Você está na página 1de 6

LAPORAN PENDAHULUAN BERDUKA KEHILANGAN Ira Rahmawati, 1106023070

A. Kasus (masalah utama): Berduka dan kehilangan Nn. S, 27 tahun, belum menikah, seorang karyawati. S terlihat sangat murung dan tidak mau diajak bicara, gelisah, dan sensitif. Setelah perawat dapat mengkaji dari keluarganya, S mengalami kondisi seperti itu setelah mengalami operasi histerektomi (pengangkatan rahim), S mengungkapkan bahwa S tidak sempurna sebagai wanita dan takut menjadi perawan tua. Biasanya, S setelah diam, menangis, lalu tidur. S juga sering berbicara Kenapa ini terjadi pada saya. Saya tidak melakukan apa-apa.

B. Proses terjadinya masalah Histerektomi kehilangan diam, menangis berduka menarik diri, tidak ingin diajak bicara isolasi sosial

C. 1. Pohon Masalah Isolasi sosial

Berduka

Kehilangan

2. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji No. 1. DO: DS: Data Klien mengalami operasi histerektomi (pengangkatan rahim). S terlihat sangat murung dan tidak mau diajak bicara, gelisah, dan sensitif. S mengungkapkan bahwa S tidak sempurna sebagai wanita dan takut menjadi perawan tua. S juga sering berbicara Kenapa ini terjadi pada saya. Saya tidak melakukan apa-apa. Berduka S diam. S terlihat sangat murung dan tidak mau Masalah Keperawatan Kehilangan

2.

DO: -

DS: 3. DO: DS: -

diajak bicara, gelisah, dan sensitif. Biasanya, S setelah diam, menangis, lalu tidur. S mengungkapkan dengan nada keras bahwa ia tidak mau diajak bicara. Isolasi sosial S menarik diri S tidak mau diajak bicara S mengungkapkan bahwa ia ingin sendiri

D. Diagnosa keperawatan Berduka

E. Rencana tindakan keperawatan Diagnosa keperawatan Berduka Rencana tindakan Tujuan Kriteria evaluasi TUM: Klien dapat menerima kondisi kehilangan yang dialaminya Tindakan keperawatan Rasional

TUK: 1. Klien mampu mengekspresikan secara verbal tentang perasaannya

1. tentukan pada tahap apa klien dengan ditandai DO dan DS. 2. Bina hubungan saling percaya, empati, jujur, menepati janji. 3. Perlihatkan sikap menerima dan membolehkan klien untuk mengekspresik an perasaannya secara terbuka

1. Pengkajian data dasar yang akurat adalah penting untuk perencanaan keperawatan yang efektif bagi klien berduka. 2. Rasa percaya merupakan dasar untuk sebuah kebutuhan yang

terapeutik. 2. Klien mampu mengetahui posisinya sendiri dalam proses berduka sehingga ia mampu dengan langkahnya sendiri untuk memecahkan masalahnya sendiri.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN

A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien DO: - S diam. - S terlihat sangat murung dan tidak mau diajak bicara, gelisah, dan sensitif. - Biasanya, S setelah diam, menangis, lalu tidur. DS: - S mengungkapkan dengan nada keras bahwa ia tidak mau diajak bicara. 2. Diagnosa Keperawatan Berduka 3. Tujuan Khusus a. Klien dan perawat dapat membina hubungan saling percaya. b. Klien mampu mengungkapkan rasa berduka dan cara mengatasi yang telah digunakan. c. Klien menggunakan koping adaptif yang baru. 4. Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan perawat yang terapeutik 1) Salam terapeutik. 2) Komunikasi terbuka, jujur dan empati. 3) Jelaskan tujuan komunikasi. 4) Buat kontrak komunikasi. b. - Bantu klien mengenal rasa berdukanya. - Bantu klien mengekspresikan perasaan.

Berduka

- Bantu klien menghubungkan perilaku dengan perasaan klien. - Memvalidasi kesimpulan dan asumsi. - Pertanyaan terbuka, mendiskusikan cara mengatasi kehilangan c. - Bantu klien mempelajari koping yg baru. - Menggali pengalaman klien menghadapi kehilangan sebelumnya. - Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini. - Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu - Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien. - Terima peran aktif klien. - Mengaitkan hubungan sebab-akibat keadaan rasa berdukanya. - Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku. - Anjurkan penggunaan koping yang baru. B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ORIENTASI 1. Salam terapeutik Selamat pagi, perkenalkan nama saya Ira Rahmawati. Ibu bisa memanggil saya dengan suster Ira. Saya adalah suster yang akan merawat Ibu selama beberapa hari ke depan. Nama Ibu Siapa? Oh, Ibu S. Ibu S lebih senang dipanggil apa? Oh Mbak S.

2. Evaluasi/ validasi Bagaimana perasaan Mbak S hari ini? Oh, Mbak S merasa sedih karena Mbak S merasa tidak seperti wanita pada umumnya. 3. Kontrak: a. Topik Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang mengenai rasa sedih yang Mbak S rasakan? b. Waktu Mbak S ingin kita berbincang-bincang berapa lama? Oh 15 menit. c. Tempat Di mana Mbak S ingin berbincang-bincang? Baik di sini saja. Jadi, sekarang selama 15 menit, kita akan berbincang-bincang di sini mengenai rasa sedih yang Mbak S rasakan. Tujuannya untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sedih yang Mbak S rasakan. Bagaimana?

KERJA: (langkah-langkah tindakan keperawatan) Baik mbak, tadi Mbak S bilang kepada saya kalau Mbak S sedih karena Mbak merasa tidak seperti wanita pada umumnya. Apa yang membuat Mbak S berpikir demikian? Oh, jadi Mbak S berpikir bahwa Mbak merasa tidak seperti wanita pada umumnya karena rahim Mbak diangkat saat operasi. Mbak takut kalau Mbak akan menjadi perawan tua ya. Lalu, untuk menghadapi kondisi ini, apa yang biasa Mbak S lakukan?

Oh, jadi untuk mengatasi perasaan Mbak tersebut, Mbak biasanya menangis. Lalu, apa hasil yang didapatkan ketika Mbak S menangis? Oh, jadi menurut Mbak S tidak ada hasil yang didapatkan saat Mbak S menangis. Lalu, mengapa Mbak S tetap menangis? Oh jadi Mbak S tetap menangis karena Mbak S bingung harus bagaimana. Hmm, lalu apa Mbak S sebelumnya pernah merasa kehilangan sesuatu? Oh jadi Mbak S pernah merasa kehilangan benda kesayangan, kehilangan pacar. Lalu, apa yang bisa Mbak S lakukan saat merasa kehilangan seperti itu? Oh, jadi saat merasa kehilangan seperti itu, Mbak biasanya sedih. Selain sedih, apa lagi kebiasaan Mbak S ketika menghadapi rasa kehilangan? Oke, jadi selain sedih, Mbak S biasanya curhat dengan keluarga, tidur, makan. Baik, saya list ya. Nah, menurut Mbak, dari ketiga kegiatan yang Mbak sebutkan tadi, kegiatan yang mana yang lebih mengurangi perasaan yang Mbak rasakan? Oh, jadi menurut Mbak, dari ketiga kegiatan yang Mbak S sebutkan tadi, kegiatan curhat dengan keluarga adalah kegiatan yang lebih mengurangi rasa cemas yang Mbak S rasakan. Nah, benar sekali Mbak S. Jadi, salah satu untuk menurunkan rasa cemas adalah dengan bicara dengan orang lain. Dengan berbicara dengan orang lain membuat beban pikiran kita menjadi berkurang dan merasa lebih lega. Selain itu, kegiatan yang bisa mengurangi rasa kehilangan yang Mbak rasakan adalah dengan melakukan teknik distraksi dengan aktivitas atau hobi Mbak. Nah, coba Mbak S sebutkan apa saja hobi Mbak S? Oke, jadi hobi Mbak S adalah menyiram bunga dan membuat flannel. Baik, saya catat dulu ya. Nah, menurut Mbak S, dari dua hobi Mbak S tersebut, kegiatan mana yang ingin Mbak lakukan saat ini? Oke, sekarang kita akan membuat flannel. Sebelum itu, ayo kita siapkan alatnya lalu membuatnya bersama-sama. Wah, sangat cantik flanelnya. Saya rasa Mbak S bisa menjadikan hobi Mbak yang satu ini sebagai suatu usaha karena saya yakin banyak orang yang berminat dengan hasil kreasi flannel Mbak yang cantik ini. Iya Mbak, jadi Mbak S tidak perlu bersedih karena Mbak S kehilangan rahim Mbak. Masih ada kegiatan yang positif yang dapat Mbak S lakukan, misalnya dengan membuat flannel. Selain mengurangi rasa sedih Mbak S, Mbak juga bisa berwirausaha loh. Bagaimana?

TERMINASI 1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi subjektif Wah, tidak terasa sudah 15 menit berlalu, bagaimana, perasaan Mbak S setelah kita berbincang-bincang tadi? Jadi Mbak S merasa senang dan tidak sedih lagi. Wah saya juga turut senang mendengarnya. Evaluasi objektif Nah, sekarang coba Mbak S sebutkan cara apa saja yang dapat mengurangi rasa sedih Mbak? Wah benar sekali, Mbak S dapat mengulanginya dengan lancar. 2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):

Nah, jadi ketika Mbak S merasa sedih lagi, mbak S dapat ngobrol dengan keluarga Mbak atau Mbak juga bisa melakukan hobi Mbak seperti membuat flannel agar sedih yang Mbak rasakan berkurang atau justru hilang.

3. Kontrak yang akan datang Perbincangan kita hari ini cukup sampai di sini ya Mbak, bagaimana kalau di lain waktu kita bertemu lagi untuk berbincang-bincang mengenai hobi Mbak yang lain yaitu menyiram bunga. Kira-kira kapan? Oh, besok Mbak. Mbak maunya kita ketemu jam berapa? Baik, jadi Mbak maunya kita ketemu jam 09.00 pagi. Mbak ingin kita bertemu di mana? Baik, di taman depan ya. Jadi besok jam 09.00 pagi di taman depan, kita akan bertemu kembali untuk berbincang-bincang tentang menyiram bunga. Tujuannya agar Mbak S bisa kembali ceria dan merasa semangat lagi. Baik, sampai jumpa besok ya Mbak. Selamat pagi.

Você também pode gostar