Você está na página 1de 28

MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BPRS

Oleh Mahrus Junaidi, S.Kom.

Kesehatan sebuah bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) merupakan kepentingan


semua pihak yang tekait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank,
maupun Bank Indonesia selaku pemilik otoritas pengawasan bank.

Setiap bank syariah, diantaranya Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan BPRS
wajib memelihara tingkat kesehatan yang meliputi sekurang-kurangnya mengenai kecukupan
modal, kualitas asset, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas manajemen yang
menggambarkan kapabilitas dalam aspek keuangan, kepatuhan terhadap Prinsip Syariah dan
prinsip manajemen Islami, serta aspek lainnya yang berhubungan dengan usaha bank syariah,
demikian yang tertuang dalam amanat Undang-Undang Perbankan Syariah nomor 21 tahun
2008.

Tingkat Kesehatan atau lebih dikenal dengan TKS merupakan indikator penilaian kinerja
BPRS secara kuantitatif dan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi
dan kinerja bank.

Tingkat kesehatan BPRS adalah hasil penilaian kuantitatif dan kualitatif atas berbagai
aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja BPRS melalui :

a. Penilaian Kuantitatif dan Penilaian Kualitatif terhadap faktor permodalan, kualitas asset,
rentabilitas, likuiditas; dan
b. Penilaian Kualitatif terhadap faktor manajemen.

Penilaian Kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, perkembangan dan proyeksi rasio-rasio
keuangan BPRS, sedangkan Penilaian Kualitatif adalah penilaian terhadap faktor manajemen
dan faktor-faktor hasil penilaian kuantitatif dengan mempertimbangkan indikator pendukung
dan atau pembanding yang relevan.

A. PERMODALAN
Modal adalah sejumlah dana yang harus disediakan oleh pemilik bank, diluar biaya
pendirian dan harta tetap-inventaris perusahaan.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 23 tahun 2009, ketentuan permodalan yang
harus disediakan bila ingin mendirikan BPRS adalah jika ;
- BPRS yang didirikan di wilayah DKI Jakarta, Kab/Kota Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi minimal Rp 2 milyar.
- BPRS yang didirikan di ibukota propinsi diluar wilayah tersebut minimal Rp 1 milyar.
- BPRS yang didirikan selain di wilayah-wilayah tersebut minimal Rp 500 juta.
Kecukupan permodalan bertujuan untuk mengantisipasi resiko keuangan dan operasional
atas perannya dalam penghimpunan dan penyaluran dana yang dilakukan oleh bank.

Permodalan terdiri dari Modal Inti dan Modal Pelengkap. Modal inti yaitu modal
disetor, agio-disagio saham, modal sumbangan, dana setoran modal, cadangan umum dan
tujuan, laba ditahan setelah diperhitungkan pajak, laba tahun lalu setelah diperhitungkan
pajak, rugi tahun lalu (sebagai pengurang), 50% laba tahun berjalan, rugi tahun berjalan
(sebagai pengurang) dan goodwill. Sedangkan Modal Pelengkap yaitu selisih penilaian aktiva
tetap, cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva (maksimal 1, 25% dari ATMR),
modal pinjaman, investasi subordinasi (maksimal 50 % dari modal inti).

1. Rasio Kecukupan Modal (Rasio Utama): Mengukur kecukupan modal bank dalam
menyerap kerugian dan pemenuhan ketentuan KPMM yang berlaku.
Dihitung dari permodalan bank terhadap ATMR (aktiva tertimbang menurut resiko
seperti kas, penempatan pada bank lain dan pembiayaan dengan perhitungan bobot
resiko tertentu).

ModalInti + Pelengkap
Formula perhitungan : CAR =
ATMR

Contoh perhitungan Rasio Kecukupan Modal BPRS dan ATMR

1. MODAL INTI 1,563,327,120

2. MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti) 48,760,614

3. TOTAL MODAL 1,612,087,734

4. ATMR 4,126,641,908

5. RASIO MODAL TERHADAP ATMR(CAR)

5.1 CAR=3/4 (dalam bentuk prosentase) 39.07

5.2 Nilai Komponen 1.00

6. KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) 330,131,353

7. KELEBIHAN / (KEKURANGAN) MODAL 1,281,956,381


AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR)

PPA BOBOT
KOMPONEN NOMINAL KHUSUS RISIKO ATMR
(5)=(3)-(4) (%)
(2) (3) (4) (6) (7)=(5)x(6)

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)


A. AKTIVA NERACA
1. Kas, Emas dan Mata Uang Emas serta 18,151,600 18,151,600 0 0
Commemorative Coins
2. Penempatan pada Bank Indonesia 0
3. Penempatan/Tagihan pada bank lain :
3.1. Pada Bank Lain yg dijamin oleh 0 0
pemerintah pusat dan bank sentral -
3.2. Untuk penyediaan dana yang dananya 0 1 0
berasal dari profit sharing account
3.3. Pada Bank Lain 859,924,090 20
859,924,090 171,984,818
4. Piutang (Murabaha, Istishna, Salam dan
Qardh)
Khusus piutang Murabahah dan Istishna',
setelah dikurangi dengan
margin yang ditangguhkan.
4.1. Piutang kepada atau dijamin :
4.1.1 Bank Sentral 0
- - - -
4.1.2 Pemerintah Pusat 0
- - - -
4.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, 0
mata uang emas, serta 50,000,000 - 50,000,000 -
giro, deposito dan tabungan pada
bank yang bersangkutan,
sebesar nilai yang dijamin tersebut.
4.2. Untuk penyediaan dana yang dananya 1
berasal dari profit sharing acoount - - - -
4.3. Piutang kepada atau dijamin Pemerintah 20
Daerah - - - -
4.4. Piutang kepada atau dijamin Bank Lain 20
- - - -
4.5. Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin 35
oleh hak tanggungan pertama - - - -
dengan tujuan untuk dihuni.
4.6. Piutang kepada atau dijamin 50
BUMN/BUMD - - - -
4.7. Piutang kepada pegawai/pensiunan 50
5,444,477,650 - 5,444,477,650 2,722,238,825
4.8. Piutang kepada usaha mikro dan usaha 85
kecil (UMK) 456,337,880 - 456,337,880 387,887,198
4.9. Lainnya 100
- - - -
5. Piutang transaksi multijasa
5.1. Transaksi multijasa yang disewakan dan 0
dijamin : - -
Uang kas, uang kertas asing, emas, mata
uang emas,
serta giro, deposito dan tabungan pada
bank yang
bersangkutan, sebesar nilai yang dijamin
tersebut.
5.2. Transaksi multijasa yang dananya 1
berasal dari - -
profit sharing account
5.3. Kepada pegawai/pensiunan 50
- -
5.4. Lainnya 100
- -
6. Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
6.1. Pembiayaan yang diberikan kepada atau
dijamin :
(Untuk Mudharabah,khusus yang Net
Revenue sharing)
6.1.1 Bank Sentral 0
- -
6.1.2 Pemerintah Pusat 0
- -
6.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, 0
mata uang emas, - -
serta giro, deposito dan tabungan
pada bank yang
bersangkutan, sebesar nilai yang
dijamin tersebut.
6.2. Untuk penyediaan dana yang dananya 1
berasal dari profit sharing account - -
6.3. Pembiayaan kepada atau dijamin 20
Pemerintah Daerah - -
6.4. Pembiayaan kepada atau dijamin Bank 20
Lain - -
6.5. Pembiayaan kepada atau dijamin 50
BUMN/BUMD - -
6.6. Pembiayaan kepada pegawai/pensiunan 50
- -
6.7. Pembiayaan kepada usaha mikro dan 12,937,000 85
usaha kecil (UMK) 12,937,000 10,996,450
6.8. Untuk penyediaan dana profit sharing 150
yang sumber dananya dari wadiah, - -
modal sendiri, qardh dan mudharabah
mutlaqah net revenue sharing
6.9. Lainnya 100
- -
7. Ijarah (dikurangi dengan akumulasi
penyusutan/amortisasi)
7.1. Aktiva ijarah yang disewakan kepada
atau dijamin :
7.1.1 Bank Sentral 0 0
-
7.1.2 Pemerintah Pusat 0 0
-
7.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, 0 0
mata uang emas, -
serta giro, deposito dan tabungan
pada bank yang
bersangkutan, sebesar nilai yang
dijamin tersebut.
7.2. Untuk aktiva ijarah yang dananya berasal 0 1
dari profit sharing account -
7.3. Kepada atau dijamin Pemerintah Daerah 0 20
-
7.4. Kepada atau dijamin Bank Lain 0 20
-
7.5. Kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 50
-
7.6. Kepada pegawai/pensiunan 21,855,500 21,855,500 50
10,927,750
7.7. Untuk usaha mikro dan usaha kecil 0 0 85
(UMK) -
7.8. Lainnya 0 100
-
8. Aktiva Istishna' dalam penyelesaian 0 100
-
9. Persediaan 0 100
-
10. Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku)
10.1. Tanah dan Gedung +/+ 0 100
-
10.2. Akumulasi penyusutan gedung -/- 0 100
-
10.3. Inventaris +/+ 930,039,050 930,039,050 100
930,039,050
10.4. Akumulasi penyusutan inventaris -/- 220,893,129 220,893,129 100
220,893,129
11. Rupa-rupa aktiva : 113,460,946 113,460,946 100
113,460,946
12. Jumlah ATMR aktiva neraca 7,686,290,587 0 8,128,076,845 4,126,641,908
B. REKENING ADMINISTRATIF
1. Fasilitas pembiayaan mudharabah &
musyarakah yang belum digunakan dan
disediakan bagi atau dijamin oleh/dengan :
1.1. Bank Sentral 0 0 0 0
1.2. Pemerintah Pusat 0 0 0 0
1.3. Uang kas, uang kertas asing, emas, mata 0 0 0 0
uang emas serta giro,
deposito dan tabungan pada bank yang
bersangkutan, sebesar
nilai yang dijamin tersebut.
1.4. Untuk penyediaan dana yang dananya 0 0 0.5 0
berasal dari profit sharing account
1.5. Pemerintah Daerah 0 0 10 0
1.6. Bank Lain 0 0 10 0
1.7. BUMN/BUMD 0 0 25 0
1.8. Pegawai/Pensiunan 0 0 25 0
1.9. Usaha mikro dan usaha kecil (UMK) 0 0 42.5 0
1.10. Untuk penyediaan dana profit sharing 0 0 75 0
yang sumber dananya dari wadiah,
modal sendiri, qardh dan mudharabah
mutlaqah net revenue sharing
1.11. Lainnya 0 0 50 0
2. Jumlah ATMR rekening administratif 0 0 0
Jumlah ATMR (A.12 + B.2) 4,126,641,908
Modal Minimum (8% x jumlah ATMR) = ( 330,131,353
8% x II)
Kelebihan Atau Kekurangan Modal ( 1,281,956,381
Worksheet Modal 3 - III )
Rasio Modal (Worksheet modal 3 : II ) x 39.07
100%

Piutang Murabahah
1.1 Piutang kepada atau dijamin :
1.1.1 Bank Sentral 0 0 0 0
1.1.2 Pemerintah Pusat 0 0 0 0
1.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, 50,000,000 50,000,000 0 0
mata uang emas, serta
giro, deposito dan tabungan pada bank
yang bersangkutan,
sebesar nilai yang dijamin tersebut.
1.2 Untuk penyediaan dana yang dananya 0 0 1 0
berasal dari profit sharing acoount
1.3 Piutang kepada atau dijamin Pemerintah 0 0 20 0
Daerah
1.4 Piutang kepada atau dijamin Bank Lain 0 0 20 0
1.5 Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin oleh 0 0 35 0
hak tanggungan pertama
dengan tujuan untuk dihuni.
1.6 Piutang kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 0 50 0
1.7 Piutang kepada pegawai/pensiunan 5,444,477,650 5,444,477,650 50
2,722,238,825
1.8 Piutang kepada usaha mikro dan usaha kecil 456,337,880 456,337,880 85
(UMK) 387,887,198
1.9 Lainnya 0 0 100 0
Piutang Salam
2.1 Piutang kepada atau dijamin :
2.1.1 Bank Sentral 0 0 0 0
2.1.2 Pemerintah Pusat 0 0 0
2.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, 0 0 0
mata uang emas, serta
giro, deposito dan tabungan pada bank
yang bersangkutan,
sebesar nilai yang dijamin tersebut.
2.2 Untuk penyediaan dana yang dananya 0 1 0
berasal dari profit sharing acoount
2.3 Piutang kepada atau dijamin Pemerintah 0 20 0
Daerah
2.4 Piutang kepada atau dijamin Bank Lain 0 20 0
2.5 Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin oleh 0 35 0
hak tanggungan pertama
dengan tujuan untuk dihuni.
2.6 Piutang kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 50 0
2.7 Piutang kepada pegawai/pensiunan 0 50 0
2.8 Piutang kepada usaha mikro dan usaha kecil 0 85 0
(UMK)
2.9 Lainnya 0 100 0
Piutang Istishna'
3.1 Piutang kepada atau dijamin :
3.1.1 Bank Sentral 0 0 0
3.1.2 Pemerintah Pusat 0 0 0
3.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, 0 0 0
mata uang emas, serta
giro, deposito dan tabungan pada bank
yang bersangkutan,
sebesar nilai yang dijamin tersebut.
3.2 Untuk penyediaan dana yang dananya 0 1 0
berasal dari profit sharing acoount
3.3 Piutang kepada atau dijamin Pemerintah 0 20 0
Daerah
3.4 Piutang kepada atau dijamin Bank Lain 0 20 0
3.5 Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin oleh 0 35 0
hak tanggungan pertama
dengan tujuan untuk dihuni.
3.6 Piutang kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 50 0
3.7 Piutang kepada pegawai/pensiunan 0 50 0
3.8 Piutang kepada usaha mikro dan usaha kecil 0 85 0
(UMK)
3.9 Lainnya 0 100 0
Qardh
4.1 Piutang kepada atau dijamin :
4.1.1 Bank Sentral 0 0 0
4.1.2 Pemerintah Pusat 0 0 0
4.1.3 Uang kas, uang kertas asing, emas, 0 0 0
mata uang emas, serta
giro, deposito dan tabungan pada bank
yang bersangkutan,
sebesar nilai yang dijamin tersebut.
4.2 Untuk penyediaan dana yang dananya 0 1 0
berasal dari profit sharing acoount
4.3 Piutang kepada atau dijamin Pemerintah 0 20 0
Daerah
4.4 Piutang kepada atau dijamin Bank Lain 0 20 0
4.5 Piutang Pemilikan Rumah yang dijamin oleh 0 35 0
hak tanggungan pertama
dengan tujuan untuk dihuni.
4.6 Piutang kepada atau dijamin BUMN/BUMD 0 50 0
4.7 Piutang kepada pegawai/pensiunan 0 0 50
-
4.8 Piutang kepada usaha mikro dan usaha kecil 0 85 0
(UMK)
4.9 Lainnya 0 100 0

Catatan : Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa bank semakin solvable.
Kriteria penilaian peringkat Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Peringkat 1 2 3 4 5
CAR ≥ 11 9,5 ≤ CAR < 11 8 ≤ CAR < 9,5 6,5 ≤ CAR < 8 CAR < 6,5
2. Rasio Proyeksi Kecukupan Modal (Rasio Penunjang): Menilai kecukupan modal dalam
menyerap risiko penempatan dana di masa datang melalui proyeksi pertumbuhan CAR.

Formula perhitungan : CAR T1


∆ CAR =
CAR T 0

‫்ܴܣܥ‬ଵ = Hasil proyeksi KPMM untuk periode berikutnya berdasarkan perhitungan


regresi dengan menggunakan data KPMM selama 12 bulan terakhir.
‫்ܴܣܥ‬௢ = Nilai KPMM bank pada periode penilaian.

Contoh perhitungan Rasio Proyeksi Kecukupan Modal


1. Proyeksi Modal 1,242,903,044
2. Proyeksi ATMR 4,353,588,271
3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 73,08
4. Nilai Komponen 5.00

Kriteria penilaian Proyeksi Kecukupan Modal

Peringkat 1 2 3 4 5
∆CAR ≥ 1.2 1.1 ≤ ∆CAR < 1.2 1 ≤ ∆CAR < 1.1 0.9 ≤ ∆CAR < 1 ∆CAR < 0.9

3. Rasio Kecukupan Equity/Equity Coverage Ratio (ECR); (Rasio Observed): Mengukur


kemampuan modal bank untuk menyerap resiko memburuknya kualitas aktiva produktif
bank.

Formula perhitungan : ModalInti + PPAP


ECR =
PPAPWD

Modal Inti = sesuai perhitungan KPMM

PPAP = Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif

PPAPWD = Perhitungan Penyisihan Aktiva Produktif Wajib Dibentuk

Contoh Perhitungan Rasio EQUITY COVERAGE RATIO (ECR)


1. Modal Inti 1,563,327,120
2. PPA yang sudah dibentuk 48,760,614
3. PPA(WD) 54,848,614
4. Rasio =(1+2)/3 2939.16
5. Nilai Komponen 1.00

Kriteria penilaian Kecukupan Equity

Peringkat 1 2 3 4 5
ECR ≥ 4 3 ≤ ECR < 4 2 ≤ ECR < 3 1 ≤ ECR < 2 ECR < 1

4. Rasio Kecukupan Modal Inti terhadap dana pihak ketiga (Rasio Observed) : Mengukur
kemampuan modal inti menutup kewajiban kepada pemilik dana pihak ketiga serta
memperkirakan potensi biaya sistemik.

Formula perhitungan : ModalInti


EDR =
DPKg

Modal Inti = sesuai perhitungan KPMM

DPKg = Dana Pihak Ketiga non profit sharing yang dijamin oleh Bank namun tidak
dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan/LPS

Contoh perhitungan EQUITY TO DEBT RATIO (EDR)


1. Modal Inti 1,563,327,120
2. Guranteed Deposit 0
2.1 Tabungan Wadiah 0
2.2 Dana investasi tidak terikat (non PS) 0
2.2.1 Tabungan Mudharabah 0
2.2.2 Deposito Mudharabah 0
3. Rasio =1/2 #DIV/0!
4. Nilai Komponen #DIV/0!

Kriteria penilaian Kecukupan EDR

Peringkat 1 2 3 4 5
EDR ≥ 2 1.5 ≤ EDR < 2 1 ≤ EDR < 1.5 0.5 ≤ EDR < 1 EDR < 0.5
5. Rasio Fungsi Intermediasi atas dana investasi dengan metode Profit Sharing (Rasio
Observed) : Mengukur proporsi dana profit sharing terhadap total dana pihak ketiga
yang mencerminkan intensitas fungsi bank sebagai manajer investasi.

Formula perhitungan : D ps
FI =
D Total

‫ܦ‬௣௦ = Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank dan menggunakan
metode bagi hasil profit sharing

Contoh perhitungan Rasio Fungsi Manajer Investasi (FI)


0
1. Dana investasi (PS)

1.1 Tabungan Mudharabah 0


1.2 Deposito Mudharabah 0
2. Dana Pihak Ketiga (total) 2,339,423,043
3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 0
4. Nilai Komponen 5.00
‫ܦ‬௧௢௧௔௟ = Total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank

Kriteria penilaian Fungsi Manajer Investasi

Peringkat 1 2 3 4 5
FI ≥ 10% 7.5% ≤ FI < 10% 5% ≤ FI < 7.5% 2.5% ≤ FI < 5% FI < 2.5%
NILAI RASIO FAKTOR PERMODALAN

URAIAN NILAI

A. PERMODALAN

A.1 MODAL BPRS (Rasio Utama)

1. MODAL INTI 1,563,327,120

2. MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti) 48,760,614

3. TOTAL MODAL 1,612,087,734

4. ATMR 4,126,641,908

5. RASIO MODAL TERHADAP ATMR(CAR)

5.1 CAR=3/4 (dalam bentuk prosentase) 39.07

5.2 Nilai Komponen 1.00

6. KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) 330,131,353

7. KELEBIHAN / (KEKURANGAN) MODAL 1,281,956,381

A.2 PROYEKSI KECUKUPAN MODAL (Rasio Penunjang)

1. Proyeksi Modal 1,242,903,044

2. Proyeksi ATMR 4,353,588,271

3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 73.08

4. Nilai Komponen 5.00

A.3 EQUITY COVERAGE RATIO (Rasio Observe)

1. Modal Inti 1,563,327,120

2. PPA yang sudah dibentuk 48,760,614

3. PPA(WD) 54,848,614

4. Rasio =(1+2)/3 2939.16

5. Nilai Komponen 1.00

A.4 EQUITY TO DEBT RATIO (Rasio Observe)

1. Modal Inti 1,563,327,120

2. Guranteed Deposit 0

2.1 Tabungan Wadiah 0

2.2 Dana investasi tidak terikat (non PS) 0

2.2.1 Tabungan Mudharabah 0

2.2.2 Deposito Mudharabah 0

3. Rasio =1/2 #DIV/0!


4. Nilai Komponen #DIV/0!

A.5 FUNGSI MANAJER INVESTASI (Rasio Observe)

1. Dana investasi (PS) 0

1.1 Tabungan Mudharabah 0

1.2 Deposito Mudharabah 0

2. Dana Pihak Ketiga (total) 2,339,423,043

3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 0

4. Nilai Komponen 5.00

MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN

PERINGKAT
FAKTOR
1 2 3 4 5

Permodalan Bank Bank Bank Bank Bank


(Capital) memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki
modal yang modal yang modal yang modal yang modal
sangat memadai cukup kurang yang
kuat untuk untuk untuk memadai tidak
menutup menutup menutup untuk memadai
risiko risiko risiko menutup untuk
kerugian kerugian kerugian risiko menutup
dan dan dan kerugian risiko
melakukan melakukan melakukan dan kerugian
hapus buku hapus buku hapus buku melakukan dan
(write (write (write hapus buku melakukan
off) off) off) (write hapus
akibat akibat akibat off) buku
penurunan penurunan penurunan akibat (write
kualitas kualitas kualitas penurunan off)
aktiva. aktiva. aktiva. kualitas akibat
aktiva. penurunan
kualitas
aktiva.
B. KUALITAS ASET/AKTIVA PRODUKTIF

Aktiva Produktif adalah penanaman atau penempatan dana BPRS dalam rupiah
berdasarkan prinsip Syariah dalam bentuk pembiayaan, piutang, Ijarah, dan Penempatan
Dana Pada Bank Lain.
Indikator kualitas aktiva terdiri dari Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet atau
sering disebut dengan kolektibilitas.

1. Rasio Kualitas Aktiva Produktif/EARNING ASSET QUALITY (EAQ) (Rasio Utama):


Mengukur proporsi aktiva produktif yang tidak diklasifikasikan terhadap total aktiva
produktif.

Formula perhitungan :  EAaR 


EAQ = 1 − 
 EA 

EAaR = Aktiva produktif yang diklasifikasikan yaitu aktiva produktif yang mengandung
potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian yang
besarnya ditetapkan sebagai berikut :

a. 50% dari aktiva produktif yang digolongkan Kurang Lancar


b. 75% dari aktiva produktif yang digolongkan Diragukan
c. 100% dari aktiva produktif yang digolongkan Macet

EA = Aktiva produktif

Contoh perhitungan Rasio Earning Asset Quality

URAIAN KOLEKTIBILITAS NILAI


1 2 3 4
1. Aktiva Produktif 6,434,060,540 39,586,000 33,834,000 338,051,580 6,845,532,120
2. APYD (Aktiva Produktif Yang 0 19,793,000 25,375,500 338,051,580 383,220,080
Diklasifikasikan)
3. Rasio = 1-(B1.2/B1.1 (dalam bentuk 94.40
prosentase)
4. Komponen 1.00

Kriteria penilaian Earning Asset Quality (EAQ)

Peringkat 1 2 3 4 5
EAQ ≥ 93% 90% ≤ EAQ < 93% 87% ≤ EAQ < 90% 84% ≤ EAQ < 87% EAQ < 84%
2. Rasio Pembiayaan Bermasalah (Financing Performace/Quality); (Rasio Penunjang) ;
Mengukur proporsi pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan yang
disalurkan atau sering disebut NPF (Non Performing Finance)

Formula perhitungan : JPB


NPF =
JP

JPB = Jumlah pembiayaan yang tergolong Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet

JP = Jumlah pembiayaan yang dimiliki oleh bank

Contoh perhitungan Rasio Financing Performance/Quality

URAIAN KOLEKTIBILITAS NILAI


1 2 3 4

1. Financing 5,574,136,450 39,586,000 33,834,000 338,051,580 5,985,608,030


2. Non Performing Financing 5,574,136,450 39,586,000 33,834,000 338,051,580 411,471,580
2.1 Murabahah (min. margin 5,558,242,450 39,586,000 33,834,000 319,153,080 392,573,080
ditangguhkan)
2.2 Salam 0 0 0 0 0
2.3 Istishna (min. margin ditangguhkan) 0 0 0 0 0
2.4 Qardh 0 0 0 0 0
2.5 Mudharabah 0 0 0 12,937,000 12,937,000
2.6 Musyarakah 0 0 0 0 0
2.7 Ijarah 15,894,000 0 0 5,961,500 5,961,500
2.8 Ijarah Muntahiyah Bittamlik 0 0 0 0 0
2.9 Piutang Transaksi Multijasa 0 0 0 0 0
3. Rasio = 2/1 (dalam bentuk prosentase) 6.87
4. Nilai Komponen 1.00

Kriteria penilaian Non Performing Fimance (NPF)

Peringkat 1 2 3 4 5
NPF ≤ 7% 7% < NPF ≤ 10% 10% < NPF ≤ 13% 13% < NPF ≤ 16% NPF > 16%
3. Rasio Tingkat Rata-Rata Pengembalian Pembiayaan Hapusbuku (ARR) ; (Rasio
Observed) : Mengukur tingkat pengembalian pembiayaan yang telah dihapusbuku.

Formula perhitungan :  RV 
ARR = Average 
 TWO 

RV (Recovery Value) = nilai pembiayaan hapusbuku yang berhasil ditagih kembali

TWO (Total Write Off) = jumlah pembiayaan yang telah dihapusbuku oleh BPRS.

Contoh perhitungan Rasio RECOVER RATE


1. Akumulasi nilai aktiva yang dapt ditagih 1,600,000
2. Biaya write off (baki debet pada saat hapus buku)
228,863,775
3. Rasio = 1/2 (dalam bentuk prosentase) 0.01
4. Nilai Komponen 5.00
Kriteria penilaian Recovery Rate

Peringkat 1 2 3 4 5
ARR> 40% 30% < ARR ≤ 40% 20% < ARR ≤ 30% 10% < ARR ≤ 20% ARR ≤ 10%

4. Rasio Nasabah Pembiayaan Bermasalah (Rasio Observed) : Mengukur proporsi nasabah


pembiayaan bermasalah terhadap jumlah nasabah pembiayaan.

Formula perhitungan : JNB


NPB =
JNP

JNB = jumlah nasabah (jumlah rekening) pembiayaan bermasalah yaitu Kurang Lancar,
Diragukan dan Macet.

JNP = Jumlah nasabah pembiayaan (jumlah rekening).

Contoh perhitungan Rasio Nasabah Pembiayaan Bermasalah :

DATA JUMLAH NASABAH / REKENING PEMBIAYAAN

Krg.
Aktiva LANCAR % % DIRAGUKAN % MACET % JUMLAH
LANCAR
Produktif
1. Piutang 408 85 11 2.29 4 0.83 57 11.88
Murabahah 480
2. Piutang Salam 0 0.00 0.00 0.00
-
3. Piutang 0 0.00 0.00 0.00
Istishna -
4. Piutang Qardh 1 100 0.00 0.00 0.00
1
5. Pembiayaan 0 0.00 0.00 2 100.00
Mudharabah 2
6. Pembiayaan 0 0.00 0.00 0.00
Musyarakah -
7. Ijarah 75 0.00 0.00 25.00
9 3 12
8. Ijarah 0 0.00 0.00 0.00
Muntahiya -
Bittamlik
9. Piutang 0 0.00 0.00 0.00
Transaksi -
Multijasa
Jumlah Aktiva 418 84.44 11 2.22 4 0.81 62 12.53 495
Produktif

NILAI RASIO NASABAH BERMASALAH

KOLEKTIBILITAS
URAIAN NILAI
1 2 3 4

1. Jumlah nasabah bermasalah 77

1.1 Piutang 409 11 4 57 72

1.1.1 Piutang Murabahah 408 11 4 57 72

1.1.2 Piutang Salam 0 0 0 0 0

1.1.3 Piutang Istishna 0 0 0 0 0

1.1.4 Piutang Qardh 1 0 0 0 0

1.2 Pembiayaan 0 0 0 2 2

1.2.1 Pembiayaan 0 0 0 2 2
Mudharabah
1.2.2 Pembiayan 0 0 0 0 0
Musyarakah
1.3 Ijarah 9 0 0 3 3

1.3.1 Ijarah 9 0 0 3 3

1.3.2 Ijarah Muntahiyah 0 0 0 0 0


Bittamlik
1.4 Piutang transaksi multijasa 0 0 0 0 0

2. Jumlah nasabah pembiayaan 418 11 4 62 495

3. Rasio =1/2 (dalam bentuk 15.56


prosentase)
4. Nilai Komponen 4.00
Kriteria penilaian Recovery Rate

Peringkat 1 2 3 4 5
NPB ≤ 7% 7% < NPB ≤ 10% 10% < NPB ≤ 13% 13% < NPB ≤ 16% NPB > 16%

5. Rasio Haircut (Rasio Observed): Mengukur tingkat kemampuan barang jaminan


menutup resiko pembiayaan bermasalah.

Contoh perhitungan Rasio Haircut :

KOLEKTIBILITAS
URAIAN NILAI
1 2 3 4

1. Exposure Enhancement (Agunan yang dapat 384,718,069


diperhitungkan)
2. APYD (Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan) 383,220,080

3. Rasio = 1/2 (dalam bentuk prosentase) 100.39

4. Nilai Komponen 1.00

Kriteria penilaian Recovery Rate

Peringkat 1 2 3 4 5
HC ≥ 6% 4.5% < HC < 6% 3% < HC ≤ 4.5% 1.5% < HC ≤ 3% HC ≤ 1.5%

MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR KUALITAS ASET

PERINGKAT
FAKTOR
1 2 3 4 5
Bank
Kualitas Bank Bank Bank Bank
memiliki
Aset memiliki memiliki memiliki memiliki
aktiva
(Asset aktiva aktiva aktiva aktiva
produktif
Quality) produktif produktif produktif produktif
dengan
dengan dengan dengan dengan
tingkat
tingkat tingkat tingkat tingkat
pengembalian
pengembalian pengembalian pengembalian pengembalian
yang sangat
yang sangat yang tinggi yang cukup yang rendah
rendah
tinggi memadai
C. RENTABILITAS

Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan
operasional perusahaannya

1. Rasio Efisiensi Operasional (REO); (Rasio Utama): Mengukur efisiensi operasi BPRS

Formula perhitungan : BO
REO =
PO

BO = Beban Operasional yaitu beban yang dikeluarkan oleh bank untuk membiayai
operasional bank, tidak termasuk bagi hasil kepada dana pihak ketiga.
BO adalah data rata-rata biaya operasional selama 12 bulan terakhir dari bulan
laporan.
PO = Pendapatan Operasional yaitu pendapatan yang diterima oleh bank setelah
dikurangi dengan bagi hasil kepada dana pihak ketiga.
PO adalah data rata-rata biaya operasional selama 12 bulan terakhir dari bulan
laporan.

Contoh Perhitungan Rasio Efisiensi Operasi (REO)


1. Beban Operasional 952,633,320
2. Pendapatan Operasional 1,127,607,808
3. Rasio = 1/2 (dalam bentuk prosentase) 84.48
4. Nilai Komponen 2.00

Kriteria penilaian REO

Peringkat 1 2 3 4 5
REO ≤ 83% 83% < REO ≤ 85% 85% < REO ≤ 87% 87% < REO ≤ 89% REO > 89%

2. Rasio asset yang menghasilkan pendapatan/ Income Generate Asset (IGA); (Rasio
Penunjang) : mengukur proporsi asset yang memberikan pendapatan, terhadap total
asset.
( AP − NPA)
Formula perhitungan : IGA =
TA
AP = Aktiva produktif, dihitung berdasarkan data selama 12 bulan terakhir dari bulan
laporan

NPA = Non Performing Asset adalah aktiva produktif yang tergolong Kurang Lancar,
Diragukan, dan Macet.

Dihitung berdasarkan data selama 12 bulan terakhir dari bulan laporan.

TA = Total Aset yang dimiliki bank, dihitung berdasarkan data selama 12 bulan terakhir
dari bulan laporan

Contoh perhitungan Income Generating Asset (IGA)


1 Aktiva Produktif 5,420,137,963
2 Non Performing Asset 566,716,336
3 Total Asset 5,657,863,681
4 Rasio = (1 -2)/3 (dalam bentuk prosentase) 85.78
5 Nilai Komponen 2.00

Kriteria penilaian REO

Peringkat 1 2 3 4 5
IGA > 87% 82% < IGA ≤ 87% 78% < IGA ≤ 82% 74% < IGA ≤ 78% IGA ≤ 74%

3. Rasio Net Margin Operasional Utama (NSOM); (Rasio Penunjang) : Mengukur proporsi
pendapatan bersih utama setelah dikurangi distribusi bagi hasil, dan biaya operasi
utama, terhadap aktiva produktif.

Formula perhitungan : POu − BH − BOu


NSOM =
AP

POu = Pendapatan Operasional Utama adalah pendapatan yang diterima oleh bank dari
aktivitas penyaluran dana.

Dihitung dari akumulasi pendapatan utama dalam 12 bulan terakhir dari bulan
laporan.

BH = Distribusi bagi hasil yang dilakukan bank atas dana mudharabah yang diterima
oleh bank.
Dihitung dari akumulasi pendapatan utama dalam 12 bulan terakhir dari bulan
laporan.

BOu = Beban Operasional Utama adalah beban yang dikeluarkan oleh bank untuk
membiayai aktivitas utama bank

Dihitung dari akumulasi pendapatan utama dalam 12 bulan terakhir dari bulan
laporan.

AP = Aktiva Produktif bank, dihitung berdasarkan data selama 12 bulan terakhir dari
bulan laporan.

Contoh perhitungan
Rasio Net Margin Operasional (struktural) - Rasio Observe

1. Pendapatan operasional struktural 1,340,242,912


2. Bagi hasil kepada pemilik dana struktural 442,989,507
3. Biaya operasional struktural 587,952,667
4. Aktiva Produktif 5,420,137,963
5. Rasio = (1-2-3)/4 (dalam bentuk prosentase) 5.71
6. Nilai Komponen 3.00

Kriteria penilaian NSOM

Peringkat 1 2 3 4 5
NSOM ≥ 9% 7% ≤ NSOM < 9% 5% ≤ NSOM < 7% 3% ≤ NSOM < 5% NSOM ≤ 3%

4. Rasio Biaya Tenaga Kerja Terhadap Total Pembiayaan (RTK); (Rasio Observed) :
Mengukur proporsi biaya tenaga kerja terhadap pembiayaan yang diberikan.

Formula perhitungan : BTK


RTK =
PYD

BTK = Biaya Tenaga Kerja merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk
membiayai tenaga kerja.
Dihitung dari akumulasi biaya tenaga kerja dalam 12 bulan terakhir dari bulan
laporan.

PYD = Pembiayaan Yang Diberikan adalah pembiayaan yang disalurkan oleh bank.

Dihitung berdasarkan data rata-rata selama 12 bulan terakhir dari bulan laporan.

Contoh perhitungan
Rasio Biaya TK thd Total Pembiayaan - Rasio Observe
1. Biaya Tenaga Kerja 572,017,245
2. Pembiayaan Yang Diberikan 4,579,546,448
3. Rasio = 1/2 (dalam bentuk prosentase) 12.49
4. Nilai Komponen 5.00

Kriteria penilaian RTK

Peringkat 1 2 3 4 5
TK ≤ 2% 2% < TK ≤ 3,5% 3,5% < TK ≤ 5% 5% < TK ≤ 6,5% TK > 6,5%

5. Return On Assets (ROA); (Rasio Observed) : Mengukur tingkat kemampuan bank


memperoleh laba atas asset yang dimiliki.

Formula perhitungan : EBT


ROA =
TA

EBT = Earning Before Tax adalah laba yang diperoleh bank sebelum perhitungan pajak
dan telah memperhitungkan kekurangan PPA.

Dihitung berdasarkan akumulasi laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir dari
bulan laporan.

TA = Total asset yang dimiliki bank

Dihitung dari rata-rata 12 bulan terakhir dari bulan laporan.

Contoh perhitungan ROA


1. Laba/Rugi tahun berjalan sebelum Pajak 172,283,437
2. Rata-rata Total Aktiva 5,657,863,681
3. Rasio ROA (dalam bentuk prosentase) 3.05
4. Nilai Komponen 1.00
Kriteria penilaian ROA

Peringkat 1 2 3
ROA > 1,450% 1,215% < ROA ≤ 1,450% 0,999% < ROA ≤1,215%

4 5
0,765% <ROA ≤ 0,999% ROA≤0,765%

6. Rasio Return On Equity (ROE) ; (Rasio Observed) : Mengukur tingkat kemampuan bank
menghasilkan laba atas modal yang dimiliki

EAT
Formula perhitungan : ROE =
PIC

EAT = Earning After Tax adalah laba yang diperoleh bank setelah perhitungan pajak dan
telah memperhitungkan kekurangan PPA.
Dihitung dari akumulasi laba setelah pajak dalam 12 bulan terakhir dari bulan
laporan.
PIC = Paid In Capital adalah modal disetor yang dimiliki oleh bank.
Dihitung berdasarkan rata-rata selama 12 bulan terakhir dari bulan laporan.

Contoh perhitungan ROE


1. Laba/Rugi tahun berjalan setelah pajak 136,272,437
1.1 Laba rugi tahun berjalan sebelum pajak 172,283,437
1.2 Perhitungan Pajak 36,011,000
2. Rata-rata Paid in Capital 502,256,000
2.1 Modal disetor 500,000,000
2.2 Net Agio 2,256,000
3. Rasio ROE (dalam bentuk prosentase) 27.13
4. Nilai Komponen 1.00
Kriteria penilaian ROE

Peringkat 1 2 3 4 5
ROE > 23% 18% < ROE ≤ 23% 13% < ROE ≤ 18% 8% < ROE ≤ 13% ROE ≤ 8%

D. LIKUIDITAS

Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka


pendeknya berupa kewajiban segera harus dibayar dengan harta lancarnya

1. Cash Ratio (CR) ; Rasio Utama : Mengukur kemampuan alat likuid bank dalam
memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek (sampai dengan 1 bulan).

Formula perhitungan : Cash & SetaraKas


CR =
Kewajiban _ Lancar

Cash & Setara Kas = kas, giro dan tabungan pada bank lain

Kewajiban Lancar = tabungan, deposito, kewajiban kepada bank lain, kewajiban


segera dan kewajiban lainnya yang jatuh tempo sampai dengan
1 bulan

DATA CASH RATIO

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV jumlah Rata2


KOMPONEN
1.1+1.2+1.3 1.1+1.2+1.3 1.1+1.2+1.3 1.1+1.2+1.3 sum kolom
jumlah/4
1. Likuid sampai dengan 1 564,304,369 495,620,670 543,498,395 283,231,333 1,886,654,767 471,663,692
bulan
1.1 Kas 4,136,200 5,089,500 8,440,600 7,665,200 25,331,500 6,332,875
1.2 Giro pada bank lain 2,679,894 2,679,894 2,679,894 2,679,894 10,719,576 2,679,894
1.3 Tabungan pada 557,488,275 487,851,276 532,377,901 272,886,239 1,850,603,691 462,650,923
bank lain
2. Kewajiban dengan 1,922,988,569 1,893,008,648 2,018,084,007 1,933,777,195 7,767,858,419 1,941,964,605
maturity sampai dengan
1 bulan

2.1 Tabungan Wadiah 1,121,038,398 1,094,902,110 1,244,031,780 1,162,373,456 4,622,345,744 1,155,586,436


2.2 Tabungan 0 0
Mudharabah
2.3 Deposito 2,996,000,000 749,000,000
Mudharabah 749,000,000 749,000,000 749,000,000 749,000,000
2.4 Kewajiban pada 0 0
bank lain (tabungan)
2.5 Kewajiban segera 149,512,675 37,378,169
52,950,171 49,106,538 25,052,227 22,403,739
2.6 Kewajiban Lainnya 0 0
- - - -
DATA MATURITY

KOMPONEN Nominal

1. Aktiva Lancar dgn maturity s.d 3 bulan


1.1 Kas 18,151,600
1.2 Penempatan pada bank lain 859,924,090
1.3 Piutang
1.3.1 Piutang Murabahah 192,950,000
1.3.2 Piutang Salam
1.3.3 Piutang Istishna
1.3.4 Piutang Qardh -
1.4 Pembiayaan
1.4.1 Pembiayaan Mudharabah 4,750,000
1.4.2 Pembiayaan Musyarakah
1.5 Ijarah
1.5.1 Ijarah -
1.5.2 Ijarah Muntahiyah Bittamlik
1.6 Piutang transaksi multijasa
2. Kewajiban dgn maturity s.d. 3 bulan
2.1 Tabungan Wadiah 1,597,923,043
2.2 Tabungan Mudharabah
2.3 Deposito Mudharabah 134,000,000
2.4 Kewajiban pada bank lain 700,000,000
2.5 Kewajiban segera 22,403,739
2.6 Kewajiban lainnya
2.7 Pinjaman/pembiayaan yang diterima

Contoh perhitungan Cash Ratio

1. Alat likuid sampai dengan 1 bulan 471,663,692


1.1 Kas 6,332,875
1.2 Giro pada bank lain 2,679,894
1.3 Tabungan pada bank lain 462,650,923
2. Kewajiban dengan maturity sampai dengan 1 bulan 1,941,964,605
2.1 Tabungan Wadiah 1,155,586,436
2.2 Tabungan Mudharabah 0
2.3 Deposito Mudharabah 749,000,000
2.4 Kewajiban pada bank lain (tabungan) 0
2.5 Kewajiban Segera 37,378,169
2.6 Kewajiban lainnya 0
3. Rasio =1/2 (dalam bentuk prosentase) 24.29
4. Nilai Komponen 1.00

Kriteria penilaian CR

Peringkat 1 2 3 4 5
CR≥ 4.80% 4.05%≤CR< 4.80% 3,30%≤CR<4.05% 2.55%≤CR<3.30% CR<2.55%

2. Short Term Mistmatch (STM) ; Rasio Penunjang : Mengukur kemampuan aktiva


lancar bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek (sampai dengan 3
bulan).
Formula perhitungan :
Aktiva_ lancar(3bulan)
STM=
Kewajiban_ Lancar_(3bulan)

Aktiva lancar (3 bulan) adalah aktiva yang memiliki jatuh tempo sampai dengan 3
bulan meliputi Kas, Penempatan pada bank lain dan
pembiayaan

Kewajiban lancar 3 bulan adalah kewajiban yang harus diselesaikan oleh bank
sampai dengan 3 bulan meliputi tabungan, deposito,
kewajiban kepada bank lain, kewajiban segera,
kewajiban lainnya dan pinjaman yang diterima.

Contoh perhitungan Shorterm Mismatch


1. Aktiva Lancar dgn maturity sampai dengan 3 bulan 1,075,775,690
1.1 Kas 18,151,600
1.2 Penempatan pada bank lain 859,924,090
1.3 Piutang 192,950,000
1.3.1 Piutang Murabahah 192,950,000
1.3.2 Piutang Salam 0
1.3.3 Piutang Istishna 0
1.3.4 Piutang Qardh 0
1.4 Pembiayaan 4,750,000
1.4.1 Pembiayaan Mudharabah 4,750,000
1.4.2 Pembiayaan Musyarakah 0

1.5 Ijarah 0
1.5.1 Ijarah 0
1.5.2 Ijarah Muntahiyah Bittamlik 0
1.6 Piutang transaksi multijasa 0
2. Kewajiban dgn maturity sampai dengan 3 bulan 2,454,326,782
2.1 Tabungan Wadiah 1,597,923,043
2.2 Tabungan Mudharabah 0
2.3 Deposito Mudharabah 134,000,000
2.4 Kewajiban pada bank lain 700,000,000
2.5 Kewajiban segera 22,403,739
2.6 Kewajiban lainnya 0
2.7 Pinjaman/pembiayaan yang diterima 0
3. Rasio (dalam bentuk prosentase) 43.83
4. Nilai Komponen 5.00

Contoh perhitungan Short Term Mistmatch

Peringkat 1 2 3 4 5
STM>110% 100%<STM≤110% 90%<STM≤100% 80%<STM≤90% STM≤80%
REKAPITULASI NILAI RASIO FAKTOR KUANTITATIF TINGKAT KESEHATAN

JENIS NILAI
FAKTOR NAMA RASIO PERINGKAT
RASIO RASIO

PERMODALAN 1. Rasio KPMM Utama 39.07 1.00

2. Rasio Proyeksi KPMM Penunjang 73.08 5.00

3. Rasio ECR Observasi 2939.16 1.00

4. Rasio EDR Observasi #DIV/0! #DIV/0!

5. Rasio Fungsi Investasi Observasi 0.00 5.00

KUALITAS AKTIVA 1. Rasio EARNING ASSET QUALITY Utama 94.40 1.00

2. Rasio FINANCING PERFORMANCE Penunjang 6.87 1.00

3. Rasio RECOVERY RATE Observasi 0.01 5.00

4. Rasio Nasabah Bermasalah Observasi 15.56 4.00

5. Rasio Haircut Observasi 100.39 1.00

RENTABILITAS 1. Rasio Efisiensi Operasi Utama 84.48 2.00

2. Rasio Income Generating Asset Penunjang 85.78 2.00


3. Rasio Net Margin Operasional -
Penunjang 5.71 3.00
Struktural
4. Rasio Biaya Tenaga Kerja
Observasi 12.49 5.00
terhadap Pembiayaan
5. Rasio R O A Observasi 3.05 1.00

6. Rasio R O E Observasi 27.13 1.00


7. Rasio Return on Investment
Observasi #DIV/0! #DIV/0!
Account Holder

LIKUIDITAS 1. Cash Rasio Utama 24.29 1.00

2. Rasio Shorterm Mismatch Penunjang 43.83 5.00

Você também pode gostar