Você está na página 1de 4

Hepatitis B - Laboratorium Klinik Prodia

Hepatitis B

Hepatitis B adalah peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Hepatitis B yang berlangsung lama (kronis) dapat menyebabkan penyakit hati menahun, yaitu kanker hati atau sirosis (jaringan parut pada hati) yang membahayakan bagi pengidapnya.

Penyebab

Hepatitis B disebabkan oleh adanya infeksi virus hepatitis B yang dapat ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lain seperti semen (cairan pembawa sperma) atau sekresei vagina. Penularan dapat terjadi saat :

1/4

Hepatitis B - Laboratorium Klinik Prodia

- Kontak seksual

- Pemakaian bersama jarum suntik, syringes atau peralatan obat injeksi lainnya

- Ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat melahirkan

- Penggunaan jarum yang tidak steril pada tindik telinga, tato dan akupuntur

- Saling meminjamkan peralatan pribadi seperti alat cukur dan manicure

Virus hepatitis B 50-100 kali lebih mudah ditularkan dibandingkan HIV.

Gejala/Tanda

Kebanyakan pengidap hepatitis B tidak mengetahui dirinya telah terinfeksi selama bertahun-tahun hingga kondisinya memburuk, karena hepatitis B seringkali tidak bergejala atau bergejala namun tidak khas. Ketidaktahuan tersebut mengakibatkan hepatitis B dengan mudahnya menyebar tanpa disengaja.

Gejala yang dapat muncul pada sebagian pengidap hepatitis B, antara lain : sering merasa lelah, nyeri perut, mual atau muntah, demam, nafsu makan hilang, diare, urin berwarna kuning gelap, mata dan kulit berwarna kekuningan (jaundice).

2/4

Hepatitis B - Laboratorium Klinik Prodia

Diagnosis

Serangkaian pemeriksaan yang mencakup anamnese oleh dokter dan pemeriksaan penunjang dilakukan untuk diagnosis hepatitis B.

Pada anamnese, dokter akan melakukan tanya-jawab untuk memperoleh informasi terkait dugaan penyakit hepatitis B, serta melalukan pemeriksaan fisik untuk melihat adanya gejala/tanda yang tampak secara nyata. JIka hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan dugaan kuat adanya penyakit hepatitis B, maka dokter akan melanjutkan ke pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium.

Sebagai awal pemeriksaan laboratorium, dokter umumnya akan merekomendasikan pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi hati, meliputi : serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT), serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT), alkaline phospatase (ALP), gamma-glutamyl transferase (GGT), albumin dan total protein, prothrombin time (PT), dan bilirubin. Selanjutnya, pemeriksaan serologi yang lebih spesifik perlu dilakukan untuk diagnosis hepatitis B yang tepat, yaitu HBsAg, Anti-HBs dan Anti-HB. Jika hasil pemeriksaan serologi mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui keparahan infeksi tersebut dan menentukan pengobatannya, yaitu mencakup pemeriksaan HBeAg dan HBV-DNA.

Pencegahan

Vaksinasi sedini mungkin merupakan tindakan pencegahan yang paling tepat, khususnya di Indonesia yang prevalensinya cukup tinggi. Vaksinasi dapat melindungi sekitar 90-95% populasi dewasa muda. Vaksin tersebut aman diberikan pada bayi, anak-anak dan orang dewasa.

3/4

Hepatitis B - Laboratorium Klinik Prodia

Pengobatan

Hepatitis B akut umumnya tidak berbahaya, dan dalam kurun waktu singkat akan sembuh sendiri dengan dukungan cukup istirahat serta pola hidup yang baik. Berbeda dengan pengidap hepatitis B kronis yang memerlukan pengobatan antivirus agar tidak berakibat lebih buruk, bahkan transplantasi hati dapat dilakukan jika telah terjadi kerusakan hati yang parah.

Komplikasi

Satu dari empat orang dewasa yang terinfeksi hepatitis B pada masa mudanya meninggal akibat kanker hati atau sirosis akibat infeksi kronis. Semakin muda seseorang terinfeksi hepatitis B, maka semakin besar kemungkinan infeksi hepatitis B berkembang menjadi kronis.

4/4

Você também pode gostar