1.

SIRIRAJ STROKE SCORE

A. DERAJAT KESADARAN

Koma : 2

Apatis : 1

Sadar : 0

B. MUNTAH

(+) : 1

(-) : 0

C. SAKIT KEPALA

(+) : 1

(-) : 0

D. TANDA TANDA ATEROMA

1. Angina Pectoris
o (+) : 1
o (-) : 0
2. Claudicatio Intermitten
o (+) : 1
o (-) : 0
3. DM
o (+) : 1
o (-) : 0
SSS = (2,5 X KESADARAN) + (2 X MUNTAH ) + (2 X SAKIT KEPALA) + (0,1 X
TD. DIASTOLE) (3 X ATEROMA) 12
JIKA HASILNYA :
o 0

: Lihat hasil CT Scan

o -1

: Infark / Ischemik

o 1

: Hemorrhagic

2. NILAI NORMAL
Darah Lengkap ( Laki-laki )
Eritrosit

: 4.5 5.9 (4.5

5.5) (juta/ul)
(13 16) (g/dl)

Hematokrit (Ht) : 36 47 (%)

Trombosit

: 41.0 53.0

(40 54) (%)

Trombosit

Eritrosit : 4 5 (juta/ul)
Haemoglobin (Hb) : 12 15 (g/dl)

Haemoglobin (Hb) : 13.5 17.5

Hematokrit (Ht)

Darah Lengkap ( Wanita )

150.000

400.000(/ul)
Leukosit : 5.000 10.000(/ul)

: 150.000

Laju Endap Darah (LED) : < 15

440.000

(mm/jam)

(150.000 400.000) (/ul)

Leukosit

: 4.000

11.000 (5.000 10.000) (/ul)

Laju Endap Darah (LED) : 0 10
(mm/jam)
Diff count / Hitung Jenis Leukosit

Basofil : 0 1 (%)

Eosinofil : 1 3 (%)

Batang : 2 6 (%)

Segmen : 50 70 (%)

Limfosit : 20 40 (%)

Monosit : 2 8 (%)

Kimia Darah

Diff count / Hitung Jenis Leukosit

Basofil : 0 1 (%)
Eosinofil : 1 3 (%)
Batang : 2 6 (%)
Segmen : 50 70 (%)
Limfosit : 20 40 (%)
Monosit : 2 8 (%)

Kimia darah

Glukosa N : 80 100 (mg/dl)

Glukosa N : 80 100 (mg/dl)

Glukosa PP : 100 - 120 (mg/dl)

Glukosa PP : 100 - 120 (mg/dl)

Glukosa S : < 150 (mg/dl)

Glukosa S : < 150 (mg/dl)

Kolesterol total : < 200 (mg/dl)

Kolesterol total : < 200 (mg/dl)

Trigliserida : < 150 (mg/dl)

Trigliserida : < 150 (mg/dl)

HDL Kolesterol : > 55 (mg/dl)

HDL Kolesterol : > 65 (mg/dl)

LDL kolesterol : < 150 (mg/dl)

LDL kolesterol : < 150 (mg/dl)

Ureum : 15 40 (mg/dl)

Ureum : 15 40 (mg/dl)

Kreatinin : 0.5 1.5 (mg/dl)

Kreatinin : 0.5 1.5 (mg/dl)

Asam urat : 3.4 7.0 (mg/dl)

Asam urat : 2.4 5.7 (mg/dl)

Creatinin Kinase : < 167 U/L

Creatinin Kinase : < 167 U/L

CKMB : < 24 U/L

CKMB : < 24 U/L

Bilirubin total : 0.2 1 (mg %)

Bilirubin total : 0.2 1 (mg %)

Bilirubin direk : 0 0.2 (mg %)

Bilirubin direk : 0 0.2 (mg %)

Bilirubin indirek : 0.2 0.8 (mg

Bilirubin indirek : 0.2 0.8 (mg

%)

%)

SGOT : 5 40 (u/l)

SGOT : 5 40 (u/l)

SGPT : 5 41 (u/l)

SGPT : 5 41 (u/l)

Alkali Fosfatase : 45 190 (iu/l)

Alkali Fosfatase : 45 190 (iu/l)

Gamma GT : 6 28 (mu/ml)

Gamma GT : 4 18 (mu/ml)

Protein total : 6.1 8.2 (gr %)

Protein total : 6.1 8.2 (gr %)

Albumin : 3.8 5.0 (gr %)

Albumin : 3.8 5.0 (gr %)

Globulin : 2.3 3.2 (gr %)

Globulin : 2.3 3.2 (gr %)

Calcium (Ca) : 8.5 10.5 mg/dL

Calcium (Ca) : 8.5 10.5 mg/dL

Chlorida : 98 109 mEq/ L

Chlorida : 98 109 mEq/ L

Natrium : 135 153 mEq/ L

Natrium : 135 153 mEq/ L

Kalium : 3.5 5.1 mEq/L

Kalium : 3.5 5.1 mEq/L

Magnesium : 1.5 2.5 mEq/L

Magnesium : 1.5 2.5 mEq/L

3. NILAI NORMAL LCS

No Parameter
Penilaian
1. Warna
Tidak berwarna, Kuning muda, Kuning,
Kuning tua, Kuning coklat, merah, hitam
coklat
2. Kejernihan
Jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh,
keruh kemerahan
3. Bekuan
Tidak ada bekuan, ada bekuan
4. pH
7,3 atau setara dengan pH plasma/serum
5. BJ
1.000 1.010
6 Jumlah Sel 0 -5 sel/mm3 LCS
Normal
7 Hitung Jenis Normal PMN 100%
Sel
PMN 0%
8 Uji Pandy
Negatif : tidak terbentuk kekeruhan putih
Positif : terbentuk kekruhan putih

Interpretasi Normal
Tidak berwarna
Jernih
Tidak ada bekuan
1.003 1.008
0 -5 sel/mm3 LCS

9. Uji Nonne

Negatif : Tidak terbentuk cincin putih

Positif : terbentuk cincin putih

10 Protein

15 45 mg/dL

Normal PMN 100%

PMN 0%
Negatif : tidak
terbentuk kekeruhan
putih
Positif : terbentuk
kekruhan putih
Negatif : Tidak
terbentuk cincin putih
Positif : terbentuk
cincin putih
15 45 mg/dL

11 Glukosa

45 70 mg/dL

45 70 mg/dL

12 Chlorida

98 106 mmol/L

98 106 mmol/L

4. Gambar posisi melintang medulla spinalis

5. Laminectomy
Laminectomy adalah suatu tindakan pembedahan atau pengeluaran atau pemotongan
lamina tulang belakang dan biasanya dilakukan untuk memperbaiki luka pada spinal.
Atau pengangkatan sebagian dari discus lamina.
Laminectomy hanya dilakukan pada penderita yang mengalami nyeri menetap dan
tidak dapat diatasi terjadi gejala kedua sisi tubuh dan adanya gangguan neurology
utama seperti inkontinesia usus dan kandung kemih serta droop foot.
Indikasi pembedahan :
a. Pasien yang mengalami nyeri yang persisten
b. Trauma serabut saraf dan jaringan yang lain
c. Kehilangan kontrol otot sphinter
d. Paralisis
e. Perdarahan
f. Infeksi dan inflamasi pada tingkat pembedahan