Você está na página 1de 19

LAPORAN PENDAHULUAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)

Oleh: RODIYATI G1B210064

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ENDERAL SOEDIRMAN !AKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU"ILMU KESEHATAN URUSAN KEPERA#ATAN PROGRAM PRO!ESI NERS PUR#OKERTO 2011

BAB I PENDAHULUAN A$ L%&%' Bel%(%)* Tujuan kelahiran bayi adalah lahirnya seorang individu yang sehat dari seorang ibu yang sehat. Bayi lahir sehat artinya tidka mempunyai gejala sisa atau tidak mempunyai keyakinan mendapatkan gejala yang penyebabnya dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. Sekarang telah banyak diketahui bahwa penyakit bayi baru lahir merupakan kelanjutan penyakit ibu atau disebabkan oleh kelainan pada kehamilan dan kelahiran. Akibat ekstrim daripada penyakit ibu pada janin ialah abortus, kematian janin intrauterin, BBLR, kematian neonatal, kelainan kongenital, morbiditas neonatal, dan sekuele neurologis. husus untuk masalah BBLR sampai saat ini masih banyak ditemukan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah dengan berbagai penyebab. !imana bayi BBLR akan mengalami banyak masalah yang akhirnya meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas pada bayi. "ntuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi karena BBLR itu menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat, khususnya perawat anak dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. B$ T+,+%) #. Tujuan "mum $ahasiswa diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan pada bayi dengan BBLR secara komperhensi%. &. Tujuan husus $ahasiswa diharapkan mampu a. $engetahui pengertian BBLR b. $engetaui etiologi BBLR c. $engetahui tanda dan gejala BBLR

d. $engetahui pato%isiologi BBLR e. $elakukan pengkajian pada bayi yang mengalami BBLR %. $enegakkan diagnosa keperawatan pada bayi yang mengalami BBLR g. $enetapkan rencana intervensi pada bayi yang mengalami BBLR h. $emberikan asuhan keperawatan secara komperhensi% pada bayi yang mengalami BBLR

BAB II TIN AUAN TEORI A$ De-.)./. Bayi berat badan lahir rendah 'BBLR( adalah bayi dengan berat lahir kurang dari &)** gram tanpa memandang usia gestasi '+udjiaji, &*#*(. !ahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari &)** gram atau sama dengan &)** gram disebut prematur. +ada tahun #,-# oleh ./0 semua bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari &)** gram disebut Low Birth .eight 1n%ants ' BBLR(. B$ Kl%/.-.(%/. Bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi & golongan2 #. +rematuritas murni. Bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 34 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut 5eonatus urang Bulan Sesuai $asa ehamilan ' 5 BS$ (. &. !ismaturitas. Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term. !ismatur ini dapat juga2 5eonatus urang Bulan 6 ecil untuk $asa ehamilan '5 B6 $ (. 5eonatus 7ukup Bulan6 ecil $asa ecil $asa ehamilan '5LB6 $ (. 0$ E&.1l1*. #. 8aktor 1bu a. +enyakit +enyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya2 perdarahan antepartum, trauma %isik dan psikologis, !$, toksemia gravidarum, dan ne%ritis akut. b. "sia ibu Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia 9 &* tahun, dan ehamilan'57B6 $ (, 5eonatus Lebih Bulan6

multigravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. ejadian terendah ialah pada usia antara &- : 3) tahun. c. eadaan sosial ekonomi eadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. ejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. /al ini disebabkan oleh keadaan gi;i yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang !emikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah.ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah. d. Sebab lain ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik. &. 8aktor janin /idramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom 3. 8aktor lingkungan Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan ;at6;at racun. D$ P%&1-./.1l1*. Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan 'prematur( disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan 'usia kehamilan 3< minggu(, tapi berat badan 'BB( lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai &.)** gram. Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, in%eksi, hipertensi dan keadaan6 keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang. =i;i yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. !engan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gi;i pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya. 1bu dengan kondisi kurang gi;i kronis pada masa hamil sering melahirkan

bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia. Anemia dapat dide%inisikan sebagai kondisi dengan kadar /b berada di bawah normal. Anemia de%isiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. 1bu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah ## gr>dl selama trimester 111. ekurangan ;at besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gi;i dapat mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. +ada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar. Semakin kecil dan semakin prematur bayi, maka akan semakin tinggi risiko gi;inya. Beberapa %aktor yang memberikan e%ek pada masalah gi;i 2 #. $enurunnya simpanan ;at gi;i, cadangan makanan di dalam tubuh sedikit. /ampir semua lemak, glikogen, dan mineral seperti ;at besi, kalsium, %os%or, dan seng dideposit selama < minggu terakhir kehamilan. &. $eningkatnya kebutuhan energi dan nutrien untuk pretumbuhan dibandingkan BBL7. 3. Belum matangnya %ungsi mekanis dari saluran pencernaan. oordinasi antara re%lek hisap dan menelan, dengan penutupan epiglotis untuk mencegah aspirasi pneoumonia belum berkembang denan baik sampai kehamilan 3& : 3? minggu. +enundaan pengosongan lambung atau buruknya motilitas usus sering terjadi pada bayi preterm. urangnya kemampuan untuk mencerna makanan, pada bayi preterm mempunyai lebih sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak dibandingkan dengan bayi aterm. +roduksi amilase pankreas dan lipase, yaitu en;im yang terlibat dalam pencernaan lemak dan karbohidrat juga menurun. Begitu pula kadar laktose 'en;im yang diperlukan untuk mencerna susu( juga sampai sekitar kehamilan 3? minggu.

+aru yang belum matang dengan peningkatan kerja na%as dan kebutuhan kalori yang meningkat. $asalah perna%asan juga akan mengganggu makanan secara oral. +otensial untuk kehilangan panas akibat permukaan tubuh dibanding dengan BB dan sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit. kebutuhan akan kalori. E$ M%).-e/&%/. Kl.)./ #. 8isik a. bayi kecil b. pergerakan kurang dan masih lemah c. kepala lebih besar dari pada badan d. berat badan 9 &)** gram e. panjang badan ?) cm, lingkar dada < 3* cm, lingkar kepala < 33 cm. f. $asa gestasi < 34 minggu &. ulit dan kelamin a. kulit tipis dan transparan b. lanugo banyak c. rambut halus dan tipis d. genitalia belum sempurna 3. Sistem syara% a. re%leks moro b. re%leks menghisap, menelan, batuk belum sempurna ?. Sistem muskuloskeletal a. a@i%ikasi tengkorak sedikit b. ubun6ubun dan satura lebar c. tulang rawan elastis kurang d. otot6otot masih hipotonik e. tungkai abduksi %. sendi lutut dan kaki %leksi ). Sistem perna%asan a. perna%asan belum teratur sering apnea ehilangan panas ini akan meningkatkan

b. %rekwensi na%as bervariasi !$ K123l.(%/. #. /ipotermia &. /ipoglikemia 3. /iperbilirubinemia ?. Respiratory distress syndrome 'R!S( ). Intracerebral and Intraventricular Haemoragge '1A/( -. Periventrikuler Leucomalasia '+AL( 4. 1n%eksi bakteri <. esulitan minum ,. +enyakit paru kronis 'chronic lung disease( #*. 5B7 'necrotizing enterocolitis) ##. A0+ (apnea of prematurity) terutama terjadi pada bayi 9#***gram #&. +!A (patent ductus arteriosus) pada bayi dengan berat 9#*** gram #3. !isabilitas mental dan %isik 6 6 6 6 eterlambatan perkembangan 7+ (Cerebral Palsy) =angguan pendengaran =angguan penglihatan seperti R0+ (Retinopathy of prematurity)

G$ Pe2e'.(/%%) D.%*)1/&.( 4%) Pe2e'.(/%%) Pe)+),%)* #. +emeriksaan diagnostic a. Cumlah sel darah putih 2 #<.***>mm3, netro%il meningkat sampai &3.***6 &?.***>mm3, hari pertama setelah lahir 'menurun bila ada sepsis (. b. /ematokrit '/t( 2 ?3D 6 -#D 'peningkatan sampai -) D atau lebih menandakan polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragic prenatal >perinatal(. c. /emoglobin '/b( 2 #)6&* gr>dl 'kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau hemolisis berlebihan(.

d. Bilirubin total 2 - mg>dl pada hari pertama kehidupan, < mg>dl #6& hari, dan #& mg>dl pada 36) hari. e. !estrosi@ 2 tetes glukosa pertama selama ?6- jam pertama setelah kelahiran rata6 rata ?*6)* mg>dl meningkat -*64* mg>dl pada hari ketiga. %. +emantauan elektrolit ' 5a, , 71( 2 biasanya dalam batas normal pada awalnya. g. +emeriksaan Analisa gas darah. &. +emeriksaan penunjang a. +emeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterina serta menemukan gangguan pertumbuhan misalnya dengan pemeriksaan ultra sonogra%i. b. $emeriksa kadar gula darah ' true glukose ( dengan de@trosti@ atau laboratorium kalau hipoglikemia perlu diatasi. c. +emeriksaan darah rutin, A=!, dan kadar elektrolit d. Tes kocok'shake test( dianjurkan untuk bayi kurang bulan e. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan dengan bayi S$ . %. $elakukan tracheal6washing pada bayi yang diduga akan menderita aspirasi mekonium. g. Sebaiknya setiap jam dihitung %rekwensi perna%asan dan bila %rekwensi lebih dari -*@> menit dibuat %oto thora@. h. +emeriksaan skor Ballard H$ Pe)%&%l%(/%)%%) #. +emberian Aitamin 1njeksi # mg 1$ sekali pemberian atau peroral & mg 3 kali pemberian 'saat lahir, umur 36#* hari, umur ?6- minggu( &. $empertahankan suhu tubuh normal 6 =unakan salah satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi, seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pamancar panas, incubator, atau ruangan hangat yang tersedia di %asilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk 6 6 Cangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin "kur suhu tubuh sesuai jadwal

3. +emberian minum 6 6 AS1 merupakan pilihan utama Apabila bayi mendapat AS1, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian AS1 dan nilai kemampuan bayi menghisap paling kurang sehari sekali 6 6 6 Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan 1A dan beratnya naik &* gram>hari selama 3 hari berturut6turut, timbang bayi & kali seminggu +emberian minum minimal < @ >hari. Apabila bayi masih menginginkan dapat diberikan lagi 1ndikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovaskuler dan respirasi yang tidak stabil, %ungsi usus belum ber%ungsi>terdapat anomaly mayor saluran cerna, 5B7, 1"=R berat dan berat lahir 9 #*** gram. 6 +ada bayi sakit, pemberian minum tidak perlu dengan segera ditingkatkan selama tidak ditemukan tanda dehidrasi dan kadar natrium serta glukosa normal. +anduan pemberian minum berdasarkan BB2 a. Berat lahir 9 #*** gram 6 6 6 6 6 $inum melalui pipa lambung +emberian minum awal 2 E #* ml>kg>hari AS1 perah>term formula half!strength preterm formula Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik 2 tambahan *,) 6# ml, interval # jam , setiap F &? jam Setelah & minggu 2 AS1 perah G /$8 (human milk fortifier) full!strength preterm formula sampai berat badan mencapai &*** gram. b. Berat lahir #***6#)** gram 6 6 6 6 6 +emberian minum melalui pipa lambung 'gavage feeding( +emberian minum awal 2 E #* ml>kg>hari AS1 perah>term formula half!strength preterm formula Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik 2 tambahan #6& ml, interval & jam , setiap F &? jam Setelah & minggu 2 AS1 perah G /$8 (human milk fortifier) full!strength preterm formula sampai berat badan mencapai &*** gram.

c. Berat lahir #)**6&*** gram 6 6 6 6 6 +emberian minum melalui pipa lambung 'gavage feeding( +emberian minum awal 2 E #* ml>kg>hari AS1 perah>term formula half!strength preterm formula Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik 2 tambahan &6? ml, interval 3 jam , setiap F &? jam Setelah & minggu 2 AS1 perah G /$8 (human milk fortifier) full!strength preterm formula sampai berat badan mencapai &*** gram. d. Berat lahir &***6&)** gram 6 6 6 6 Suporti% a. Caga dan pantau kehangatan b. Caga dan pantau patensi jalan napas c. +antau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit d. Bila terjadi penyulit segera kelola dengan penyulit yang timbul 'misalnya hipotermi, kejang, gangguan napas, hiperbilirubinemia, dll( e. Berikan dukungan emosional kepada ibu dan anggota keluarga lainnya %. Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila ini tidak memungkinkan biarkan ia berkunjung setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui g. 1jinkan dan anjurkan kunjungan oleh keluarga atau teman dekat apabila dimungkinkan Lain6lain atau Rujukan a. Bila perlu lakukan pemeriksaan "S= kepala atau %isioterapi b. +ada umur ? minggu atau selambat6lambatnya usia koreksi 3? minggu konsultasi ke dokter spesialis mata untuk evaluasi kemungkinan retinopathy of prematurity 'R0+( c. T/T 2 skrining pendengaran dilakukan pada semua BBLR, dimulai usia 3 bulan sehingga apabila terdapat kelainan dapat dikoreksi sebelum usia - bulan Apabila mampu sebaliknya diberikan minum peroral AS1 perah>term formula +emberian minum awal 2 E #* ml>kg>hari Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik 2 tambahan 36) ml, interval 3 jam, setiap F < jam

e. Bayi sakit

d. +eriksa alkaline phospatase 'AL+(, +, 7a, saat usia kronologis F ? minggu dan & minggu setelah bayi minum secara penuh sebanyak &? kalori>o;. jika AL+ H )** ">L berikan %os%at &63 mmol>kg>hari dibagi 3 dosis. e. 1munisasi yang diberikan sama seperti bayi normal kecuali hepatitis B %. Bila perlu siapkan transportasi dan atau rujukan. +emantauan a. Bila perlu terapi untuk penyulit tetap diberikan b. +reparat besi sebagai suplementasi mulai diberikan pada usia & minggu Tumbuh embang a. +antau berat bayi secara periodic b. Bayi akan kehilangan berat selama 46#* hari pertama 'sampai #*D untuk bayi dengan berat lahir F #)** gram dan #) D untuk bayi berat lahir 9 #)** gram(. Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam #? hari kecualiapabila terjadi komplikasi. c. Bila bayi sudah mendapat AS1 secara penuh 'pada semua kategori berat lahir( dan telah berusia lebih dari 4 hari 2 6 6 6 Tingkatkan jumlah AS1 sesuai dengan kenaikan berat badan bayi agar jumlah pemberian AS1 tetap #<* ml>kg>hari Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian AS1 sampai &**ml>kg>hari Timbang berat badan setiap hari, ukur panjang badan dan lingkar kepala setiap minggu +emantauan setelah pulang $asalah jangka panjang yang mungkin timbul 6 6 6 6 6 6 6 =angguan perkembangan =angguan pertumbuhan Retinopati karena prematuritas =angguan pendengaran +enyakit paru kronik enaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit enaikan %rekuensi kelainan bawaan

"ntuk itu perlu dilakukan pemantauan sebagai berikut 2

6 6 6 6 6

unjungan ke dokter hari ke6&, #*, &*, 3*, setelah pulang, dilanjutkan setiap bulan /itung umur koreksi +ertumbuhan 2 berat badan, panjang badan dan lingkar kepala Tes perkembangan 2 !enver !evelopment Screening Test '!!ST( Awasi adanya kelainan bawaan

I$ Pe)*(%,.%) eadaan "mum 2 a. Tingkat kesadaran>keakti%an bayi b. BB 9 &)** gr c. +B 9 ?) cm d. L 9 33 cm e. L! 9 3* cm f. T! 2 <*>?- mm/g g. 5adi 2 #&*6#-* @>menit h. +erna%asan 2 ?* :-* @ > menit i. j. Suhu 2 3-,)634 I7 +osture cenderung ekstensi

7atatan 2 "ntuk bayi normal 2 a. +B 2 ?< : )) cm b. L 2 3363) cm c. L! 2 kurang dari &63 cm dari L d. Setelah beberapa hari L!JL karena ada ekspansi paru e. "bun6ubun besar 2 &63 cm f. "bun6ubun kecil *,) : # cm g. "bun6ubun berbentuk khas K!iamonL h. +osture %leksi #. +engkajian umum a. !engan menggunakan timbangan elektronik, timbang setiap hari, atau lebih sering apabila diinstruksikan.

b. "kur panjang dan lingkar kepala secara periodik. c. =ambarkan bentuk dan ukuran tubuh umum, postur saat istirahat, kemudahan berna%as, adanya edema, dan lokasinya. d. =ambarkan adanya de%ormitas yang nyata. e. =ambarkan adanya tanda disstres2 warna buruk, mulut terbuka, kepala terangguk6 angguk, meringis, alis berkerut. &. +engkajian perna%asan a. =ambarkan bentuk dada 'barrel, cembung(, kesimetrisan, adanya insisi, selang dada, atau penyimpangan lain. b. =ambarkan otot aksesori2 perna%asan cuping hidung atau substansial, interkostal, atau retraksi subklavikular. c. Tentukan %rekuensi dan keteraturan perna%asan. d. Auskultasi dan gambarkan bunyi perna%asan2 stridor, krekels, mengi, ronki basah, area yang tidak ada bunyinya, mengorok, penurunan udara masuk, keseimbangan bunyi na%as. e. Tentukan apakah penghisapan diperlukan. %. =ambarkan tangisan bila tidak diintubasi. g. =ambarkan oksigen ambien dan metode pemberian, bila diintubasi gambarkan ukuran selang, jenis ventilator dan penyiapannya, serta metode pengamanan selang. h. Tentukan saturasi oksigen dengan oksimetri nadi dan tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida dengan oksigen transkutan dan karbondioksida transkutan. 3. +engkajian kardiovaskular a. b. Tentukan %rekuensi dan irama jantung. =ambarkan bunyi jantung, termasuk adanya murmur. jantung yang terkeras 'perubahan pada titik intensitas maksimum dapat menunjukkan pergeseran mediastinal(. d. e. =ambarkan warna bayi2 sianosis, pucat, pletora, ikterik, mottling. aji warna kuku, membran mukosa, bibir.

c. Tentukan titik intensitas maksimum, titik di mana bunyi dan palpasi denyut

%. Tentukan tekanan darah. Tunjukkan ekstremitas yang digunakan dan ukutan manset, periksa setiap ekstremitas setidaknya sekali. g. =ambarkan nadi peri%er, pengisian kapiler '9 & : 3 detik(, per%usi peri%er mottling. h. =ambarkan monitor, parameternya, dan apakah alarm berada pada posisi MonN. ?. +engkajian gastrointestinal a. Tentukan distensi abdomen2 lingkar perut bertambah, kulit mengkilat, tanda6tanda eritema dinding abdomen, peristaltik yang dapat dilihat, lengkung susu yang dapat dilihat, status umbilikus. b. Tentukan adanya tanda6tanda regurgitasi dan waktu yang berhubungan dengan pemberian makan. c. =ambarkan jumlah, warna, konsistensi, dan bau dari adanya muntah. d. =ambarkan jumlah, warna, dan konsistensi %eses, periksa adanya darah samar dan atau penurunan substansibila diinstruksikan atau diindikasikan dengan tampilan %eses. e. =ambarkan bisisng usus, ada atau tidak ada. ). +engkajian genitourinaria a. b. c. =ambarkan adanya abnormalitas genetalia. =ambarkan jumlah urin 'warna, p/, dll(. +eriksa BB 'pengkajian paling akurat untuk hidrasi(.

-. +engkajian neurologis6muskuloskeletal a. =ambarkan gerakan bayi2 acak, bertujuan, gelisah, kedutan, spontan, menonjol, tingkat aktivitas dengan stimulasi, evaliasi berdasarkan usia gestasi. b. =ambarkan posisi atau sikap bayi2 %leksi, ekstensi. c. =ambarkan re%lek yang diamati2 moro, menghisap, Babinski, re%lek plantar, dan re%lek yang diharapkan. d. Tentukan perubahan pada lingkar kepala 'bila diindikasikan(. 4. +engkajian suhu a. b. <. +engkajian kulit Tentukan suhu kulit dan aksila. Tentukan dengan suhu lingkungan.

a. =ambarkan adanya perubahan warna, area kemerahan, tanda iritasi, lepuh, abrasi atau area gundul, khususnya di mana alat pemantau, in%us, atau alat lain lontak dengan kulit, periksa juga dan perhatikan adanya preparat kulit yang digunakan 'misal plester,, providin6iodin(. b. Tentukan tekstur dan turgor kulit2 kering, halus, pecah6pecah, terkelupas, dll. c. =ambarkan adanya ruam, lesi kulit, atau tanda lahir. d. Tentukan apakah kateter in%us intravena atau jarum berada pada tempatnya dan amati adanya tanda6tanda in%iltrasi. e. =ambarkan jalur pemadangn kateter in%us intravena, jenis 'arteri, vena, peri%er, umbilikus, sentral, vena sentral peri%er(, jenis in%us 'obat, salin, dekstrosa, elektrolit, lemak, nutrisi parenteral total(, jenis pompa in%us dan %rekuensi aliran, jenis jarum 'kupuJkupu, kateter(, tampilan area insersi. Tanda stres atau keletihan pada neonatus #. Stres otonomik a. Akrosianosis. b. +erna%asan dalam dan cepat. c. 8rekuensi jantung reguler dan cepat. &. +erubahan pada status a. Status tidur atau dangkal. b. $enangis atau rewel. c. $ata berkaca6kaca atau kewaspadaan tegang. 3. +erubahan perilaku a. $ata tidak ber%okus atau tidak terkoordinasi. b. Lengan dan kaki lemas. c. Bahu %laksid turun ke belakang. d. 7egukan. e. Bersin. %. $enguap. g. $engejan, buang air besar.

$ D.%*)1/% Ke3e'%5%&%) #. &. 3. ?. ). +ola na%as tidak e%ekti% b>d imaturitas organ perna%asan Bersihan jalan na%as tidak e%ekti% b>d obstruksi jalan na%as oleh penumpukan lendir, re%lek batuk Thermoregulasi tidak e%ekti% b>d BBLR, usia kehamilan kurang, paparan lingkungan dingin>panas. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b>d ketidakmampuan ingest>digest>absorb /ipotermi b>d paparan lingkungan dingin

BAB III PENUTUP Bayi berat badan lahir rendah ' BBLR ( adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari &)** gram. BBLR dapat dibedakan menjadi & yaitu prematuritas murni dan dismaturitas. 8aktor penyebab terjadinya BBLR antara lain %aktor ibu, %aktor janin dan %aktor lingkungan. Bayi BBLR mempunyai tanda dan gejala bayi kecil, pergerakan kurang dan masih lemah, kepala lebih besar dari pada badan, berat badan 9 &)** gram, panjang badan ?) cm, lingkar dada < 3* cm, lingkar kepala < 33 cm, dan masa gestasi < 34 minggu. in%eksi. BBLR sampai saat ini masih banyak ditemukan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah dengan berbagai penyebab. !imana bayi BBLR akan mengalami banyak masalah yang akhirnya meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas pada bayi. "ntuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi karena BBLR itu menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat, khususnya perawat anak dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan yang komperhensi% dari mulai pengkajian, menentukan diagnosa, merencanakan intervensi, melakukan implementasi, dan evaluasi. +enatalaksanaannya meliputi pengaturan suhu, nutrisi dan menghindari

DA!TAR PUSTAKA

7icilia, S.B. &**&. "epera#atan Pediatrik$ Cakarta 2 B=7. !oenges $.B. at al. &***. %ursing Care Plans$ +hiladelphia 2 8.A. !avis 7ompany. !onna L. .ong. &**?. Pedoman "linis "epera#atan Pediatrik &disi '$ Cakarta 2B=7. /udak 7.$. &***. Critical Care %ursing$ Philadelphia( Lippincort 7ompany. uncara, /.O, dkk. &**&. )uku *+ar "epera#atan ,edikal!)edah )runner - .uddarth$ /akarta( B=7. Coane 7. $c. 7loskey, =loria $. Bulechek. &***. %ursing Interventions Classification (%IC)$ St. Louis 2 $osby Oear6Book. $arion Cohnson, dkk. &***. %ursing 0utcome Classifications (%0C$ St. Louis2 $osby Oear6Book. $arjory =ordon, dkk. &**). %ursing 1iagnoses( 1efinition - Classification 2334!2335 5A5!A. +hiladelphia +udjiaji, A. dkk. &*#*. Pedoman Pelayanan ,edis Ikatan 1okter *nak Indonesia. Cogjakarta2 +engurus +usat 1katan !okter Anak 1ndonesia.

Você também pode gostar