Dr. SULISTIYANI, M.

ASAL MULA PENELITIAN TIMBUL ADANYA MASALAH / RSEARCH GAP

RESEARCH PROBLEM (MASALAH PENELITIAN) (SIFAT UMUM / GENERAL)

RESEARCH QUESTION (PERTANYAAN PENELITIAN) (SIFAT KHUSUS / SPESIFIK) KALAU TIDAK KONKRIT / TDK SPESIFIK DATANYA MENJADI LUAS DAN TIDAK DAPAT DIUKUR

HIPOTESIS KAITANNYA DENGAN PENELITIAN (DUGAAN SEMENTARA, JAWABAN SEMENTARA, PENJELASAN SEMENTARA) SUATU KONSEP YG ABSTRAK DLM PROPOSISI

PROPOSISI DITURUNKAN KEDALAM VARIABEL PROPOSISI HUB. ANTARA KONSEP A B TINGKAT ATAS / ABSTRAK

DIOPERASIONALKAN
HIPOTESIS HUB ANTARA

VARIABEL

TINGKAT BAWAH / KONKRIT (TINGKAT DEDUCTION SYSTEM)

KONKRIT DPT DIUKUR

X1 X2 X3 DTS

Y1 Y2 Y3 DTS

MULTIPLE DEDUCTION SYSTEM

PENELITIAN-ILMU ADALAH MEMPUNYAI HUBUNGAN YANG ERAT KARENA PENELITIAN MERUPAKAN OPERASIONALISASI DARI METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN ILMIAH, YANG DISEBUT JUGA DENGAN METODE ILMIAH (SCIENTIFIC METHOD) METODE ILMIAH MERUPAKAN PROSEDUR/CARA-CARA TERTENTU YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN
PENGETAHUAN SEBAGAI ILMU DALAM METODE ILMIAH MERUPAKAN KOMBINASI DARI 2 PENDEKATAN:RASIONALISME DAN EMPIRISME YAITU 1)ADANYA KONSISTENSI PENGETAHUAN BERIKUTNYA ENGAN PENGETAHUAN PENGETAHUAN SEBELUMNYA SEHINGA DAPAT MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN 2)ADANYA KESESUAIAN ANTARA PENGETAHUAN YANG DIKEMBANGKAN DENGAN FAKTA ATAU EMPIRIS

PENELITIAN ILMIAH MENURUT KERLINGER (1992) ADALAH PENYELIDIKAN YANG SISTEMATIS, TERKENDALI, TERKONTROL, EMPIRIS, KRITIS, TERTIB TENTANG FENOMENA-FENOMENA ALAMI DENGAN DIPANDU TEORI-TEORI DAN HIPOTESIS DAN ADANYA HUBUNGAN ANTARA FENOMENA TERSEBUT
PARADIKMA ADALAH SEPERANGKAT ASUMSI TERSIRAT/TERSURAT TENTANG FENOMENA/GEJALA DAN MERUPAKAN LANDASANBAGAI BERBAGAI GAGASAN ILMIAH (NAN LIN 1976)

AZAS BERFIKIR ILMIAH

YAITU BERFIKIR SECARA NALAR, YANG MEMPUNYAI 2 KRITERIA YAITU: UNSUR LOGIS / MASUK AKAL ANALITIS MELAKUKAN KEGIATAN ANALITIS SECARA ILMIAH

BERFIKIR SECARA ILMIAH MERUPAKAN GABUNGAN ANTARA PENELARAN SECARA DEDUKTIF DAN INDUKTIF (MELAKUKAN PEMERINCIAN / PENGKHUSUSAN DAN MELAKUKAN PEMADUAN DAN PEMBUATAN GENERALISASI MENELAAH MEMBANDINGKAN KESIMPULAN-KESIMPULAN TEORITIS PENYATUAN HASIL-HASIL BACAAN SECARA KRONOLOGIS DAN KOMPILATIF DIRAMU ATAS DASAR PEMIKIRAN YANG KONSISTEN KESIMPULAN TEORITIS DASAR HIPOTESIS PENELITIAN KESIMPULAN TEORITIS MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR UTAMA YAITU VARIABEL-VARIABEL DALAM PENELITIAN

LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAGIAN INI MERUPAKAN TEMPAT PERTAMA KALI SAUDARA MENEMPATKAN RENCANA PENELITIAN, YANG DIUTAMAKAN ADALAH MEMBERIKAN BAHAN UNTUK SAMPAI PADA MASALAH PENELITIAN. STRUKTUR BAB INI DIGAMBARKAN SBB: BIDANG YANG KOEF
MISL: DISKRIPSI MENGENAI GLOBALISASI PEMASARAN

MAKIN LAMA MAKIN MENYEMPIT PADA RESEARCH PROBLEM

PAD BAB 2 DIKEMBANGKAN LAGI MENJADI RESEARCH ATAU HYPO RESEARCH

PADA BAGIAN INI MENGGAMBARKAN SITUASI SECARA GLOBAL DISAJIKAN TABEL UNTUK MENUNJUKKAN ADA MASALAH YANG MENARIK UNTUK DITELITI MENYEMPITKAN PANDANGAN PADA BIDANG YANG MENARIK DAN PERLU UNTUK DITELITI

PADA BAB I
PADA BAGIAN INI SAUDARA GAMBARKAN SITUASI DALAM FAKTANYA DI LAPANGAN MISAL, DENGAN MELIHAT TERJADINYA PENURUNAN PENJUALAN PERUSAHAAN DALAM TABEL DATA PENJUALAN UNTUK DISAJIKAN SEHNGGA MENUNJUKKAN ADA MASALAH YANG MENARIK UNTUK DITELITI ATAU DAPAT JUGA DISAJIKAN JUMLAH KELUHAN KONSUMEN MELALUI TENAGA PENJUALAN SUATU PERUSAHAAN. BERANGKAT DARI PEMAPARAN YANG LUAS LALU MENYEMPITKAN PANDANGAN PADA SEBUAH BIDANG YANG MENARIK DAN PERLU UNTUK DITELITI DAN DI TEMPAT INI MERUMUSKAN RESEARCH PROBLEMNYA

RESEARCH GAP RESEARCH PROBLEM RESEARCH QUESTION

KERANGKA BERPIKIR
DALAM KERANGKA PIKIR INI MENUNJUKKAN MODEL MODEL/GAMBARAN DAN VARIABEL UTAMA YANG MENJADI PERMASALAHAN PENELITIAN DAN MENJELASKAN ADANYA HUBUNGAN ANTARA VARIABEL SATU DENGAN VARIABEL LAINNYA ATAU VARIABEL BEBAS DENGAN VARIABEL TIDAK BEBAS. CO : X1

KREATIVITAS
X2

VARIABEL X

SEMANGAT BERMOTIVASI

KOMITMEN
X3

PELATIHAN 2 PENGEMBANGAN

MOTIVASI
X4

KOMPETENSI
DAMPAK INOVASI X5 SIKAP INDIVIDU X6 KONTRIBUSI INDIVIDU X7

TEORI MENURUT KERLINGER (1992)

SEPERANGKAT KONSEP/KONSTRUK, BATASAN PROPOSISI YANG MENYAJIKAN PANDANGAN SISTEMATIS TENTANG FENOMENA DENGAN MERINCI HUBUNGAN HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DENGAN TUJUAN MENJELASKAN DAN TEPAT WAKTU MEMPREDIKSIKAN

KESADARAN PRIBADI

DISIPLIN

SANKSI/HUKUMAN

KARIR

DORONGAN KESEMP & KEPERCAYAAN TANGGUNG JAWAB MOTIVASI

-IMBALAN -KENAIKAN GAJI BERKALA -PEMBINAAN KARYAWAN

PARTISIPASI PENGAMBLAN KAPTS SUPPORT/DUKUNGAN PEMBAGIAN TUGAS PENGEMBANGAN DIRI CARA PEMILIHAN PRODUK

INOVASI

KINERJA

KRITERIA IDEAL SIKAP AKTIVITAS SOSIAL

GAYA HIDUP PERILAKU BELI PERSEPSI KONSM

-INTENSITAS PEMBELIAN -CARA PEMBL. -WAKTU PEMBL

HARGA KUALITAS/MUTU DIFFERENSIASI PRODUK

TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN YANG DIGUNAKAN OLEH ATASAN UNTUK MENGAMBIL TINDAKAN KOREKSI. EVALUASI ANGGARAN BUDGETING/PENGGANGARAN PADA DASARNYA MERUPAKAN SUATU PROSES MENENTUKAN SIAPA BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP BIAYA APA (NASEHATUN, 1999) OKI PROSES PENGGANGARAN PERLU, TEMPAT-TEMPAT BIAYA YANG ADA JENIS-JENIS BIAYA YANG MENJADI TANGGUNG JAWAB MASINGMASING BAGIAN EVALUASI ANGGARAN MERUPAKAN AKTIVATAS MEMBANGKAN ANTARA ANGGARAN DENGAN RELISASI TINGKAT KESULITAN ANGGARAN
ADALAH BERKAITAN DENGAN PENCAPAIAN SASARAN ANGGARAN

RASA PEDULI

RASA PUAS TERHADAP SALESMAN

DAYA TANGKAP

KETULUSAN MENDENGARKAN

HARAPAN INTERAKSI DIWAKTU Y.A.D RASA PERCAYA PADA SALESMAN

DAYA TANGGAP

PERSEPSI KONSUMEN ATAS PERILAKU MENDENGAR DARI SALESMAN BERDASARKAN 3 VARIABEL YAITU : 1. RASA PERCAYA 2. RASA PUAS 3. HARAPAN INTERAKSI DIMASA MENDATANG (EROSBY, EVANS, AND COWLES 1990, SWAN AND OLIVER 1991)

PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN UMPAN BALIK ANGGARAN KEJELASAN TUJUAN ANGGARAN EFISIENSI

EVALUASI ANGGARAN TINGKAT KESULITAN

KERANGKA TEORITIS ANALISIS KARAKTERISTIK GAYA PENGANGGARAN TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PERUSAHAAN X CIRI-CIRI ANGGARAN
-

ANGGARAN BERSIFAT DINAMIS BIAYA TERKORELASI DENGAN PENGHASILAN PENGHITUNGAN ANGGARAN ATAS DASAR STANDART

KEJELASAN TUJUAN ANGGARAN :

TIDAK BERPENGARUH SECARA SIGNIFIKAN TERHADAP EFISIENSI BIAYA SEBAB TUJUAN ANGGARAN TIDAK SESSUAI DENGAN HARAPAN

UMPAN BALIK ANGGARAN

INFORMASI YANG BERASAL DARI PELAKSANAAN ANGGARAN

DISILIN : -TEPAT WAKTU -KESADARAN TINGGI -SANKSI/HUKUMAN MOTIVASI : -DORONGAN -KESEMPATAN DAN KEPERCAYAAN -TANGGUNG JAWAB

X1
Y

X2

KARIR -IMBALAN -KENAIKAN GAJI BERKALA -PEMBINAAN KARYAWAN

X2

RASA PUAS TERHADAP SALESMAN HARAPAN INTERAKSI DI WAKTU YAD

-RASA PRIBADI X1 -DAYA TANGKAP

KETULUSAN MENDENGARKAN

-DAYA TANGGAP
X3 RASA PERCAYA PD SALESMAN

GAYA HIDUP

X1

PERSEPSI KONSUMEN GAYA HIDUP KUALITAS

X2

Y4

PERILAKU PEMBELIAN

X3

INDIKATOR X1 : INDIKATOR X3 : CARA PEMILIHAN PRODUK - PRESTISE KRITERIA IDEAL SIKAP INDIKATOR X4 : AKTIVITAS SOSIAL - INTENSITAS PEMBELIAN INDIKATOR X2 : - CARA PEMBELIAN HARGA - WAKTU PEMBELIAN KUALITAS/MUTU DIFERENSIASI PRODUK, MERK DAN PROMOSI

X1

X2
X1 : KUALITAS KERJA UKURAN : KECEPATAN KETEPATAN KERAMAHAN KENYAMANAN X2 : REPUTASI UKURAN : REPUTASI CITRA/IMAGE PELAYANAN Y : LOYALITAS UKURAN : KUALITAS KEPUASAN KOMITMEN KONTINYU ( MINAT MOTIVASI )

X1
X2 X3

KEPUASAN X

LOYALITAS Y

X1 : KUALITAS LAYANAN UKURAN : TUAS RUANG LAINNYA TEPAT WAKTU MEMBANTU PERMINTAAN NASABAH X2 : NILAI YANG DITERIMA YANG DIUKUR : KUALITAS HARGA KUALITAS BAIK X3 : HARAPAN PELANGGAN UKURAN : KETEPATAN JANJI PENGALAMAN MASA LALU KEBUTUHAN Y : LOYALITAS UKURAN : TRANSAKSI YANG TERATUR MENOLAK JASA PERBANKAN LAIN TOLERANSI JIKA TERJADI KEKELIRUAN REKOMENDASI KEPADA ORANG LAIN TOLERANSI KENAIKAN BIAYA

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENYIAPKAN TELAAH PUSTAKA 1. TUJUAN TELAAH PUSTAKA UNTUK MEMBANGUN SEBUAH RANGKAIAN UTUH, TERHADAP MASALAH DAN HIPOTESIS YANG DIBANGUN 2. PADA TELAAH PUSTAKA - MENUNJUKAN ADANYA ASPEK SOSIAL DAN MANAJERIAL YANG DIPERTANYAKAN DAN TERUS DICARI JAWABANNYA - ADA ALASAN KUAT UNTUK DIPERCAYA BHW JAWABAN YANG DISODORKAN ADALAH MUNGKIN BENAR - TELAAH PUSTAKA ADALAH SEBUAH PROSES PENCERAHAN DAN JUTIFIKASI / PEMBENARAN ATAS APA YANG DIKEMBANGKAN 3. ORGANISASIKAN TELAAH PUSTAKA ATAS DASAR SEBAGAI STUDI TERHADAP TOOPIK YANG DIKEMBANGKAN - USAHAKAN MENCARI KRONOLOGI

KONTRADIKTIF / HAL-HAL YANG BELUM BERHASIL TERJAWAB MELALUI PENELTIAN PENELITIAN TERDAHULU ATAU KONSEP-KONSEP BARU YANG DAPAT DIRAMU MENJADI SEBUAH PEMIKIRAN STRATEGIK 3. HASIL DARI TELAAH KRITIS DAPAT DIRUMUSKAN SEBAGAI PROPOSISI DAN HIPOTESIS YANG SIAP UNTUK DIUJI DENGAN DEMIKIAN MODEL YANG DIKEMBANGKAN AKAN MUNCUL SEBAGAI SEBUAH KERANGKA KERJA MANAJERIAL / KERANGKA BERPIKIR TEORITIS YANG SALING BERHUBUNGAN YANG DAPAT DIKEMBANGKAN SEBAGAI HIPOTESIS 4. MENELAAH PUSTAKA DENGAN KRITIS DAN SELALU INGAT BAHWA HIPOTESIS DAN TELAAH PUSTAKA SANGAT ERAT HUBUNGANNYA 5. TELAAH PUSTAKA MERUPAKAN BAGIAN YANG TERBERAT DARI PENELITIAN. SETELAH MEMBUAT TELAAH PUSTAKA DIHARAPKAN AKAN MAMPU MENGENAI SESUATU LEBIH BAIK, LEBIH KOMPLIT DAN LEBIH PAS DAN KEMUNGKINAN LEBIH TAU DARI PENGUJINYA. TELAAH PUSTAKA DIARAHKAN UNTUK MEMBANGUN SEBUAH FONDASI TEORITIS SEBAGAI LANDASAN BAGI PENELITIAN DENGAN MELAKUKAN TELAAH KRITIS TERHADAP PUSTAKA-PUSTAKA YANG RELEVAN DENGAN MASALAH PENELITIAN YANG DIAJUKAN PEDOMAN TEHNIS MEMBUAT TELAAH PUSTAKA GUNA MENGEMBANGKAN MODEL ADALAH : 1. CARILAH YANG SESUAI DENGAN MINAT PENELITI 2. LAKUKAN TELAAH KRITIS YAITU DENGAN MENCARI TEMUAN-TEMUAN BARU

FUNGSI TEORI : 1. SEBAGAI IDENTIFIKASI AWAL DARI MASALAH PENELITIAN, DENGAN MENAMPILKAN KESENJANGAN BAGIAN-BAGIAN YANG LEMAH DAN KETIDAK SESUAIAN DENGAN PENELITIAN TERDAHULU 2. UNTUK MENGUMPULKAN KNSTRUK/KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN TOPIK PENELITIAN 3. UNTUK MENAMPILKAN HUBUNGAN ANTARA VARIABEL-VARIABEL YANG TELAH DISELIDIKI GRAY (1976 ) KAJIAN PUSTAKA MELIPUTI PENGIDENTIFIKASI SECARA SISTEMATIS, PENEMUAN DAN ANALISIS DOKUMEN YAG MEMUAT INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN MASALAH PENELITIAN . FUNGSI KAJIAN PUSTAKA 1. MENYEDIAKAN KERANGKA KONSEP / KERANGKA TEORI UNTUK PENELITIAN YANG DIRENCANAKAN 2. MENYEDIAKAN INFORMASI TENTANG PENELITIAN YANG LAMPAU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENELITIAN YANG DILAKUKAN 3. MELALUI KAJIAN PUSTAKA SEMUA KONSTRUK YANNG BERHUBUNGAN DENGAN PENELITIAN TELAH TERSEDIA 4. MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG METODE-METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPLE, INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 5. MENYEDIKAN PENEMUAN-PENEMUAN DAN KESIMPULAN PENYELIDIKAN TERDAHULU YANG DAPAT DIHUBUNGKAN DENGAN PENEMUAN DAN KESIMPULAN KITA.

V. MERUMUSKAN HIPOTESIS HIPOTESIS ADALAH JAWABAN SEMENTARA ANG PERLU DIUJI KEBENARANNYA MELALUI PENGUJIAN EMPIRIS. HIPOTESIS MERUPAKAN RANGKUMAN DARI KESIMPULAN-KESIMPULAN TEORITIS YANG DIPEROLEH DARI PENELAAH KEPUSTAKAAN SECARA TEKNIS. HIPOTESIS DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI PERNYATAAN POPULASI YANG DIUJI KEBENARANNYA BERDASARKAN DATA YANG DIPEROLEH DARI SAMPEL PENELITIAN : MISAL HIPOTESIS SEBAGAI BERIKUT : JIKA MAKA .. SEMAKIN . MAKA SEMAKIN Y: F (X) ,Y ADALAH FUNSI DARI X VI. MEMILIH PENDEKATAN 1. JENIS PENDEKATAN MENURUT TEHNIK SAMPLING PENDEKATAN POPULASI PENDEKATAN SAMPEL PENDEKATAN KASUS 2. JENIS PENDEKATAN MENURUT TIMBULNYA VARIABEL PENDEKATAN NON EKSPERIMEN PEDEKATAN EKSPERIMEN 3. JENIS PENDEKATAN MENURUT SIFAT PENELITIAN PENELITIAN KHUSUS PENELITIAN KORELASI PENELITIAN HISTORIS

PENELITIAN DITINJAU DARI TUJUAN. 1. PENELITIAN EKSPLORATIF ADALAH PENELITIAN PENGEMBANGAN YANG MENGGALI SECARA LUAS TENTANG SEBAB-SEBAB/HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA SESUATU CONTOH: DI SUATU DESA TERJADI KEMATIAN PENDUDUK TERUTAMA ANAK-ANAK DIADAKAN PENELITIAN UNTUK MENEMUKAN SEBAB MUSABAB 2. PENELITIAN VERIFIKATIF ADALAH PENELITIAN DENGANTUJUAN UNTUK MENGECEK KEBENARAN HASIL PENELITIAN YANG TELAH DILAKUKAN TERDAHULU PENELITIAN DITINJAU DARI PENDEKATAN 1, PENDEKATAN LONGITUDINAL/PENDEKATAN BUJUR ADALAH PENDEKATAN YANG DILAKUKAN PADA SUBYEK YANG SAMA CONTOH : DATA TIME SERIES SUATU PERUSAHAAN 2. PENDEKATAN CROSS SECTIONAL/PENDEKATAN SILANG ADALAH PENDEKATAN YANG IDAK MENGGUNAKAN SUBYEK YANG SAMA/BERBEDABEDA CONTOH: DARI BEBERAPA PERUSAHAAN YANG SEJENIS PENELITIAN DITINJAU DARIHADIRNYA VARIABEL 1. PENELITIAN DISKRIPTIF ADALAH PENELITIAN YANG DILAKUKAN DENGAN MENJELASKAN / MENGGAMBARKAN VARIABEL MASA LALU DAN SEKARANG (SEDANG TERJADI) 2. PENELITIAN EKSPERIMEN/SEBAGAI VARIABEL YANG AKAN DATANG ADALAH PENELITIAN YANG DILAKUKAN DENGAN MENDATANGKAN / MENGADAKAN VARIABEL YANG BELUM TERJADI / BELUM DATANG DALAM BENTUK PERLAKUAN (TREATMENT).

MENURUT SUHARSIMI ARIRUMTO (1996) LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN SEBAGAI BERIKUT : 1. MEMILIH MASALAH 2. STUDI PENDAHULUAN 3. MERUMUSKAN MASALAH 4. MERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR 5. MERUMUSKAN HIPOTESIS 6. MEMILIH PENDEKATAN 7. MENENTUKAN VARIABEL DAN SUMBER DATA 8. MENENTUKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN 9. MENGUMPULKAN DATA 10. ANALISIS DATA 11. MENARIK KESIMPULAN MENULIS LAPORAN I. MEMILIH MASALAH MASALAH ADALAH : SUATU PROBLEM YANG TIMBUL KARENA ADANYA KESENJANGAN (GAP) ANTARA DAS SOLLEN DAN DOS SLIM, ADA PERBEDAAN ANTARA APA YANG SEHARUSNYA DAN APA YANG ADA DALAM KENYATAAN, ANTARA APA YANG DIPERLUKAN DAN APA YANG TERSEDIA, ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN KARENA INFORMASI YANG TERSEDIA TIDAK CUKUP, TEHNOLOGI YANG ADA TIDAK MEMENUHI KEBUTUHAN. CONTOH:

X1
X2 X3

OR. PSR

KINERJA

X1 : OR. PELANGGAN X2 : OR PESAING X3 : KOORDINASI ANTAR FS X : VAR BEBAS Y : VAR TERIKAT

II. STUDI PENDAHULUAN PROF DR. WINARNO SURAKHMAD MENGATAKAN BAHWA STUDI PENDAHULUAN DENGAN 2 CARA YI: 1. UNTUK MENEMUKAN PERMASALAHAN 2. UNTUK MENDALAMI MASALAH YANG MUNCUL TUJUAN STUDI PENDAHULUAN ADALAH : 1. UNTUK MENGETAHUI MASALAH YANG DIHADAPI LEBIH JELAS 2. MENGETAHUI DIMANA INFORMASI DAPAT DIPEROLEH 3. BAGAIMANA CARA YANG TEPAT UNTUK MENGANALISIS DATA 4. DAPAT MENENTUKAN CARA YANG TEPAT UNTUK MENGANALISIS DATA 5. MENGETAHUI BAGAIMANA HARUS MENGAMBIL KESIMPULAN PEDOMAN UNTUK MELAKUKAN PENELITIAN : 1. APAKAH JUDUL PENELITIAN SESUAI DENGAN MINAT? 2. APAKAH PENELITIAN DAPAT DILAKSANAKAN? 3. APAKAH UNTUK PENELITIAN TERSEDIA FAKTOR PENDUKUNG? 4. APAKAH HASIL PENELITIAN CUKUP BERMANFAAT? III. MERUMUSKAN MASALAH SETELAH MASALAH DIIDENTIFIKASI, DIPILIH, MAKA PERLU DIRUMUSKAN, PERUMUSAN INI PENTING, KARENA HASILNYA MENJADI PENUNTUN BAGI LANGKAH SELANJUTNYA CARA MERUMUSKAN MASALAH : 1. MASALAH DIRUMUSKAN DALAM BENTUK KALIMAT TANYA 2. RUMUSAN MASALAH HENDAKLAH PADAT DAN JELAS 3. RUMUSAN MASALAH MEMBERI PETUNJUK TENTANG DATA YANG DIKUMPULKAN UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN YANGTERKANDUNG DALAM RUMUSAN IV. MERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR DALAM HAL INI PENELITI HARUS DAPAT MEMBERIKAN SEDERETAN ASUMSI TENTANG KEDUDUKAN PERMASALAHAN ASUMSI INI YANG DISEBUT DENGAN ASUMSI DASAR/ANGGAPAN

VALIDITAS / SAHIH MENURUT SOEHARDI SIGIT (1999) ADALAH ALAT UKUR YANG BENAR-BENAR MEMANG ALAT YANG SESUNGGUHNYA CO/ :CANTING DALAM VALIDITAS RUMUS YANG DIGUNAKAN DAPAT DENGAN KORELASI PRODUCT MOMENT X Y = N XY - (X) (Y) {N X 2 (X )2 } { N Y 2 ( Y )2 } N : BANYAKNYA DATA X : VARIABEL X Y : VARIABEL Y RELIABILITAS / KETERANDALAN ARTINYA DAPAT DIPERCAYA, YANG MENUNJUKAN KEAJEKAN HASIL PENGUKURAN/KONSISTEN MESKI DIGUNAKAN ORANG LAIN DALAM WAKTU BERSAMAAN ATAU ORANG YANG SAMA DALAM WAKTU YANG BERLAINAN.

3. HIPOTESIS SEBAB ADALAH HIPOTESIS YANG MENUNJUKKAN PENGARUH ANTARA VARIABEL SATU DENGAN VRIABEL LAINNYA. CO/ PERPUTARAN AKTIVA BERPENGARUH TERHADAP RENTABILITAS / PROFABILITY 4. HIPOTESIS PERBANDINGAN ADALAH HIPOTESIS YANG MENJELASKAN ADANYA PERBEDAAN DIANTARA VARIABEL CO/ :ADA PERBEDAAN ANTARA PRIA DAN WANITA TYPE-TYPE HIPOTESIS 1. HIPOTESIS NULL (HO) MENUNJUKKAN HIPOTESIS TIDAK ADA HUBUGAN, PENGARUH PERBEDAAN ANTARA VARIABEL SATU DENGAN VARIABEL LAINNYA 2. HIPOTESIS ALTERNATIF (HA) ADALAH HIPOTESIS YANG MENJELASKAN ADANYA HUBUNGAN, PENGARUH, PERBEDAAN ANTARA VARIABEL SATU DENGAN VARIABEL LAINNYA

MASALAH/PERTANYAAN PENELITIAN HIPOTESIS TELAAH TEORITIS

PENGUJIAN FAKTA
-PEMILIHAN DATA -PENGUMPULAN DATA -ANALISIS DATA

HASIL

KESIMPULAN

HIPOTESIS BERASAL DARI KATA HIPO (LEMAH) DAN TESIS (PERNYATAAN), JADI HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN YANG MASIH LEMAH/DUGAAN TENTANG HUBUNGAN ANTAR VARIABEL YANG MASIH PERLU DIUJI KEBENARANNYA ATAU DAPAT DIKATAKAN : HIPOTESIS MERUPAKAN RANGKUMAN DARI KESIMPULANKESIMPULAN TEORITIS YANG DIPEROLEH DARI PENELAAH KEPUTUSKAN SUMBER PERUMUSAN HIPOTESIS TEORI PROPOSISI FAKTA EMPIRIS (DATA YANG DIALAMI) IMAJINASI PENELITI KEGUNAAN HIPOTESIS : TAHAP I MEMBERIKAN BATAS, LINGKUP/JANGKAUANPENELITIAN SEBAGAI PEDOMAN DLM MENYUSUN RANC PENEL MENENTUKAN DAN MEMILIH DATA YANG DIGUNAKAN MENENTUKAN DAN MEMILIH METODE ANALISIS DATA YANG DIGUNAKAN

CIRI-CIRI PERUMUSAN HIPOTESIS SUATU KALIMAT/PERNYATAAN MENGHUBUNGKAN DUA/LEBIH KONSEP/VARIABEL JELAS BENTUK HUBUNGANNYA (KORELASI, REGRESI, KOMPARANSI) DAPAT DIUKUR DAN DIUJI (TESTTABLE) RUMUSAN HIPOTESIS, IF THEN STATEMENT ATAU JIKAMAKA.. MATHEMATICAL STATEMENT, MIS Y=F(X) Y ADALAH FUNGSI DARI X BENTUK/PERNYATAAN-PERBEDAAN MENYATAKAN BAHWA SATU VARIABEL BERBEDA BERDASARKAN KATEGORI TTT. DIDUGA ADA HUBUNGAN/PENGARUH/PERBEDAAN TAHAP PENGUJIAN HIPOTESIS 1. MENGUKUR SECARA EMPIRIK SETIAP VARIABEL YANG ADA DGN MENGGUNAKAN INDIKATOR EMPIRIK 2. MENGKAJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 3. MEMBERI STATISTIK DESKRIPTIF DARI SETIAP INDIKATOR YG SAHIH DAN TERANDAL

TAHAP II : 1. MENURUNKAN KONSEP MENJADI HIPOTESIS 2. MENURUNKAN HIPOTESIS EMPIRIK MENJADI HIPOTESIS STATISTIK 3. MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI 4. MENGUJI SIGNIFIKAN 5. MEMBUAT KESIMPULAN ADA 4 MACAM HIPOTESIS 1. HIPOTESIS DISKRIPTIF ADALAH HIPOTESIS YANG BERTUJUAN MEMBUAT DESKRIPTIF MENGENAI HAL YANG DITELITI ATAU SU/ PROPOSISI YANG MENYATAKAN EKSISTENSI, UKURAN/DISTRIBUSI SUATU VARIABEL PADA SU/ KASUS CO/ : RATA-RATA BANYAKNYA ANAK DARI KELUARGA-KELUARGA DI PROPINSI JAWA TENGAH 2. HIPOTESIS HUBUNGAN ADALAH HIPOTESIS YG MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANTARA SATU VARIABEL DENGAN VARIABEL LAINNYA.

VARIABEL KUANTITATIF DIBAGI MENJADI 2 : 1. VARIABEL DISKRIT/VARIABEL NOMINAL/VARIABEL KATEGORI CO/ : WANITA - PRIA YA - TIDAK ATAS - BAWAH 2. VARIABEL KONTINUM YG DIBAGI MENJADI 3 A. VARIABEL ORDINAL YI VARIABEL YG MENUNJUKKAN TINGKATAN-TINGKATAN MISAL : PANJANG, KURANG PANJANG, PENDEK SANGAT BAGUS.. S.TDK BAGUS B. VARIABEL INTERVAL YI VARIABEL YG MEMPUNYAI JARAK , JARAK INI DPAT DIKETAHUI DENGAN PASTI MISAL: JARAK SEMARANG - MAGELANG 70 KM - JOGJA 101 KM MAGELANGN - JOGJA 31 KM C. VARIABEL RATIO YI VARIABEL PERBANDINGAN > VARIABEL INI DLM HUBUNGAN ANTAR SESAMANYA MERUPAKAN SEKIAN KALI

VB

VT

HUBUGAN ASIMETRIS ADALAH HUBUNGAN ANTARA VARIABEL YANG DAPAT DITUNJUKKAN MANA VARIABEL BEBAS DAN MANA VARIABEL TAK BEBAS/VARIABEL AKIBAT JIKA KEDUA SALING MEMPENGARUHI MAKA HUBUNGAN ANTARA 2 VARIABEL DISEBUT HUBUNGAN TIMBAL BALIK / HUBUNGAN RESIPROKAL ATAU RESIPROCAL RELATIONSHIP

VB VT HUBUNGAN NEGATIF ADALAH : JIKA VARIABEL YANG SATU BERUBAH NAIK, SEDANG VARIABEL LAINNYA TURUN SEBALIKNYA, HUBUNGAN YANG SATU NAIK SEDANG VARIABEL SATUNYA JUGA NAIK / VARIABEL SATU TURUN, YANG LAIN VARIABEL JUGA TURUN DISEBUT HUBUGAN POSITIF HUB. POSITIF X NAIK - Y NAIK X TURUN - Y TURUN HUB. NEGATIF X NAIK - Y TURUN X TURUN - Y NAIK

OPERASIONALISASI KONSEP : ADALAH KONSEP YANG DAPAT DIUKUR DILAPANGAN DENGAN MELIHAT DIMENSI, KOMPONEN, OBSERVASI, INDIKATOR, KEJADIAN YG DIALAMI OPERASIONAL KONSEP/DEFINISI KONSEP ADALAH : RUMUSAN MENGENAI KASUS/VARIABEL YANG DITEMUKAN DALAM DUNIA NYATA ( SOEHARDI SIGIT 1999 ( UNSUR PENELITIAN YANG MEMBERITAHUKAN BAGAIMANA CARANYA MENGUKUR SUATU VARIABEL ( SINGARIMBUN, 1984 ) MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL 1. MENEKANKAN PADA KEGIATAN APA YANG DILAKUKAN 2. BAGAIMANA KEGIATAN ITU DILAKUKAN CO/ : ORANG CERDAS ADALAH ORANG YANG TINGGI KEMAMPUANNYA DALAM MEMECAHKAN MASALAH 3. SIFAT-SIFAT KEGIATAN CO/ : MAHASISWA CERDAS ADALAH MAHASISWA YANG MEMPUNYAI INGATAN BAIK

KARAKTERISTIK PENELITIAN (NUR INDRIANTORO, 1999)

TUJUAN PENELITIAN KARAKTERISTIK PENELITIAN PENGEMBANGAN PENGETAHUAN

METODE2 PENELITIAN HUBUNGAN PENEL. ILMU

PEMECAHAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN : ADA 2 : 1). UNTUK MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN 2). UNTUK MEMECAHKAN MASALAH ATAU MENJAWAB PERTANYAAN PENELITIAN

VARIABEL YAITU SU/ KARAKTERISTIK, CIRI, SIFAT, WATAK ATAU KEADAAN YANG MELEKAT PADA BERBAGAI SUBYEK, ORANG, ATAU BARANG YANG BERBEDA-BEDA INTENSITASNYA PROF. DRS. SUTRISNO HADI YANG DIMAKSUD VARIABEL ADALAH GEJALA YANG BERVARIASI MISAL : BERAT BADAN ADA BERAT 40 KG, 50 KG SU/ VARIABEL DAPAT MEMILIKI 2 NILAI YAITU JENIS KELAMIN NILAI YANG DILEKATKAN PADA X IALAH U/ SALAH SATU JENIS KELAMIN 8 O U/ JENIS KELAMIN YANG LAIN. VARIABEL KUANTITATIF ADL VARIABEL YANG DALAM BENTUK ANGKA CO/ : UMUR, PENDAPATAN, DLL. VARIABEL KUALITATIF / VARIABEL KATEGORI ADL VARIABEL YANG TIDAK DAPAT DINYATAKAN DALAM BENTUK ANGKA, MELAINKAN DALAM BENTUK NAMA. CO/ : MOTIVASI, KEPANDAIAN, KEMAKMURAN

ASUMSI ADALAH KENYATAAN PENTING YANG DIANGGAP BENAR, TTP BELUM TERBUKTI KEBENARANNYA ( LIAY, 1976 ) MENURUT SUHARSIMI ARI KUNTO (1991) ASUMSI ADALAH ANGGAPAN DASAR / POSTULAT, SU/ TITIK TOLAK PEMIKIRAN YANG KEBENARANNYA DITERIMA O/ PENYELIDIK, SETIAP PENYELIDIK DPT MERUMUSKAN POSTULAT YANG BERBEDA ASUMSI TIDAK SAMA DGN HIPOTESIS, KARENA ASUMSI TIDAK PERLU PENGUJIAN / PEMBUKTIAN CO/ : JAWABAN YANG DIBERIKAN O/ RESPONDEN DIANGGAP AKURAT TEORI ADALAH SEPERANGKAT KONSEP / KONSTRUK, BATASAN DAN PROPOSISI YANG MENYAJIKAN PANDANGAN SISTEMATIS TENTANG FENOMENA ATAU GEJALA / KEJADIAN DENGAN MERINCI HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DENGAN TUJUAN MENJELASKAN DAN MEMPREDIKSIKAN (KERLINGER, 1992)

HIPOTESIS BERASAL DARI KATA HIPO (LEMAH) DAN TESIS (PERNYATAAN), JADI HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN YANG MASIH LEMAH/DUGAAN TENTANG HUBUNGAN ANTAR VARIABEL YANG MASIH PERLU DIUJI KEBENARANNYA ATAU DAPAT DIKATAKAN HIPOTESIS MERUPAKAN RANGKUMAN DARI KESIMPULANKESIMPULAN TEORITIS YANG DIPEROLEH DARI PENELAAHAN KEPUSTAKAAN. SUMBER PERUMUSAN HIPOTESIS : TEORI PROPOSISI FAKTA EMPIRIS (DATA YANG DIALAMI) IMAJINASI PENELITI KEGUNAAN HIPOTESIS : TAHAP I MEMBERIKAN BATAS, LINGKUP / JANGKAUAN PENELITIAN SBG PEDOMAN DALAM MENYUSUN RANC PENELITIAN MENENTUKAN DAN MEMILIH DATA YG DIGUNAKAN MENENTUKAN DAN MEMILIH METODE ANALISIS DATA YG DIGUNAKAN

CIRICIRI PERUMUSAN HIPOTESIS SUAU KALIMAT / PERNYATAAN MENGHUBUNGKAN DUA / LEBIH KONSEP / VARIABEL JELAS BENTUK HUBUNGANNYA (KORELASI, REGRES, KOMPARANSI) DAPAT DIUKUR DAN DIUJI ( TESTTABLE ) PERUMUSAN HIPOTESIS : IF THEN STATEMENT ATAU JIKA. MAKA. MATHEMATICAL STATEMENT, MIS : Y = F (X) Y ADALAH FUNGSI DARI X BENTUK PERNYATAAN, PERBEDAAN MENYATAKAN BAHWA SATU VARIABEL BERBEDA BERDASARKAN KATEGORI TTT. DIDUGA ADA HUBUNGAN / PENGARUH / PERBEDAAN TAHAP PENGUJIAN HIPOTESIS : 1. MENGUKUR SECARA EMPIRIK SETIAP VARIABEL YANG ADA DGN MENGGUNAKAN INDIKATOR EMPIRIK 2. MENGKAJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 3. MEMBERI STATISTIK DESKRIPTIF DARI SETIAP VARIABEL

METODE YANG DIGUNAKAN DALAM RANDOM SAMPLING 1. SIMPLE RANDOM SAMPLING / SAMPLING ACAK SEDERHANA 2. STRATIFIED RANDOM SAMPLING / SAMPEL ACAK BERSTRATA CO/ : PEGAWAI, PETANI, MAHASISWA, MASING-MASING DIAMBIL UNTUK MEWAKILI 3. AREA SAMPLING DIDASARKAN PADA DAERAH GEOGRAFI YANG TERDIRI ATAS SUB AREAL ( AREA-AREA ) 4. TWO STAGE RANDOM SAMPLING ( SAMPLING ACAK 2 TAPAH ) SAMA SEPERTI DI ATAS TETAPI DARI SUB AREA DIPILIH LAGI BEBERAPA ANGGOTA SAJA >2 NON RANDOM SAMPLING SETIAP ANGGOTA / ORANG DALAM POPULASI TIDAK MEMPUNYAI PELUANG, DERAJAT, KUALIFIKASI YANG SAMA UNTUK DI SAMPEL (TIDAK HOMOGEN) ADA 4 METODE A. QUOTA SAMPLING YAITU MENETAPKAN BESAR SAMPEL TANPA MENGETAUI BESAR POPULASI

B. SYSTEMATIC SAMPLING DISAMPEL MENURUT JARAK TTT C. PURPOSIVE SAMPLING / JUDGEMENTAL DISAMPEL YANG BERKUALIFIKASI SAJA D. CONVENIENCE SAMPLING / ACCIDENTAL DISAMPEL YANG MUDAH DIAMBIL / DITEMUI MENURUT SINGARIMBUN (1987) JUMLAH RESPONDEN U/ DIUJI COBA MIN 30 ORANG KARENA DISTRIBUSI SKOR (NILAI) AKAN LEBIH MENDEKATI KURVA NORMAL PENDAPAT IDA BAGUS MANTRA BESARNYA SAMPEL YANG HARUS DIAMBIL UNTUK MENDAPATKAN DATA YANG REPRESENTATIF BEBERAPA PENELITI MENYATAKAN BESARNYA SAMPEL TIDAK KURANG DARI 10 %

INSTRUMEN
ADALAH ALAT PENGUMPULAN DATA, DIGUNAKAN UNTUK MENCATAT DAN MENGUMPULKAN DATA CO/ : WAWANCARA / INTERVIEW OBSERVASI / PENGAMATAN QUESTIONAIRE / KUESIONER ATAU DAPAT DITUNJUKAN DENGAN KATA, KALIMAT BUTIR-BUTIR PERTANYAAN, ITEM KUESIONER YANG MENGUNGKAP GAMBARAN VARIABEL SECARA LOGIS ALAT UKUR YG SUDAH TERSTANDARD TES KEPRIBADIAN, TES BAKAT, TES INTELEGENSION

SKALA PENGUKURAN : ADL SKALA / TINGKATAN BESAR-KECIL,BANYAK-SEDIKIT,BAIKBURUK, JAUH-DEKAT, BODOH-PANDAI YANG MENUNJUKKAN PERBEDAAN DERAJAT DALAM KUALITAS DAN KUANTITAS, SEHINGA DIKETAHUI MANA LEBIH BESAR MANA LEBIH KECIL YANG DIUKUR ADALAH : DATA DILAPANGAN ATAS DASAR VARIABEL YANG TERMUAT DALAM MASALAH PENELITIAN ATAU HIPOTESIS
MENURUT SINGARIMBUN (1984) PROSES PENGUKURAN ADALAH RANGKAIAN DARI 4 AKTIVITAS YAITU : 1. MENENTUKAN DIMENSI KONSEP PENELITIAN VAR PENEL MEMILIKI LEBIH DARI SATU DIMENSI 2. RUMUSAN UKURAN UNTUK MASING-MASING DIMENSI 3. TENTUKAN TINGKATAN UKURAN YANG DIGUNAKAN ADA 4 TINGKAT UKURAN : NOMINAL, ORDINAL, INTERNAL, DAN RASIO 4. TENTTUKAN TINGKAT VALIDITAS DAN RELIABILITAS.

ADA 4 JENIS SKALA PENGUKURAN : 1. SKALA RASIO DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG KUANTITAS YANG BENARBENAR ADA BARANGNYA, DAPAT DIHITUNG, DITAMBAH, DIKURANGI CO/ : LAP. R/L, NERACA KEU, BEJ, RASIO KEU : RENT, SOLVABILITAS 2. SKALA INTERVAL ADALAH MENGURUTKAN ORANG / OBYEK BERDASAR SU/ ATRIBUT. CO/ : PANAS-DINGIN: CELCIUS PANJANG-PENDEK: KM, M 3. SKALA ORDINAL DITUNJUKKAN DENGAN TINGKAT UKURAN PALING TINGGI DARI SUATU ATRIBUT BIASANYA DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR SIKAP, PERSEPSI CO/ :S. JELEK. S. BAGUS. TIDAK PERNAH, JARANG SEKALI, JARANG, KADANG-KADANG, AGAK SERING, SERING, SERINGKALI, SELALU. 4. SKALA NOMINAL

POPULASI ADALAH KESELURUHAN OBYEK PENELITIAN YAITU ELEMEN YANG ADA DALAM WILAYAH PENELITIAN POPULASI JUMLAHNYA DAPAT TAK TERHINGGA, TIDAK ADA BATASANNYA / INFINITE PPULATION POPULASI YANG JUMLAHNYA TERHINGGA, TERDIRI DARI ELEMEN DENGAN JUMLAH TTT. / FINITE POPULATION CO/ : PEMBELI MC. DONAL SAMPEL DARI KATA BAHASA INGGRIS : SAMPLE ARTINYA : CONTOH / COMOTON / MENCOMONT YAITU MENGAMBIL SEBAGIAN SAJA DARI YANG BANYAK TETAPI YANG PENTING ADALAH SAMPEL INI HARUS REFRESENTATIF ARTINYA SAMPEL INI BENER-BENER MEWAKILI POPULASINYA TEHNIK PENYEMPELAN ADA 2 CARA : 1. RANDOM SAMPLING ARTINYA SETIAP ORANG ANGGOTA DALAM POPULASI MEMILIKI DERAJAT, KUALIFIKASI / SETARA, SAMA, SERUPA, HOMOGEN UNTUK DISAMPEL

2. SKALA NOMINAL / KATEGORIS ADALAH TINGKAT PENGUKURAN YANG PALING SEDERHANA HANYA SEKEDAR LABEL / KODE / HANYA MEWAKLI NAMA CO/ : LAKI-LAKI PEREMPUAN AGAMA YA TIDAK METODE PENGUMPULAN DATA 1. METODE PRIMER ADALAH METODE YANG DAPAT DILAKUKAN SECARA LANGSUNG KEPADA RESPONDEN DENGAN CARA OBSERVASI, SURVEI WAWANCARA / INTERVIEW ADA 2 MACAM SURVAI : A. SURVAI WAWANCARA. MENCATAT JAWABAN DARI RESPONDEN B. SURVAI KUESIONER YAITU DENGAN CARA MENULIS SENDIRI OLEH RESPONDEN ATAS PERPERTANYA PENELITIAN 2. METODE SECUNDAIR ADALAHMETODE YANG DIGUNAKAN DENGAN CARA MENGUMPULKAN SUMBER-SUMBER, LITERATUR, BULETIN, JURNAL YANGRELEVAN DENGAN TOPIK PENELITIAN.

POPULASI ADALAH KAITAN ATAU HUBUNGAN ANTAR 2 KONSEP ATAU LEBIH CO/ : ADA KAITAN / HUBUNGAN ANTARA EKONOMI DAN KOMUNIKASI KONSEP ADALAH ABSTRAK TIDAK DAPAT DIUKUR OKI TIDAK DAPAT DIUJI, SUPAYA KONSEP DAPAT DIUKUR MAKA DITURUNKAN KEDALAM DUNIA EMPIRIS DALAM BENTUK VARIABEL VARIABEL ADALAH SIMBOL / LAMBANG YANG PADANYA DILEKATKAN BILANGAN / NILAI MISAL : X ADALAH SEBUAH VARIABEL, SIMBOL / LAMBANG YANG DIIKATKAN BERUPA ANGKA JIKA VARIABEL DALAM BENTUK ANGKA DISEBUT VARIABEL KUANTITATIF CO/ : UMUR, PENDAPATAN DLL JIKA TIDAK DAPAT DINYATAKAN DALAM BENTUK ANGKA MELAINKAN DALAM BENTUKNAMA DISEBUT VARIABEL KUALITATIF / VARIABEL KATEGORI CO/ : KEPANDAIAN, KEMAKMURAN, SIKAP, MOTIVASI

HUBUNGAN BIVARIAT ADALAH HUBUNGAN ANTARA SATU VARIABEL DENGAN SATU VARIABEL LAINNYA HUBUNGAN MULTIVARIATE / HUBUNGAN VARIABEL GANDA ADALAH HUBUNGAN / KAITAN SATU / LEBIH VARIABEL DENGAN SATU / LEBIH VARIABEL LAINNYA VARIABEL PENYEBAB (COASOL VARIABLE) / VAR X ADALAH VARIABEL YANG MENJADI SEBAB TERJADINYA VARIABEL LAIN, DISEBUT JUGA VARIABEL BEBAS / VARIABEL INDEPENDEN / VARIABEL TIDAK TERGANTUNGN (X) VARIABEL TERIKAT / VARIABEL TERGANTUNG / VARIABEL DEPENDEN / VARIABEL YANG DIPENGARUHI / EFFECTED VARIABLE / VARIABEL Y ADALAH VARIABEL AKIBAT ( VAR Y ) HUBUNGAN SIMETRIS /SYMETRIC RELATIONSHIP ADALAH HUBUNGAN ANTARA 2 VARIABEL YANG SAMA-SAMA BEBAS TETAPI BERUBAH BERSAMA-SAMA DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN, TIDAK DIKETAHUI MANA DIANTARA VARIABEL ITU YANG MENJADI SEBAB DAN MANA YANG MENJADI AKIBAT

LAMPIRAN 13 : CONTOH GAMBAR GAMBAR 1. MODEL PENELITIAN CUSTOMER SATISFACTION

PERCEIVED VALUE
SERVICE QUALITY CUSTOMER EXPECTATION OVERALL CUSTOMER SATISFACTION

SUMBER : FORNEL, JOHSON, ANDERSON, CHA & BRYANT, 1996.

LAMPIRAN 10 : CONTOH OPERASIONALISASI VARIABEL

VARIABEL INDEPENDEN KUALITAS JASA KOPERASI KONSEP VARIABEL PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN ANGGOTA SERTA KETEPATAN DALAM PENYAMPAIAN YANG MENGIMBANGI HARAPAN ANGGOTA SUB VARIABEL / DIMENSI 1. BUKTI FISIK (X1) 2. KEHANDA LAN (X2) INDIKATOR ITEM

1.1 KANTOR 1.2 RUANG PELAYANAN 1.3 PETUGAS KOPERASI 2.1 PERSYARATAN KREDIT 2.2 WAKTU PENCAIRAN KREDIT

KEBERSIHAN KANTOR KONDISI RUANG PELAYANAN KERAPIAN PETUGAS KEMUDAHAN PERSYARATAN KREDIT KETEPATAN WAKTU PENCAIRAN KREDIT

VARIABEL DEPENDEN KEPUASAN ANGGOTA (Y)

KONSEP VARIABEL KESESUAIAN ANTARA JASA YANG DIHARAPKAN DENGAN PRESTASI YANG DIRASAKAN OLEH ANGGOTA, DARI JASA YANG DIBERIKAN OLEH KOPERASI

SUB VARIABEL

INDIKATOR 1. KEPUASAN KESELURUHAN 2. REKOMENDASI KEPADA ORANG LAIN

ITEM KEPUASAN DIKAITKAN DENGAN BISNIS KOPERASI SECARA UMUM KEMAUAN ANGGOTA UNTUK MEREKOMENDASI KEPADA ORANG LAIN

Ilmu dan cara berpikir

deduktif

Khasanah ilmu

Ramalan/hipotesis

metode penel

induktif

fakta