Você está na página 1de 19

Oleh

Bd. Nani Yuningsih,AmKeb,S.KM

1. Sarana pelayanan kesehatan menerapkan kebijakan pemberian ASI Ekslusif dan melarang PASI bagi bayi berusia kurang dari 6 bulan 2. Menerapkan pelatihan mengenai menyusui bagi kader kesehatan dan juga bagi masyarakat 3. Memberikan Informasi kepada ibu hamil mengenai manfaat ASI dan memberikan konseling pagi ibu penderita infeksi HIV + 4. Melakukan kontak dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) segera setengah jam satu jam setelah bayi lahir. 5. Melatih ibu cara menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara)

6. Hanya memberikan ASI saja sejak bayi lahir (tidak diberikan madu, air tajin atau susu formula) 7. Melaksanakan Rawat gabung ibu dan bayi dalam 1 ruangan.

8. Memberikan ASI sesering mungkin dan semau bayi (apabila bayi tidur ibu diharuskan membangunkan bayi untuk disusui minimal 2 jam sekali)
9. Bayi tidak diberikan Dot ataupun empeng

10. Menindak lanjuti ibu dan bayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan

1. Mammogenesis Terjadi pada saat masa embrionik hingga masa pubertas 2.Laktogenesis Produksi ASI, Selama Kehamilan dan Persalinan 3.Galaktopoiesis Mempertahankan laktasi postpartum yang telah berlangsung 4. Galaktokinesis Pelepasan ASI postpartum

Jaringan

payudara Terdiri dari lapisan lemak, Lapisan otot polos, lobus dan Ductus lactiferus. ASI yang terbentuk akan Disimpan dalam ductus lactiferus seiring dengan hisapan bayi pada puting susu ibu akan Merangsang pengeluaran Air Susu.

Komponen ASI (per liter)

Tabel 1.1 Komposisi ASI (per liter)

Komponen ASI Laktosa (g) Total protein (g) 20 30 16

Susu Awal 67 9

Susu Matur

Lemak (%)
Kalori Retinol (mg) Karotenoid (mg) Riboflavin (ug) Niasin (mg) Vitamin B6 (mg) Asam pantotenat (mg) Biotin (ug) Asam folat (ug) Vitamin B12 (ug) Vitamin C (mg)

2
0 2 2 0 0,5 0 0 0 0 0 0

3,5
2730 2940 0,3 0,6 0,3 0,6 400 600 1,8 6,0 0,9 0,31 2 -2,5 59 80 140 0,5 - 1,0 100

VitaminD (microgram)
Vitamin E (mg) Vitamin K (microgram) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Magnesium (mg) Tembaga (mg) Besi (mg) Zinc (mg)

0
2 12 28 250 120 - 160 30 - 35 0,5 0,8 0,5 1,0 8 - 12

0,33
28 23 200 500 120 140 30 35 0,2 0,4 0,3 0,9 1 -3

ASI

Antibodi Hormon Anti virus Anti alergi Anti parasit Faktor pertumbuhan enzim Vitamin Lemak DHA/ARA Karbohidrat Protein Air Mineral

SUSU FORMULA

1. Sistem imun Bayi dengan asi ekslusif berespon baik terhadap vaksinasi. ASI membantu maturitas sistem imun. Dan dapat mengurangi resiko kanker pada masa kanak-kanak. 2. Kecerdasan ASI membantu untuk meningkatkan IQ bayi karena mendukung pertumbuhan jaringan saraf dan otak bayi.

3. Sistem Indera Mata : ketajaman penglihatan lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI. Telinga : Bayi yang mendapat ASI jarang terkena infeksi telinga. Mulut : Perubahan perlahan dari rasa ASI akan membantu bayi untuk menerima berbagai jenis makanan baru. Pernafasan : Bayi yang disusui lebih jarang terkena infeksi saluran nafas atas dan bila terkena jarang mengalami infeksi berat.

4. Sistem Sendi, tulang dan otot Bayi yang diberikan ASI akan Memiliki tulang yang kuat,karena ASI memiliki kandungan Kalsium dan Vitamin D yang tinggi. Serta dapat meningkatkan Perkembangan motorik kasar dan Motorik halus pada bayi.

5. Sistem Pencernaan Bayi lebih jarang terkena diare, jumlah infeksi Gastrointestinal juga lebih sedikit pada bayi yang disusui. ASI ekslusif dapat mencegah terjadinya Alergi makanan pada bayi.

1.Kecerdasan Pada balita yang diberikan ASI Ekslusif Memiliki tingkat kepandaian intelektual Dan kognitif yang lebih tinggi dibandingkan Dengan anak-anak yang diberikan susu formula 2. Berat badan Balita yang mendapatkan ASI akan memiliki berat badan ideal dan terhindar dari obesitas. Karena kandungan sukrosa dalam ASI mudah Dicerna oleh tubuh.

3.Kemandirian Menyusui merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan anak, dalam hal ini menyusui merupakan kunci dalam membantu anak mencapai kemandirian serta memberikan rasa aman dan nyaman pada balita yang dipaksakan mandiri terlalu dini.

4. Gigi Menyedot jari akan lebih jarang terjadi, sehingga Gigi mereka akan terhindar dari ketidaksejajaran. Dengan menyusui akan memperbaiki lengkung gigi. 5.Protabilitas Balita yang disusui lebih mudah diajak bepergian. Menyusui akan lebih mudah daripada membawa cangkir untuk perlengkapan lainnya.

Langkah-langkah: 1. Sangga payudara dengan tangan 2. Dekatkan payudara ke bibir bawah bayi secara perlahan, untuk memancing bayi membuka mulutnya. 3. Ketika bayi sudah membuka mulutnya, segera dekatkan bayi pada payudara bukan menyodorkan payudara ke mulut bayi. 4. Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan lidah terletak di bawah ketika menempel. Sebagian besar daerah areola harus masuk ke mulut bayi. 5. Perhatikan posisi dagu bayi. Dagu adalah bagian pertama yang melekat di payudara, jadi pastikan dagu bayi menekan payudara selama dia menyusu tapi hidungnya tidak menempel. Hal ini agar bayi dapat bernafas dengan baik selama menyusu.

1. Posisi Dekapan Perut bayi dan perut ibu bertemu supaya kepala bayi tidak perlu memutar untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan ibu. 2. Posisi Berbaring Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Dan baru pulih dari pembedahan caesar. 3. Posisi Footbal Hold Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, untuk bayi premtur, bayi yang kecil ukurannya dan bayi kembar dalam waktu yang bersamaan.

Você também pode gostar