Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok 7 Cornelius Pulung Jeffry Suhendra Maria Melisa Sherly Kadir Viona
Pendahuluan
Latar Belakang Korosi merupakan proses degradasi, deteorisasi, pengerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya. Adapun prosesnya yakni merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat disekelilingnya tersebut. Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut dengan perkaratan. Kata korosi berasal dari bahasa latin corrodere yang artinya pengrusakan logam atau perkaratan. Jadi jelas korosi dikenal sangat merugikan Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Logam apa saja yang dapat mempercepat dan menghambat korosi pada besi? Faktor-faktor apa saja yang dapat mempercepat dan menghambat laju korosi? Bagaimana aplikasi korosi di alam dan cara mencegahnya? Tujuan Untuk mengetahui logam yang meningkatkan korosi dan yang menghambat korosi. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempercepat laju korosi Untuk mengetahui dan menjelaskan aplikasi korosi di alam dan cara mencegahnya
Tinjauan Pustaka
Definisi Korosi Sifat-sifat logam Fe, Mg, Cu, Sn, dan Zn. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju korosi
Alat :
Bahan :
Kristal CaCl2 anhidrat Larutan NaCl 1M 5ml Larutan NH4CL 1M 5ml Larutan Na2CO3 1M 3ml Minyak tanah (kerosin) 5ml
Cara kerja
Amplaslah 7 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing satu ke dalam tabung reaksi pada prosedur 1 diatas. Tutup tabung 2 dan 3 dengan prop karet sampai rapat (lihat gambar) Simpanlah tabung-tabung tersebut selama 2 hari kemudian amati apa yang terjadi. Catat pengamatan anda.
Hasil percobaan
Terbentuk karat pada tabung nomor 1,3,4,5,7 Tidak terbentuk karat pada tabung nomor 2,6 Karat terbanyak terbentuk pada tabung nomor 1,4,5
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perkaratan besi? Jelaskanlah terbentuk atau tidak terbentuknya karat pada masing-masing tabung pada kegiatan diatas.
Pertanyaan
Pembahasan Bagian 1
Air dan kelembapan udara Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung uap air (lembap) akan mempercepat berlangsungnya proses korosi. Elektrolit Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara. Oleh karena itu, air hujan (asam) dan air laut (garam) merupakan penyebab korosi yang utama. Adanya oksigen Pada peristiwa korosi adanya oksigen mutlak diperlukan.
Permukaan logam Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode. Letak logam dalam deret potensial reduksi Korosi akan sangat cepat terjadi pada logam yang potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensialnya lebih tinggi justru lebih awet. Ph Korosi lebih cepat terjadi pada larutan yang memiliki ph < 7 Suhu Laju korosi akan semakin meningkat seiring dengan kenaikan suhu
Tabung 1 : terbentuk karat Tabung 2 : tidak terbentuk karat Tabung 3 : terbentuk karat Tabung 4 : terbentuk karat dan endapan Tabung 5 : terbentuk karat dan endapan Tabung 6 : tidak terbentuk karat Tabung 7 : terbentuk sedikit karat
Paku besi dapat mengalami korosi jika berada dalam lingkungan yang terbuka karena adanya faktor2 korosi yaitu oksigen dan air. Proses tersebut dinamakan reaksi redoks. Pada reaksi tersebut, atom besi mengalami reaksi oksidasi sedangkan atom oksigen mengalami reaksi reduksi dengan air sebagai elektrolit (untuk penjelasan yang lebih detil tentang proses ini, disarankan laman web dibawah). Pada tabung yang berisi air suling dan air mendidih, laju korosi lebih cepat terjadi pada tabung yang berisi air mendidih, karena suhu yang tinggi menyebabkan laju korosi semakin cepat daripada tabung yang berisi air suling. Pada tabung yang berisi CaCl2 dan ditutup dengan plastic, laju korosi tidak terjadi. Hal ini terjadi karena tidak adanya air dan oksigen yang dapat menyebabkan korosi. Pada tabung yang berisi NH4Cl dan Na2CO3, reaksi korosi lebih cepat terjadi pada tabung yang berisi NH4Cl. Ph yang rendah menyebabkan korosi berlangsung dalam suasana asam Reaksinya adalah sebagai berikut.
Reaksi korosi dalam suasana asam : A : Fe(s) Fe2+(aq) + 2e E=0,44V Fe2+(aq) Fe3+(aq) + e E=-0,77V K : O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l) E=1,23 V 4Fe(s) + 3O2(g) + 12H+(aq) 4Fe3+(aq) + 6H2O(l) E=0,90 V Reaksi lanjutan : 4F3+(aq) + 12H2O(l) 2Fe2O3.6H2O(l) + 12H+(aq)
A : Fe(s) Fe2+(aq) + 2e E=0,44V Fe2+(aq) Fe3+(aq) + e E=-0,77V K : O2(g) + 2H2O(l) + 4e E=0,40 V 4Fe(s) + 3O2(g) + 6H2O(l) Fe3+(aq) + 12 OH-(aq) E=0,07 V Reaksi lanjutan : 4Fe(s) + 12 OH-(aq) 4Fe(OH)3 2Fe2O3.6H2O(l)
Potensial korosi dalam suasana asam lebih besar dari suasana basa sehingga reaksi lebih cepat berlangsung dalam lingkungan asam. Pada suasana asam diperoleh karat besi dan ion H+ yang mempercepat korosi sebelumnya. Pada tabung yang berisi larutan NaCl, paku besi juga mengalami korosi dengan cepat. Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara. Pada paku besi yang ditutupi dengan minyak, proses korosi tidak dapat berlaku karena minyak melindungi paku besi dari bereaksi dengan air. Air merupakan senyawa ionik sedangkan minyak merupakan senyawa kovalen. Karena perbedaan tersebut, maka air tidak bisa menyatu dengan minyak dan tidak bisa melakukan proses korosi. Namun, pada percobaan kami terbentuk sedikit karat. Menurut kami, hal ini disebabkan paku tidak diamplas dengan
Alat
Tabung reaksi Cawan Petri Gelas kimia Paku besi AmplasPita magnesium, lempeng seng, lempeng tembaga, kawat timah Pengaduk kaca Alat pembakar, tungku, kasa Neraca Silinder ukur
Bahan
Larutan K3Fe(CN)6 Larutan NaOH Larutan garam besi (II) Larutan garam seng Kristal NaCl Larutan fenolftalein
Cara Kerja
Percobaan pendahuluan. Percobaan ini diperlukan untuk-untuk menafsirkan hasil-hasil percobaan selanjutnya.
Tambahkan larutan Fe2+ dan larutan Fe3+ masing-masing ke dalam larutan K3Fe(CN)6 di dalam dua tabung reaksi yang berlainan. Amati dan catat pengamatan anda. Tambahkan larutan Zn2+ ke dalam tabung reaksi berisi K3Fe(CN)6. Catat pengamatan anda. Tambahkan larutan fenolftalein ke dalam larutan yang bersifat basa, catat pengamatan anda.
Letakkan sebatang paku yang bersih ke dalam sebuah cawan Petri. Tuangkan larutan agar-agar yang mengandung NaCl, K3Fe(CN)6 dan fenolftalein sampai menutupi paku itu. Catat hasil yang terlihat setelah beberapa menit dan sesudah beberapa jam. Ambil 4 paku besi. Lilitkan sepotong pita magnesium erat-erat pada paku pertama seperti terlihat pada gambar. Letakkan pasangan logam itu dalam cawan Petri. Lilitkan lempeng-lempeng logam seng, timah, dan tembaga pada masingmasing paku dan letakkan pada cawan Petri, tuangkan larutan agar-agar yang suam mengandung NaCl, K3Fe(CN)6 dan fenolftalein ke dalam cawan sehingga paku-paku itu tertutup. Catat hasil pengamatan
Lokasi warna merah Lokasi warna biru Sedikit di sekitar paku Ujung, kepala dan foil Zn Lempeng Mg lempeng Cu Lempeng Sn Ujung, kepala dan sepanjang paku Tidak ada Ujung paku Kepala dan ujung paku Kepala dan ujung paku
Pertanyaan
Sebutkan logam yang bertindak sebagai anode dan logam yang bertindak sebagai katode pada percobaan Dengan menggunakan daftar potensial elektrode apakah hasil pengamatan pada prosedur sesuai dengan yang diharapkan? Jelaskan! Logam manakah yang dapat melindungi dan logam mana yang mempercepat korosi besi? Apakah logam itu mempunyai potensial elektrode lebih positif atau negatif daripada besi?
Jawaban
Logam yang bertindak sebagai anode : Zn dan Mg, logam yang bertindak sebagai katode : Cu, Sn, dan Fe Hasil pengamatan sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan daftar potensial electrode, logam Zn dan Mg memiliki daya oksidasi yang kuat, sehingga dapat menghambat korosi besi. Sedangkan logam Sn dan Cu memiliki daya reduksi yang kuat, sehingga mempercepat korosi besi. Logam yang dapat melindungi Fe dari korosi ialah Mg dan Zn yang memiliki potensial electrode sel yang lebih negative. Sedangkan logam yang mempercepat korosi besi ialah logam Sn dan Cu, karena memiliki potensial electrode yang lebih besar daripada potensial electrode Fe.
Pembahasan Bagian 2
Dalam percobaan ini kita dapat mengetahui apakah paku besi mengalami korosi atau terlindung dari korosi jika ada dan tidak ada kontak langsung dengan logam lain seperti Cu, Zn, Mg dan Sn. Pada percobaan ini digunakan agar-agar yang berfungsi sebagai medium indikator, juga digunakan untuk mengetahui tempat-tempat reaksi anoda dan katoda terjadi. Warna merah muda dalam gel menunjukkan tempat dimana reduksi. Selanjutnya dilakukan penambahan K3Fe(CN)6 yang bertujuan untuk menunjukkan tempat dimana Fe teroksidasi yang ditandai dengan adanya warna biru.
Untuk mengetahui logam mana yang meningkatkan korosi besi atau menghambat korosi, maka dalam percobaan ini digunakan empat macam logam dalam bentuk foil seperti foil Cu, Zn, Mg dan Sn yang dilekatkan pada paku.
Lokasi warna merah Lokasi warna biru Sedikit di sekitar paku Ujung, kepala dan foil Zn Lempeng Mg lempeng Cu Lempeng Sn Ujung, kepala dan sepanjang paku Tidak ada Ujung paku Kepala dan ujung paku Kepala dan ujung paku
Jika dilihat dari potensial reduksi standar (Eo) masing-masing logam, maka Mg yang paling negatif (-2,37), kemudian Zn(0,76), lalu Sn (-0,14) dan Cu yang paling elekropositif dari ketiga logam yang diujikan (+0,34). Semakin positif Eo semakin besar kecenderungan zat untuk tereduksi . Berdasarkan harga Eo, logam Cu dan Sn lebih mudah tereduksi sehingga tidak dapat melindungi paku besi yang memiliki Eo -0,44 dari korosi, sedangkan logam Zn dapat melindungi paku dari korosi. Logam Mg memiliki Eo lebih negatif dibanding Zn, dengan demikian Mg lebih mudah mengalami oksidasi daripada Zn, sehingga Mg lebih baik dalam melindungi besi daripada Zn.
terdapat banyak cara untuk mencegah terjadinya karat dalam logam yang kita jumpai tersebut. Salah satunya adalah penggunaan campuran logam stainless steel yang sudah teruji tidak mudah berkarat. Stainless steel dapat bertahan dari serangan karat berkat interaksi bahan-bahan campurannya dengan alam. Stainless steel terdiri dari besi, krom, mangan, silikon, karbon dan seringkali nikel and molibdenum dalam jumlah yang cukup banyak.
Elemen-elemen ini bereaksi dengan oksigen yang ada di air dan udara membentuk sebuah lapisan yang sangat tipis dan stabil yang mengandung produk dari proses karat/korosi yaitu metal oksida dan hidroksida. Krom, bereaksi dengan oksigen, memegang peranan penting dalam pembentukan lapisan korosi ini. Pada kenyataannya, semua stainless steel mengandung paling sedikit 10% krom. Keberadaan lapisan korosi yang tipis ini mencegah proses korosi berikutnya dengan berlaku sebagai tembok yang menghalangi oksigen dan air bersentuhan dengan permukaan logam
Besi biasa, berbeda dengan stainless steel, permukaannya tidak dilindungi apapun sehingga mudah bereaksi dengan oksigen dan membentuk lapisan Fe2O3 atau hidroksida yang terus menerus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Lapisan korosi ini makin lama makin menebal dan kita kenal sebagai karat. Stainless steel, dapat bertahan stainless atau tidak bernoda justru karena dilindungi oleh lapisan karat dalam skala atomik. (SI)
Pelapisan Logam
Pada dasarnya prinsip pencegahan dan penanggulangan korosi sangat sederhana. Kita dapat memilih salah satu atau kombinasi dari metode-metode yang ada seperti metode perlindungan katodik, inhibisi, pelapisan dengan logam dan pelapisan dengan cat.Pemilihan metode mana yang akan dipakai tentu saja bergantung pada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulakan bahwa logam Cu dan Sn dapat mempercepat korosi, Zn dapat menghambat korosi, dan Mg mudah menghambat korosi. Selain itu, factor-faktor yang mempengaruhi laju korosi adalah air, oksigen, suhu, pH, elektrolit, permukaan logam
Sebaiknya pada percobaan ini digunakan jenis logam yang lain untuk diketahui sifat-sifatnya dalam mempercepat atau menghambat korosi pada besi.
Saran
Foto Penelitian
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Hari Pertama
Dari kanan ke kiri : air suling, CaCl2, air mendidih, NaCl, NH4Cl, Na2Co3
Hari Kedua
Kiri ke kanan :air suling, CaCl2, air mendidih, NaCl, NH4Cl, Na2Co3, kerosin
Hari Ketiga
Dari kanan ke kiri : kerosin, air suling, CaCl2, air mendidih,NaCl, NH4Cl, Na2CO3