Você está na página 1de 5

2.1.6 Tingkat Pengembalian Aktiva Return On Assets (ROA).

Return On Assets (ROA) merupakan salah satu rasio yang mengukur tingkat profitab ilitas suatu perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang dapat diperoleh dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio ini dipengaruhi oleh profit margin dan perputaran total aktiva. Untuk menaikkan ROA, suatu perusahaan bisa memilih dengan menaikkan profit margin dan mempertaha nkan perputaran total aktiva. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan per usahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Semakin t inggi laba yang dihasilkan perusahaan akan mengakibatkan harga saham perusahaan juga akan meningkat sehingga semakin tinggi pula return saham yang diperoleh. Me nurut Sawir (2001 : 98), aktiva suatu perusahaan pada dasarnya didanai oleh peme gang saham dan kreditor, sehingga aktiva tersebut akan menjadi modal kerja bagi perusahaan dalam melakukan usahanya. Hasil usaha perusahaan dinyatakan dalam ben tuk laba bersih atau Net Income After Tax (NIAT). Dengan demikian rasio antara N et Income After Tax terhadap aset secara keseluruhan akan menunjukkan ukuran pro duktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian kepada penamam modal. Pendapat i ni dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut : EAT ROA = Total Assets Dimana : ROA adalah Return on Assets EAT adalah Earnings After Tax atau Laba Bersih Total Assets adalah Total Aktiva. 2.1.7 Tingkat Pengembalian Ekuitas - Return on Equity (ROE) Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio i ni, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat , demikian pula sebaliknya. (Kasmir, 2011:204) Rumus untu mencari Return on Equity (ROE) dapat digunakan sebagai berikut: EAT ROE = Equity Dimana : ROE adalah Return on Equity EAT adalah Earnings After Tax atau Laba Bersih Equity adalah modal. 2.2 Tinjuan Peneliti Terdahulu Anastasia (2003 : 131) dalam penelitiannya berjudul Analisis Faktor Fundamental d an Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta menunjuk kan bahwa secara empiris terbukti bahwa faktor fundamental (Return On Assets, Re turn On Equity, Book Value, Debt Equity Ratio) dan risiko sistematik (beta) memp unyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan properti secara b ersama-sama. Secara empiris terbukti bahwa hanya variabel BV (book value) dari s aham yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan pro perti secara parsial. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah objek penelitian tidak diambil hanya pada Perusahaan Properti saja tetapi untuk semua jenis industri dalam LQ-45 untuk menghindari adanya penerapan model khusu s industri tertentu. Untuk risiko sistematis yang diambil adalah tingkat bunga d eposito dari Bank Pemerintah, tingkat inflasi nasional dan nilai tukar Rupiah te rhadap US Dollar. Dari sisi internal yang diambil adalah tingkat pengembalian in vestasi (ROI), tingkat pengembalian ekuitas (ROE) dan laba per lembar saham (EPS ). Sasongko (2006 : 67) dalam penelitian mereka berjudul Pengaruh EVA dan Rasio-Rasi

o Profitabilitas Terhadap Harga Saham menunjukkan bahwa hasil uji t parsial menun jukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini d ibuktikan dengan hasil uji t yang diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya EPS dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan. Hasil uji t parsi al menunjukkan bahwa return on asset, return on equity, return on sale, basic ea rning power, dan economic value added tidak berpengaruh terhadap harga saham. Ha l ini dibuktikan dengan hasil uji t yang ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0 ,05). Artinya ROA, ROE, ROS, BEP, dan EVA tidak dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah ti dak hanya dibatasi pada uji parsial saja tapi juga menggunakan uji signifikansi secara bersama-sama, juga adanya keterbatasan dalam mengambil variabel yang digu nakan, yaitu hanya terbatas pada variabel-variabel akuntansi saja, dengan tidak melibatkan faktor ekonomi makro seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan lain-lain. 2.3 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual dalam penelitian ini mengemukakan sistematika konseptual ten tang pengaruh ROA dan ROE terhadap harga saham perusahaan di Bursa Efek Indonesi a. Menurut Moh.Nazir (2003 : 124) dalam hal terdapat hubungan antara dua variabel, misalnya antara variabel Y dan variabel X, maka jika variabel Y disebabkan oleh variabel X, maka variabel Y dinamakan variabel dependen dan variabel X adalah va riabel bebas. Variabel yang tergantung atas variabel lain disebut variabel depen den. Dalam hal ini ROA disebut sebagai dan ROE disebut sebagai atau sebagai v ariabel bebas (variabel Independen), sedangkan harga saham disebut sebagai varia bel deviden / variabel terikat (variabel Independen) disebut dengan Y karena var iabel tersebut tersebut tergantung dengan variabel lain yaitu disebabkan oleh Va riabel dan . Agar lebih jelasnya maka akan di jabarkan dalam gambar berikut ini : Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual

Sumber : Olahan penulis, 2013 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Ho1 : Tingkat Pengembalian Aktiva (Return On Assets - ROA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia. Ha1 : Tingkat Pengembalian Aktiva (Return On Assets - ROA) berpengaruh secar a signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia. 2. Ho2 uh secara Ha2 secara : Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return On Equity - ROE) tidak berpengar signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia. : Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return On Equity - ROE) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia.

3. Ho3 : Tingkat Pengembalian Aktiva (Return On Assets - ROA) dan Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return On Equity ROE) secara bersama-sama tidak berpengaru

h secara signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia. Ha3 : Tingkat Pengembalian Aktiva (Return On Assets - ROA) dan Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return On Equity ROE) secara bersama-sama berpengaruh seca ra signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Analisis Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana deng an bantuan program SPSS (Statistic Package for the Social Science) versi 15.0, y ang dilakukan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang ada. Persamaan y ang digunakan adalah : Y = a + 1X1 + Dimana : Y : Harga Saham a : Konstanta 1 : Koefisien Regresi ROA X1 : Return On Assets (ROA) 1 : Koefisien Regresi ROE X1 : Return On Equity (ROE) 3.2 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah 396 saham perusahaan yang terdaftar/tercata t sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dan dalam hal ini emiten telah b eroperasi dan rutin melaporkan laporan keuangannya untuk periode tahun 2010 - 20 12 (per 30 Juni 2012) ke Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Sampel Berdasarkan populasi maka sampel yang diambil adalah saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 yaitu saham 45 perusahaan dengan sampel 135 p eriode pengamatan dan setelah dikeluarkannya angka-angka yang dianggap sebagai o utliers maka jumlah sampel menjadi 90 periode pengamatan. Adapun kriteria yang d ipilih adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan-perusahaan yang telah beroperasi dan terdaftar di Bursa Efek Indon esia (BEI) antara tahun 2010 sampai dengan per 30 Juni 2012. 2. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam saham terlikuid atau Indeks LQ-45 secara berturut-turut selama periode 2010 sampai dengan 2012. 3. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan per 31 Dese mber secara lengkap (kecuali untuk tahun 2012, hanya disampaikan per 30 Juni). 4. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang dibutuhkan d alam penelitian ini. 3.3 Data dan Sumber Data 1. Data a. Data Kualitatif.

Data kualitatif merupakan data yang disajikan secara deskriptif atau berbentuk u raian yang berupa profil dan isu kebijakan perusahaan yang ada selama periode pe nelitian. b. Data Kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk angka-angka dimana j enis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter, berupa lap oran keuangan pada periode pengamatan tahun 2010 2012 (per 30 Juni). 2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data sekunder berupa lapo ran keuangan yang dipublikasikan Direktori Pasar Modal Indonesia (Indonesian Cap ital Market Directory) yang diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mel alui database yang tersedia secara online pada situs http://www.idx.co.id. 3.4 Definisi dan Pengukuran Variabel 3.4.1 Harga Saham (Variabel Dependen) Harga saham yang dimaksud adalah harga penutupan (closing price) yang tercantum di dalam publikasi laporan rugi-laba tahunan dan variabel ini dinyatakan dalam m ata uang Rupiah (Rp). 3.4.2 Return On Assets ROA dan Return On Equity ROE (Variabel Independen) Return On Assets (ROA) Yaitu indikator kemampuan perusahaan untuk memperoleh lab a atas sejumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Return On Assets (ROA) dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total a ktiva (Earnings After Tax dibagi Total Assets). Menurut Kasmir (2011 : 204) Retu rn On Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak deng an modal sendiri. Return On Equity (ROE) dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total equity (Earnings After Tax dibagi T otal Assets) atau dapat dituliskan sebagai berikut : EAT ROA = Total Assets EAT ROA = Equity Variabel ini dinyatakan dalam persen (%). 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam variabel penelitian ini adalah Me tode Nonprobability Sampling jenis Purposive Sampling dengan teknik Judgement Sa mpling, dengan alasan bahwa pengumpulan data didasarkan pada kriteria dan syarat yaitu menyajikan laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang lengkap agar dapat memperoleh data yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Metod e pengumpulan data ini diterapkan untuk semua variabel penelitian. 3.5.1 Uji Asumsi Klasik Dalam literatur Ekonometrika dikemukakan bahwa pengujian dengan regresi linear b ergandaharus memenuhi beberapa asumsi klasik yang beberapa diantaranya yaitu dat a terdistribusi normal,bebas autokorelasi, dan bebas heteroskedastisitas (Sarwok o, 2005 : 45). 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model-model regresi, vari abel-variabel dependen, variabel-variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2006 : 110), uji normalitas bertujuan untuk menguj i apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distrib

usi normal. 2. Uji Autokorelasi Untuk mendeteksi tingkat keeratan suatu hubungan, asumsi ini didefinisikan sebag ai terjadinya korelasi di antara dua pengamatan, dimana munculnya suatu data dip engaruhi oleh data sebelumnya. Adanya suatu korelasi bertentangan dengan salah s atu asumsinya, artinya jika ada korelasi maka dapat dikatakan bahwa koefisiensi dari persamaan estimasi yang diperoleh kurang kuat. Untuk mengetahui adanya kore lasi digunakan uji Durbin Watson yang bisa dilihat dari hasil uji regresi bergan da. Secara konvensional dapat dikatakan telah memenuhi asumsi non-autokorelasi j ika nilai uji Durbin Watson mendekati 2 atau lebih. 3. Uji Heteroskedastisitas Model regresi akan layak digunakan apabila tidak terdapat heteroskedastisitas. U ntuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat digunakan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik plot. Jika terbentuk pola-pola terte ntu yang teratur (konstan) maka regresi mengalami heteroskedastisitas tetapi jik a tidak membentuk suatu pola acak berarti regresi tidak mengalami heteroskedasti sitas. (Cornelius Trihendradi, 2007 :14). 15

Você também pode gostar