Você está na página 1de 3

Al-Amwal (Harta)

Apakah yang dimaksud dengan harta itu? Apakah semua yang kita miliki didunia ini dapat kita anggap sebagai harta kita? Bagaimana pandangan ulama terhadap therminologi harta? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut pertama kita harus memahami dahulu definisi-definisi yang telah berkembang mengenai harta. enurut ulama hanafi harta adalah !segala sesuatu yang diminati manusia dan dapat dihadirkan ketika diperlukan" atau segala sesuatu yang atau segala sesuatu yang dapat dimiliki" di simpan" dan dimanfaatkan#. $ %edangkan pengertian harta menurut jumhur ulama ialah !segala sesuatu yang mempunyai nilai" dan dikenakan ganti rugi bagi orang yang merusak atau melenyapkannya#. & 'ari uraian di atas saya mengartikan harta adalah segala sesuatu hal yang memiliki nilai dan dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. 'ari definis-definisi harta tersebut" baik menurut jumhur ulama maupun menurut ulama hanafi" (rof" ). . Hasbi Ash-%hiddie*y dalam bukunya pengantar fi*ih muamalah" beliau berpendapat bahwa" harta (mal) adalah !nama yang bagi selain manusia" yang ditetapkan
untuk kemaslahatan manusia" dapat dipelihara pada suatu tempat" dapat dilakukun tasharruf dengan jalan ikhtiyar#. +emudian !benda yang dijadikan harta itu" dapat dijadikan harta oleh umum manusia atau oleh sebagian mereka#. ,alu !sesuatu yang tidak dipandang harta" tidak sah kita menjualnya#. +emudian !sesuatu yang dimubahkan walaupun tidak dipandang harta. seperti sebiji beras. %ebiji beras tidak dipandang harta walaupun dia boleh ita miliki#. +emudian !harta itu wajib mempunyai wujud. +arena manfa-at tidak termasuk ke dalam bagian harta" karena tidak mempunyai wujud#. 'an yang terakhir !harta yang dapat dijadikan harta" dapat di simpan untuk waktu tertentu" atau untuk waktu yang lama dan dipergunakan diwaktu dia dibutuhkan#. .

Untuk menjawab pertanyaan apakah semua yang kita miliki dapat kita anggap sebagai harta? ari kita lihat tentang pembagian harta. (ertama" harta muta*awwim adalah seusuatu yang dapat diambil manfaat nya sesuai dengan ketentuan syara. isalnya sapi karena bukan barang haram dan bisa dimanfaatkan menurut syara- lalu ghair muta*awwim ialah sesuatu yang tidak bisa diambil manfaatnya jika tidak sesuai dengan ketentuan syara. isalnya sapi yang diperoleh dengan /ara men/uri itu haram karena perbuatan men/uri melanggar syara-. ,alu kedua" harta mitsli adalah !harta yang memiliki persamaan atau kesetaraan di pasar" tidak ada perbedaan pada bagian-bagiannya atau kesatuannya" yaitu perbedaan atau kekurangan yang biasa terjadi dalam aktifitas ekonomi# kemudian harta *imi ialah# harta yang memiliki persamaan atau kesetaraan di pasar" tidak ada perbedaan pada bagianbagiannya atau kesatuannya" yaitu perbedaan atau kekurangan yang biasa terjadi dalam

Prof. Dr. H. Abdul Rahman Ghazaly, M.A dkk, Fiqh Muamalat, (jakarta: kencana renada med!a "rou , #$1$%cet. &e'1 hlm. 1(
# *

)b!d

Ha+b! A+h ,h!dd!e-y, Pengantar Fiqih Muamalah, (jakarta: .ulan .!ntan", 1/(#% cet, ke'1 hlm. 10$

aktifitas ekonomi#0. aka perbedannya adalah mitsli dapat mudah diperoleh dipasar sedangkan *imi susah bahkan tidak ada di pasar. +emudian ketiga" harta istihlak ialah sesuatu yang tidak bisa bermanfaat dan berguna dengan /ara biasa" namun bisa bermanfaat dan berguna jika dengan /ara menghabiskannya. isalnya kita membeli obat satu tablet itu hanya bisa digunakan sekali minum. +alau kita menugrangi atau memotong menjadi dua obat tersebut maka khasiat nya akan berkurang. ,alu harta isti-mal merupakan sesuatu yang dapat digunakan berulang kali dan materinya tetap terpelihara. 1ontohnya mobil" motor" rumah dan lain-lain. ,alu yang ke empat" harta man*ul ialah segala harta yang dapat berpindah tempat baik dengan /ara di bantu manusia maupun pindah dengan sendirinya" misalnya mobil" hewan peliharaan (sapi). +emudian harta ghair man*ul ialah segala harta yang tidak dapat berpindah tempat baik pindah sendiri maupun dengan bantuan manusia" misalnya tanah dan rumah. 2ang ke lima harta 3Ain adalah harta yang berwujud berupa benda dan dapat terlihat oleh mata" /ontoh nya perhiasan. %edangkan harta dayn adalah suatu hal yang berada dalam tanggung jawab sesorang. 1ontohnya kita mempunyai puitang puluhan juta kepada mitra bisnis. +emudian yang ke enam" harta mamluk adalah sesuatu yang masuk ke bawah milik" bisa milik perorangan maupun badan hukum" seperti seperti pemerintah atau yayasan. ,alu harta mubah adalah sesuatu yang pada mulanya bukan milik seseorang seperti mata air" binatang buruan darat serta laut" dan pohon beserta buahnya dihutan. %etiap manusia diperbolehkan memiliki harta mubah seusuai dengan kemampuannya mengolah dan merawatnya. +emudian harta mahjur adalah sesuatu yang menurut syara- tidak boleh untuk dimiliki sendiri dan tidak boleh diberikan kepada perorangan adakalahnya benda itu benda wakaf ataupun benda yang di khususkan untuk masyarakat umum seperti jalan raya" masjidmasjid dan kuburan-kuburan. %elanjutnya ke tujuh adalah harta yang dapat dibagi adalah harta yang tidak akan menimbulkan kerugian atau kerusakan jika harta itu kita bagi dalam beberapa bagian sebagai /ontoh nya adalah gula dan gandum. %ebaliknya harta yang tidak dapat dibagi adalah harta yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian jika harta tersebut kita bagi dalam beberapa bagian. 1ontoh nya" piring" bolpoint" l/d dan lain sebagainya. ,alu yang ke delapan adalah harta pokok adalah harta yang dapat menghasilkan harta yang lain dari harta tersebut. sedangkan harta hasil adalah harta yang terbentuk dari harta yang lain. 1ontoh nya harta pokok adalah seekor sapi dan harta hasilnya adalah perahan susu sapi. )erakhir adalah harta khas yaitu harta milik pribadi seseorang tidak ber/ampur dengan harta orang lain" harta tersebut tidak boleh di ambil manfaatnya tanpa persetujuan

Prof. Dr. H. Abdul Rahman Ghazaly, M.A dkk, Fiqh Muamalat, (jakarta: kencana renada med!a "rou , #$1$%cet. &e'1 hlm. **

yang memiliknya. +emudian harta am adalah harta milik umum yang manfaatnya dapat digunakan bersama-sama. isalnya sungai dan jalan raya. %eseorang memiliki harta pasti ada penyebab kepemilikannya" menurut ulama fikih ada empat kepemilikan yang di syari-at kan se/ara islam. (ertama penguasaan harta yang belum dimiliki oleh seseorang atau lembaga hukum" misalnya menangkap ikan di lautan lepas atau di sungai. 2ang kedua" melalui transaksi atau akad yang di lakuan dengan orang laik atau dengan suatu organisasi seperti jual beli dan hibah. +etiga" melalui peninggalan seseorang /ontoh nya mendapatkan warisan. +emudian yang terakhir adalah kepemilikan hasil dari harta yang sebelumnya telah ia miliki" misalnya kita memiliki domba dan domba tersebut melahirkan.

Você também pode gostar