Você está na página 1de 20

SKENARIO 3

NYERI PERUT KANAN ATAS

KELOMPOK B2 Ketua : R. A. Wita Ferani K. Se!retari" : Nan#a Ri$!% Fat&i%a An''(ta : Pra)(*( A'u" Sa)i,a E-a"*antr% Ratna Sari Ri#nia Nur I"ti0(1a& Siti I"%e Na"ri3a&456 S%ana#ia A. 7i-i 5a-i,%a Wu,an 8ita Prati*i

110200 22 110200 200 110200+211 110200 2./ 110200 23+ 110200 22. 110200 2/+ 110200 2+ 110200 2 2 110200 302

Fa!u,ta" Ke#(!teran Uni-er"ita" YARSI 2011


1

SKENARIO 3 NYERI PERUT KANAN ATAS Nn A, 14 tahun tinggal di #aera& 9a#at 9en#u#u! dibawa oleh keluarganya ke RS YARSI karena n%eri 9erut !anan ata" disertai oleh demam sejak 1 minggu yang lalu. Pemeriksaan isik !ada Nn A ditemukan !erut membesar,, &ati tera)a 2 6ari #i)a*a& ar:u" "ostae disertai n%eri te!an 9a#a "e,a i'a !anan. Pemeriksaan #n$im Nn A ditemukan 9enin'!atan en$i1 &ati. %ebera!a bulan lalu Nn A !ernah mengalami buang air besar berdarah dan berlendir serta !ada analisis &eses ditemukan bentuk tr(3($(it Enta1(e)a &i"t(,%ti:a.

SASARAN BELA;AR TIU 1. Me1a&a1i #an Men6e,a"!an Anat(1i Ma!r("!(9i! #an Mi!r("!(9i! 5ati 1.1 Anatomi 'akrosko!ik 1.( Anatomi 'ikrosko!ik TIU 2. Me1a&a1i #an Men6e,a"!an Fi"i(,('i 5ati (.1 ungsi )ati (.( 'etabolisme %ilirubin TIU 3. Me1a&a1i #an Men6e,a"!an A1u)ia"i" 5ati *.1 +e&inisi *.( #tiologi *.* #!idemiologi *.4 Patogenesis *., 'ani&estasi -linis *.. +iagnosis dan +iagnosis %anding *./ Penatalaksanaan *.0 -om!likasi *.1 Prognosis *.12Pen"egahan

TIU1. Me1a&a1i #an Men6e,a"!an Anat(1i Ma!r("!(9i! #an Mi!r("!(9i! 5ati 1.1 Anat(1i Ma!r("!(9i! )e!ar meru!akan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. )e!ar !ada manusia terletak !ada bagian atas "a3um abdominis, di bawah dia&ragma, di kedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar terda!at !ada sebelah kanan. )e!ar terbentang ke sebelah kiri untuk men"a!ai hemidia!raghma sinistra. %eratnya 1(22 4 1.22 gram. Permukaan atas terletak bersentuhan di bawah dia&ragma, !ermukaan bawah terletak bersentuhan di atas organ5organ abdomen. )e!ar da!at dibagi menjadi lobus he!atis de6tra dan lobus he!atis sinistra oleh &issura sagitalis sinistra. Sedangkan lobus he!atis de6tra dibagi lagi menjadi lobus 7uadratus dan lobus "audatus oleh daerah !orta he!atis. Pada daerah !orta he!atis terda!at du"tus he!ati"us de6tra dan sinistra, 3ena !orta he!atis, arteri he!ati"a ramus de6tra dan sinistra serta serabut sara& sim!atis dan !arasim!atis. )e!ar di&iksasi se"ara erat oleh tekanan intraabdominal dan dibungkus oleh !eritoneum ke"uali di daerah !osterior5su!erior yang berdekatan dengan 3."a3a in&erior dan mengadakan kontak langsung dengan dia&ragma. %agian yang tidak dili!uti oleh !eritoneum disebut bare area. 8erda!at re&leksi !eritoneum dari dinding abdomen anterior, dia&ragma dan organ5organ abdomen ke he!ar beru!a ligamen. 'a"am5ma"am ligamennya9 1: ;igamentum &al"i&ormis 9 'enghubungkan he!ar ke dinding ant. abd dan terletak di antara umbili"us dan dia&ragma. (: ;igamentum teres he!atis < round ligament 9 'eru!akan bagian bawah lig. &al"i&ormis = meru!akan sisa5sisa !eninggalan 3.umbili"alis yg telah meneta!. *: ;igamentum gastrohe!ati"a dan ligamentum he!atoduodenalis 9'eru!akan bagian dari omentum minus yg terbentang dari "ur3atura minor lambung dan duodenum sblh !ro6 ke he!ar.+i dalam ligamentum ini terda!at Aa.he!ati"a, 3.!orta dan du"t."holedo"us "ommunis. ;igamen he!atoduodenale turut membentuk te!i anterior dari oramen >islow. 4: ;igamentum ?oronaria Anterior ki4ka dan ;ig "oronaria !osterior ki5ka 9'eru!akan re&leksi !eritoneum terbentang dari dia&ragma ke he!ar. ,: ;igamentum triangularis ki5ka 9 'eru!akan &usi dari ligamentum "oronaria anterior dan !osterior dan te!i lateral kiri kanan dari he!ar. Se"ara anatomis, organ he!ar tereletak di hi!o"hondrium kanan dan e!igastrium, dan melebar ke hi!okondrium kiri. )e!ar dikelilingi oleh "a3um toraks dan bahkan !ada orang normal tidak da!at di!al!asi @bila teraba berarti ada !embesaran he!ar:. Permukaan lobus kanan d!t men"a!ai sela iga 4A , te!at di bawah aerola mammae. ;ig &al"i&ormis membagi he!ar se"ara topografis bukan s"r anatomis yaitu lobus kanan yang besar dan lobus kiri. Bata"<)ata" 5ati Anterior 9 +ia!raghma, ar"us "ostalis de6tra dan sinistra, !leura de6tra dan sinistra, margo in&erior !ulmo de6tra dan sinistra, !ro"essus 6i!hoideus, dinding anterior abdomen !ada angulus sternalis. Posterior 9 +ia!raghma, ren de6tra, 3esi"a biliaris, 3ena "a3a in&erior, duodenum, oeso!hagus, &undus gastri"us, &le6ura "oli de6tra.

Per#ara&an +i!erdarahi oleh arteri he!ati"a !ro!ria "abang dari trun"us "oelia"us, berakhir dengan ber"abang menjadi ramus de6tra dan sinistra yang masuk ke dalam !orta he!atis. Bena he!ati"a akan bermuara !ada 3ena "a3a in&erior. Per"%ara3an Syara& sim!atis dan !arasim!atis membentuk !le6us "oelia"us. 8run"us 3agalis anterior mem!er"abangkan banyak rami he!ati"i yang berjalan langsung ke he!ar. Pe1)u,u& Li13ati! Pembuluh lim& meninggalkan hati dan menuju ke kelenjar lim& yang berada di !orta he!atis. Pembuluh e&eren berjalan ke nodi "oelia"i. %ebera!a !embuluh lim& berjalan dari area nuda melalui dia!raghma ke nodi lym!hoidei mediastinales !osteriores.

1.2

Anat(1i Mi!r("!(9i! )e!ar dibungkus oleh jaringan !enyambung !adat &ibrosa terdiri dari serabut kolagen dan jaringan elastis yg disebut -a!sul Clisson. Sim!ai ini akan masuk ke dalam !arenkim he!ar mengikuti !embuluh darah getah bening dan duktus biliaris. )e!ar terdiri dari lobulus klasik yang !ada babi, batas antara jaringan ikat !enyambung yang jelas sedangkan !ada manusia tidak terlihat jelas yang tersusun oleh sel sel he!atosit lalu menuju ke tengah @menuju 3ena sentralis yang meru!akan "abang dari 3ena he!ati"a:. 'assa dari he!ar se!erti s!ons yg terdiri dari sel5sel yg disusun di dalam lem!engan5lem!enganA !late dimana akan masuk ke dalamnya sistem !embuluh ka!iler yang disebut sinusoid. Sinusoid5sinusoid tersebut berbeda dengan ka!iler5ka!iler di bagian tubuh yang lain, oleh karena la!isan endotel yang meli!utinya terediri dari sel5sel &agosit yg disebut sel ku!&er. Sel ku!&&er lebih !ermeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel5sel makro dibandingkan ka!iler5ka!iler yang lain .;em!engan sel5sel he!ar tersebut tebalnya 1 sel dan !unya hubungan erat dengan sinusoid.+i bagian te!i di antara lobuli5 lobuli terhada! tum!ukan jaringan ikat yang disebut traktus !ortalisA 8RIA+ yaitu traktus !ortalis yang mengandung "abang5"abang 3.!orta, A.he!atika, du"tus biliaris. ?abang dari 3ena !orta dan A.he!atika akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid setelah banyak !er"abangan Sistem bilier dimulai dari "anali"uli biliaris yang halus yg terletak di antara sel5sel he!ar dan bahkan turut membentuk dinding sel "anali"uli akan mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, dibawa ke dalam em!edu yg lebih besar , air keluar dari saluran em!edu menuju kandung em!edu. ;obulus !ortal berbentuk segitiga dengan sudut yang dibentuk oleh * buah 3ena sentralis dan "anal !ortal sebagai a6isnya. Aliran em!edu dimulai dari "anali"uli biliaris ke !eri&er lobulus klasik dan sebelum keluar melewati saluran herring terlebih dahulu @terdiri dari sel sela!is kubis: yang nantinya akan bermuara ke du"tus interlobularis lalu du"tus biliaris lalu menuju du"tus he!ati"us de6tra dan sinistra.

TIU 2. Me1a&a1i #an Men6e,a"!an Fi"i(,('i 5ati 2.1 Fun'"i 5ati )ati @he!ar: adalah kelenjar besar berwarna merah gela! terletak di bagian atas abdomen sisi kanan. Dnit &ungsional dasar hati adalah lobulus hati, yang berbentuk silindris dengan !anjang bebera!a milimeter dan berdiameter 2,0 sam!ai ( milimeter. )ati manusia berisi ,2.222 sam!ai 122.222 lobulus. ;obulus sendiri dibentuk terutama dari banyak lem!eng sel he!ar. 'asing5masing lem!eng he!ar tebalnya satu sam!ai dua sel, dan diantara sel yang berdekatan terda!at kanakuli biliaris ke"il yang mengalir ke duktus biliaris di dalam se!tum &ibrosa yang memisahkan lobulus hati yang berdekatan. @+orland, (22.= Cuyton, 1110: ungsi dasar hati da!at dibagi menjadi @1: &ungsi 3askular untuk menyim!an dan menyaring darah, @(: &ungsi metabolisme yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme tubuh, dan @*: &ungsi sekresi yang ber!eran membentuk em!edu yang mengalir melalui saluran em!edu ke saluran !en"ernaan. +alam &ungsi 3askularnya hati adalah sebuah tem!at mengalir darah yang besar. )ati juga da!at dijadikan tem!at !enim!anan sejumlah besar darah. )al ini diakibatkan hati meru!akan suatu organ yang da!at di!erluas. Aliran lim&e dari hati juga sangat tinggi karena !ori dalam sinusoid hati sangat !ermeable. Selain itu di hati juga terda!at sel -u!&&er @deri3at sistem retikuloendotelial atau monosit5makro&ag: yang ber&ungsi untuk menyaring darah. @Cuyton, 1110: ungsi metabolisme hati dibagi menjadi metabolisme karbohidrat, lemak, !rotein, dan lainnya. +alam metabolsime karbohidrat &ungsi hati9 @1: menyim!an glikogen= @(: mengubah galaktosa dan &ruktosa menjadi glukosa= @*: glukoneogenesis= @4: membentuk senyawa kimia !enting dari hasil !erantara metabolisme karbohidrat. +alam metabolisme lemak &ungsi hati9 @1: ke"e!atan oksidasi beta asam lemak yang sangat "e!at untuk mensu!lai energi bagi &ungsi tubuh yang lain= @(: !embentukan sebagian besar li!o!rotein= @*: !embentukan sejumlah besar kolesterol dan &os&oli!id, dan @4: !enguraian sejumlah besar karbohidrat dan !rotein menjadi lemak. +alam metabolisme !rotein hati ber&ungsi 9 @1: deaminasi asam amino= @(: !embentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari dalam tubuh= @*: !embentukan !rotein !lasma= @4: interkon3ersi diantara asam amino yang berbeda. @Cuyton, 1110: ungsi sekresi hati membentuk em!edu juga sangat !enting. Salah satu $at yang dieksresi ke em!edu adalah !igmen bilirubin yang berwarna kuning5kehijauan. %ilirubin aadalah hasi akhir dari !eme"ahan hemoglobin. %ilirubin meru!akan suatu alat mendiagnosis yang sangat bernilai bagi !ara dokter untuk mendiagnosis !enyakit darah hemolitik dan berbagai ti!e !enyakit hati. @Cuyton, 1110: 2.2 Meta)(,i"1e Bi,iru)in %ilirubin adalah !igmen kristal berbentuk jingga ikterus yang meru!akan bentuk akhir dari !eme"ahan katabolisme heme melalui !roses reaksi oksidasi5reduksi. %ilirubin berasal dari katabolisme !rotein heme, dimana /,E berasal dari !enghan"uran eritrosit dan (,E berasal dari !enghan"uran eritrosit yang imatur dan !rotein heme lainnya se!erti mioglobin, sitokrom, katalase dan !eroksidase. 'etabolisme bilirubin meli!uti !embentukan bilirubin, trans!ortasi bilirubin, asu!an bilirubin, konjugasi bilirubin, dan ekskresi bilirubin. ;angkah oksidase !ertama adalah bili3erdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan en$im heme oksigenase yaitu en$im yang sebagian besar terda!at

dalam sel hati, dan organ lain. %ili3erdin yang larut dalam air kemudian akan direduksi menjadi bilirubin oleh en$im bili3erdin reduktase. %ilirubin bersi&at li!o&ilik dan terikat dengan hidrogen serta !ada !) normal bersi&at tidak larut. Pembentukan bilirubin yang terjadi di sistem retikuloendotelial, selanjutnya dile!askan ke sirkulasi yang akan berikatan dengan albumin. %ilirubin yang terikat dengan albumin serum ini tidak larut dalam air dan kemudian akan ditrans!ortasikan ke sel he!ar. %ilirubin yang terikat !ada albumin bersi&at nontoksik. Pada saat kom!leks bilirubin5albumin men"a!ai membran !lasma he!atosit, albumin akan terikat ke rese!tor !ermukaan sel. -emudian bilirubin, ditrans&er melalui sel membran yang berikatan dengan ligandin @!rotein Y:, mungkin juga dengan !rotein ikatan sitotoksik lainnya. %erkurangnya ka!asitas !engambilan he!atik bilirubin yang tak terkonjugasi akan ber!engaruh terhada! !embentukan ikterus &isiologis. %ilirubin yang tak terkonjugasi dikon3ersikan ke bentuk bilirubin konjugasi yang larut dalam air di retikulum endo!lasma dengan bantuan en$im uridine di!hos!hate glu"oronosyl trans&erase @D+PC58:. %ilirubin ini kemudian diekskresikan ke dalam kanalikulus em!edu. Sedangkan satu molekul bilirubin yang tak terkonjugasi akan kembali ke retikulum endo!lasmik untuk rekonjugasi berikutnya. Setelah mengalami !roses konjugasi, bilirubin akan diekskresikan ke dalam kandung em!edu, kemudian memasuki saluran "erna dan diekskresikan melalui &e"es. Setelah berada dalam usus halus, bilirubin yang terkonjugasi tidak langsung da!at diresorbsi, ke"uali dikon3ersikan kembali menjadi bentuk tidak terkonjugasi oleh en$im beta5glukoronidase yang terda!at dalam usus. Resorbsi kembali bilirubin dari saluran "erna dan kembali ke hati untuk dikonjugasi disebut sirkulasi enterohe!atik.

Pembagian terdahulu mengenai taha!an metabolisme bilirubin yang berlangsung dalam * &ase= !rehe!atik, intrahe!atik, !as"ahe!atik masih rele3an. Pentaha!an yang baru menambahkan ( &ase lagi sehingga !entaha!an metabolisme bilirubin menjadi , &ase, yaitu &ase !embentukan bilirubin, trans!or !lasma, li3er u!take, konjugasi, dan ekskresi bilier. Faundi"e disebabkan oleh gangguan !ada salah satu dari , &ase metabolisme bilirubin tersebut. 1. Fa"e Pra&e9ati! a. Pe1)entu!an Bi,iru)in. Sekitar (,2 sam!ai *,2 mg bilirubin atau sekitar 4 mg !er kg berat badan terbentuk setia! harinya= /2502E berasal dari !eme"ahan sel darah merah yang matang, sedangkan sisanya (25*2E datang dari !rotein heme lainnya yang berada terutama dalam sumsum tulang dan hati. Peningkatan hemolisis sel darah merah meru!akan !enyebab utama !eningkatan !embentukan bilirubin. b. Tran"9(rt 9,a"1a. %ilirubin tidak larut dalam air, karenanya bilirubin tak terkojugasi ini trans!ortnya dalam !lasma terikat dengan albumin dan tidak da!at melalui membran gromerolus, karenanya tidak mun"ul dalam air seni. 2. Fa"e Intra&e9ati! a. Li-er u9ta!e. Proses !engambilan bilirubin tak terkojugasi oleh hati se"ara rin"i dan !entingnya !rotein meningkat se!erti ligandin atau !rotein Y, belum jelas. Pengambilan bilirubin melalui trans!ort yang akti& dan berjalan "e!at, namun tidak termasuk !engambilan albumin. b. K(n6u'a"i. %ilirubin bebas yang terkonsentrasi dalam sel hati mengalami konjugasi dengan asam glukoronik membentuk bilirubin diglukuronida A bilirubin konjugasi A bilirubin direk. %ilirubin tidak terkonjugasi meru!akan bilirubin yang tidak laurut dalam air ke"uali bila jenis bilirubin terikat sebagai kom!leks dengan molekul am&i!atik se!erti albumin. -arena albumin tidak terda!at dalam em!edu, bilirubin harus dikon3ersikan menjadi deri3at yang larut dalam air sebelum diekskresikan oleh sistem bilier. Proses ini terutama dilaksanakan oleh konjugasi bilirubin !ada asam glukuronat hingga terbentuk bilirubin glukuronid. Reaksi konjugasi terjadi dalam retikulum endo!lasmik he!atosit dan dikatalisis oleh en$im bilirubin glukuronosil trans&erase dalam reaksi dua5taha!. 3. Fa"e Pa":a&e9ati! #kskresi bilirubin. %ilirubin konjugasi dikeluarkan ke dalam kanalikulus bersama bahan lainnya. Anion organik lainnya atau obat da!at mem!engaruhi !roses yang kom!leks ini. +i dalam usus &lora bakteri menGdekonjugasiG dan mereduksi bilirubin menjadi sterkobilinogen dan mengeluarkannya sebagian besar ke dalam tinja yang memberi warna "oklat. %ilirubin tak terkonjugasi bersi&at tidak larut dalam air namun larut dalam lemak. -arenanya bilirubin tak terkojugasi da!at melewati barier darah5otak atau masuk ke dalam !lasenta. +alam sel hati, bilirubin tak terkonjugasi mengalami !roses konjugasi dengan gula melalui en$im glukuroniltrans&erase dan larut dalam em!edu "air.

TIU 3. Me1a&a1i #an Men6e,a"!an A1u)ia"i" 5ati 3.1 8e3ini"i Amebiasis adalah !enyakit in&eksi usus besar yang disebabkan oleh !arasit usus Entamoeba histolytica.

3.2

Eti(,('i

a. 5("9e" 'anusia meru!akan satu5satunya hos!es !arasit ini. >alau!un bebera!a binatang yaitu anjing, ku"ing, tikus dan monyet da!at diin&eksi se"ara !er"obaan dengan E. histolytica, hubungannya dengan !enularan $oonosis masih belum jelas. ). Si!,u" 5i#u9 +alam daur hidu!nya, E.histolytica mem!unyai ( stadium, yaitu 9 tro&o$oit dan kista. %ila kista matang tertelan, kista tersebut tiba di lambung masih dalam keadaan utuh karena dinding lambung tahan terhada! asam lambung. +i rongga terminal usus halus, dinding kista di"ernakan, terjadi ekskistasi dan keluarlah stadium tro&o$oid yang masuk ke rongga usus besar. +i dalam rongga usus besar, stadium tro&$oid da!at dirubah menjadi stadium !re"yst yang berinti satu @enkistasi:, kemudian membelah menjadi berinti dua dan akhirnya berinti em!at yang dikeluarkan bersama tinja. Stadium tro&o$oid da!at bersi&at !athogen dan mengin3asi jaringan usus besar. +engan aliran darah, menyebar ke jaringan hati, !aru, otak, kulit dan 3agina. :. M(r3(,('i Stadium tro&o$oid berukuran 125.2 mikron, mem!unyai inti entameba yang terda!at di endo!lasma. #ksto!lasma bening homogeny terda!at di bagian te!i sel, da!at dilihat dengan nyata. Pseudo!odium yang dibentuk dari eksto!lasma, besar dan lebar sa!erti daun. #ndo!lasma berbutir halus, biasanya mengandung bakteri atau sisa makanan. %ila ditemukan sel darah merah disebut erythrophagocytosis yang meru!akan tanda !atognomonik in&eksi E.histolytica. Stadium kista berukuran 125(2 mikron, berbentuk bulat atau lonjong, mem!unyai dinding kista dan terda!at inti entameba. +alam tinja stadium ini biasanya berinti 1 atau 4, kadang5kadang terda!at yang berinti (. +i endo!lasma terda!at benda kromatoid yang besar, menyeru!ai lisong dan terda!at 3akuol glikogen. Pada kista matang, benda kromatoid dan 3akuol glikogen biasanya tidak ada lagi. Stadium kista tidak !athogen, teta!i meru!akan stadium yang in&ekti&. +engan adanya dinding kista, stadium kista da!at bertahan terhada! !engaruh buruk di luar badan manusia. 10

3.3 E9i#e1i(,('i Amoebiasis tersebar luas diberbagai negara di seluruh dunia. Pada berbagai sur3ei menunjukkan &rekuensi diantara 2,( 4 ,2 E dan berhubungan langsung dengan sanitasi lingkungan sehingga !enyakit ini akan banyak dijum!ai !ada daerah tro!ik dan subtro!ik yang sanitasinya jelek, dan banyak dijum!ai juga dirumah5rumah sosial, !enjara, rumah sakit jiwa dan lain5lain. Sumber in&eksi terutama H"arrierH yakni !enderita amoebiasis ten!a gejala klinis yangda!at bertahan lama megeluarkan kista yang jumlahnya ratusan ribu !erhari. %entuk kista tersebut da!at bertahan diluar tubuh dalam waktu yang lama. -ista da!at mengin&eksi manusia melalui makanan atau sayuran dan air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung kista. In&eksi da!at juga terjadi dengan atau melalui 3ektor serangga se!erti lalat dan ke"oa @li!as: atau tangan orang yang menyajikan makanan @&ood handler: yang menderita sebagai H"arrierG, sayur5sayuran yang di!u!uk dengan tinja manusia dan selada buah yang ditata atau disusun dengan tangan manusia. %ukti5 bukti tidak langsung teta!i jelas menunjukkan bahwa air meru!akan !erantara !enularan. Sumber air minum yang terkontaminasi !ada tinja yang berisi kista atau se"ara tidak sengaja terjadi kebo"oran !i!a air minum yang berhubungan dengan tangki kotoran atau !arit. Pengandung kista yang jumlahnya besar dan !enderita dalam keadaan kon3alesensi meru!akan bahaya !otensial yang meru!akan sumber in&eksi dan harus diobati dengansem!urna karena keduanya meru!akan masalah kesehatan yang besar. -ista da!at hidu! lama dalam air @12 4 14 hari:. +alam lingkungan yang dingin dan lembab kista da!at hidu! selama kurang lebih 1( hari, kista juga tahan terhada! -hlor yang terda!at dalam air leding dan kista akan mati !ada suhu ,2o? atau dalam keadaan kering. #ntamoeba histolyti"a ini juga menyebabkan +ysenteriae amoeuba, abses hati dan Ciardia lamblia yang banyak ditemukan !ada anak5anak. In&eksi juga ditularkan dalam bentuk kista, sehingga !engandung kista adalah !enting dalam !enyebaran !enyakit ini. +i Indonesia, amoebiasis kolon banyak dijum!ai dalam keadaan endemi. Pre3alensi #ntamoeba histolyti"a di berbagai daerah di Indonesia berkisar antara 12 4 10 E. rekuensi in&eksi #ntamoeba histolyti"a diukur dengan jumlah !engandung kista. Perbandingan berbagai ma"am amoebiasis di Indonesia adalah sebagai berikut9 amoebiasis kolon banyak ditemukan, amoebiasis hati hanya kadang5kadang amoebiasis otak lebih jarang lagi dijum!ai.

3.2

Pat('ene"i"

'asa inkubasi ber3ariasi dari bebera!a hari sam!ai bebera!a minggu atau bulan, teta!i se"ara umum berkisar antara 154minggu. +idahului dengan kontak antara stadium tro&o$oit #.histolyti"a dengan e!itel sel kolon, melalui anti gen CA; na"5le"tin yang terda!at di !ermukaan stadium tro&o$oit. Sel e!itel yang berikatan dengan stadium tro&o$oit granula dan sito!lasmanya menghilang yang diikuti dengan han"urnya inti sel. Proses ini diakibatkan oleh amoba!ores, yang terda!at 11

!ada sito!lasma tro&o$oit #.histolyti"a. Selanjutnya in3asi ameba ke dalam jaringan ekstra sel terjadi melalui sitein !rotease yang dikeluarkan oleh stadium tro&o$oit. Sistein !roteinase #.hystoliyti"a yang terdiri atas ameba!ain dan histoli"yin yang akan melisiskan matriks !rotein ekstrasel, sehingga mem!ermudah in&a3asi tro&o$oit ke jaringan sub mukosa. Stadium tro&o$oit memasuki submukosa dengan menembus la!isan muskularis mukosa dan bersarang di submukosa dan membuat kerusakan yang lebih luas !ada mukosa usus. +engan !eristaltik usus, stadium tro&o$oit dikeluarkan bersama isi ulkus ke rongga usus kemudian menyerang lagi mukosa usus yang sehat atau di keluarkan bersama tinja. Stadium tro&o$oit da!at bersi&at !atogen dan mengin3asi jaringan usus besar. +engan aliran darah, menyebar ke jaringan hati, !aru, otak.

3..

Mani3e"ta"i K,ini"

?ara timbulnya abses hati amoebik biasanya tidak akut, menyusu! yaitu terjadi dalam waktu lebih dari * minggu. +emam ditemukan ham!ir !ada seluruh kasus. 8erda!at rasa sakit di !erut atas yang si&at sakit beru!a !erasaan ditekan atau ditusuk. Rasa sakit akan bertambah bila !enderita berubah !osisi atau batuk. Penderita merasa lebih enak bila berbaring sebelah kiri untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu da!at !ula terjadi sakit dada kanan bawah atau sakit bahu bila abses terletak dekat dia&ragma dan sakit di e!igastrium bila absesnya dilobus kiri. Anoreksia, mual dan muntah, !erasaan lemah badan dan !enurunan berat badan meru!akan keluhan yang biasa dida!atkan. %atuk5batuk dan gejala iritasi dia&ragma juga bisa dijum!ai walau!un tidak ada ru!tur abses melalui dia&ragma. Riwayat !enyakit dahulu disentri jarang ditemukan. Ikterus tak biasa ada dan jika ada ia ringan. Nyeri !ada area hati bisa dimulai sebagai !egal, kemudian mnjadi tajam menusuk. Al"ohol membuat nyeri memburuk dan juga !erubahan sika!. Pembengkakan bisa terlihat dalam e!igastrium atau !enonjolan sela iga. Nyeri tekan hati benar5benar meneta!. ;im!a tidak membesar.

Cambaran klinik tidak klasik da!at beru!a 9 1. benjolan didalam !erut, se!erti bukan kelainan hati misalnya diduga em!iema kandung em!edu atau tumor !an"reas. (. gejala renal. Adanya keluhan nyeri !inggang kanan dan ditemukan massa yang diduga ginjal kanan. )al ini disebabkan letak abses dibagian !osteroin&erior lobus kanan hati. *. ikterus obstrukti&. +ida!atkan !ada 2,/E kasus, disebabkan abses terletak didekat !orta he!atis.

12

4. "olitis akut. 'ani&estasi klinik "olitis akut sangat menonjol, menutu!i gambaran klasik absesnya sendiri. ,. gejala kardiak. Ru!tur abses ke rongga !eri"ardium memberikan gambaran klinik e&usi !eri"ardial. .. gejala !leuro!ulmonal. Penyulit yang terjadi beru!a abses !aru menutu!i gambaran klasik abses hatinya. /. abdomen akut. +ida!atkan bila abses hati mengalami !er&orasi ke dalam rongga !eritoneum, terjadi distensi !erut yang nyeri disertai bising usus yang berkurang. 0. gambaran abses yang tersembunyi. 8erda!at he!atomegali yang tidak jelas nyeri, ditemukan !ada 1,, E. 1. demam yang tidak diketahui !enyebabnya. Se"ara klinik sering dika"aukan dengan ti&us abdominalis atau malaria. 3./ 8ia'n("i" #an 8ia'n("i" Ban#in' 3./.1 8ia'n("i" +iagnosis yang akurat meru!akan hal yg sgt !enting, karena 12E !enderita asim!tomatik E.Histolytica da!at menjadi sumber in&eksi bagi sekitarnya. Ada bebera!a metode untuk menegakkan diagnosis amebiasis, yaitu 9 a. Pe1eri!"aan Mi!r("!(9i". Pemeriksaan dilakukan minimal *6 selama satu minggu untuk kasus akut mau!un kronik. Pemeriksaan harus dilakukan se"e!atnya dengan sediaan tinja segar. )al ini disebabkan karena motilitas stadium tro&o$oit akan mati selama (25*2 menit. %ila sediaan tinja tidak segera di!eriksa, sebaiknya segera sim!an dalam lemari !endingin bersuhu 4? atau diberi !engawet !oly3inil al"ohol. Pemeriksaan ini juga sangat di!engaruhi oleh bebera!a hal, se!erti keterlambatan waktu !emeriksaan, jumlah tinja yang tidak men"uku!i, wadah tinja yang terkontaminasi dengan urin dan air, !enggunaan antibiotik dan tinja tidak diberi !engawet. ). Pe1eri!"aan Ser(,('i untu! 9e1eri!"aan anti)(#i. Sebagian besar !enduduk yang tinggal didaerah endemis akan ter!a!ar !arasit E.histolytica berulang kali. Pemeriksaan serologi antibodi sangat membantu dalam !emeriksaan !enderita yg tinggal tidak didaerah endemis. -arena !emeriksaan ini tidak da!at membedakan in&eksi yang current dan previous infections. %iasanya yang digunakan adalah uji standart I)A, sedangkan #;ISA meru!akan alternati& karena lebih "e!at, sederhana dan lebih sensiti&. :. 8ete!"i Anti'en. Antigen ameba yaitu Gal Nac Lectin da!at dideteksi dalam tinja,serum, "airan abses dan air liur si !enderita. )al ini da!at dilakukan terutama !ada tekhnik #;ISA. Sedangkan tekhik ?I#P ternyata sensiti3itasnya rendah. +eteksi antigen !ada tinja meru!akan tekhnik yang !raktis, sensiti& dan s!esi&ik dalam mendiagnosis amebiasis intestinalis. >alau!un demikian, tinja yang tidak segar atau yang diberi !engawet akan menyebabkan denaturasi antigen, 13

sehingga da!at memberikan hasil false negatif. Pada !enderita abses hati karena ameba da!at digunakan sam!le !us abses atau serumnya. #. P=R > P(,%1era"e :&ain rea:ti(n ?. 'etode P?R mem!unyai sensiti&itas dan s!esi&itas yang sebanding dengan deteksi antigen !ada tinja !enderita amebiasis intestinalis. -ekurangan !emeriksaan ini adalah waktu lebih lama, tekhnik lebih sulit dan biaya lebih mahal. )asil dari !emeriksaan ini sangat di!engaruhi oleh kontaminan tinja. Sehingga da!at terjadi false negatif. Pada !enderita amebiasis hati, da!at diambil dari !us abses hati dan serumnya. Sam!ai saat ini untuk menegakkan diagnosis !ada amebiasis adalah dengan !emeriksaan kombinasi. Yaitu dengan !emeriksaan mikrosko!is tinja dan uji serologi. %ila ada indikasi da!at dilakukan bio!si . 'etode antigen atau P?R !ada tinja meru!akan !ilihan yang lebih te!at untuk menegakkan diagnosis amebiasis.

e. Pe1eri!"aan Fun'"i Faa, 5ati 'engukur tingkat !roduk yang dihasilkan hati disebut sebagai tes &ungsi hati @liver function testA; 8:. Pada ; 8 ada bebera!a keadaan yang umum ditemukan, antara lain adalah gangguan !ermeabilitas dinding sel, ka!asitas sintesis, dan &ungsi ekskresi. TES INTE@RITAS SEL ALT @alanin transaminase: atau S@PT @serum glutamate pyruvate transaminase: 9 A;8 adalah en$im yang dibuat dalam sel hati @he!atosit:, jadi lebih s!esi&ik untuk !enyakit hati dibandingkan dengan en$im lain. %iasanya !eningkatan A;8 14

terjadi bila ada kerusakan !ada sela!ut sel hati. Setia! jenis !eradangan hati da!at menyebabkan !eningkatan !ada A;8. AST @aspartat transaminase: atau S@OT @serum glutamate oxcaloacetat transaminase: 9 AS8 adalah en$im mitokondria yang juga ditemukan dalam jantung, ginjal dan otak. Fadi tes ini kurang s!esi&ik !enyakit hati. @L85 @glutamate dehidrogenase: 9 C;+) bersi&at unikoluker terletak dalam mito"hondria. #n$im ini !eka karena itu baik untuk deteksi dini kerusakan sel hati. ?ortison dan sul&onil urea dosis tera!i da!at menurunkan C;+). L85 @laktat dehidrogenase: 9 ;+) adalah en$im yang ditemukan dalam banyak jaringan tubuh, termasuk hati. Peningkatan tingkat dari ;+) da!at menunjukkan kerusakan hati.

TES FUN@SI SINTESIS A,)u1in : Pada gangguan &ungsi hati kadar dalam darah menurun @hi!oalbuminemia:. Pemeriksaan yang da!at di!akai adalah "ara Bromcresylgreendan elektro&oresa. Ma"a Pr(tr(1)ine >PT? : )ati meru!akan tem!at sintesis Bitamin - dan bahan lain untuk membantu !roses koagulasi, jika terda!at kerusakan !ada hati, maka akan terda!at masa !rotrombin memanjang. =&(,ine"tera"e @=&E: 9 Penurunan akti3itas ?h# lebih s!esi&ik dari !emeriksaan albumin karena akti3itas ?h# kurang di!engaruhi &aktor5&aktor di luar hati dibandingkan dengan !emeriksaan kadar albumin.

TES FUN@SI EKSKRESI Bi,iru)in : %ilirubin adalah !roduk utama dari !enguraian sel darah merah. %ilirubin disaring dari darah oleh hati dan dikeluarkan !ada "airan em!edu. %ila hati rusak maka bilirubin serum meningkat. Sebagian dari bilirubin serum termetabolisme, dan disebut sebagai bilirubin conjugated:.%ila meningkat, !enyebab biasanya luar hati. %ila bilirubin conjugated rendah sementara bilirubin serum tinggi, kerusakan !ada hati atau !ada saluran "airan em!edu dalam hati. %ilirubin mengandung bahan !ewarna, bila tingkatnya sangat tinggi, kulit dan mata da!at menjadi kuning, yang menyebabkan ikterus.

15

A,!a,ine P&("9&ata"e >ALP? : A;P meningkat !ada berbagai jenis !enyakit hati @sirosis, kanker:, teta!i juga da!at terjadi berhubungan dengan !enyakit tidak terkait dengan hati. A;P sebetulnya adalah suatu kum!ulan en$im seru!a, yang dibuat dalam saluran "airan em!edu dan sela!ut dalam hati, teta!i juga ditemukan di banyak jaringan lain. Peningkatan A;P da!at terjadi bila saluran "airan em!edu dihambat. A<@,uta1i, Tran"3era"e >@@T? : CC8 sering meningkat !ada orang yang memakai alkohol atau $at lain yang toksi bagi hati berlebihan. #n$im ini dibuat dalam banyak jaringan selain hati. Seru!a dengan A;P, CC8 da!at meningkat dalam darah !asien dengan !enyakit saluran em!edu. Namun tes CC8 sangat !eka, dan tingkat CC8 da!at tinggi berhubungan dengan ham!ir semua !enyakit hati, bahkan juga orang yang sehat. CC8 juga dibuat sebagai reaksi !ada bebera!a obat dan $at, termasuk alkohol, jadi !eningkatan CC8 kadang kala @teta!i tidak selalu: da!at menunjukkan !enggunaan alkohol. Penggunaan !emanis sintetis sebagai !engganti gula, seum!amanya dalam diet soda, da!at meningkatkan CC8.

3./.2 8ia'n("i" Ban#in' A1e)ia"i" 5ati 5e9atiti" In3e!"i("a 9 Cejala ham!ir sama dan demam tinggi. 8eta!i tidak ada he!atomegali. Pen%a!it Paru 9 Sign and Sym!tom sama teta!i tidak ada !eninggian diag&ragma, dan ditemukan berbagai tanda5tanda !enyakit !aru. A)"e" 5ati P%('eni! : Sign and sym!tom sama, teta!i tidak ditemukan !arasit @#.histolyti"a: !ada !emeriksaan.

3.+

Penata,a!"anaan

Pengobatan yang diberikan !ada !enderita amebiasis in3asi& berbeda dengan yang non5in3asi&. Pada !enderita amebiasis non5in3asi& diberikan !aramomisin, sedangkan !ada !enderita amebiasis in3asi& terutama diberikan golongan nitroimida$ol yaitu metronida$ol. Pemberian metronida$ol sebaiknya tidak bersamaan dengan !aramomisin, sebab yang terakhir da!at menyebabkan diare. Pada !enderita abses hati ameba, selain !emberian obat anti ameba da!at !ula dilakukan drainase abses. )al ini da!at dilakukan !ada !enderita abses hati yang setelah !engobatan ,5/ hari tidak mem!erlihatkan !erbaikan klinis. Ibat amebisid dikelom!okkan menjadi ( kategori, yaitu 9 16

a. O)at %an' )e!er6a 9a#a ,u1en u"u" Ibat yang tidak diabsor!si dengan baik dalam usus, sehingga da!at membunuh stadium tro&o$oit dan kista yang berada dalam lumen usus. 1? Para1(1i"in >&u1atin? Antibiotik golongan aminoglikosida yang tidak diabsor!si dalam lumen usus. Ibat ini hanya membunuh stadium yang berada dalam lumen usus. +igunakan untuk mengeliminasi kista setelah !engobatan dengan metronida$ol atau tinida$ol. Pada !enderita kelainan ginjal !emberiannnya harus hati5hati. +osisnya (,5*, mgAkg%%Ahari, terbagi dalam 0 jam, selama / hari. Penggunaan jangka !anjang tidak dianjurkan karena toksik.

2? 8i,(!"anai# 3ur(at >3ura1i#4 enta1i$(,? Ibat !ilihan untuk #ntamoeba histolyti"a yang berada dalam lumen. #&ek sam!ing yang sering ditemukan adalah kembung. 'ual, muntah dan diare terkadang dila!orkan. +osisnya * kali ,22 mg !erhari selama 12 hari.

3? I(#(0uin(, >I(#(!"in? Colongan hidroksikuinolon. 8idak boleh diberikan !ada !enderita dengan gangguan &ungsi ginjal. +osisnya * kali .,2 mg !erhari selama (2 hari. 'eru!akan amebesid luminal yang bekerja di lumen. +a!at digunakan untuk stadium kista setelah !emberian nitroimida$ol. ). O)at %an' )e!er6a 9a#a 6arin'an 1? E1etin &i#r(!,(ri#aB %erkhasiat terhada! stadium tro&o$oit #ntamoeba histolyti"a. Pemberian emetin e&ekti& bila diberikan se"ara !arenteral, karena bila diberikan oral, absor!sinya tidak sem!urna. +a!at diberikan melalui suntikan intramuskular atau subkutis setia! hari selama 12 ahri. Pemberian se"ara intra3ena toksisitasnya relati& tinggi, terutama terhada! otot jantung. +osis maksimum orang dewasa adalah ., mg sehari, sedangkan untuk anak dibawah 0 tahun, 12 mg sehari. 8idak dianjurkan !ada ibu hamil dan !enderita dengan gangguan jantung dan ginjal. +ehidroemetin relati& kurang toksik dibandingkan dengan emetin dan bisa diberikan se"ara oral. +osis maksimum adalah 2,1 gr sehari, selama 45. hari. 2? Metr(ni#a$(, >'(,. Nitr(i1i#a$(,? Ibat !ilihan untuk amebiasis koli atau abses hati ameba, karena e&ekti& terhada! stadium tro&o$oit dalam dinding usus dan jaringan. Ibat ini tidak da!at membunuh stadium kista. #&ek sam!ingnya antara lain mual, muntah dan !using. Selain metronida$ol, da!at juga diberikan tinida$ol atau ornida$ol dengan dosis yang berbeda. +osis metronida$ol untuk orang dewasa adalah *6/,2 mgAhari /512 hari. )indari !emakaian !ada trimester 1 kehamilan. 17

3? K,(r(!uin 'eru!akan amebisid jaringan yang e&ekti& terhada! amebiasis hati. #&ek sam!ing dan toksisitasnya ringan, antara lain mual, muntah, diare, sakit ke!ala. +osis untuk orang dewsa adalah 1 gr sehari selama ( hari, kemudian ,22 mg sehari selama (5* minggu.

3.C

K(19,i!a"i

-om!likasi yang sering timbul adalah !er&orasi dari Abses ke organ organ se!erti9 1. -e dia&ragma Abses subdia&ragmatis 2. -e !aru5!aru timbul abses !aru atau &istula bronkhohe!ati" 3. -e !leura #m!yema 4. -e ;uar +ermatitis 5. -e Ruang Perut !eritonitis A abses lokal 6. -e Fantung Abses !erikardium 7. Se"ara hematogen -e otak Abses otak

3.

Pr('n("i"

%ila didiagnosis dini dan diobati dengan baik, !rognosisnya "uku! baik. Angka kematian berkaitan dengan kom!likasi serius, terutama !erikarditis dan !eritonitis.

3.10 Pen:e'a&an a. 'emberikan !enyuluhan ke!ada masyarakat tentang kebersihan !erorangan terutama !embuangan tinja yang saniter, dan men"u"i tangan sesudah %A% dan sebelum memasak atau menjamah makanan. 'enyebarkan in&ormasi tentang resiko mengkonsumsi buah atau sayur5sayuran mentah atau tidak dimasak dan minum air yang tidak terjamin kebersihannya. b. 'embuang tinja dengan "ara yg saniter. ". 'elindungi sumber air umum dari kontaminasi tinja. d. 'engobati orang yang diketahui sebagai J"arriersJ, !erlu ditekankan !entingnya men"u"i tangan dengan baik sesuadah %A% untuk 18

menghindari in&eksi ulang dari tetangga atau anggota keluarga yang terin&eksi. e. 'emberi !enyuluhan ke!ada orang dengan resiko tinggi untuk menghindari hubungan seksual oral yang da!at menyebabkan !enularan &ekal 4 oral. &. Instansi kesehatan sebaiknya membudayakan !erilaku hidu! bersih dan sehat bagi orang5orang yang menyia!kan dan mengolah makanan untuk umum dan menjaga kebersihan da!ur dan tem!at5tem!at makan umum. g. +isin&eksi dengan "ara merendam buah dan sayuran dengan disin&ektam adalah "ara yang belum terbukti da!at men"egah !enyebaran bakteri #. )istolyti"a. 'en"u"i tangan dengan baik dengan air dengan air bersih dan menjaga sayuran dan buah teta! kering, bisa membantu u!aya !en"egahan. -ista akan terbunuh dengan !engawetan, yaitu dengan suhu di atas ,2? dan dengan iradiasi.

19

8AFTAR PUSTAKA Snell S. Ri"hard. (22.. Anatomi linik edisi !.Fakarta 9 #C? Pa!aro A. Anthony, ?.Roland ;eeson, 8homas S.;eeson. 111.. Buku Ajar "istologi. Fakarta 9 #C? Robbins. ; Stanley, Binay -umar, Ram$i S. ?otran. (22/. Buku Ajar #atologi Edisi $. Fakarta 9 #C? Sta& Pengajar +e!artemen Parasitologi -DI. (221. Buku Ajar #arasitologi edokteran. Fakarta 9 -DI Setyabudi, Rianto. (220. %armakologi dan &erapi Edisi 'evisi edisi (. Fakarta9 %alai Penerbit -DI. Sherwood, ;. (221. %isiologi )anusia* dari +el ke +istem, edisi -, ab. Brahm .. #endit. Fakarta9 #C? repository.usu.ac.id/bitstream/0-12(!$34/1$5-/.../fkm6rasmaliah-.pdf ak. -edokteran DC' dan P.8. -albe arma. 1102. Sim!osium 'asalah Penyakit Parasit +alam Program Pelayanan -esehatan.Yogyakarta.

20

Você também pode gostar

  • Hernia Skoratlis Dekstra Reponibel
    Hernia Skoratlis Dekstra Reponibel
    Documento19 páginas
    Hernia Skoratlis Dekstra Reponibel
    syanadiaandriani
    Ainda não há avaliações
  • Abstrak
    Abstrak
    Documento1 página
    Abstrak
    syanadiaandriani
    Ainda não há avaliações
  • JamurKulit
    JamurKulit
    Documento12 páginas
    JamurKulit
    syanadiaandriani
    Ainda não há avaliações
  • Kuesioner AIDS
    Kuesioner AIDS
    Documento2 páginas
    Kuesioner AIDS
    syanadiaandriani
    Ainda não há avaliações
  • EIDPINTU
    EIDPINTU
    Documento31 páginas
    EIDPINTU
    syanadiaandriani
    Ainda não há avaliações
  • TC Syanadia 12032014
    TC Syanadia 12032014
    Documento1 página
    TC Syanadia 12032014
    syanadiaandriani
    Ainda não há avaliações
  • PHBS
    PHBS
    Documento11 páginas
    PHBS
    syanadiaandriani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Emerging
    Tugas Emerging
    Documento9 páginas
    Tugas Emerging
    syanadiaandriani
    Ainda não há avaliações
  • Hellp Syndrome
    Hellp Syndrome
    Documento23 páginas
    Hellp Syndrome
    syanadiaandriani
    Ainda não há avaliações