Você está na página 1de 4

Nama : Robby Ilma F Nim : 0808389

Kelas : A ANALISIS KONFLIK AMPERA MENGUNAKAN TEORI DA RENDORF Pe!"a#$l$a! Teori konflik Teori ini dipaparkan dalam rangka untuk memahami dinamika yang terjadi di dalam masyarakat. Dengan adanya perbedaan kekuasaan dan seumber daya alam yang langka dapat membangkitkan pertikaian (konflik) di masyarakat. Kelompok-kelompok kepentingan yang berbeda dalam system sosial akan saling mengajar tujuan yang berbbeda dan saling bertanding. Hal ini sesuai dengan pandangan Lock (social disorder). $ara teoritis konflik memandang suatu masyarakat terikat bersama adalah kekuatan kelompok atau kelas yang dominant. $ara fungsionalis menganggap nilai-nilai bersama (consensus) sebagai suatu ikatan pemersatu! sedangkan bagi teoritis konflik! consensus itu merupakan ciptaan dari kelompok atau kelas dominan untuk memaksakan nilai-nilai. Teori konflik merupakan sebuah pendekatan umum terhadap keseluruhan lahan sosiologi dan merupakan toeri dalam paradigma fakta sosial. %empunyai bermacam-macam landasan seperti teori %ar&ian dan 'immel. Kontribusi pokok dari teori %ar&ian adalah memberi jalan keluar terjadinya konflik pada kelas pekerja. 'edangkan 'immel berpendapat bah"a kekuasaan otoritas atau pengaruh merupakan sifat kepribadian indi(idu yang bisa menyebabkan terjadinya konflik. Teo%i &o!'li& Ral' Da#%e!"o%' Teori konflik )alf Dahrendorf merupakan separuh penerimaan! separuh penolakan! serta modifikasi teori sosiologi Karl %ar&. Karl %ar& berpendapat bah"a pemilikan dan Kontrol sarana- sarana berada dalam satu indi(idu- indi(idu yang sama. %enurut Dahrendorf tidak selalu pemilik sarana- sarana juga bertugas sebagai pengontrol apalagi pada abad kesembilan belas. *entuk penolakan tersebut ia tunjukkan dengan memaparkan perubahan yang terjadi di masyarakat industri semenjak abad kesembilan belas. Diantaranya+ , Dekomposisi modal ood! bah"a kekuatan #kekuatan yang saling berlomba dalam mengejar kepentingannya akan melahirkan mekanisme ketidakteraturan sosial

%enurut Dahrendorf timbulnya korporasi- korporasi dengan saham yang dimiliki oleh orang banyak! dimana tak seorangpun memiliki kontrol penuh merupakan contoh dari dekomposisi modal. Dekomposisi tenaga. , Dekomposisi Tenaga kerja Di abad spesialisasi sekarang ini mungkin sekali seorang atau beberapa orang mengendalikan perusahaan yang bukan miliknya! seperti halnya seseorang atau beberapa orang yang mempunyai perusahaan tapi tidak mengendalikanya. Karena -aman ini adalah -aman keahlian dan spesialisasi! manajemen perusahaan dapat menye"a pega"ai- pega"ai untuk memimpin perusahaanya agar berkembang dengan baik. , Timbulnya kelas menengah baru $ada akhir abad kesembilan belas! lahir kelas pekerja dengan susunan yang jelas! di mana para buruh terampil berada di jenjang atas sedang buruh biasa berada di ba"ah. $enerimaan Dahrendorf pada teori konflik Karl %ar& adalah ide mengenai pertentangan kelas sebagai satu bentuk konflik dan sebagai sumber perubahan sosial. Kemudian dimodifikasi oleh berdasarkan perkembangan yang terjadi akhir- akhir ini. Dahrendorf mengatakan bah"a ada dasar baru bagi pembentukan kelas! sebagai pengganti konsepsi pemilikan sarana produksi sebagai dasar perbedaan kelas itu. %enurut Dahrendorf hubungan- hubungan kekuasaan yang menyangkut ba"ahan dan atasan menyediakan unsur bagi kelahiran kelas.

Dahrendorf mengakui terdapat perbedaan di antara mereka yang memiliki sedikit dan banyak kekuasaan. $erbedaan dominasi itu dapat terjadi secara drastis. Tetapi pada dasarnya tetap terdapat dua kelas sosial yaitu! mereka yang berkuasa dan yang dikuasai. Dalam analisanya Dahrendorf menganggap bah"a secara empiris! pertentangan kelompok mungkin paling mudah di analisa bila dilihat sebagai pertentangan mengenai ligitimasi hubungan- hubungan kekuasaan. Dalam setiap asosiasi! kepentingan kelompok penguasa merupakan nilai- nilai yang merupakan ideologi keabsahan kekuasannya! sementara kepentingan- kepentingan kelompok ba"ah melahirkan ancaman bagi ideologi ini serta hubungan- hubungan sosial yang terkandung di dalamnya. ANALISIS

Dikaji dari konflik yang terjadu di jl. .mpera dipicu oleh $erkelahian antar dua kelompok suku yaitu .mbon dan /lores meledak di *lo"fish! klub kongko" elite di 0akarta yang bertempat di $la-a 1ity sekitar pukul 23.22 "ib pada 4 .pril 5232 yang memakan korban. Hal ini disebabkan dalam teorinya Dahrendorf yang pertama adanya Dekomposisi modal disini adanya dalam korporasi dengan saham yang dimiliki oleh orang banyak jadi membuat adanya persaingan dalam pengelolaan uang! yang kedua Dekomposisi Tenaga kerja adanya persaingan dalam tenaga kerja yang sulit dijaman sekarang ini dimana dari hal tersebut mereka mendapatkan pekerjaab asalkan bisa makan saja! adanya pemberntukan kelas Dahrendorf mengatakan bah"a ada dasar baru bagi pembentukan kelas! sebagai pengganti konsepsi pemilikan sarana produksi sebagai dasar perbedaan kelas itu. %enurut Dahrendorf hubungan- hubungan kekuasaan yang menyangkut ba"ahan dan atasan menyediakan unsur bagi kelahiran kelas dalam kasus amperea ini adaya dominasi-dominasi kekuasaan didaerah tersebut yang mempunyai kepentingan di daerah tersebut yang nantinya ada yang dikuasa dan menguasai. 0uga dalam kejadian konflik ampera ini adanya rasa kedaerahan! jadi disini saling membantu antara sesama derahnya masingmasing. Dahrendorf melihat masyarakat berisi ganda! memiliki sisi konflik dan sisi kerjasama! sehingga segala sesuatunya dapat dianalisa dengan fungsionalisme struktual dan dapat pula dengan konflik. Harapannya bersama 1oser! agar perspektif konflik dapat digunakan dalam rangka memahami dengan lebih baik fenomena sosial. .sumsi yang mendasari teori sosial non %ar&ian Dahrendorf adalah manusia sebagai amkhluk sosial mempunyai andil dalam terjadinya disintegrasi dan perubahan sosial! %asyarakat selalu dalam keadaan konflik menuju proses perubahan. %asyarakat dalam berkelompok dan hubungan sosial didasarkan atas dasar dominasi (borjuasi) yang menguasai proletar. Karena tidak adanya pemmisahan antara pemilikan dan pengendalian sarana-sarana produksi. Dahrendorf adalah tokoh utama teori konflik 6"e"enang7 dan 8posis9 sebgaai konseptual sentral teorinya. :a melihat yang terlibat konflik adalah kelompok semu yaitu para pemegang kekuasaan atau jabatan dengan kepentingan yang sama yang terbentuk karena munculnya kelompok kepentingan. 'edangkan kelompok kedua adalah kelompok kepntingan! yang terdiri dari kelompok semu yang lebih luas. Kelompok kepentingan ini mempunyai strujtur! organisasi! program! tujuan serta anggota yang jelas. Kelompok kepentingan inilah yang menjadi sumber nyata timbulnya konflik dalam masyarakat.

'eperti halnya consensus dan konflik adalah sebuah realitas sosial. Teori konflik dahrendorf adalah mata rantai antara konflik dan perubahan sosial yang mengabaikan normanorma dan nilai-nilai. %enurut %ar& 6kepentingan7 selalu dipandang dari segi materialnya saja tetapi sebenarnya menurut dahrendorf 6kepentingan7 selalu memiliki suatu harapan-harapan. Dalam memegang peran penguasa seseorang tersebut akan bertindak demi keuntungan organisasi sebagai suatu keseluruhan dan dalam kepentingan untuk mempertahankan kekuasaan. Dahrendorf dalam mejelaskan konflik berpindah dari struktur peran kepada tingkah laku peran. Tetapi keduanya tidak bisa berjalan bersama-sama dalam bentuk hubungan sebaba-akibat. Karena keduanya tidak dipisahkan secara jelas sebagai fenomena yang berbeda. %asing-masing tergantung pada yang lain tanpa melakukan penjelasan satu sama lain.

Você também pode gostar