Você está na página 1de 12

OLEH: Fadylla Ramadhani 120403049

Any

set of activities occurring about the same time, sharing some common purpose that is recognized by a task performer.
Teicher and Whitehead (1973):

Miller (1967):

a transfer of information between components (within a system).


Neff dalam Sutalaksana (1979) mendefinisikan kerja sebagai: Kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidupnya.

Keilmuan Analisis Perancangan Kerja (APK) masih bernama Methods Engineering atau dulu di Indonesia disebut sebagai Teknik Tata Cara Kerja (TTCK) Sutalaksana dkk (1979) mendefinisikan Teknik Tata Cara Kerja ini sebagai suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknikteknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik.

APK adalah ilmu yang terdiri dari prinsipprinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja

Sistem kerja yang ENASE yaitu efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Perbaikan metode kerja.

Alat-alat analis perancangan kerja Peta kerja Penggunaan waktu dan jam henti Penentuan faktor dan alowance Work Sampling Perancangan Kerja Studi kerja (work study) Pengukuran kerja (work measurement). Peta peta kerja

Lingkup Teknis Manusia bergantung

pada teknologi jadi diperlukan pendekatan dengan penekanan pada aspek Ergonomi.

Lingkup Organisasi
Analisis membutuhkan metode yang berbeda karena diakomodir oleh berbagai pengetahuan dan teknik yang terlingkupi oleh keilmuan APK dan Ergonomi

Lingkup Legalitas
Meningkatnya aturan-aturan atau legislasi serta munculnya upaya-upaya untuk lebih memanusiakan manusia di dalam sistem kerja ini.

Lingkup Sosial dan Politik


Tekanan bagi dunia usaha untuk lebih memperhatikan aspek pekerja.

Lingkup Finansial
Peningkatkan kesejahteraan pekerja dan perusahaan pada jangka panjang, namun untuk pelaksanaannya juga membutuhkan investasi

Waktu kerja yang semakin pendek Perbaikan sistem kerja

Penjadwalan produksi
Penjadwalan produksi Pengaturan tata letak dan lintasan kritis

-Lokasi pencucian kedelai adalah di kamar mandi sehingga kurang higenis. -Suasana kamar mandi yang memiliki banyak barang dan sempit membuat ruang gerak terbatas. -Peletakkan ember yang terlalu rendah dan tidak ada bangku untuk operator, sehingga operator harus bungkuk dan kaki tidak simetris.

-Lokasi pengeringan kedelai yang dikerjakan di tengah jalan akan menganggu jalan.
-Pengeringan hanya mengandalkan kipas angin sehingga proses pengeringan akan lama. -Tempat pengeringan juga terbuka memungkinkan menangkap kotoran dari udara. -Pekerja tidak disediakan tempat duduk, jadi harus bekerja dengan cara berjongkok dan membungkuk.

TERIMA KASIH

Você também pode gostar