Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pada dasarnya, agama sangat menganjurkan kesehatan, sebab apa yang bisa dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sehat lebih banyak daripada yang apa yang bisa dilakukannya dalam keadaan sakit. Manusia bisa beribadah, berjihad, berdakwah dan membangun peradaban dengan baik, jika faktor fisik berada dalam kondisi yang kondusif. Jadi, kesehatan fisik, secara tidak langsung, merupakan faktor yang cukup menentukan bagi tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan. Namun demikian, posisi kesehatan tetap sebagai sarana, bukan tujuan. Tujuan agama adalah tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan itu sendiri. Maka, oleh karena itu, dalam sabda-sabda Rasulullah dapat dengan mudah kita temukan janji-janji manis untuk orang-orang yang sakit: bahwa penyakit merupakan penghapus dosa dan mesin pahala yang besar. Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam menyatakan bahwa orang meninggal karena sakit perut atau terkena wabah thaun, maka ia syahid. Orang yang sabar saat kedua matanya buta, maka ia mendapat surga (HR al-Bukhari), dan lain sebagainya. Tapi, hal ini sama sekali tidak bisa diartikan bahwa Islam menganjurkan sakit perut, sakit mata, dan seterusnya. Yang dianjurkan adalah sikap tabah dan rela terhadap takdir ketika penyakit-penyakit tersebut menyerangnya. Sebab, misi agama adalah mengajak manusia agar menjadikan setiap kondisi dalam hidupnya sebagai sarana untuk mendulang kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah, baik dalam kondisi sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, kuat maupun lemah, dan seterusnya. Selain itu, janji pahala tersebut, bisa dipahami sebagai paradigma Islam dalam membesarkan hati orang-orang yang berada dalam kondisi sengsara agar ia tidak putus asa, sebagaimana Islam juga senantiasa memberikan peringatan dan menyalakan lampu kuning untuk orang-orang yang berada dalam kondisi sehat-sejahtera, agar ia tidak terlena. Dengan demikian, maka jelas sekali bahwa agama mengajarkan hidup sehat, meskipun di balik itu, yang jauh lebih ditekankan oleh agama adalah bagaimana menggunakan kesehatannya itu untuk sesuatu yang baik. Kondisi terbaik yang paling diimpikan oleh agama bagi kehidupan masyarakat adalah kebaikan dalam kesehatan. Selebihnya dari itu, kesehatan boleh hilang asal kebaikan tetap terjaga, dalam kondisi apapun.
dengannya tanpa bersetubuh, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam :Perbuatlah apa saja kecuali bersetubuh. (HR. Muslim). Misalnya aktifitas seksual sebatas bercumbu dengan pasangan kita tentunya. Fakta Kehidupan. Dituturkan oleh Ibu Enting Prihantina, Dokter Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Menurut pandangan dokter kandungan, bahwa hubungan seks yang dilakukan saat perempuan menstruasi, sangat beresiko tinggi terhadap kesehatan, yakni: Menyebabkan infeksi. Ketika wanita tidak menstruasi vagina dilumuri oleh lendir yang dapat mencegah infeksi. Tetapi saat menstruasi datang, maka lendir pencegah infeksi yang melapisi dinding endometrium tersebut tergantikan oleh darah kotor. Aktivitas seksual dapat menyebabkan dinding vagina yang mengalami luka atau lecet. Dengan adanya luka dan lecet, maka kuman yang jumlahnya sedang meningkat pada saat menstruasi akan menyerang organ reproduksi dan menyebabkan infeksi. Emboli. Resiko lainnya akibat berhubungan saat mentruasi dapat menyebabkan emboli udara. Pada saat mentruasi pembuluh darah terbuka, jika pada saat itu hubungan intim ada kemungkinan udara dapat masuk, akibatnya yang paling fatal bisa menyebabkan kematian.