Você está na página 1de 9

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI RUMAH SAKIT PUSAT

PERTAMINA Wahyu Wijayanto


big_djay89@hotmail.com

ABSTRAK

Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina bergerak dalam bidang usaha pelayanan anggota dan pelayanan non anggota. Oleh karena itu pemimpin sangat memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi RSPP. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan uji regresi. Data diperoleh dari penilaian karyawan terhadap pimpinannya dengan mengisi kuesioner yang telah disediakan dengan menggunakan skala likert yang berguna untuk mengetahui derajat ketidaksetujuan dan kesetujuan karyawan terhadap pertanyaan yang ada pada kuesioner. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh pemimpin Koperasi RSPP adalah gaya kepemimpinan demokratis dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya factor gaya kepemimpinan dan disiplin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan Koperasi RSPP. Dengan ini diharapkan gaya kepemimpinan dan disiplin kerja dapat dijadikan factor utama untuk meningkatkan kinerja karyawan Koperasi RSPP untuk lebih meningkatkan aktualisasi diri karyawan. Kata Kunci: Koperasi, Gaya Kepemimpinan, Disiplin kerja, Kinerja Karyawan

PENDAHULUAN
Latar belakang Dunia bisnis sekarang dituntut untuk menciptakan disiplin kerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan disiplin di dalam lingkungan bekerja karyawan. Keberhasilan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber daya sumber daya lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan (Hasibuan, 2001). Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang optimal (Hassibuan, 2000). Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan disiplin karyawan dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai (sedarmayanti, 2001). Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan sosok pemimpin atau seorang atasan, untuk memengaruhi segala sesuatu yang akan terjadi di perusahaan tersebut, baik segala sesuatu yang baik maupun sesuatu yang buruk. Hal ini dapat terjadi karena pemimpin memiliki gaya kepemimpinan tersendiri dalam mengorganisir seluruh bawahannya untuk menjaga disiplin karyawan (Thoha, 2003) Pada masa sekarang ini pimpinan dituntut untuk mampu membawa bawahannya agar tetap waspada terhadap masa depan, eksplorasi masa depan merupakan sebuah peta harta karun yang menjadi tugas pimpinan untuk mencari jalan, serta menghadapi tantangan dan mencari segala peluang yang ada disepanjang jalan tersebut. Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor penting dari efektivitas manajer. Untuk itu kepemimpinan yang ada dalam perusahaan dituntut untuk menjadi motivasi bagi para karyawan (Thoha, 2003). Kemampuan yang dimiliki karyawan adalah potensi, untuk itu karyawan harus mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga masih diperlukannya disiplin yang tinggi dari karyawan. Melihat kenyataan tersebut, sudah saatnya pimpinan meningkatkan tingkat disiplin karyawan untuk mengembangkan sumber daya manusia agar lebih berprestasi dalam melaksanakan tugas pelayanan dalam organisasi (siboro, 2010). Dengan adanya gaya kepemimpinan dan disiplin tersebut karyawan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan yang diukur dengan kinerja karyawan dalam perusahaan. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang baik akan dapat menghasilkan tingkat disiplin yang tinggi di dalam diri setiap bawahan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugastugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, serta masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang yang berhasil dalam karyanya, studinya biasanya adalah mereka yang memiliki disiplin yang tinggi. Seseorang yang sehat dan kuat biasanya pun memiliki disiplin yang baik, dalam arti ia memiliki keteraturan di dalam menjaga dirinya, teratur kerja, teratur makan, tertib olahraga dan tertib dalam segala hal. (Hasibuan, 2001) Koperasi RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) sejak didirikan hingga saat ini telah mencapai usia 24 tahun. Adapun cita-cita berdirinya adalah memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggotanya yang merupakan pekerja RSPP. Usaha yang dijalankan oleh koperasi RSPP adalah usaha pelayanan anggota dan pelayanan non anggota. Di dalam menjalankan kegiatan usahanya, Koperasi RSPP dinilai secara garis besar sudah baik. Namun para manajer berkeinginan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. RSPP pun berupaya secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dengan pencapaian sumber daya manusia yang handal dan berkualitas inilah, diharapkan perusahaan mampu menjalankan kegiatan dengan seoptimal mungkin sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, karena dalam kenyataannya perusahaan menghadapi berbagai tantangan kedepan yang harus dihadapinya. Salah satu tantangan tersebut adalah jenis kepemimpinan yang diterapkan pada karyawan dan disiplin kerja karyawan. Serta perusahaan pun perlu memperhatikan tingkat kinerja para karyawan, sehingga perusahaan mampu meninjau sejauh mana gaya kepemimpinan dan disiplin kerja mampu meningkatkan kinerja karyawannya. Sebelum melakukan penelitian ini, saya melakukan wawancara terhadap beberapa karyawan koperasi RSPP. Mencari informasi tentang kedisiplinan karyawannya dan kinerja para karyawannya terhadap koperasi RSPP. Dari beberapa narasumber menginformasikan masih banyak karyawan yang tidak disiplin, seperti adanya karyawan yang terlambat pada saat masuk kerja, pada saat jam istirahat dan pulang kerja lebih awal. Semua itu terjadi dikarenakan pemimpin di koperasi RSPP kurang memantau para karyawan secara langsung dan jarang memberikan peringatan pada para karyawan yang melakukan pelanggaran. Gaya kepemimpinan yang di pakai di RSPP adalah Demokratis. Dalam hal tersebut menimbulkan kinerja karyawan yang berdampak kurang baik karena kurang disiplin'nya para karyawan. Dari penelitian sebelumnya gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh atasan sangat berpengaruh terhadap para karyawannya, para karyawan dengan sendiri'nya akan mencontoh atasan'nya dan berdampak terhadap kedisiplinan karyawan dan kinerja para karyawan. Jadi, saya tertarik untuk melakukakn penelitian di koperasi RSPP dengan judul "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI RSPP" Identifikasi masalah Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan koperasi RSPP? 2. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada koperasi RSPP? 3. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan koperasi RSPP?

Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan koperasi RSPP Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan koperasi RSPP Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan koperasi RSPP

METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yakni: Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan : Wawancara Menurut Sugiyono (2009, p137) wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan pimpinan koperasi dan beberapa karyawan Koperasi RSPP dengan beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan berupa 6C (Customer, Competitor, Center, Channel, Company, Lingkungan bisnis). Kuesioner Menurut Sugiyono (2009, p142), Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member sepangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden Pengumpulan data melalui kuesioner Survey melalui pembagian kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai penelitian kepada responden yang memenuhi syarat. Kuesioner merupakan teknis pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang akan ditujukan kepada responden. Pengumpulan data di kepustakaan Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang mencari, menganalisa, membuat interpretasi serta menggeneralisasi fakta-fakta yang merupakan pendapat, hasil kerja, karya-karya para ahli yang digali dari buku-buku jurnal dan dokumen yang tersedia.

Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasi keseluruhan

populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori statistika. Tahapan sampling adalah: Mendefinisikan populasi yang hendak diamati Menentukan kerangka sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin Menentukan metode sampling yang tepat Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data) Melakukan pengecekan ulang proses sampling Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Kuncoro (2007, p41) simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan stata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogeny (sejenis). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan koperasi RSPP, dimana jumlah karyawan di Koperasi RSPP berjumlah 113 orang. Teknik Penentuan Jumlah Sampel Tujuan penggunaan sampel adalah peneliti dapat memperoleh data yang dapat mencerminkan keadaan populasi. Penarikan sampel yang terlalu banyak akan memerlukan biaya yang besar, oleh karena itu peneliti perlu menentukan jumlah sampel yang layak, yaitu jumlah sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasi. pada Koperasi RSPP, teknik pengambilan sampel akan menggunakan teknik sampling kemudahan. Berdasarkan sampling kemudahan ini, peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada, apabila orangorang tersebut diketahui sebesar n, di mana: (Kuncoro, 2007, p50)

Keterangan: n= jumlah sampel minimal = tingkat kepercayaan atau tingkat signifikan e= error estimasi atau tingkat kesalahan (wibisono, 2003) Bila peneliti mengasumsikan bahwa tingkat kepercayaan 95% dengan error estimasi = 5% atau 0.05. Jadi karena = 0.05, sehingga perhitungannya sebagai berikut:

Jadi penelitian ini mengambil sampel sebanyak 88.109 responden dan dibulatkan menjadi 90 responden. Kuesioner ini disebarkan di Koperasi RSPP dari tanggal 5 Mei sampai dengan 16 mei 2012. Metode Analisis Berdasarkan data yang telah didapatkan dan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui adanya pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, maka

metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis Regresi. Penelitian ini ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh 2 variable yaitu pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dan Disiplin Kerja Karyawan (X2) Pada Koperasi RSPP, Jadi Penelitian ini memakai Regresi Berganda. Semua data yang ada nantinya akan diolah menggunakan komputer dengan bantuan software SPSS 16. Rancangan Uji Hipotesis Hasil analisis yang diperoleh harus diuji terlebih dahulu dengan uji hipotesis konseptual. Pengujian hipotesis ini menggunakan derajat tingkat kepercayaan sebesar 95%, dimana tingkat presisi = 5% (0,05). Dasar pengambilan kepitisan berdasarkan Sig : Jika sig 0,05 maka Ho ditolak, artinya signifikan Jika sig 0,05 maka Ho diterima artinya tidak signifikan Untuk T-2 : Ho : Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja karyawan Ha : gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja karyawan Dasar pengambilan keputusan : sig 0,05 maka Ho ditolak sig 0,05 maka Ho diterima untuk T-3 : Ho : motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja karyawan Ha : motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja karyawan Dasar pengambilan keputusan : sig 0,05 maka Ho ditolak sig 0,05 maka Ho diterima untuk T-4 : Ho : Gaya kepemimpinan dan motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja karyawan Ha : gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja karyawan Dasar pengambilan keputusan : sig 0,05 maka Ho ditolak sig 0,05 maka Ho diterima

HASIL DAN BAHASAN


Impilikasi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16, mengenai gambaran tingkat Gaya kepemimpinan,disiplin kerja,dan kinerja karyawan Koperasi RSPP,diketahui bahwa seberapa besar pengaruh dari masing-masing variable bebas (Gaya kepemimpinan dan Disiplin kerja) terhadap variable terikat (Kinerja karyawan).Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut :

Hubungan dan Pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap Kinerja (X1Y) Dari hasil analisis di peroleh bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya kepemimpinan terhadap Kinerja karyawan sebesar 18 %. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja relatif cukup kecil, sehingga koperasi perlu untuk mengembangkan gaya kepemimpinan yang sudah ada agar dapat terus meningkatkan kinerja karyawan. Dari Lampiran 2, diketahui bahwa rata-rata skor yang paling rendah dari ketiga dimensi yang ada adalah dimensi Laissez-faire sedangkan dimensi yang paling tinggi adalah dimensi demokratis. Hal ini berarti gaya kepemimpinan di koperasi adalah gaya demokratis, dimana pemimpin cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan di dalam dimensi demokratis, butir pertanyaan yang memiliki skor terendah adalah butir 9, dimana butir tersebut menyatakan bahwa responden kurang diikutsertakan dalam pengambilan kebijakan bersama. Hal ini terjadi karena pimpinan kurang memberikan kebebasan untuk berkomunikasi sehingga mereka sulit dalam menyampaikan saran dan ide yang mungkin akan berguna bagi Koperasi RSPP. Secara keseluruhan, butir pertanyaan yang memiliki skor terendah adalah butir14 yang menyatakan responden merasa pimpinannya melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada karyawan, hal ini terjadi karena gaya kepemimpinan yang tercipta adalah demokratis sehingga pimpinan memberikan kebebasan kepada karyawan. Dari bahasan di atas, maka koperasi RSPP perlu melakukan usaha untuk meningkatkan komunikasi yang baik serta mengontrol sehingga karyawan dapat lebih mudah dalam menyampaikan saran serta ide-ide bagi perusahaan. Hubungan dan Pengaruh Disiplin kerja terhadap Kinerja (X2Y) Dari hasil analisis di peroleh bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan sebesar 11,7% Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja relatif cukup kecil, sehingga koperasi perlu untuk mengembangkan disiplin kerja yang sudah ada agar dapat terus meningkatkan kinerja karyawan. Dari Lampiran 2, diketahui bahwa rata-rata skor yang paling rendah dari kedisiplinan adalah adalah butir 30, dimana butir tersebut menyatakan bahwa kurangnya kesadaran responden untuk mengikuti peraturan yang ada. Dari bahasan di atas, maka koperasi RSPP perlu melakukan usaha untuk meningkatkan komunikasi yang baik serta mengontrol sehingga karyawan dapat lebih sadar untuk menaati peraturan yang ada. Hubungan dan Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Disiplin kerja terhadap Kinerja (X1X2Y) Dari hasil analisis secara simultan di peroleh bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan sebesar 20,1%. Pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja relatif cukup besar, dibandingkan jika masing-masing variabel (X1 atau X2) mempengaruhi secara parsial. Namun variabel disiplin kerja tidak berpengaruh secara signifikan, sehingga dalam hal ini, baik secara parsial maupun simultan yang lebih berpengaruh adalah variabel gaya kepemimpinan. Koperasi perlu untuk lebih memperhatikan kinerja karyawannya dengan cara memperhatikan ketepatan waktu para karyawan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dimana pada lampiran 2 indikator yang memiliki nilai terendah adalah kesadaran dalam

ketepatan waktu, berarti karyawan Koperasi RSPP sangat kurang menyadari pentingnya ketepatan waktu. Dalam hal ini, para pemimpin di koperasi perlu untuk memberikan teguran kepada karyawan yang sering terlambat, pulang lebih awal, maupun yang selalu terlambat setelah jam istirahat.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan Hubungan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan (X1 Y) terdapat hubungan yang cukup kuat dan hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan yang dialami oleh karyawan koperasi RSPP terhadap kinerja yang dicapai. Hal ini dibuktikan bahwa prestasi kerja karyawan Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina berhubungan oleh variabel gaya kepemimpinan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian menyatakan gaya kepemimpinan berkontribusi terhadap kinerja karyawan Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina dapat diterima. Hubungan disiplin kerja terhadap kinerja (X2 Y) terdapat hubungan yang cukup kuat dan hubungan yang signifikan antara Disiplin Kerja yang dialami oleh karyawan Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina terhadap kinerja yang dicapai. Hal ini dibuktikan bahwa kinerja karyawan Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina berhubungan oleh variabel disiplin kerja. Berdasarkan hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian menyatakan disiplin kerja berkontribusi terhadap kinerja karyawan Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina dapat diterima. Hubungan antara gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan terdapat Hubungan yang cukup kuat serta hubungan yang signifikan dan simultan antara gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini di buktikan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai kontribusi terhadap kinerja karyawan, namun disiplin kerja tidak berpengaruh secara signifikan

Saran 1. Dari data pengujian mengenai Disiplin kerja di Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina terkait masalah Tugas dan tanggung jawab yang merupakan bagian terpenting dalam karir seorang karyawan. Jika tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina sesuai dengan kemampuan mereka maka akan menghasilkan prestasi kerja yang efektif dan efisien. Jadi perlu diadakan pengecekan/peninjauan kembali terhadap tugas dan tanggung jawab dari masingmasing karyawan, agar prestasi kerja karyawan dapat maksimal sesuai dengan harapan Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina 2. Terkait kinerja pada Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina mengenai Progresifitas yang merupakan salah satu indikator yang dapat menunjang kinerja seorang karyawan, di mana atasan bisa melihat kinerja dari karyawan setiap hari, minggu, dan bulannya. Untuk meningkatkan kinerja karyawan maka sebaiknya pimpinan memperhatikan progresifitas dari karyawan Koperasi Rumah Sakit Pusat Pertamina

REFERENSI
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2001, Manajemen sumber daya manusia perusahaan, Bandung : Renaja Rosdakarya Anas, Muhammad. (2010). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Balai Perbenihan Tanaman Hutan Sulawesi. Asrofi, Agus (2006), Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Intern Terhadap Efektif Kerja Pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang Cushway, B.(2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Elex Media Komputindo Jakarta Hasibuan, Malayu S.P., (2000), manajemen sumber daya manusia, Jakarta : Bumi Aksara Malthis, Robert L. And Jackson, John H.2006. Human Resource Management.Salemba Empat. Jakarta Robbins, Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi. Edisi Indonesia Jilid 2. Prenhallindo, Jakarta Samsudin, Sadili.2006.Manajemen Sumber Daya Manusia.Pustaka Setia, Bandung. Sastrohadiwiryo, B. Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administratif dan Operasional, Jakarta : Bumi Aksara, 2003. Sedarmayanti, (2001), Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja, Bandung: Mandar Maju. Siboro, Christian(2010), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Karyawan, (ON LINE), http://www.portalhr.com/klinikhr/strategis/4id730.html , 12 may 2010 Simamora, Henry.2004.Manajemen Sumber Daya Manusia edisi IV.STIE YKPN, Jakarta. Sitohang.2007.Manajemen Sumber Daya Manusia.PT Pradnya Paramita, Jakarta. Sugiyono. (2009). Metode penelitian kualitatif dan R&D. Alfaeta, Bandung. Supangat, Andi.(2007). Statistika. Prenada Media Group, Jakarta. Supranto, J.(2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 2. Edisi keenam. Erlangga, Jakarta. Suryadi Perwiro Sentono (2001). Model Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, Asia dan Timur Jauh, Bumi Aksara, Jakarta. Thoha, Miftah.2003.Kepemimpinan Dalam Manajemen.PT Rajagrafindo Persada, Jakarta

RIWAYAT PENULIS
Wahyu Wijayanto lahir di kota Jakarta pada 10 September 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu ekonomi pada tahun 2012.

Você também pode gostar