Você está na página 1de 15

Sudut pandang arsitektur tentang kota: serupa dengan sudut pandang engineer tetapi lebih menekankan aspek-aspek kota

secara fisik dengan memperhatikan hubungan antara ruang dan massa perkotaan serta bentuk dan polanya, dan bagaimana semua itu dapat terjadi.

Definisi klasik Kota adalah suatu permukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, terdiri dari kelompok individu yang heterogen dari segi sosial (Amos Rapoport Kriteria kota menurut jorgen e hardoy (dikutip dalamamos rapoport) : Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap massa dan tempat Bersifat permanen Kepadatan minimum terhadap massa dan tempat Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditunjukkan oleh jalur jalan dan ruang-ruang perkotaan yang nyata Tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja Fungsi perkotaan minimum yang diperinci Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hierarkis pada masyarakat Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian di tepi kota Pusat pelayanan bagi daerah-daerah lingkungan setempat Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada massa dan tempat itu.

Definisi modern : Sebuah permukiman dapat dirumuskan sebagai sebuah kota bukan dari segi ciri-ciri morfologis tertentu, atau bahkan kumpulan ciri-cirinya, melainkan dari segi suatu fungsi khusus yaitu menyusun sebuah wilayah dan menciptakan ruang-ruang efektif melalui pengorganisasian sebuah daerah pedalaman yang lebih besar berdasarkan hirarki tertentu. (Amos Rapoport) Kota tidak mungkin dimulai dengan penemuan sebuah bentuk perkotaan, melainkan rupa bentuk tersebut akan terwujud dan berarti dalam penyusunannya. (Shadrach Woods) Bentuk perkotaan (urban form) dapat dianggap sebagai suatu geometri dari sebuah proses perubahan keadaan yang bersifat sosio-spasial (Ali Madanipour)

Ukuran dan parameter kota : Ukuran kota Ukuran dan luas kota sangat relatif, tergantung prinsip-prinsip lain yang berkaitan. Namun dapat dibedakan dengan mendasarkan pada skala (makro mikro)

Parameter kota Ruang/ morfologi, ekonomi, politik, sosio-budaya, dapat dibedakan antara kota-kota tradisional (pra industri, rural) dengan kota modern (industri, urban)

Dinamika perkembangan kota Perkembangan kota bisa secara horisontal, vertikal, maupun interstisial. Perkembangan kota tidak terjadi secara abstrak, setiap perkembangan kota berlangsung di dalam 3 dimensi (rupa massa dan ruang berkaitan erat dengan produknya) Perkembangan kota tidak terjadi secara langsung, setiap perkembangan kota berlangsung di dalam dimensi keempat, dibutuhkan waktu sebagai prosesnya. Perkembangan kota tidak terjadi secara otomatis, membutuhkan manusia yang bertindak

Ciri fisik kota elemen pembentuk kota Good city form (kevin lynch Performance Dimention Vitality Sense

Fit Access Control Efficiency and Justice Performance dimention : Dapat diidentifikasi melalui karakteristik dari performance of cities yang terkait dengan kualitas spasial dan yang dapat diukur dari skala, yang sesuai dengan berbagai kelompok dengan berbagai posisinya

5 dasar dimensi ukuran performa kota Vitality, sense, fit, access, control + efficiency and justice

Vitality : support lingkungan menjadi daya dukung kelangsungan hidup di suatu area pemukiman. Yang dapat membuat suatu lingkungan merupakan tempat yang vital : Sustenance, Safety, Consonance Sense : identitas suatu kawasan pemukiman yang dapat langsung dirasakan secara jelas dan terstruktur Pendukung identitas

Fit : fleksibilitas bentuk dan kapasitas ruang, jalur dan perlengkapan pemukiman . Unsur pendukung : Mix & Match, Adaptasi (perilaku manusia), Manipulatif ?? Access : kemampuan untuk mencapai (individu, aktivitas, sumber, servis, informasi dan tempat Kata kunci : Diverse (keberagaman) dan Improve (pengembangan) CLEAR MAP Efficiency & Justice ini tentang COST / biaya, Distribusi yang merata, Keberlanjutan Fenomena sosial dalam perkembangan kota Aspek sosial dalam perkembangan kota Meliputi : Kelas sosial (misalnya : sistem kasta, monarkhi, kelas ekonomi, dll) Mobilitas sosial (OKB, naik kasta contohnya) Perubahan komunitas desa kota (modernisasi)

Kelas sosial : Merupakan suatu strata (lapisan) orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum (rangkaian kesatuan) status sosial. Kelas sosial akan menentukan masa depan dan mewarnai kehidupan dan perkembangan kepribadian perkotaan Determinan/ faktor penentu kelas sosial Kekayaan dan penghasilan Pekerjaan Pendidikan Identitas diri Prestise keturunan Partisipasi kelompok Pengakuan oleh orang lain Aspek-aspek tersebut akan menentukan totalitas kedudukan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Dalam teori fungsional : Kelas sosial menentukan hak-hak istimewa dan tanggung jawab individu Dalam teori konflik : hak-hak istimewa kelas sosial tidak bersifat fungsional, tetapi sebagai sesuatu yang bersifat eksploitatif Sub-kultur kelas sosial menumbuhkan etnosentrisme dan menentukan moralitas konvensional Mobilitas sosial : Suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial yang lain Mobilitas sosial bisa terjadi secara individu maupun kelompok Arah mobilitas sosial bisa kearah semakin meningkat ataupun menurun Mobilitas sosial juga berdampak pada kerugian maupun manfaat Determinan/ faktor penentu mobilitas sosia : Faktor yang terstruktur, misalnya: Struktur pekerjaan Struktur perbedaan fertilitas Struktur ekonomi ganda (tradisional modern) Struktur yang bersifat menunjang maupun menghambat Faktor individu Perbedaan kemampuan Orientasi sikap terhadap mobilitas Faktor kemujuran Interaksi antar semua faktor Aspek sosial budaya dari perubahan penduduk Perubahan tingkat kematian Faktor usia dalam perkawinan Perbandingan antara pria dan wanita Status sosial (totalitas kelas sosial) Tingkat kelahiran Aspek-aspek tersebut diatas akan berpengaruh terhadap proses perkembangan kota.

Perubahan komunitas desa-kota Komunitas desa: Ciri tradisional kehidupan desa : Isolasi Homogenitas Pertanian Ekonomi subsistensi Revolusi desa: Berkurangnya isolasi Komersialisasi dan rasionalisasi pertanian Urbanisasi kehidupan desa Komunitas kota Ada proses perkembangan kota Ada prasangka anti-urban Pola ekologi kota (Pola rancangan kota, Kampung kumuh, Daerah metropolitan dan pinggiran kota) Perubahan haluan pertumbuhan penduduk, perubahan struktur rasial Proses ekologi urban (konsentrasi, sentralisasi, desentralisasi, segregasi, invasi, suksesi) Kehidupan dan kepribadian urban (anonimitas, jarak sosial, regimentasi/keteraturan kehidupan, crowding/keramaian, kepribadian urban) Konvergensi desa-kota Ditandai dengan: Munculnya kota kecil di sekitar kota Semakin banyaknya orang desa non-petani Semakin lunturnya perbedaan desa kota Mengakibatkan masa depan kota : Golongan miskin kota meningkat Pembangunan kota kecil di sekitar Perlunya perencanaan kota menyeluruh

A. B. C. D. E. F. G. H. I.

Mengenai kota Suatu tempat yang relatif luas, padat, dan permanen, yang secara sosial terdiri dari individu-individu heterogen (L. Wirth) Suatu titik konsentrasi maksimum dari kekuasaan dan budaya suatu komunitas (Mumford) Karakter kota Energized Crowding Urban Clusters Physical Circumcription Differentiation of uses Urban Resources Written Records City and Countryside Monumental Framework Buildings and People

a. Energized Crowding Merupakan tempat yang memiliki kekuatan menghidupi sejumlah manusia (energized crowding of people) Tidak ada ukuran dan jumlah absolut b. Urban Clusters Keberadaan kota terjadi dalam suatu kelompok terkait Urban system Urban hierarchy Tidak ada kota yang eksis tanpa ada keterkaitan dengan kota lain di sekitar-

nya.

Physical Circumcription Tempat yang dikelilingi batas fisik, berupa material atau simbol Untuk membedakan segala sesuatu yang menjadi milik kota tsb ataupun yang bukan milik kota tsb Differentiation of uses Tempat terdapatnya pembedaan spesialisasi pekerjaan (pengrajin, tentara, rohaniwan) Tempat kekayaan terdistribusi tidak merata diantara penduduknya yang heterogen Sosial hierarchi Urban Resources Tempat yang didominasi oleh sumber daya penghasilan tertentu (perdagangan, pariwisata, industri dll)
Written Records

Tempat yang mengandalkan aturan-aturan (record) tertulis Terkait dengan aturan/hukum penghuninya Terkait dengan hak milik

City and Countryside

Tempat yang berhubungan dengan daerah pinggir kota yang memiliki teritori sebagai pen-supply makanan dan atau melayani kebutuhan kota

Monumental framework

Tempat yang dibedakan dari keberadaan berbagai macam definisi monumental sebagai identitasnya Buildings and People

Tempat yang dibangun dan terdiri dari bangunan dan manusia (masyr) History of human settlement Sosial system

Bentuk kota Bentuk kota, fungsi-fungsi aktual, idealisme dan nilai-nilai masyarakatnya membentuk suatu fenomena Mengapa masyarakat menciptakan bentuk tsb Bagaimana masyarakat merasakan hasilnya

Pola tatanan kota lama Yogyakarta memiliki empat komponen utama disebut caturgatra tunggal atau empat komponen dalam suatu kesatuan. Keempat komponen itu adalah keraton, masjid, alun-alun, dan pasar. Struktur fisik kota di dunia diciptakan berdasarkan fisiologi dan psikologi manusia

Bentuk kota (kostof, the city shape)

Kota organik dianalogikan dengan tubuh manusia dan organ tubuhnya Ruang terbuka seperti taman dan hutan berfungsi sebagai paru-paru kota, pusat kota merupakan jantung yang mengedarkan darah melalui arteri (jalan). Kota terencana dalam pola organik adalah kota yang secara sengaja dibangun , direncanakan, dirancang dan ditetapkan oleh para pemegang kekuasaan/otoritas setempat dan dengan seiring waktu yang senantiasa berjalan, kota dalam pola ini akan berkembang menjadi pola kota yang lebih geometrik dan teratur atau berbentuk pola grid Pola regular dan geometrik suatu kota terencana dapat ditingkatkan keteraturannya antara lain melalui aturan membangun yang menata setback bangunan di kota agar tetap seragam/segaris

Grid patterns (kota berpola grid) Topografi tidak menjadi kendala yang penting. 1. Penataan bersifat rasional dan sederhana untuk mengatur /membagi lahan 2. Sistem jalan sebagai landasan pertama dalam merencanakan kota 3. Sebuah pola kota yang paling baik atau skema standar paling ideal untuk membagi lahan 4. Alat untuk menjamin distribusi fungsi lahan secara adil serta mempermudah proses jual beli real estate/properti 5. Alat yang paling praktis untuk merencanakan kota Grid memiliki peran simbolis bagi beberapa pemerintahan dengan kekuasaan absolut seperti Cina. Bentuk ortogonal kota didesain untuk membekukan struktur ruang kotanya guna mempertahankan hirarki ruang kota agar tidak berubah. Kota tidak terencana dalam pola organik adalah kota yang tumbuh secara spontan dan terjadi karena adanya faktor-faktor khusus, Sehingga lahirlah bentuk yang irregular, tidak geometrik dan organik dengan ciri pola jalan yang melengkung dan terpotong serta ruang terbuka yang tersebar secara acak Organic pattern Riverine settlement (wanganui city) Natural harbour (hongkong) Defensive site(Mekah 1850) Linear ridge (

Hilltop town (tuscany italia )Slope terrain (ex; rio de jeneiro brasil) 2. Faktor PEMBAGIAN LAHAN

Dua buah metode pembagian lahan kota adalah 1. Pembagian lahan dengan praktik pengukuran menggunakan metes and bounds guna memperbaiki daerah batas kota terkait dengan karakteristik bentang alamnya, sehingga akhirnya akan melahirkan sebuah pola bentuk kota yang bersifat organik. 2. Pembagian lahan dengan didasarkan pada hasil survey menggunakan berbagai instrumen yang sesuai dan yang akhirnya akan mengakibatkan sebuah hubungan ortogonal antar bagian/fungsi lahan kota. 3. SYNOECISM

Sebuah istilah yang dikembangkan oleh Aristoteles yaitu berarti living together (hidup bersama) sebuah pengaturan administratif kota yang memiliki konsekwensi/dampak fisik, dan memberikan karakteristik alami tertentu pada unit-unit permukiman yang bergabung (merger) Beberapa areal/kawasan pedesaan yang berdekatan jaraknya bergabung menjadi satu sehingga melahirkan sebuah bentuk tunggal permukiman masyarakat lokal . Seiring waktu kondisi ini akan melahirkan kota

Permukiman Romulus Roma di Palatine bergabung menjadi satu dengan berbagai daerah pedesaan di atas perbukitan di Esquiline, Caelian dan Capitoline.

4. FAKTOR NON FISIK: hukum dan aturan sosial

Kohesi atau penggabungan antar lingkungan permukiman terjadi berdasarkan adanya keterdekatan hubungan kelompok, suku dan etnis atau pengaturan kota didasarkan pada aktivitas sosial dan aturan hukum lokal misalnya dikaitkan dengan pola pengaturan kota Islam dimana lebar jalan publik diatur memiliki lebar sekitar 7 kubit atau sekitar 3,5 meter yang menurut Nabi Muhammad disesuaikan dengan dimensi dua ekor unta berpenumpang untuk melewati jalan tersebut secara leluasa faktor bentuk kota GEOGRAFI ORGANISASI SOSIAL POTILIK EVOLUSI BENTUK FISIK

Pengaruh geografis dan dampak lingkungan alam Faktor alam (kebakaran, banjir, gempa, gunung berapi, kesuburan tanah, iklim, sumber daya alam) memegang peranan penting dalam perkembangan & pertumbuhan area perkotaan. Aksesibilitas ke tempat-tempat penting lain biasanya menentukan lokasi kota-kota besar Lingkungan alam dan geografis juga mempengaruhi hubungan antar masyarakat, type permukiman, kepadatan dan konsentrasi penduduk, dan dampak pertumbuhan penduduk

Pengaruh hukum, organisasi politik dan sosial Organisasi politik dapat berpengaruh terhadap perbaikan ekonomi dan sistem sosial Makin advance struktur sosial, nilai estetis berubah

Kesimpulan Pengaruh evolusi bentuk fisik Bentuk fisik kota dipengaruhi kekuatan ekonomi, sosial, dan politik dari masyarakatnya Variasi pola kota: Organic inorganic Irregular geometrical Formal informal Dll

Bentuk kota merupakan proses dari pembentukan menerus, variasi bentuknya adalah hasil dai tekanan-tekanan yang dominan sellama kurun waktu tertentu

Type komunitas urban menentukan bentuk kota Setiap komunitas urban melengkapi tujuan khusus dalam struktur sosial dan ekonomi Beberapa type komunitas urban: The crossroad (persinggahan) The primary agriculture community (petani) The commercial city (perdagangan) The industrial city (industri) The transportation city (transit) The recreational city (wisata) The educational city (pendidikan) Mining communities (tambang) Retirement communities (pensiunan) Governmental centres (pusat pemerintahan) Combination (regional cities) / kombinasi

Classic city (kota jaman klasik) Yunani memiliki keadaan alam yang cukup unik yaitu pegunungn yang panas dan dingin di suatu sisi dan dengan lembah lembah yang subur di sisi lainnya. 2 suku asli : Dorians kasar, kaku dan suka membanggakan diri secara berlebih

Ionians lembut, sederhana dan terbuka Muncul dualisme sistem ketatanegaraan : Sparta dan Athena Meskipun memiliki cara pikir yang berbeda, mereka cenderung bersifat moderat Demokrasi

Aspek-aspek dalam tatanan kota

Aspek Geografi dikelilingi 3 lautan : Laut Mediterania, Laut Aegean dan Laut Hitam

Sehingga memiliki beberapa pelabuhan. Potensi berkembangnya aktivitas sebagai bangsa pelaut dan juga perdagangan Banyak peninggalan arsitektur Yunani berupa kolom kolom, antara lain : kolom Dorian dan kolom Ionian

Aspek Iklim berada di antara iklim dingin dan juga daerah yang hangat Tercipta karakter masyarakat yang unik dan spesifik yaitu masyarakat yang senang hidup di luar ruangan Banyak terdapat bangunan umum atau publik yang berwujud bangunan open air

Aspek Politik masyarakat terlalu menganut paham demokrasi Masyarakat terpecah menjadi beberapa klan atau kelompok Sering terjadi peperangan antar kelompok maupun peperangan untuk melawan musuh dari luar Banyak terdapat bangunan benteng sebagai perlindungan yang mewarnai tatanan kota

Aspek Sosial menganggap aspek manusia sebagai unsur segalanya Mengutamakan kenyamanan masyarakat dalam pencapaian terhadap bangunan bangunan publik ( sirkulasi ) Terbentuknya jalur pejalan kaki ( pedestrian ) yang baik dan teratur

Rangkuman Peradaban Yunani dan Romawi merupakan penanda awal zaman periode klasik Sistem grid pada bentukan kota mulai muncul zaman peradaban Yunani Struktur bangunan dan bentukan kota Romawi awal masih banyak mengandung unsur unsur dari peradaban Yunani Peradaban Romawi lebih berani memunculkan bentukan bentukan baru ke dalam struktur bangunan maupun penataan kotanya sehingga dapat lebih maju dan berkembang

Você também pode gostar