Você está na página 1de 5

Tugas Makalah Kimia

Afinitas Elektron

Disusun Oleh: Christine Dian W. P. Husnun Z. Mufidah Nawangsasi Tasya S. Tsania Ridha F.

Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas pada waktu menerima satu elektron sehingga terbentuk ion negatif. Energi ionisasi selalu ditekankan pada pembentukan ion positif. Afinitas elektron ditekankan pada ion negatif, dan keduanya banyak dipakai untuk unsur-unsur pada golongan 6 dan 7 pada tabel periodik. Berbeda dengan energi ionisasi, afinitas elektron dapat berharga positif atau negatif. Jika satu elektron ditambahkan kepada atom yang stabil dan sejumlah energi diserap maka afinitas elektronnya berharga positif. Jika dilepaskan energi, afinitas elektronnya berharga negatif. Contohnya, ketika gas klor menerima elektron untuk membentuk ion negatif. Afinitas electron dibagi menjadi beberapa yaitu: 1. Afinitas electron pertama Afinitas elektron pertama adalah energi yang dilepaskan ketika 1 mol atom gas mendapatkan satu elektron untuk membentuk 1 mol ion gas 1-. Lebih mudah dipahami dalam bentuk simbol.

Pada penggambaran di atas, afinitas elektron pertama diartikan sebagai energi yang dilepaskan (per mol X) pada saat perubahan ini terjadi. Afinitas elektron pertama memiliki harga negatif. Sebagai contoh, afinitas elektron pertama klor adalah -349 kJ mol-1. Berdasarkan perjanjian, tanda negatif menunjukkan pelepasan energi. Berikut afinitas electron pertama pada unsur-unsur golongan ke 7: F -328 kJ mol-1 Cl -349 kJ mol-1 Br -324 kJ mol-1 I -295 kJ mol-1

Afinitas electron pertama memiliki pola yaitu jika kita bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan, afinitas elektron pertama makin berkurang (artinya energi yang dilepaskan makin berkurang ketika ion negatif terbentuk). Fluor tidak mengikuti aturan itu, dan akan dijelaskan secara terpisah. Afinitas elektron dihitung dari tarikan antara elektron yang datang denga n inti tarikan yang lebih kuat, energi yang dilepaskan makin besar. Faktor yang mempengaruhi tarikan ini sama dengan faktor yang berpengaruh pada energi ionisasi muatan inti, jarak dan penyaringan (screening). Bertambahnya muatan inti dari atas ke bawah dalam satu golongan terkurangi oleh tambahan penyaringan elektron. Masing-masing elektron terluar mengalami tarikan 7+ dari pusat atom, untuk semua atom golongan 7. Sebagai contoh, atom fluor memiliki struktur elektron 1s 22s22px22py22pz1. Terdapat 9 proton dalam inti. Elektron yang datang masuk ke tingkat-2, dan mengalami penyaringan dari inti oleh 2 elektron 1s2 electrons. Oleh karena itu tarikan bersih dari inti adalah 7+ (9 proton dikurangi 2 oleh penyaringan elektron). Berbeda dengan klor yang memiliki struktur elektron 1s22s22p63s23px23py23pz1. Klor memiliki 17 proton pada inti. Tetapi sekali lagi elektron yang masuk merasakan tarikan bersih dari inti 7+ (17 proton dikurangi 10 oleh penyaringan elektron pada tingkat pertama dan kedua). Faktor yang menentukan adalah bertambahnya jarak antara elektron yang datang dengan inti dari atas ke bawah dalam satu golongan. Makin besar jarak, tarikan berkurang dan energi yang dilepaskan sebagai afinitas elektron juga berkurang. Perbedaan afinitas electron pada golongan ke 6 dan 7 adalah afinitas elektron pertama oksigen (-142 kJ mol-1) lebih rendah dari fluor (-328 kJ mol-1). Sama dengan sulfur (-200 kJ mol-1) yang lebih rendah dari klor (-349 kJ mol-1). Mengapa? Sederhana saja, unsur golongan 6 memiliki 1 proton pada inti yang lebih sedikit daripada tetangganya, golongan 7. Banyaknya penyaringan pada keduanya sama. Itu artinya bahwa tarikan bersih dari inti pada golongan 6 lebih sedikit daripada golongan 7, sehingga afinitas elektron lebih rendah. Hubungan antara afinitas electron dengan rektivitas adalah reaktivitas unsur golongan 7 turun dari atas ke bawah dalam satu golongan fluor merupakan unsur yang paling reaktif dan iod paling tak reaktif.

Seringkali pada reaksinya unsur-unsur ini membentuk ion negatif. Pada GCSE kadang-kadang ditunjukkan penurunan reaktivitas karena tarikan terhadap elektron yang datang berkurang kekuatannya dari atas ke bawah dalam satu golongan, sehingga pembentukan ion negatif kurang disukai. Penjelasan itu masih dapat diterima kecuali untuk fluor. Reaksi keseluruhan terdiri dari banyak tahapan yang berbeda yang semuanya melibatkan perubahan energi, dan untuk menjelaskan kecenderungan yang ada tidak cukup hanya dengan mengamati salah satu tahap saja. Fluor lebih reaktif daripada klor (walaupun afinitas elektronnya lebih rendah) karena energi yang dilepaskan pada salah satu langkah reaksinya mengurangi energi yang dilepaskan sebagai afinitas elektron. 2. Afinitas Elektron Kedua Afinitas elektron kedua adalah energi yang diperlukan untuk menambah satu elektron pada masing-masing ion dari 1 mol ion gas 1- untuk menghasilkan 1 mol ion gas 2-. Lebih mudah dipahami dalam bentuk simbol.

Pada penggambaran di atas, afinitas elektron kedua diartikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk membawa perubahan per mol X-.

Afinitas Elektron dalam Tabel Periodik Nilai afinitas elektron untuk beberapa unsur dalam satu golongan dan satu periode tidak teratur. Sebagai contoh, unsur-unsur dalam golongan IIIA, IVA, dan VA. Meskipun demikian, secara umum keperiodikan afinitas elektron dalam tabel periodik adalah dalam satu periode, dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung semakin besar. Adapun dalam satu golongan, dari bawah ke atas, afinitas elektron cenderung semakin besar.

Afinitas Elektron Terbesar

Semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektron bertanda negatif. Kecuali unsur alkali tanah (IIA) dan gas mulia (VIIIA). Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur halogen (VIIA) karena unsur golongan ini yang paling mudah menangkap elektron. Jadi, unsur yang memiliki afinitas elektron terbesar adalah Klor dengan nilai afinitas 349,0. Afinitas Elektron Terkecil Afinitas elektron terkecil menurut kecenderungan tabel periodik adalah Fransium. Tetapi pada kenyataannya afinitas elektron terkecil adalah berilium dengan nilai afinitas +240,0.

Você também pode gostar