Você está na página 1de 12

RIKI RAHMADHAN 1007113724 TEKNIK LINGKUNGAN S1 UNIVERSITAS RIAU

TUJUAN
Untuk menentukan efisiensi penyisihan TSS dan laju beban organik pada pengolahan limbah cair sagu dengan menggunakan bioreaktor hibrid anaerob dua fasa pada kondisi Start-up Untuk menentukan kondisi optimal pada proses anaerob Untuk mengkaji kinerja bioreaktor yang digunakan yaitu Bioreaktor Hibrid Anaerob dua fasa (Fasa Asidogenesis dan Methanogenesis)

Variabel Tetap

Variabel Penelitian

Variabel Bebas

- suhu ruangan dan volume bioreaktor 10 Liter. - biorereaktor I: laju alir optimum sesuai dengan Laju Alir Umpan yaitu 2,5 l/hari, 3,3 l/hari, 5 l/hari, dan 10 l/hari (Penelitian sebelumnya).
-Bioreaktor II: laju alir umpan berdasarkan

PROSEDUR
ALAT alat utama : bioreaktor hibrid anaerob, pompa sirkulasi, digester anaerob (bioreactor hybrid anaerob dua fasa), leher angsa, selang, tangki umpan, termometer. alat analisa : pipet tetes, buret, pH meter dan erlenmeyer.


BAHAN bahan utama : limbah cair sagu yang digunakan sebagai substrat, mikroorganisme yang digunakan berasal dari ekstrak kotoran sapi, larutan garam jenuh dan gas nitrogen.

Prosedur Penelitian
Pembibitan (seeding) Aklimatisasi
Persiapan Limbah Cair Sagu

Perancangan dan pemasangan instalasi pilot plant

Pengolahan data

Proses kontinu bioreaktor hibrid anaerob

Start-up bioreaktor hibrid anaerob dua fasa


1. Persiapan limbah cair sagu 2. Proses Pembibitan 3. Aklimatisasi Sludge 4. Instalasi Pengolahan limbah 5. Pengoperasian Start-up Bioreaktor anaerobik dua fasa
Temperatur 35oC pH 6,8 7,4

6. Penyamplingan dilakukan selama start-up setiap 24 jam dengan parameter yang akan dianalisa yaitu TSS, TVS, TS, dan VSS

ANALISA TSS
Cawan penguap kosong yang telah dibersihkan, dipanaskan pada 105 OC dalam oven selama 1 jam. Dinginkan selama 15 menit dalam desikator, kemudian ditimbang Sampel dikocok merata, kemudian dituangkan dalam cawan Volume sampel diatur sehingga berat residu adalah antara 25 sampai 250 mg Teruskan pengeringan dalam oven dengan suhu 105 OC selama 1 jam. Perhitungan TSS: Total Suspended Solids, mg/L = Dimana:
a = berat cawan dan residu sesudah pemanasan 105OC, mg b = berat cawan (kosong) sesudah pemanasan 105 OC, mg
()1000

ANALISA TVS
Cawan penguap kosong dipanaskan pada 550 OC selama 1 jam. cawan yang dikeluarkan dari furnace pada 550 OC diturunkan dahulu panasnya dalam oven pada 105 OC sebelum didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang Sampel dikocok merata, kemudian dituangkan dalam cawan Volum sampel diatur sehingga berat residu adalah antara 25 sampai 250 mg Teruskan pengeringan dalam oven dengan suhu 550 OC selama 1,5 jam. Perhituhgan TVS: Total Volatile Solids, mg/L = Dimana:
a = berat cawan dan residu sesudah pemanasan 550OC, mg b = berat cawan (kosong) sesudah pemanasan 550 OC, mg
()1000

ANALISA VSS dan FSS


Setelah berat akhir dari uji TSS telah ditentukan, tempatkan filter dan cawan kedalam furnance dengan suhu 550 OC 50 OC selama 30 menit Dingin kan cawan dengan menggunakan desikator sebelum ditimbang Perhitungan VSS: Volatile Suspended Solids, mg/L = Dimana :
A = berat residu + berat cawan dan filter dari analisa TSS, mg B = berat residu + berat dan filter setelah pembakaran dengan suhu 550 OC 50 OC, mg
()1000


Fixed Suspended Solids (FSS) Perhitungan FSS Fixed Suspended Solids, mg/L = Dimana :
B = berat residu + berat dan filter setelah pembakaran dengan suhu 550 OC 50 OC, mg C = berat cawan dan saringan, mg
()1000

Você também pode gostar