Você está na página 1de 30

PROBLEM SOLVING Fraktur Cruris

Blok Muskuloskeletal Semester III Fasil: Ns. Heri Kristanto, M Kep, SpKMB Oleh :
Windiarti Rahayu Isti&omah Nur Khosiyah Ratih Kumalasari Nadi)atus Susana *+hmad Mansyur Siti Roslinda Rohman *n-ernani .rias W. *min *yu Badriyah Rita No/ita Sari !"#"$" !"#"$" !"#"$" !"#"$" !"#"$ ' !"#"$"! !"#"$", !"#"$"" !"#"$"# !"#"$"# "$% "'" "'$ "'( ""$ ""$ ""$ ""% ""( "",

NURSING PROGRAM MEDICAL FACULTY UNIVERSITY OF BRAWIJAYA MALANG 20 2

B!ANALISA DATA DATA 0S: Men-eluh nyeri pada kaki dan tidak dan dapat sulit 9er-eseran )ra-men tulan- : 9enan-anan yan- tidak tepat 0O : 45! terdapat keter1atasan rentan- sendi -enu, kaki kanan tampak le1ih Nyeri Kronis pendek, tampak edema, nyeri skala ' 2ika diam dan # 1ila di-erakkan, .0 : ("56" mmh-, N: 6%45menit, RR: $"45menit, .: '#,! 7, hasil 8 Ray : Fraktur distal 0S: Men-eluh kaki nyeri dan sulit 1er2alan, 2atuh dari tan--a % 1lan y- lalu 9eru1ahan ;arin-an 0O: 45! terdapat keter1atasan rentan- sendi -enu, kaki kanan tampak pendek, tampak edema, nyeri skala ' 2ika diam dan # 1ila di-erakkan, .0 : ("56" mmh-, N: <an--uan Fun-si tulanHam1atan Mo1ilitas Fisik 6%45menit, RR: $"45menit, .: '#,! 7, hasil 8 Ray : 0e)ormitas 9er-eseran )ra-men le1ih tulanSekitar 0iskontinuitas .ulanti1ia )i1ula 5' Ke+elakaan, trauma Ham1atan Fisik Mo1ilitas 0islokasi Fraktur di-erakkan ETIOLOGI Ke+elakaan, trauma DIAGNOSA "EPERAWATAN Nyeri Kronis

1er2alan, di1a3a ke dukun

Fraktur

ti1ia

)i1ula

5'

distal , pen--unaan kruk 0s: ;atuh dari tan--a % 1ulan yan- lalu dan di1a3a ke dukun 0O : Hasil 8 Ray : )raktur .i1ia Fi1ula ("56" .: '#,! 7 . Ne-le+ted Fraktur 5' distal, .0 : mmh-, N: 0i1a3a ke dukun 0islokasi 0e)isiensi 9en-etahuan .idak adanya pen-etahuan tt- penyakitnya dan penan-anannya ;atuh dari tan--a 0e)isisit 9en-etahuan

6%45menit, RR: $"45menit,

0S : ter2atuh dari tan--a % 1ulan yan- lalu 0O : men--unakan kruk5ton-kat saat 1er2alan, 45s terdapat keter1atasan rentan- -erak sendi -enu, kaki kanan le1ih pendek, edema, per-erakan kaki ter1atas dan den-an 1antuan

Ne-le+ted )ra+ture 9enyam1un-an tulan- tidak sempurna 9enon2olan tulan- men-enai sara) Nyeri kronis Keter1atasan -erak 9en--unaan alat 1antu Risiko 2atuh

Risiko 2atuh 1erhu1un-an den-an peru1ahan )isik

0S : pola tidur di rumah =tidur sian2am $ 2am den-an Nyeri kronis Meru1ah pola tidur <an--uan pola tidur ter1an-un 2am dan tidur suara terasa nyaman, tidur malam # kadansaat nyeri>, pola tidur di RS =tidur sianserinter1an-un, oleh 1ila Ne-le+ted )ra+ture

<an--uan

pola

tidur

1erhu1un-an

den-an

peru1ahan pola tidur

malam ' 2am dan serinter-an--u pasien 0O : ? dan

nyeri tidak 1isa tidur

0S: merasa sakit dan tidak mau 1eri1adah 0O : ?

@tiolo-i dan Faktor Risiko Fraktur 9er-eseran )ra-men 0is)un-si ekstremitas tulan-

Ham1atan Reli-iositas

Nyeri

Ham1atan mo1ilitas )isik

Merasa sakit dan tidak mau 1eri1adah Ham1atan Reli-iositas

C! PLANNING . 0ia-nosa: Nyeri Kronis

.u2uan: Setelah dilakukan tindakan kepera3atan selama '4$( 2am, klien melaporkan nyerinya 1erkuran-. "# ? Klien mampu melaporkan penye1a1 nyeri ? Klien mampu melaporkan -e2ala?-e2ala nyeri yandialaminya pada petu-as kesehatan ? Klien dapat men-enali tim1ulnya nyeri ? Klien menyatakan 1ah3a rasa nyerinya dapat dikontrol !. *2arkan pasien teknik non)armakolo-i. ,. Kola1orasikan pem1erian anal-esik. #. .a3arkan istirahat yan- +ukup 1a-i klien untuk men-uran-i rasa nyeri. %. *2arkan klien prinsip?prinsip men-atasi rasa nyeri. (. Kuran-i )aktor?)aktor yan- dapat menin-katkan rasa nyeri. '. .entukan dampak nyeri terhadap &uality o) li)e pasien. I$t%r&%$si . Aakukan penilaian yankomprehensi) termasuk lokasi, karakteristik, )rekuensi, kualitas, intensitas dan )aktor predisposisi. $. @ksplor pen-etahuan klien tentan- nyeri. Rasi'$a( . 9enilaian yan- komprehensi) san-at pentin- untuk menentukan inter/ensi selan2utnya. $. .in-kat pen-etahuan klien tentan- nyeri pentin- 1a-i pera3at untuk mem1erikan edukasi. '. 0en-an men-etahui pen-aruh nyeri pada kualitas hidup klien maka pera3at dapat mem1antu klien men-atasi kesulitan karena pen-aruh nyeri terse1ut. (. @ksplorasi )aktor?)aktor terse1ut dapat men-hindarkan klien dari sum1er nyeri. !. 0en-an teknik non)armakolo-i klien dapat den-an mandiri men-atasi rasa nyerinya ,. *nal-esik mampu mem1lok reseptor nyeri sehin--a rasa nyeri dapat 1erkuran atau hilan-. #. 0en-an istirahat yan- +ukup klien 1isa le1ih rileks dan melupakan rasa nyerinya %. Mana2emen nyeri pentinapa1ila ter2adi nyeri se+ara ti1a?ti1a sehin--a klien 1isa den-an mandiri men-atasi rasa nyerinya $. 0ia-nosa: Ham1atan Mo1ilitas Fisik

.u2uan: Setelah dilakukan tindakan kepera3atan selama (4$( 2am, ter2adi penin-katan am1ulasi, tin-kat mo1ilisasi, pera3atan diri. "# ? Mempertahanka n )un-sional ? Menin-katkan kekuatan )un-si yan- sakit dan men-kompensa si 1a-ian tu1uh. : posisi I$t%r&%$si . Ka2i dera2at imo1ilitas yan- di hasilkan oleh +edera den-an men--unakan skala kekuatan otot "?!. ": Otot sama sekali tidak mampu 1er-erak, tampak 1erkontraksi, 1ila len-an5 tun-aki dilepaskan, akan 2atuh ""B pasi). .ampak kontraksi atau ada sedikit -erakan dan ada tahanan se3aktu 2atuh. $: Mampu menahan te-ak yan- 1erarti mampu menahan -aya -ra/itasi =sa2a>, tapi den-an sentuhan akan 2atuh. ': Mampu menahan te-ak 3alaupun sedikit didorontetapi tidak mampu mela3an tekan5 doron-an dari pemeriksa. (: !: Kekuatan kurandi1andin-kan sisi lain. Kekuatan utuh. $. Kontraksi otot isometrik tanpa menekuk sendi5 men--erakkan tun-kai dan mem1antu mempertahankan kekuatan dan masa otot. '. Menin-katkan aliran darah ke '. Instruksikan pasien untuk atau 1antu dalam rentan- -erak pasien atau akti) pada ekstremitas yan- sakit dan otot dan tulan- untuk menin-katkan tonus otot, mempertahankan -erak sendi, men+e-ah kontraktur dan $. 0oron- pen--unaan latihan isometrik mulai den-an tun-kai yan- sakit. Rasi'$a( . .in-kat imo1iltas yanditun2ukan untuk men-etahui kemampuan klien dalam men--erakkan tun-kai yansakit.

yan- tak sakit.

resor1si kalsium karna tidak di-unakan. (. 0apat menin-katkan kekuatan otot dan sirkulasi,

(. Bantu atau doron- pera3atan diri atau ke1ersihan =e4: mandi>.

menin-katkan kontrol pasien dalam situasi dan menin-katkan kesehatan diri lan-sun-. !. Ber-una dalan mem1uat akti/itas indi/idual5 pro-ram

!. Konsul den-an ahli terapi )isik atau okupusi atau reha1ilitasi spesialis.

latihan. 9asien dapat memerlukan 1antuan 2an-ka pan2an- den-an -erakan dan 2u-a pen--unaan alat 1antu.

'. 0ia-nosa: 0e)isiensi 9en-etahuan .u2uan: Setelah dilakukan tindakan kepera3atan selama klien terkait penyakit dan treatmentnya 1ertam1ah. "# ? Klien men-etahui proses penyakitnya se+ara spesi)ik ? klien men-etahui alasan dilakukan treatment ? klien mampu menentukan akti/itas dan latihan sesuai kemampuannya ? klien men-etahui . I$t%r&%$si Ka2i pen-etahuan klien dan Rasi'$a( . 9en-etahuan dasar klien se1a-ai a+uan pem1erian edukasi. $. 9en2elasan memudahkan klien menentukan terapi yanakan dipilih. '. Mem1eri otonomi pada klien dan keluar-a untuk menentukan terapi yan- akan di2alani. (. In)ormasi mem1antu klien men+e-ah ke+emasan terkait tindakan yan- akan dilakukan. !. Klien 1iasanya tidak men-etahui prosedur pen-o1atan yan- akan dilakukan, selain itu 4$( 2am, pen-etahuan

keluar-a tentan- penyakit dan treatment. $. ;elaskan proses ter2adinya penyakit, tanda -e2ala, serta komplikasi yan- mun-kin ter2adi. '. 0iskusikan pilihan terapi yan- mun-kin dapat dilakukan serta e)ek sampin- dari masin-? masin- terapi. (. Berikan in)ormasi pada keluar-a dan klien tentantindakan yan- akan dilakukan !. ;elaskan kepada klien dan keluar-a men-enai tu2uan pen-o1atan =operasi>, tempat prosedur pen-o1atan, dan siapa sa2a yan- akan terli1at di

prosedur dan e)ek sampintreatment

dalamnya. ,. Berikan in)ormasi men-enai

mem1erikan -am1aran kepada klien unuk men-uran-i ke+emasan dan ketakutan klien. ,. Men-antisipasi ketakutan pasien akan hal?hal yanakan ditemukan dalam prosedur operasi. #. *m1ulasi dini dapat men+e-ah ter2adinya kekakuan sendi. %. Klien 1iasanya memiliki 1anyak pertanyaan 1erkaitan den-an ketakutannya.

apa yan- akan diden-ar, di+ium, dilihat dan dirasakan selama prosedur. #. %. Berikan pen2elasan tentanBerikan 3aktu kepada klien

pentin-nya am1ulasi dini. untuk 1ertanya dan mendiskusikannya.

Ta)*a+a$ u$tuk PR, ! Lati+a$ is')%trik -a$ )a.a)/)a.a) (ati+a$ 't't (ai$$0a

Aatihan isometrik adalah 1entuk latihan kontraksi otot atau tahanan otot tanpa disertai -erakan sendi. Aatihan isometri+ dikotraindikasikan untuk indi/idu den-an -an--uan 2antun- karena dapat menye1a1kan penin-katan )un-si /entrikuler se1elah kiri. Ketika seleai,otot harus dite-an-kan selama !? ! detik. Kontraksi isometrik ialah kontraksi otot y- tidak disertai peru1ahan ukuran pan2an-, sehin--a tidak ter2adi -erak sendi, tetapi hanya ter2adi kenaikkan tonus otot. .eknik latihan kontraksi isometrik: . 0i1eri +ontoh dan pasien diminta untuk menirukan. $. 0iminta men--erakkan 1a-ian yan- akan dilatih tetapi ditahan oleh terapisnya sehin--a tidak ter2adi -erakan. '. Melakukan akti)itas tertentu sehin--a otot y- akan dilatih 1er)un-si se1a-ai )iksator (. 0iminta mendoron- sesuatu yan- tidak mun-kin 1er-erak. Aatihan isometrik dipertahankan maksimum selama , detik dan se+ara perlahan ditin-katkan sampai " detik. <erakan yan- dilatihkan adalah in/erse=memutar telapak kaki ke sampin- dalam>, e/ersi=memutar telapak kaki ke sampin- luar>, dan dorsi)le4i=men--erakan kaki sehin--a 2ari?2ari kaki menekuk ke atas>. @)ek dan pen--unaannya: a. Men+e-ah atro)i otot, di-unakan pd kasus immo1ilisasi misalnya patah tulan- y- sedan- dipasan- -ips atau )iksasi lain. 1. Mem1an-un /olume otot, di-unakan pada 1inara-a3an atau otot y- atro)i. +. Men-ulur otot y- memendek, di-unakan latihan Hold rela4 untuk menam1ah ROM sendi. d. Menin-katkan sta1ilisasi sendi, di-unakan pada kasus insta1ilitas sendi misalnya latihan rythmi+ sta1ilisasi pada pasien ata4ia +ere1ellum. e. Beraki1at menaikkan tekanan darah, karena itu tidak 1aik 1a-i pasien den-an tekanan darah tin--i. Misalnya stati+ 1i+y+le, karena kedua tan-an meme-an- stan- 1erarti ter2adi kontraksi isometrik otot len-an. Hati?hati kalau melatih pasien 2antun- den-an sepeda, harus serin- kali kedua tan-an lepas stan- dan di-erakkan. ). .er2adi 1enturan tulan- pd permukaan sendi, sehin--a 1a-i sendi y- +idera 1isa 1ertam1ah 1uruk. Karena itu hati?hati, 2ika perlu lakukan pada posisi sendi MA99 =Ma4imaly Aost 9a+k 9osition> dimana spa+e atau ruandiantara tulan- pem1entuk sendi palin- le1ar. -. Men-hilan-kan5men-uran-i edema =lymphoedema>. J%$is/1%$is (ati+a$ u$tuk )%)*i$a k%kuata$ 't't

Kekuatan otot dapat ditin-katkan den-an menam1ah 1e1an melalui latihan kekuatan otot. terdapat 1e1erapa latihan yan- di-unakan dalam men-hasilkan kekuatan otot. ! Lati+a$ is')%trik Aatihan ini tidak meli1atkan per-erakan sendi. Ckuran otot tidak 1eru1ah dan tidak meli1atkan peman2an-an otot. 7ontoh akti/itas : menolak dindin-, menarik dua -en--aman tan-an. 0aya maksimum dihasilkan oleh otot 1isep, trisep dan deltoid, 1aik untuk pemulihan otot. 7ontoh akti/itas lainnya seperti men-an-kat, mendoron-, atau menarik suatu 1enda yan- tidak dapat di-erakan =tem1ok, pohon, ds1>. Aamanya perlakuan kira?kira " detik, pen-ulan-an ' kali, dan istirahat $" ? '" detik. Namun dari hasil penelitian Muller =Bo3ers dan Fo4, 66$> menyarankan 1ah3a ! ? " kontraksi maksimal den-an ditahan selama ! detik adalah yan- ter1aik dilihat dari sudut pandan- +ara 1erlatih. 9ada permulaan latihan, )rekuensi latihan kekuatan isometrik adalah ! hari5min--u. Se1a-ai per+o1aan untuk mendapatkan hasil yan- 1aik 1isa pula dilaksanakan hari5min--u. dalam )rekuensi latihan ' Sedan-kan lamanya latihan

palin- sedikit ( ? , min--u. 2! Lati+a$ is't'$ik Aatihan ini meli1atkan per-erakan sendi. turut meli1atkan peman2an-an dan pen-un+upan otot. Aatihan kontraksi isotonik dapat dilakukan melalui latihan 1e1an dalam yaitu 1e1an tu1uh sendiri, maupun melalui 1e1an luar seperti men-an-kat 1ar1el atau men--unakan se2enis alat5mesin latihan kekuatan, dan se2enis lainnya. Salah satu 1entuk latihan kekuatan den-an kontraksi isotonik yanpalin- populer adalah melalui pro-ram Wei-ht .rainin-. Menurut Harsono = 6%%> 3ei-ht trainin- adalah latihan?latihan yan- sistematis dimana 1e1an

hanya dipakai se1a-ai alat untuk menam1ah tahanan terhadap kontraksi otot -una men+apai 1er1a-ai tu2uan tertentu, Aatihan kontraksi isotonik dapat dilakukan melalui latihan 1e1an dalam yaitu 1e1an tu1uh sendiri, maupun melalui 1e1an luar seperti men-an-kat 1ar1el atau men--unakan se2enis alat5mesin latihan kekuatan, dan se2enis lainnya. 2! Lati+a$ is'ki$%tik Aatihan isokinetik adalah latihan di mana otot 1erkontraksi dan memendek den-an ke+epatan konstan. Aatihan isokinetik adalah pola laihan yan- men-ikuti kaidah kontraksi isokinetik, yaitu suatu kontraksi dimana otot 1eker2a den-an ke+epatan konstan den-an menan--un- 1e1an yan1esarnya se+ara proporsional konstan den-an kekuatannya. *lat latihannya melalui mesin latihan yan- di+iptakan se+ara khusus, seperti 7y1e4 Isokineti+ @4er+iser. *lat?alat itu memun-kinkan otot 1erkontraksi se+ara +epat dan konstan melalui seluruh ruan- -eraknya, karena mesin memiliki mekanisme untuk men-ontrol ke+epatan. 9ro-ram ini termasuk 1aru, oleh se1a1 itu 1elum 1anyak penelitian yan- dilakukan. Walaupun demikian, 1erdasarkan 1e1erapa penelitian dapat diketahui 1ah3a pen+apaian kekuatan su1stansial 1isa didapatkan. Hasil penelitian menun2ukkan 1ah3a latihan selama % min--u den-an ' hari5min--u dapat menin-katkan kekuatan isokinetik se1anyak '" B =Bo3ers dan Fo4, 66$>. 9rinsip latihan isokinetik adalah : = > )rekuensi latihan antara $ ? ( hari5min--u, =$> lama latihan palin- sedikit , min--u atau le1ih, ='> -erakan yan- dilakukan dalam latihan harus mirip den-an keterampilan olahra-a yan- se1enarnya, =(> ke+epatan latihan harus se+epat atau le1ih +epat dari keterampilan olahra-a yan- sesun--uhnya, dan =!> 2umlah kontraksi maksimal tiap set antara % ? ! RM, den-an men--*unakan ' set latihan. 2! Ni(ai k%kuata$ 't't Nilai kekuatan otot den-an skala "?!, yaitu: " : Otot sama sekali tidak mampu 1er-erak, tampak 1erkontraksi, 1ila len-an5 tun-kai dilepaskan, akan 2atuh ""B pasi). : .ampak kontraksi atau ada sedikit -erakan dan ada tahanan se3aktu 2atuh. $ : Mampu menahan te-ak yan- 1erarti mampu menahan -aya -ra/itasi =sa2a>, tapi den-an sentuhan akan 2atuh. ' : Mampu menahan te-ak 3alaupun sedikit didoron- tetapi tidak mampu mela3an tekan5 doron-an dari pemeriksa.

( : Kekuatan kuran- di1andin-kan sisi lain. ! : Kekuatan utuh. 2! ORIF3O4%$ R%-uti'$ I$t%r$a( Fi5ati'$6 -a$ OREF3O4%$ R%-uti'$ E5t%r$a( Fi5ati'$6 O4%$ R%-u.ti'$ I$t%r$a( Fi5ati'$ 3ORIF6 Open Redu+tion Internal Fi4ation =ORIF> adalah suatu 2enis operasi den-an pemasan-an internal )i4asi yan- dilakukan ketika )raktur terse1ut tidak dapat direduksi se+ara +ukup den-an +lose redu+tion, atau ketika plaster -a-al untuk mempertahankan posisi yan- tepat pada )ra-men )raktur. Biasanya di-unakan pada )raktur tulan- pan2an- den-an tipe simple tran/erse dan simple o1li&ue )raktur. ORIF adalah suatu tindakan untuk melihat )raktur lan-sun- den-an tehnik pem1edahan yan- men+akup di dalamnya pemasan-an pen, skrup, lo-am atau protesa untuk memo1ilisasi )raktur selama penyem1uhan. Indikasi dilakukannya ORIF yaitu )raktur yan- tidak 1isa sem1uh, )raktur yan- tidak 1isa direposisi tertutup, )raktur yan- dapat direposisi tai sulit dipertahankan, )raktur yan- 1erdasarkan pen-alaman mem1eri hasil yanle1ih 1aik den-an operasi. Ti$-aka$ P%)*%-a+a$ ORIF 3O4%$ R%-u.ti'$ A$- I$t%r$a( Fi5ati'$6 a! R%-uksi T%r*uka Insisi dilakukan pada tempat yan- men-alami +edera dan diteruskan sepan2an- 1idan- anatomi menu2u tempat yan- men-alami )raktur. Fraktur diperiksa dan diteliti. Fra-men yan- telah mati dilakukan iri-asi dari luka. Fraktur direposisi a-ar mendapatkan posisi yan- normal kem1ali. Sesudah reduksi )ra-men?)ra-men tulan- dipertahankan den-an alat ortopedik 1erupa: pin, skrup, plate, dan paku. 6 "%u$tu$7a$ Reduksi akurat, sta1ilitas reduksi tertin--i, pemeriksaan struktur neuro/askuler, 1erkuran-nya ke1utuhan alat imo1ilisasi eksternal, penyatuan sendi yan- 1erdekatan den-an tulan- yan- patah men2adi le1ih +epat, ra3at inap le1ih sin-kat, dapat le1ih +epat kem1ali ke pola ke kehidupan normal. 26 "%ru7ia$ Kemun-kinan ter2adi in)eksi dan osteomielitis tin--i. *! Fiksasi I$t%r$a( Metode alternati) mana2emen )raktur den-an )iksasi eksternal, 1iasanya pada ekstrimitas dan tidak untuk )raktur lama 9ost eksternal )iksasi,

dian2urkan pen--unaan -ips. Setelah reduksi, dilakukan insisi perkutan untuk implantasi pen ke tulan-. Au1an- ke+il di1uat dari pen metal mele3ati tulan- dan dikuatkan pennya. 9era3atan ?$ kali sehari se+ara khusus, antara lain: O1ser/asi letak pen dan area, o1ser/asi kemerahan, 1asah dan rem1es, o1ser/asi status neuro/askuler distal )raktur, )iksasi eksternal )iksasi internal pem1idaian, )iksasi internal dilaksanakan dalam teknik aseptis yan- san-at ketat dan pasien untuk 1e1erapa saat mandapat anti1iotik untuk pen+e-ahan setelah pem1edahan. O4%$ R%-u.ti'$ E5t%r$a( Fi5ati'$ 3OREF6 Fiksasi eksternal di-unakan untuk men-o1ati )raktur ter1uka den-an kerusakan 2arin-an lunak . *lat ini mem1erikan dukun-an yan- sta1il untuk )raktur kominuti) = han+ur atau remuk > . 9in yan- telah terpasan- di2a-a a-ar tetap ter2a-a posisinya , kemudian dikaitkan pada keran-kanya. Fiksasi ini mem1erikan rasa nyaman 1a-i pasien yan- men-alami kerusakan )ra-men tulan-. ;enis OR@F: a. <ips 1. .raksi: traksi -ra/itasi, skin traksi, traksi skeletal I$-ikasi, a. Fraktur ter1uka -rade II dan III 1. Fraktur ter1uka yan- disertai hilan-nya 2arin-an atau tulan- yan- parah. +. Fraktur yan- san-at kominuti) = remuk > dan tidak sta1il. d. Fraktur yan- disertai den-an kerusakan pem1uluh darah dan sara). e. Fraktur pel/is yan- tidak 1isa diatasi den-an +ara lain. ). Fraktur yan- terin)eksi di mana )iksasi internal mun-kin tidak +o+ok. Misal : in)eksi pseudoartrosis = sendi palsu >. -. Non union yan- memerlukan kompresi dan perpan2an-an. h. Kadan- D kadan- pada )raktur tun-kai 1a3ah dia1etes melitus. #a( 8 +a( 0a$7 +arus -i4%r+atika$ 4a-a k(i%$ -%$7a$ 4%)asa$7a$ %kst%r$a( 9iksasi, a. Persiapan psikologis 9entin- sekali mempersiapkan pasien se+ara psikolo-is se1elum dipasan- )iksator eksternal *lat ini san-at men-erikan dan terlihat asin1a-i pasien. Harus diyakinkan 1ah3a ketidaknyamanan karena alat ini san-at rin-an dan 1ah3a mo1ilisasi a3al dapat diantisipasi untuk menam1ah penerimaan alat ini, 1e-itu 2u-a keterli1atan pasien pada pera3atan terhadap pera3atan )iksator ini.

b. Pemantauan terhadap kulit, darah, atau pembuluh saraf. Setelah pemasan-an )iksator eksternal , 1a-ian ta2am dari )iksator atau pin harus ditutupi untuk men+e-ah adanya +edera aki1at alat ini. .iap tempat pemasan-an pin dika2i men-enai adanya kemerahan , keluarnya +airan, nyeri tekan, nyeri dan lon--arnya pin.9era3at harus 3aspada terhadap potensial masalah karena tekanan terhadap alat ini terhadap kulit, sara), atau pem1uluh darah. c. Pencegahan infeksi 9era3atan pin untuk men+e-ah in)eksi lu1an- pin harus dilakukan se+ara rutin. .idak 1oleh ada kerak pada tempat penusukan pin, )iksator harus di2a-a ke1ersihannya. Bila pin atau klem men-alami pelon--aran , dokter harus di1eritahu. Klem pada )iksator eksternal tidak 1oleh diu1ah posisi dan ukurannya. d. Latihan isometrik Aatihan isometrik dan akti) dian2urkan dalam 1atas kerusakan 2arin-an 1isa menahan. Bila 1en-kak sudah hilan-, pasien dapat dimo1ilisasi sampai 1atas +edera di tempat lain. 9em1atasan pem1e1anan 1erat 1adan di1erikan untuk meminimalkan pelon--aran puin ketika ter2adi tekanan antara inter)a+e pin dan tulan-. :! Ta+a4a$ a)*u(asi u$tuk 4asi%$ 4'st/'4%rasi *m1ulasi dini adalah menin-katkan atau 1er2alan untuk mempertahankan atau memper1aiki autonomi =atau /oluntary )un-si tu1uh selama tindakan atau pemulihan dari sakit atau in2ury> =0u+hterman E Bule+hek, $""(>. *m1ulasi adalah akti/itas ti-a dimensi yan- kompleks yanmeli1atkan ekstremitas 1a3ah, pel/is, 1atan- tu1uh dan ekstremitas atas =Waher, Salmond E 9ellino, $""$>. Ta+a4a$ A)*u(asi 9ada pasien den-an keter1atasan ekstremitas 1a3ah dan pem1atasan 1e1an pada tu1uh, mulai latihan am1ulasi den-an 1antuan alat -erak. Cntuk meyakinkan pasien aman atau selamat selama latihan melan-kah, maka respon kardio/askular harus dika2i, karena latihan seperti 1erpindah, atau turun naik tan--a, adalah se1a-ian dari proses reha1ilitasi, dan mem1utuhkan pen-ka2ian hemodinamik. Hal ini harus diperhatikan, 1ah3a kondisi medis harus selalu sta1il, karena latihan tidak 1isa dilakukan pada kondisi kronis seperti 7roni+ O1stru+ti/e 9ulmonary 0isease =7O90> dan 7oronary*rteri 0isease =7*0> =Waher, Salmond E 9ellino, $""$>.

Se1elum men-a2arkan am1ulasi kepada pasien, maka ada 1e1erapa tahapan am1ulasi yan- harus dilakukan pasien. .u2uan tahapan am1ulasi ini diantaranya adalah untuk men+apai )un-si yan- independen pada am1ulasi, dan merupakan usaha akti) yan- dilakukan oleh pasien. *dapun tahapan am1ulasi terse1ut yaitu: Pre ambulasi 9ro-ram latihan untuk mempersiapkan otot untuk 1erdiri dan 1er2alan sedini mun-kin ketika pasien dipin--ir tempat tidur, latihan isometri+ pada otot perut, paha dan tan-an. 0uduk Seim1an- (Dangling Position) 9asien duduk dipin--ir tempat tidur, den-an sedikit 1antuan atau tanpa 1antuan, pasien duduk den-an kaki menyentuh lantai, kemudian pera3at meminta pasien men-an-kat tan-annya kekiri, kekanan, kedepan dan keatas. Berdiri Seim1an- =Standing Balance> 9asien duduk dipin--ir tempat tidur, kemudian 1erdiri disisi tempat tidur den-an menapakkan kaki ke lantai dan tu1uh 1erdiri te-ak dan tidak -oyan=sta1il>. 0alam mempertahankan mo1ilisasi )isik se+ara optimal maka system sara), otot dan skeletal harus tetap utuh dan 1er)un-si 1aik. 9erhatian kepera3atan ditu2ukan pada pem1erian kenyamanan, men-e/aluasi status neuro/askuler, dan melindun-i sendi selama masa penyem1uhan. =SmeltFer E Bare $""6>. Ma$9aat a)*u(asi -i$i Man)aat am1ulasi dini adalah untuk memper1aiki sirkulasi, men+e-ah flebotrombosis =Deep Trombosis Venaprofunda DVT>, men-uran-i komplikasi pas+a operasi , memper+epat pemulihan peristaltik usus, memper+epat pemulihan pasien pas+a operasi =7ra/en E Hirnle, $""6>. atau latihan pre operasi adalah menin-katkan kekuatan otot, men+e-ah kontraktur sehin--a pasien sudah dipersiapkan se2ak a3al untuk melakukan am1ulasi dini pas+a operasi.=Bla+k E Ha3ks,$""6>. @dukasi adalah kun+i sukses untuk men+apai hasil yan- 1aik, pera3at harus men-ikutsertakan pasien dan keluar-a selama proses edukasi, den-an men-in)ormasikan ke1utuhan latihan dan petun2uk atau panduan latihan, 0isampin- itu proses edukasi harus menum1uhkan ke1utuhan )un-sional setelah pulan- dan lin-kun-an rumah atau suppor so+ial yan- adekuat =Waher, Salmond E 9ellino, $""$>.

Faktor yan- mempen-aruhi kemampuan pasien untuk melakukan am1ulasi menurut !aher,Salmond dan Pellino, "##" adalah : Csia Csia pasien san-at mempen-aruhi penyem1uhan )raktur, semakin tua maka proses penyem1uhan )raktur akan semakin lama, hal ini dise1a1kan oleh proses de-enerasi. ;enis Kelamin ;enis kelamin laki D laki akan memiliki kekuatan otot yan- le1ih 1aik di1andin-kan perempuan, terutama pada kondisi sakit, perempuan le1ih kuran- toleransi terhadap sakit, daripada laki ? laki Moti/asi Moti/asi pasien turut mempen-aruhi kemampuannya untuk melakukan am1ulasi dini, den-an moti/asi yan- tin--i, maka pasien mendapatkan kekuatan untuk dapat melakukan am1ulasi dini. Selain itu dukun-an keluar-a 2u-a dapat menin-katkan moti/asi pasien. Status ko-niti) Status ko-niti) pasien yan- mempen-aruhi kemampuan untuk men-ikuti pro-ram e4er+ise5latihan, terkait den-an daya in-at dan tin-kat kemandirian pasien. 9enyakit penyerta 9enyakit penyerta yan- multiple dan 1ersi)at kronis, status kardiopulmonal atau penyakit meta1olik atau hormonal. 9enin-katan rasa nyeri Menin-katnya rasa nyeri yan- dialami pasien dan ketidakmampuan pasien untuk relaksasi, akan mempen-aruhi kemampuan pasien untuk melakukan am1ulasi. ;enis Fraktur. Fraktur pada daerah )emur di1andin-kan den-an )raktur pada daerah ti1ia, menim1ulkan spasme otot yan- 1er1eda, pada )raktur )emur, pasien le1ih merasakan nyeri atau spasme yan- 1erle1ihan, karena )raktur )emur le1ih meli1atkan otot 1esar atau otot &uadrisep. 9emasan-an skin traksi. Fraktur akan menim1ulkan spasme atau pere-an-an pada otot,dan hal ini akan menim1ulkannya nyeri pada pasien, oleh karena itu, untuk men-uran-i rasa nyerinya, maka dilakukanlah pemasan-an skin traksi, sehin--a pasien

yan- dipasan- skin traksi se1elum operasi, akan le1ih merasa nyaman, di1andin-kan pasien yan- tidak dipasan- skin traksi se1elumnya. *danya Deep Genous Thrombosis (DVT> atau ter2adinya in)eksi. .rom1osis5 0G. 1eresiko menim1ulkan -an--uan pada sirkulasi darah sehin--a akan menim1ulkan penurunan konsentrasi oksi-en dan penurunan kadar hemo-lo1in. 9era3at mem1antu pasien pas+aoperati) )raktur )emur melakukan Aatihan ROM pasi) dan men-atur posisi kaki le1ih tin--i, sehin--a akan menin-katkan aliran darah ke ekstermitas dan stasis 1erkuran-. Kontraksi otot kaki 1a-ian 1a3ah akan menin-katkan aliran 1alik /ena sehin--a mempersulit ter1entuknya 1ekuan darah atau 0G.. ;! P%$7ukura$ Ska(a N0%ri a. Skala Intensitas Numerik =kunatitati)>

1. Skala Intensitas 0eskripti) Sederhana

.idak Rin-an ada

He1at Sedan-

San-at

9alinhe1at

+. Skala @kpresi =kualitati)>

*da ' metode yan- umumnya di-unakan untuk memeriksa intensitas nyeri yaitu Ger1al Ratin- S+ale =GRS>, Gisual *nalo-ue S+ala =G*S>, dan Numeri+al Ratin- S+ale =NRS>. GRS adalah alat ukur yan- men--unakan kata si)at untuk men--am1arkan le/el intensitas nyeri yan- 1er1eda, ran-e dari Hno painI sampai Hnyeri he1atI =e4treme pain>. GRS merupakan alat pemeriksaan yan- e)ekti) untuk memeriksa intensitas nyeri. GRS 1iasanya diskore den-an mem1erikan an-ka pada setiap kata si)at sesuai den-an tin-kat intensitas nyerinya. Se1a-ai +ontoh, den-an men--unakan skala !?point yaitu none =tidak ada nyeri> den-an skore H"I, mild =kuran- nyeri> den-an skore H I, moderate =nyeri yan- sedan-> den-an skore H$I, se/ere =nyeri keras> den-an skor H'I, /ery se/ere =nyeri yan- san-at keras> den-an skore H(I. *n-ka terse1ut 1erkaitan den-an kata si)at dalam GRS, kemudian di-unakan untuk mem1erikan skore untuk intensitas nyeri pasien. GRS ini mempunyai keter1atasan didalam men-aplikasikannya. Be1erapa keter1atasan GRS adalah adanya ketidakmampuan pasien untuk men-hu1un-kan kata si)at yan- +o+ok untuk le/el intensitas nyerinya, dan ketidakmampuan pasien yan- 1uta huru) untuk memahami kata si)at yan- di-unakan.

Numeral Ratin- S+ale adalah suatu alat ukur yan- meminta pasien untuk menilai rasa nyerinya sesuai den-an le/el intensitas nyerinya pada skala numeral dari " D " atau " D "". *n-ka " 1erarti Hno painI dan " atau "" 1erarti Hse/ere painI =nyeri he1at>. 0en-an skala NRS? " dan skala NRS? point, dokter5terapis dapat memperoleh data 1asi+ yan- 1erarti dan kemudian di-unakan skala terse1ut pada setiap pen-o1atan 1erikutnya untuk memonitor apakah ter2adi kema2uan. G*S adalah alat ukur lainnya yan- di-unakan untuk memeriksa intensitas nyeri dan se+ara khusus meliputi "? ! +m -aris, den-an setiap u2un-nya ditandai den-an le/el intensitas nyeri =u2un- kiri di1eri tanda Hno painI dan u2un- kanan di1eri tanda H1ad painI =nyeri he1at>. 9asien diminta untuk menandai disepan2an- -aris terse1ut sesuai den-an le/el intensitas nyeri yan- dirasakan pasien. Kemudian 2araknya diukur dari 1atas kiri sampai pada tanda yan- di1eri oleh pasien =ukuran mm>, dan itulah skorenya yanmenun2ukkan le/el intensitas nyeri. Kemudian skore terse1ut di+atat untuk melihat kema2uan pen-o1atan5terapi selan2utnya. Se+ara potensial, G*S le1ih sensiti) terhadap intensitas nyeri daripada pen-ukuran lainnya seperti GRS skala !?point karena responnya yan- le1ih ter1atas. Be-itu pula, G*S le1ih sensiti) terhadap peru1ahan pada nyeri kronik daripada nyeri akut =7arlson, 6%' J M+<uire, 6%(>. *da 1e1erapa keter1atasan dari G*S yaitu pada 1e1erapa pasien khususnya oran- tua akan men-alami kesulitan merespon -ra)ik G*S daripada skala /er1al nyeri =GRS> =;ensen et.al, 6%,J Kremer et.al, 6% >. Be1erapa pasien mun-kin sulit untuk menilai nyerinya pada G*S karena san-at sulit dipahami skala G*S sehin--a super/isi yanteliti dari dokter5terapis dapat meminimalkan kesempatan error =;ensen et.al, 6%,>. 0en-an demikian, 2ika memilih G*S se1a-ai alat ukur maka pen2elasan yan- akurat terhadap pasien dan perhatian yan- serius terhadap skore G*S adalah hal yan- /ital =;ensen E Karoly, 66$>. Namun menurut smeltFer, S.7 dan Brenda <. Bare =$""$> adalah se1a-ai 1erikut : > skala intensitas nyeri deskriti) $> Skala identitas nyeri numeri+ '> Skala analo- /isual (> Skala nyeri menurut 1our1anis Keteran-an : " : .idak nyeri

?' : Nyeri rin-an : se+ara o1yekti) klien dapat 1erkomunikasi den-an 1aik. (?, : Nyeri sedan- : Se+ara o1yekti) klien mendesis, menyerin-ai, dapat menun2ukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat men-ikuti perintah den-an 1aik. #?6 : Nyeri 1erat : se+ara o1yekti) klien terkadan- tidak dapat men-ikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menun2ukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi den-an alih posisi na)as pan2an- dan distraksi " : Nyeri san-at 1erat : 9asien sudah tidak mampu la-i 1erkomunikasi, memukul. Karakteristik palin- su1yekti) pada nyeri adalah tin-kat keparahan atau intensitas nyeri terse1ut. Klien serin-kali diminta untuk mendeskripsikan nyeri se1a-ai yan- rin-an, sedan- atau parah. Namun, makna istilah?istilah ini 1er1eda 1a-i pera3at dan klien. 0ari 3aktu ke 3aktu in)ormasi 2enis ini 2u-a sulit untuk dipastikan. <! TENS Tra$s.uta$%'us E(%.tri.a( N%r&% Sti)u(ati'$ 3TENS6 adalah pen--unaan arus listrik yan- dihasilkan oleh peran-kat untuk meran-sansara) untuk men-uran-i rasa sakit. Cnit ini 1iasanya dilen-kapi den-an elektroda untuk menyalurkan arus listrik yan- akan meran-san- sara) pada daerah yan- men-alami nyeri. Rasa -eli san-at terasa di1a3ah kulit dan otot yan- diaplikasikan elektroda terse1ut. Sinyal dari .@NS ini 1er)un-si untuk men--an--u sinyal nyeri yan- mempen-aruhi sara)?sara) dan memutus sinyal nyeri terse1ut sehin--a pasien merasakan nyerinya 1erkuran-. Namun teori lain men-atakan 1ah3a stimulasi listrik sara) dapat mem1antu tu1uh untuk memproduksi o1at pen-hilan- rasa sakit alami yan- dise1ut endor)in, yandapat men-halan-i persepsi nyeri.

<am1ar I. .rans+utaneous @le+tri+al Ner/e Stimulation

.@NS mem1erikan arus listrik den-an amplitudo sampai den-an !"m* den-an )rekuensi "?$!"HF, 1anyak di-unakan untuk terapi pen-uran-an rasa sakit. Banyak teori yan- mendukun- prinsip ker2a .@NS, satu diantaranya adalah teori pain -ates yan- dia2ukan oleh MelFa+k dan Walls. Menurut teori ini .@NS diperkirakan men-akti)kan se+ara khusus peri)er * 1eta pada daerah tanduk dorsal sehin--a memodulasi sera1ut * delta dan 7 yanmen-hantarkan rasa nyeri. Hipotesis lain men2elaskan e)ek .@NS dalam men-uran-i nyeri melalui system neurotransmitter lain yaitu peru1ahan system serotonin dan su1stansia 9. 0en-an men--unakan metode .@NS, transkutan =yaitu melalui kulit> Aistrik Stimulasi sara), )un-si sara) pentin- dapat diakti)kan se+ara e)ekti). Frekuensi impuls, yanse1andinden-an 1ioele+tri+ity alami, meran-sanmen-hilan-kan rasa sakit. 0en-an +ara ini, transmisi nyeri oleh sera1ut sara) terham1at dan aliran listrik men-hilan-kan rasa sakit, seperti Fat endorphin, yan- dipi+u. Selan2utnya, aliran darah melalui Fona tu1uh ditin-katkan. .erapi den-an .@NS dilakukan den-an kontak lan-sun- alat terhadap pasien melalui sepasan- elektroda. 0emi memenuhi persyaratan standar keamanan alat medis se1uah sistem keamanan harus diran+an- sehin--a +idera pada pasien dapat di+e-ah. Sistem keamanan yan- diran+an- pada dasarnya adalah men+e-ah ter2adinya luka 1akar pada kulit aki1at kesalahan penempatan elektroda. Kesalahan penempatan elektroda memun-kinkan elektroda tidak melekat den-an 1aik pada kulit dan sementara itu arus dialirkan, dapat menim1ulkan ketidaknyamanan pada pasien. *dapun penempatan elektroda .@NS: K 0i sekitar lokasi nyeri : 7ara ini palin- mudah dan palin- serin- di-unakan, se1a1 metode ini dapat lan-sun- diterapkan pada daerah nyeri tanpa memperhatikan karakter dan letak yan- palin- optimal dalam hu1un-annya den-an 2arin-an penye1a1 nyeri. K 0ermatome : 9enempatan pada area dermatome yan- terli1at, penempatan pada lokasi spesi)ik dalam area dermatome, penempatan pada dua tempat yaitu di anterior dan di posterior dari suatu area dermatome tertentu. K *rea tri--er point dan motor point

<am1ar II. *plikasi dari .@NS Keuntun-an dari men--unakan .@NS adalah 1ah3a tidak seperti men-hilan-kan rasa sakit oleh o1at, karena tidak menim1ulkan keta-ihan, tidak menye1a1kan kantuk atau mual, dan dapat dilakukan kapan sa2a sesuai ke1utuhan. Namun pen--unaan alat terapi .@NS saat ini pada umumnya tidak praktis karena diperlukan keterampilan dan pen-etahuan khusus untuk menyesuaikan pro-ram yan- ada pada alat terapi .@NS den-an keluhan dan 2enis terapi yan- diin-inkan. *ki1atnya alat terapi .@NS le1ih 1anyak di-unakan di klinik reha1ilitasi medik dan )isioterapi. .@NS men-u1ah persepsi tu1uh men-enai rasa sakit. .@NS 2u-a diakui se1a-ai alternati) akupunktur se1a-ai non? )armakolo-is untuk men-o1ati dismenorea. 9ada impuls rendah =$ HF> produksi endorphin se1a-ai pen-hilanrasa sakit alami dipa+u untuk dikeluarkan =Ma+nair, $""(>. Oleh karena itu .@NS telah di-unakan untuk men-o1ati nyeri yan- akut seperti patah tulan-, nyeri sendi, strain otot, pas+a operasi dan menstruasi yan- menim1ulkan rasa sakit. @)eknya 1erkuran-nya rasa nyeri 1isa lam1at tapi dapat men-uran-i rasa nyeri yan- 1erlan-sun- selama 1e1erapa 2am. 9ada impuls tin--i =6"? !"HF> L-er1an- L rasa sakit akan ditutup. Hal ini ter2adi pada sakit kepala, mi-rain, arthritis, neural-ia pas+a?herpes, linu pan--ul, sakit pin--an-, leher dan pun--un- nyeri akan se-era mereda, tapi e)eknya tidak 1e-itu lama =Kenny dan Kenny, $""$> 9ada penderita yan- memakai pa+u 2antun-. Selain itu 2an-an meletakan elektroda di area arteri karotis pada re-ion anterolateral leher dan mata,

penderita den-an hilan-nya se1a-ian 1esar sensasi kulit, kulit yan- men-alami -an--uan =luka, in)eksi, radan-> pada lokasi penempatan .@NS, dan daerah pharyn-eal. Cmumnya .@NS diterapkan pada: Frekuensi tin--i =M !" HF> den-an intensitas di 1a3ah kontraksi motor =intensitas sensorik>. 9ada )rekuensi tin--i, se+ara selekti) meran-sansyara) tertentu Lnon?sakitL serat untuk men-irim sinyal ke otak yanmen-halan-i sinyal sara) lainnya mem1a3a pesan rasa sakit. Frekuensi rendah =N " HF> den-an intensitas yan- men-hasilkan kontraksi motor. 9ada )rekuensi rendah, den-an meran-san- produksi endor)in, alami men-hilan-kan rasa sakit?hormon. Ada tiga pilihan metode terapi dengan TENS yaitu : a. Kon/ensional .@NS Kon/ensional .@NS men--unakan )rekuensi tin--i =("? !" HF> dan intensitas rendah, pen-aturan arus antara "?'" m*, durasinya pendek =diatas !" mikrodetik>. Onset anal-esia pada metode ini 1ersi)at sedan-. Nyeri hilan- 1ila alat dihidupkan dan 1iasanya kem1ali la-i 1ila alat dimatikan. Setiap harinya pasien memasan- elektroda sepan2an- hari, stimulus di1erikan den-an inter/al '" menit. 9ada indi/idu yan- merespon 1aik, akan didapatkan e)ek anal-etik sampai 1e1erapa lama setelah pen--unaan alat dihentikan. 1. *+upun+ture Aike .@NS =*A?.@NS> 9ada metode ini di-unakan stimulus den-an )rekuensi rendah dimulai den-an ? " HF, intensitas tin--i, tetapi masih dapat ditoleransi pasien. Metode ini le1ih e)ekti) dari pada kon/ensional .@NS, tetapi ada 1e1erapa pasien yan- merasa kuran- nyaman. Metode ini 1iasanya di-unakan untuk pasien yan- tidak respon terhadap kon/ensional .@NS. +. Intense .@NS Men--unakan stimulus den-an intensitas tin--i dan )rekuensi tin--i. 7etusan arus dilepaskan ?$ HF, den-an )rekuensi masin-?masin- +etusan "" HF. .idak ada keuntun-an khusus metode ini di1andin-kan den-an kon/ensional .@NS. .@NS di-unakan untuk merin-ankan rasa sakit yan- dise1a1kan oleh 1er1a-ai kondisi kronis, termasuk:

leher dan nyeri pun--un- 1a3ah sakit kepala 5 mi-rain

radan- sendi persalinan

9eran-kat ini 2u-a e)ekti) terhadap nyeri 2an-ka pendek, seperti:


post?sur-i+al pain nyeri pas+a 1edah )ra+tures patah tulan mus+le and 2oint pain otot dan nyeri sendi sports in2uries olahra-a +edera menstrual +ramps kram menstruasi

.idak seperti 1anyak?men-hilan-kan rasa sakit o1at?o1atan, .@NS tidak menim1ulkan keter-antun-an dan tampaknya memiliki 1e1erapa e)ek sampin-. Ke1anyakan oran- 1isa men--unakan mesin .@NS tetapi tidak +o+ok untuk:

@pilepsi. Mereka den-an alat pa+u 2antun- dan 1e1erapa 2enis lain penyakit 2antun-. 0iketahui penye1a1 sakit. .anpa pen-a3asan pada kehamilan =selain tena-a ker2a>. .@NS telah di-unakan untuk tipe dan kondisi nyeri yan- 1er/ariasi

Indikasi dan Kontraindikasi TENS seperti lo3 1a+k pain =AB9>, myo)as+ial dan nyeri artritis, nyeri yan- dimediasi oleh sara) simpatis, inkontinensia, nyeri perssalinan, nyeri neuro-enik, nyeri /iseral dan nyeri post operasi. I$-ikasi TENS , . Nyeri neuro-enik : Nyeri yan- dimediasi sara) simpatis, nyeri post herpetik, nyeri tri-eminal, nyeri )asial atipikal, a/ulsi pleksus 1rakialis dan nyeri setelah destruksi medula spinalis =Spinal 7ord In2ury O S7I>. $. Nyeri muskuloskeletal : Nyeri sendi pada artritis reumatoid dan osteoartritis, nyeri akut post operasi =post thorakotomi>, nyeri akut post trauma. Setelah operasi, .@NS dapat di-unakan untuk nyeri le/el rin-an sampai sedan- dan tidak e)ekti) untuk nyeri 1erat. '. Nyeri /iseral Nyeri persalinan dan dysmenorrhea. (. Keadaan lain : *n-ina pektoris, dan inkontinensia, memper1aiki )un-si motorik pada pasien post stroke, men-ontrol muntah pada pasien den-an kemoterapi, penyem1uhan post operasi dan nyeri post )raktur.

"'$trai$-ikasi TENS , . .@NS tidak 1oleh di-unakan pada pasien den-an pa+emaker pada 2antun- atau pasien den-an penyakit 2antun-. $. .@NS tidak 1oleh di-unakan pada pasien epilepsi. '. .@NS tidak 1oleh di-unakan selama kehamilan preterm. (. Cntuk men-uran-i resiko men-induksi persalinan, .@NS se1aiknya tidak diletakan diatas uterus yan- sedan- mem1esar terse1ut !. .@NS tidak 1oleh di-unakan diatas sinus karotis, men-in-at resiko untuk ter2adinya akut hipotensi melalui re)lek /aso/a-al. ,. .@NS tidak 1oleh di-unakan didalam mulut atau pada daerah kulit yanrusak atau luka. #. @lektroda tidak 1oleh di-unakan pada area kelainan sensoris =pada kasus lesi sara), neuropati>. %. 9en--unaan .@NS harus dia3asi ketat pada pasien den-an stimulator medula spinalis atau pompa intratekal =! Ma.a)/)a.a) 7%raka$ ROM Ran-e o) Motion =ROM> adalah latihan -erak sendi untuk menin-katkan aliran darah peri)er dan men+e-ah kekakuan otot 5 sendi. .u2uannya adalah : memper1aiki dan men+e-ah kekakuan otot, memelihara 5 menin-katkan )leksi1ilitas sendi, memelihara 5 menin-katkan pertum1uhan tulan- dan men+e-ah kontraktur. Aatihan -erak sendi dapat se-era dilakukan untuk menin-katkan kekuatan otot dan ketahanan otot =endurance> sehin--a memperlan+ar aliran darah serta suplai oksi-en untuk 2arin-an sehin--a akan memper+epat proses penyem1uhan. *da 1e1erapa 2enis Aatihan <erak Sendi =A<S5ROM> =Waher,Salmond E 9ellino, $""$> diantaranya : *kti) *sisti) Ran-e o) Motion =**ROM> adalah kontraksi akti) dari otot den-an 1antuan kekuatan ekternal seperti terapis, alat mekanik atau ekstremitas yan- tidak sakit.**ROM menin-katkan )leksi1ilitas,kekuatan otot, menin-katkan koordinasi otot dan men-uran-i kete-an-an pada otot sehin--a dapat men-uran-i rasa nyeri. *kti) Resisti) ROM =*RROM> kontraksi akti) dari otot mela3an tahanan yandi1erikan, tahanan dari otot dapat di1erikan den-an 1erat51e1an, alat, tahanan manual atau 1erat 1adan..u2uannya menin-katkan kekuatan otot dan sta1ilitas. Isometrik @4er+ise adalah kontraksi akti) dari otot tanpa men--erakan persendian atau )un-si per-erakan. Isometrik e4er+ise di-unakan 2ika ROM

persendian di1atasi karena in2uri atau immo1ilisasi seperti pen--unaan +ast5<ips dan Bra+e. 7ontoh isometri+ e4r+ise adalah $$uadri+eps set, -luteal set. Isotonik @4er+ise =*kti) ROM dan 9asi) ROM> adalah kontraksi ter2adi 2ika otot dan yan- lainnya memendek =konsentrik> atau meman2an- =ensentrik> mela3an tahanan tertentu atau hasil dari per-erakan sendi.+ontoh isotoni+ e4er+ise otot. Isokinetik @4er+ise.adalah latihan den-an ke+epatan dinamis dan adanya tahanan pada otot serta persendian den-an 1antuan alat.isokinetik men--unakan +onsentrik dan ensentrik kontraksi.7ontoh alat yandi-unakan seperti Biode4,7y1e4 II dan mesin Kin?7om. *da enam =,> tipe dari -erakan sendi dasar =Waher,Salmond E 9ellino, $""$> yaitu : a. Fleksi dan @kstensi. 1. 0orso )leksi dan 9lantar )leksi. +. *dduksi dan *1duksi. d. In/ersi dan @/ersi. e. Internal dan @ksternal rotasi ). 9ronasi dan Supinasi . -. Sirkumduksi untuk 1ahu Ma.a)/)a.a) 7%raka$ ROM, a. Shoulder ROM )leksi atau ekstensi ekstremitas,Isotonik e4er+ise tetap menye1a1kan kete-an-an pada otot yan- menim1ulkan rasa nyeri pada

1. @l1o3 2oint ROM

+. Wrist ROM

d. Hip ;oint ROM

e. Knee 2oint ROM

). *nkle ROM

DAFTAR PUSTA"A

Bla+k, ;.M., =$""6>. $edical surgical nursing% clinical management for continuit& of care, %th ed. 9hiladephia: W.B. Saunders 7ompany. 7ra/en F.R E Hirnle.;.7 =$""6>. 'undamentals of (ursing )uman,)ealth and 'unction =, th.edition>.CS*.Aippin+ott Williams E Wilkins. 0u+hterman,;.M, Bule+hek,<.M, =$""(>. (ursing inter*entions classification, Mos1y an a))iliate o) @lse/ier, St.Aouis, Missouri, ed ( th.

SmeltFer, S. E Bare,B.< =$""6>. Te+tbook of $edical Surgical (ursing, 6th, 9hiladelphia, Aippin+ot.
Waher, *., Salmond, S., 9ellino, .. =$""$>. ,rthopaedic (ursing, .hird @dition, 9hiladelphia, 9*. WB Saunders 7o.

Você também pode gostar

  • Jalak Bali
    Jalak Bali
    Documento6 páginas
    Jalak Bali
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • CF Supracondyler Humeri
    CF Supracondyler Humeri
    Documento30 páginas
    CF Supracondyler Humeri
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • SYOK KARDIOGENIk
    SYOK KARDIOGENIk
    Documento8 páginas
    SYOK KARDIOGENIk
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP DPD
    LP DPD
    Documento14 páginas
    LP DPD
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP HDR
    LP HDR
    Documento10 páginas
    LP HDR
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP Waham
    LP Waham
    Documento15 páginas
    LP Waham
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP RBD
    LP RBD
    Documento13 páginas
    LP RBD
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP PK
    LP PK
    Documento9 páginas
    LP PK
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP NHL
    LP NHL
    Documento19 páginas
    LP NHL
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • Second Look Laparatomi
    Second Look Laparatomi
    Documento9 páginas
    Second Look Laparatomi
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • Kolik Abdomen Dan Transaminitis
    Kolik Abdomen Dan Transaminitis
    Documento15 páginas
    Kolik Abdomen Dan Transaminitis
    Uzzy Lintang Savitri
    100% (1)
  • LP NHL
    LP NHL
    Documento16 páginas
    LP NHL
    Uzzy Lintang Savitri
    100% (1)