Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi
setelah partus selesai dan berakhir setelah 6 minggu. adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu. SINOPSIS OBSETRI JILID 1 EGC
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. (2) Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu. (3) Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa bermingguminggu, bulanan, atau tahunan. Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Merah warna
merah kecoklatan
merah jambu
lalu menjadi kuning
putih
waktu
Berisi
Uterus
Serviks Vulva dan Vagina
Perineum
Payudara
Sistem Perkemihan
pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil, yang disebut involusi. 1. Fundus uteri - Setinggi pusat setelah janin dilahirkan. - Setinggi 2 jari bawah pusat segera setelah plasenta lahir. - Setinggi 7 cm atas simfisis ossis pubis atau setengah simfisis-pusat pada hari ke-5. - Tidak dapat diraba diatas simfisis ossis pubis setelah 12 hari. 2. Bekas implantasi plasenta - Merupakan luka kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri yang berdiameter 7,5 cm. - Sering disangka sebagai bagian plasenta yang tertinggal. - Diameternya menjadi 3,5 cm sesudah 2 minggu - Diameternya mencapai 2,4 cm pada 6 minggu.
3. Berat uterus
- Berat uterus normal kira-kira 30 gram. - Berat uterus gravidus aterm kira-kira 1000 gram. - Beratnya menjadi 500 gram, 1 minggu pasca persalinan. - Beratnya menjadi 300 gram, 2 minggu pasca persalinan. - Beratnya menjadi 40-60 gram setelah 6 minggu pasca persalinan. 4. Pembukaan serviks - Serviks agak terbuka seperti corong pada pasca persalinan dan konsistensinya lunak. - Tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan ke dalam kavum uteri segera setelah melahirkan. - 2-3 jari tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan ke dalam kavum uteri setelah 2 jam pasca persalinan. - 1 jari tangan pemeriksa hanya dapat dimasukkan ke dalam kavum uteri setelah 1 minggu.
Apa hubungan seorang wanita g6p6a0 usia 40 th dengan riwayat keluhan demam dan perdarahan dari jalan lahir 5 hari yg lalu?
Wanita G6P6A0 : grand-multipara predisposisi ATONIA UTERI Umur Wanita yang melahirkan anak pada usia dibawah 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan pasca persalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada usia dibawah 20 tahun fungsi reproduksi seorang wanita belum berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia diatas 35 tahun fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan dibandingkan fungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pasca persalinan terutama perdarahan akan lebih besar (Faisal, 2008).
dari sudut perdarahan pascapersalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari tiga) mempunyai angka kejadian perdarahan pascapersalinan lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal.
Universitas Sumatera Utara
Perdarahan Postpartum Primer yaitu perdarahan pasca persalinan yang terjadi dalam 24 jam pertama kelahiran. Penyebab utama perdarahan postpartum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, robekan jalan lahir dan inversio uteri. Terbanyak dalam 2 jam pertama.
Perdarahan Postpartum Sekunder yaitu perdarahan pascapersalinan yang terjadi setelah 24 jam pertama kelahiran. Perdarahan postpartum sekunder disebabkan oleh infeksi, penyusutan rahim yang tidak baik, atau sisa plasenta yang tertinggal.
telah menyebabkan perubahan tanda vital (Sarwono; 2001) seperti: Pasien mengeluh lemah, limbung Berkeringat dingin Menggigil Hipernea Sistolik < 90 mm Hg Nadi > 100 x/mnt Kadar Hb < 8 gr %
lebih 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Termasuk perdarahan karena retensio plasenta. (www.gynecology.com). Perdarahan post partum adalah perdarahaan dalam kala IV lebih 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir
sebelumnya merupakan faktor resiko paling besar untuk terjadinya hemorraghe postpartum sehingga segala upaya harus dilakukan untuk menentukan keparahan dan penyebabnya. Beberapa faktor lain yang perlu kita ketahui karena dapat menyebabkan terjadinya hemorraghe postpartum : 1. Grande multipara 2. Perpanjangan persalinan 3. Chorioamnionitis 4. Kehamilan multiple 5. Injeksi Magnesium sulfat 6. Perpanjangan pemberian oxytocin
PERDARAHAN DARI TEMPAT IMPLANTASI PLASENTA -HIPOTONIA Akibat anastesi Distensi berlebihan Partus lama Partus presipitatus -SISA KOTILEDON /PLASENTA - Plasenta acreta, inkreta, perkreta
GANGGUAN KOAGULASI
Gejala dan Tanda Uterus tidak berkontraksi dan lembek. Perdarahan segera setelah anak lahir
Penyulit Syok Bekuan darah pada serviks atau posisi telentang akan menghambat aliran darah keluar Pucat Lemah Menggigil
Darah segar mengalir segera setelah bayi lahir Uterus berkontraksi dan keras Plasenta lengkap Plasenta belum lahir setelah 30 menit Perdarahan segera Uterus berkontraksi dan keras
Tali pusat putus akibat traksi berlebihan Inversio uteri akibat tarikan
Retensio plasenta
Perdarahan lanjutan Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang Perdarahan segera Uterus tidak teraba Lumen vagina terisi massa Neurogenik syok Pucat dan limbung
Inversio uteri
Bentuk uterus
Perdarahan Tali pusat Ostium uteri Separasi plasenta Syok
Diskoid
Sedang-banyak Terjulur sebagian Terbuka Lepas sebagian Sering
Agak globuler
Sedang Terjulur Konstriksi Sudah lepas Jarang
Diskoid
Sedikit/tidak ada Tidak terjulur Terbuka Melekat seluruhnya Jarang sekali
Derajat Syok
Terkompensasi
1000-1500 mL (15-25%)
Ringan
Sedang
Berat
Definisi
Etiologi
Infeksi akibat adanya luka saat persalinan Akibat dari proses persalinan (penolong, alat dan tempat) yang
kurang steril Kurang memperhatikan kebersihan luka Daya tahan tubuh ibu menurun karena anemia, malnutrisi, DM
patofisiologi
memperhatikan kebersihan luka kuman masuk daya tahan tubuh ibu menurun kuman tidak dapat di fagosit gejala inflamasi rubor, kalor, tumor, dolor, fungsiolesa sakit
adalah di daerah bekas insersio (pelekatan) plasenta. Insersio plasenta merupakan sebuah luka dengan diameter 4 cm, permukaan tidak rata, berbenjolbenjol karena banyaknya vena yang ditutupi oleh trombus. Selain itu, kuman dapat masuk melalui servik, vulva, vagina dan perineum.
terjadi pada ibu dari segi sterilitas dan komplikasikomplikasi pada grand-multipara .
Infeksi
Definisi
pada semua alat genitalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebihi 38 oC tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama dua hari
Etiologi
1)
Streptococcus haemoliticus anaerobic Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat. Infeksi ini biasanya eksogen (ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan penolong, infeksi tenggorokan orang lain). 2) Staphylococcus aureus Masuknya secara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit dan dalam tenggorokan orang-orang yang nampaknya sehat. Kuman ini biasanya menyebabkan infeksi terbatas, walaupun kadang-kadang menjadi sebab infeksi umum. 3) Escherichia Coli Sering berasal dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan infeksi terbatas pada perineum, vulva, dan endometriurn. Kuman ini merupakan sebab penting dari infeksi traktus urinarius 4) Clostridium Welchii Kuman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi sangat berbahaya. Infeksi ini lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong oleh dukun dari luar rumah sakit
klasifikasi
Infeksi nifas dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium - Vulvitis - Vaginitis - Servisitis - Endometritis
vena, jalan limfe, dan melalui permukaan endometrium Penyebaran melalui pembuluh darah : - Septikemia - Piemia Penyebaran melalui jalan limfe dan jalan lain : - Peritonitis - Parametritis Penyebaran melalui permukaan endometrium - Salpingitis - Ooforitis
Mastitis
Adalah suatu peradangan pada payudara disebabkan kuman,
terutama Staphylococcus aureus melalui luka pada puting susu atau melalui peredaran darah Pembagian mastitis : -Yang berada dibawah areola mammae -Ditengah areola mammae -Mastitis yang lebih dalam antara payudara dan otot2 Keluhan2 Payudara membesar, keras, nyeri, kulit kemerahan dan membisul(abses), dan akhirnya pecah dengan borok serta keluarnya cairan nanah bercampur air susu. Dapat disertai suhu badan naik dan menggigil Profilaksis : pemeriksaan ANC dan perawatan puting susu selama dalam kehamilan
Mengapa didapatkan lokea purulenta (+), berbau busuk dan nyeri pada uterus?
Kuman-kuman memasuki endometritis, biasanya
pada luka insersio plasenta dan dalam waktu singkat mengikuti seluruh endometrium, infeksi dengan kuman yang tidak beberapa potogen radang terbatas pada endometrium. Jaringan desi dua bersama-sama dengan bekuan dari menjadi nekrolis dan mengeluarkan getah berbau dan terdiri atas keeping-keping nekrolis serta cairan. Infeksi yang lebih berat batas endometrium dapat dilampaui dan terjadilah penjalaran, penyebaran melalui pembuluh darah, septikemia dan piemia.
harus ditangani dalam 2 komponen, yaitu: (1) resusitasi dan penanganan perdarahan obstetri serta kemungkinan syok hipovolemik dan (2) identifikasi dan penanganan penyebab terjadinya perdarahan post partum
fisiologis dengan
40 tetes/menit
Tidak lebih dari 3 L larutan fisiologis Pemberian IV secara cepat atau bolus
Total 1 mg (5 dosis)
Preeklampsia, vitium kordis, hipertensi
Fenasetin serupa dengan Salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat . Efek antiinflamasinya sangat lemah, oleh karena itu Parasetamol dan Fenasetin tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis prostaglandin (PG) yang lemah. Efek iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat ini, demikian juga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam basa.(Mahar Mardjono 1971).
kuat dari pada aspirin, inilah yang menyebabkan Parasetamol menjadi obat antipiretik yang kuat melalui efek pada pusat pengaturan panas. Parasetamol hanya mempunyai efek ringan pada siklooksigenase perifer. Inilah yang menyebabkan Parasetamol hanya menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang. Parasetamol tidak mempengaruhi nyeri yang ditimbulkan efek langsung prostaglandin, ini menunjukkan bahwa parasetamol menghambat sintesa prostaglandin dan bukan blokade langsung prostaglandin. Obat ini menekan efek zat pirogen endogen dengan menghambat sintesa prostaglandin, tetapi demam yang ditimbulkan akibat pemberian prostaglandin tidak dipengaruhi, demikian pula peningkatan suhu oleh sebab lain, seperti latihan fisik. (Aris 2009).
Pemeriksaan laboratorium?
PEMERIKSAAN PENUNJANG PERDARAHAN POSTPARTUM
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan : 1. Pemeriksaan Laboratorium Kadar Hb, Ht, Masa perdarahan dan masa pembekuan 2. Pemeriksaan USG Hal ini dilakukan bila perlu untuk menentukan adanya sisa jaringan konsepsi intrauterine 3. Kultur uterus dan vaginal Menentukan efek samping apakah ada infeksi yang terjadi 4. Urinalisis Memastikan kerusakan kandung kemih 5. Profil Koagulasi Menentukan peningkatan degradasi kadar produk fibrin, penurunan fibrinogen, aktivasi masa tromboplastin dan masa tromboplastin parsial
Endometritis Infeksi yang paling sering ialah endometritis. Patofisiologi Kuman-kuman memasuki endometritis, biasanya pada luka insersio plasenta dan dalam waktu singkat mengikuti seluruh endometrium, infeksi dengan kuman yang tidak beberapa potogen radang terbatas pada endometrium. Jaringan desi dua bersama-sama dengan bekuan dari menjadi nekrolis dan mengeluarkan getah berbau dan terdiri atas keeping-keping nekrolis serta cairan. Infeksi yang lebih berat batas endometrium dapat dilampaui dan terjadilah penjalaran, penyebaran melalui pembuluh darah, septikemia dan piemia. Penyebab : Infeksi umumnya disebabkan oleh kuman-kuman yang sangat patogen. Streptoeoceus baemolyticus golongan A D sangat berbahaya 50 %. Dari semua kematian karena nifas. Septikomia kuman-kuman dan sarangnya di uterus langsung masuk ke dalam peredaran darah umum dan menyebabkan infeksi umum dan dibawa oleh aliran darah ke tempat-tempat lain antara lain : paru-pari, ginjal, jantung, dll, dan menyebabkab terjadi abses.
Penyebaran Melalui Jalan Limpe Dan Jalan Lain : Peritonitis Infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh limpe di dalam uterus langsung mencapai peritoneum dan menyebabkan peritonitis atau melalui jaringan diantara kedua ligamentum latum dan menyebabkan parametritis (Sellulisis Pelvika). Peritonitis mungkin terbatas pada rongga pelvis saja (pelvio peritonilis). Peritonilis umum merupakan komplikasi yang berbahaya dan mrupakan sepertiga dari sebab kematian infeksi. Patofisiologis : Infeksi jaringan ikat pelvis dalap terjadi melalui tiga jalan, yakni : 1. Penyebaran melalui limpe dari luka serviks yang terinfeksi atau endometritis. 2. Penyebaran langsung dari luka serviks yang meluas sampai ke dasar ligamentum. 3. Penyebaran sekunder dari tromboflebilis pelvik, proses ini dapat tinggal terbatas pada dasar ligamentum latum/menyebar ekstraperitoneal ke semua jurusan.
Penyebaran Melalui Permukaan Endometrium Salpingitis Ooforitis Kadang-kadang jaringan infeksi menjalar ketuba fallopii dan ovarium disini terjadi salpingitis dan/ abfritis yang sukar dipisahkan dari polvio peritonitis Gambar Klinis Infeksi pada perineum, pulva, vagina dan serviks
kelainan pada uterus subinvolusi uterus involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin menjadi 40 60 gram 6 minggu kemudian. Bila pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut sub-involusi Penyebab : infeksi (endometritis) sisa uri mioma uteri bekuan2 darah, dsb Penegakan diagnosis palpasi : uterus teraba masih besar, fundus masih tinggi, lokia banyak, dapat berbau dan terjadi perdarahan
Pengobatan : Memberikan injeksi methergin setiap hari ditambah dengan ergometrin peroral Bila ada sisa plasenta lakukan kuretase Berikan antibiotika sbg pelindung infeksi
biasanya terjadi pada minggu kedua nifas. Frekuensinya kira2 1% dari semua persalinan. Faktor2 penyebab : -Sisa plasenta -Mioma uteri -Kelainan uterus -Inversio uteri -Mioma uteri
Adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh kelenjar2 tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu Keluhan ibu payudara bengkak, keras, panas, dan nyeri Penanganan sebaiknya dimulai selama hamil dengan perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelainan2. Bila terjadi juga, maka berikan terapi simptomatis untuk sakitnya (analgetika), kosongkan payudara (bukan ditekan) dengan BH Sebelum menyusukan pengurutan dulu atau dipompa sehingga sumbatan hilang Kalau perlu berikan stil bestrol atau lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk membendung sementara produksi air susu
Mastitis
Staphylococcus aureus melalui luka pada puting susu atau melalui peredaran darah
Pembagian mastitis : Yang berada dibawah areola mammae Ditengah areola mammae Mastitis yang lebih dalam antara payudara dan otot2 Keluhan2 Payudara membesar, keras, nyeri, kulit kemerahan dan membisul(abses), dan akhirnya pecah dengan borok serta keluarnya cairan nanah bercampur air susu. Dapat disertai suhu badan naik dan menggigil Profilaksis : pemeriksaan ANC dan perawatan puting susu selama dalam kehamilan
Galaktokel Air susu membeku dan terkumpul pada suatu bagian payudara menyerupai tumor kistik. Terjadi karena sumbatan air susu. Hanya dengan pengurutan dan tekanan ketat pada payudara dapat hilang sendirinya
Kelainan puting susu Puting susu bundar dan menonjol Puting susu terbenam dan cekung sehingga menyulitkan bayi untuk menyusu. Bila tidak dapat diperbaiki terpaksa air susu dipijat atau dipompa Luka puting susu, segera diobati dengan salep sememntara menunggu sembuh, air susu dipompa
Jumlah air susu Tidak ada air susu (agalaksia) Air susu sedikit keluar (oligogalaksia) Air susu keluar melimpah ruah (poligalaksia) Air susu tetap keluar terus menerus dan dalam waktu lama walaupun sudah menyapih : galaktorea Pada sindrom Chiari-Fromme dijumpai trias yang terdiri dari galaktorea, amenorea, dan atrofi rahim
kedua vena femoralis. Hal ini disebabkan oleh adanya trombosis atau embolus yang disebabkan : adanya perubahan atau kerusakan pada intima pembuluh darah, perubahan pada susunan darah, laju peredaran darah, atau karena pengaruh infeksi atau venaseksi
Faktor predisposisi terhadap timbulnya trombosis : bedah kebidanan usia lanjut multi paritas varises infeksi nifas Gejala : suhu badan naik pada daerah yang terkena dijumpai nyeri kaki dan betis bila berjalan atau ditekan (tanda homan) disebut dolor; panas (kalor) dan bengkak(tumor) yang kalau ditekan menjadi cekung Penegakan diagnosis flebografi atau dengan ultrasonografi
Necrosis pars anterior hipofisis (sindrom sheehan) terjadi tidak lama sesudah persalinan sbg akibat syok karena perdarahan. Hipofisis berinvolusi sesudah persalinan dan diduga bahwa pengaruh syok pada hipofisis yang sedang dalam involusi dapat menimbulkan nekrosis pada pars anterior. Nekrosis timbul pada syok yang disertai kelainan pembekuan darah seperti pada eklampsia dan solusio plasenta Tanda2 sindrom sheehan : Agalaktia Amenorea Gejala2 insufisiensi pada alat2 lain yang fungsinya dipengaruhi oleh hormon2 pars anterior hipofisis (glandula tiroidea, glandula suprarenalis) Pengobatan : Pemberian hormon2 untuk mengganti hormon2 yang tidak lagi atau kurang dikeluarkan oleh glandula tiroidea, glandula suprarenalis, dan ovarium