendukung. Hal ini bertujuan untuk melengkapi data dan meningkatkan gambaran data penelitian secara keseluruhan. Bagi pihak Rumah Sakit,agar lebih melengkapi status pada rekam medik, karena hal ini sangat berguna baik bagi kepentingan penderita, klinisi maupun untuk penelitian Bagi masyarakat, agar lebih memperhatikan segala faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya stroke dan segera memeriksakan diri apabila timbul kelainan yang ditemukan.Selainitu, diharapkan agar masyarakat lebih mengenali tanda atau gejala stroke, sehingga penderita dapat ke rumah sakit dengan derajat yang lebih ringan. DAFTAR PUSTAKA

Dari hasil penelitian dapat dilihat kadar Trigliserida pada kelompok kasus lebih banyak pada kontrol, yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar trigliserida yang tinggi dengan kejadian stroke pada pasien rawat inap RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012. Hal ini kemungkinan disebabkan responden tersebut sudah Azmi, E. 2012. Gambaran Kadar Kolesterol menjalankan diet kolesterol, atau responden HDL dan Tekanan Darah Pasien Stroke sudah rnelaksanakan pola hidup yang benar yang dirawat dibagian Saraf RSUD dan olah raga teratur. Penelitian ini sejalan Arifin Achmad Provinsi Riau. Riau: dengan Wardaini (2012) yang menyatakan Universitas Riau. tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar trigliserida dengan kejadian stroke. Basjiruddin, A. 2007. Manajemen Hipertensi Berbeda pada penelitian Swastika (2003) untuk Mencegah Stroke. Padang: dimana ada hubungan yang bermakna antara Universitas Andalas.

Departemen Kesehatan RI (Depkes RI). 2008. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kristofer, D., S., 2010, Gambaran Profil Lipid pada Penderita Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Laili, Y. 2003. Pengaruh Profil Lipid pada Pasien Stroke di RSU H. Adam Malik Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara. Swantika, S., P. 2003. Hubungan Trigliserida Darah dengan penyakit Stroke Iskemik. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Syandani, M. 2003. Pengaruh Kolesterol dan Kolesterol LDL terhadap Penyakit Stroke Iskemik. Medan : Universitas Sumatera Utara. Wardaini, L. S. 2012. Hubungan Trigliserida Tidak Puasa dengan Kejadian Sroke Iskemik. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. WHO (World Health Organization). 2002. Non-communicable disease surveillance and prevention in South-East Asia regionReport of an inter-country consultation. New Delhi:World Health Organization (WHOSEARO).

Você também pode gostar