Você está na página 1de 2

Asal Usul Ulang Tahun

Dewasa ini, banyak masyarakat kita yang merayakan ulang tahun tanpa mengetahui asal-usulnya. Berbagai model makanan dan minuman mereka siapkan, aneka macam perhiasan mereka pajang, berbagai kalangan mereka undang. Semua itu hanya untuk satu tujuan, merayakan hari kelahiran yang merupakan hari bersejarah dalam kehidupan mereka. Memang, tidak banyak orang yang mengetahui sejarah ulang tahun. Mayoritas diantara kita yang suka merayakan ulang tahun alasannya hanya mengikuti tradisi orang-orang sebelum kita. Lantas, apakah ulang tahun itu ada sejarahnya? Atau ia hanya media bagi orang-orang Barat untuk memalingkan umat Islam dari ajaran syariat mereka? Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita simak pemaparan berikut ini. Sejarah Ulang Tahun Tradisi pesta ulang tahun pertama kali dimulai di Eropa. Diawali dengan adanya ketakutan akan datangnya roh jahat tatkala seseorang berulang tahun. Sebagai langkah proteksi, diundanglah temanteman dan keluarga saat seseorang berulang tahun agar mereka memberikan do`a dan pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun. Mereka juga memberikan kado kepada orang yang berulang tahun. Hal ini dipercaya dapat memberikan rasa gembira kepadanya sehingga dapat menghalau roh-roh jahat tersebut. Banyak simbol yang diasosiasikan dengan ulang tahun sejak ratusan tahun silam, misalnya kue. Mengapa perayaan ulang tahun harus menggunakan kue? Salah satu cerita menyebutkan karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil dewa bulan, Artemis. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang mempresentasikan bulan purnama. Cerita lainnya tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai Gerbutstagorten adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti. Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun yang biasa diletakkan di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka kepada dewa Artemis juga meletakkan lilin-lilin di atasnya agar membuat kue tersebut terlihat terang menyala seperti bulan. Beberapa orang menyatakan bahwa lilin diletakkan dengan alasan keagamaan. Beberapa orang Jerman meletakkan lilin besar di tengah-tengah kue mereka sebagai pertanda terangnya kehidupan. Sebagian lagi percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga. Saat ulang tahun mereka juga meniup semua lilin yang ada disitu sambil mengucapkan pengharapan di dalam hati. Mereka melakukan semua itu karena percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu embusan akan membawa nasib baik. Pesta ulang tahun biasanya diadakan supaya orang yang ulang tahun dapat meniup lilinnya. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa pesta ulang tahun diadakan pada kali pertama dengan tujuan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu orang yang berulang tahun. Itulah yang mereka sangkakan sehingga mereka mengadakan pesta dan mengundang teman dan kerabat agar rohroh jahat tidak jadi mengganggu yang berulang tahun.

Itulah sejarah ulang tahun yang tujuan dan motifnya jelas berseberangan dengan ajaran syariat Islam. Selanjutnya, sebagai seorang Muslim, bagaimana kita menyikapi fenomena yang sudah menjamur di masyarakat ini? Kalau kita telisik lebih jauh, ada perbedaan pendapat dari beberapa ulama dalam menyikapi perayaan ulang tahun. Sebagian diantara mereka ada yang melarang dan sebagian lagi membolehkannya.

Nama : Aryan Yunast Rostiovan No Kelas : 07 : XI IPA 3

Você também pode gostar