Você está na página 1de 4

AUR LITIK 1.

Fase adsorpsi dan infeksi Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site : receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak dapat melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri. Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri. 2. Fase Replikasi (fase sintesis) DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya. 3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit. b. Infeksi secara lisogenik/daur lisogenik Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini: 1. Fase adsorpsi dan infeksi Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya ke dalam tubuh bakteri. 2. Fase penggabungan DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif. 3. Fase pembelahan Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. Jadi jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan bahan virus (fag) baru yang berasal dari bahan yang telah ada dalam sel bakteri yang diserang. Beberapa perbedaan daur litik dan lisogenik: Siklus/daur litik Waktu relatif singkat Menonaktifkan bakteri Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri

Siklus/daur lisogenik Waktu relatif lama Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus Terikat pada kromosom bakteri Tahap-tahapnya DIATAS bisa disederhanakan menjadi APEAL * Adsorpsi, yaitu virus menempel pada dinding sel bacteri Escherichia coli dengan ujung ekornya. * Penetrasi, yaitu virus melobangi dinding sel bacteri kemudian memasukan DNA-nya (materi geneti) * Eklipase, DNA virus dalam bacteri akan mempengaruhi metabolisme bacteri kemudian dibentuklah DNA virus dan protein yang baru. * Pembentukan virus baru (Asembling) , komponen-komponen virus dalam sel bacteri dirakit kembali dan terbentuklah bacteriofage yang baru. * Pemecahan sel inang ( LISIS), bacteriofage-bateriofage yang baru melepaskan diri dari bacteri sehingga sel bacteri pecah dan munculah virus-virus baru (antara 200 - 300 ekor) yang siap menginfeksi bacteri Escherichia coli yang lain.

Virus dapat berkembangbiak dalam sel bacteri, sel hewan dan sel tumbuhan tingkat tinggi. Karena itu virus dapat dibedakan : a. Virus bacteri : virus yang dapat berkembangbiak pada sel bacteri, asam nukleat virus ini umumnya ADN b. Virus tumbuhan : virus yang dapat berkembangbiak pada sel tumbuhan tingkat tinggi, asam nukleat virus ini umumnya ARN c. Virus hewan : virus ini dapat berkembangbiak pada sel hewan atau manusia, asam nukleat virus ini umumnya ADN atau ARN Peranan virus dalam kehidupan manusia : a. Menguntungkan : Dengan berkembangnya rekayasa genetika, virus banyak dipakai dalam penelitian dan percobaan kedokteran. Bahkan virus banyak digunakan untuk mengobati penyakit menular dan untuk membuat peta kromosom. b. Merugikan : Pada manusia : - Cacar (voricella) jenis Virus DNA yaitu Orthopox Virus - Polio melitis jenis Virus RNA - Influenza jenis virus RNA yaitu Orthomyxovirus - Hepatitis jenis Virus RNA meliputi Hepatitis C, B, A dan D serta E - Herpes yaitu Virus DNA yaitu Herpes Virus - Morbili (campak)

- Rabies (gila anjing) jenis Virus DNA yaitu rhabdovirus dan Lyzza virus - Trakom (radang selaput mata) Jenis Virus DNA yaitu Trachoom Virus - Demam kuning (yellow fever) - Demam berdarah jenis Virus DNA yaitu Virus Dengue atau Togovirus - thrombocyt kurang - Gondongan (parototis) Jenis Virus RNA Paramyxovirus A - Menginitis (radang selaput otak) - Rubella - Herpes simpleks (penyebab sakit cacar air, infeksi genital dan kanker) - Kanker jenis virus DNA yaitu virus Onkogen - AIDS oleh HIV menyerang Lympocyt ( Leucocyt Agranuler) sehingga defisiensi immun - Ebolla Jenis virus RNA yaitu Fillovirus/ virus ebola - Flu Burung Jenis Virus RNA yaitu Avian influensa virus (H5N1) - SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrom ) Jednis Virus DNA yaitu Corona virus Pada hewan : - Rabies pada anjing, monyet, kucing. jenis Virus DNA yaitu RhabdoVirus - tetelo / NCD (New Caste Disease ) jenis Virus DNA pada ayam menyerang sistem syaraf - Parrot fever (pada unggas). - Foot and mouth disease /FMD (penyakit kuku dan mulut) disebabkan Virus DNA yaitu FMDV pada sapi dan kerbau dan ternak . - Kanker pada Ayam ( Rouse Sarcoma Virus) jenis Virus DNA yaitu RSV. Pada tumbuhan : - Mozaik atau bercak kuning pada tembakau (Tobacco Mozaic Virus), mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). - CVPD ( Citrus Vien Phloem Degeneration) menyerang pada pembuluh tapis jeruk. - Tungro , kekerdilan pada padi. - Potato yellow dwarf pada kentang. - Tobacco necrosis pada tembakau. Catatan: HIV : Human Immunedeficiency Virus AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome Gejala-gejala yang timbul akibat AIDS : berat badan menurun, kelenjar getah bening membesar, badan lemah, panas dingin seperti sakit flu dan bekeringat. Cara penularan AIDS : menular meallui cairan tubuh seperti cairan darah, getah bening, air liur, air seni, keringat, air mata dan sperma, yang menular dengan jarum suntik, donor darah, pembuatan tato, sikat gigi, alat cukur, air susu, keturunan dari placenta ibu dan hubugnan seksual. ecegahan diri dari serangan virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin sehingga muncul

kekebalan pada suatu individu tersebut. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Sampai sekarang ini penyakit karena virus dan belum ditemukan vaksinnya adalah influensa dan AIDS.

Você também pode gostar