Você está na página 1de 2

B.

Analisa Data
No. 1. TANGGAL 20 Februari 2014 SYMPTOM DS: 1. Pasien mengeluh sakit di area insisi pembedahan 2. Pasien mengatakan nyeri di area insisi pembedahan ketika batuk 3. Pasien mengatakan nyeri di area insisi pembedahan jika bergerak. DO: 1. Terdapat insisi laparotomi 2. Luka insisi tertutup verban 3. Pasien terlihat kesulitan untuk menggerakkan badan miring ke kiri/ke kanan. 4. Pasien terlihat meringis 5. Tanda-tanda vital: TD: 120/80 mmHg, Nadi: 72 x/menit. ETIOLOGI PROBLEM Nyeri kronik

2.

20 Februari 2014

DS: 1. Pasien mengatakan miksi keluar tanpa disadari 2. Pasien mengatakan sudah lama mengalami masalah hilangnya kemampuan untuk mengontrol miksi 3. Pasien mengatakan sering menggunakan diapers ketika di rumah

Defisit sensori

Inkontinensia urin

DO: Pasien terpasang diapers

3.

21 Februari 2014

DS: 1. Pasien mengatakan takut jika verbannya terkena air 2. Pasien menanyakan

Tidak mengenal sumber

Kurangnya pengetahuan

bagaimana perawatannya setelah pulang ke rumah 3. Pasien menanyakan tentang waktu penggantian verban dan pengangkatan jahitan 4. Pasien menanyakan makanan yang harus dihindari untuk mencegah lukanya tidak bernanah

informasi tentang informasi nutrisi pasca pembedahan

DO: 1. Pasien menanyakan banyak hal mengenai nutrisi asca pembedahan 2. Adanya kesalahan interpretasi informasi mengenai nutrisi untuk penyembuhan luka.

C.

Diagnosa keperawatan 1. Nyeri kronik berhubungan dengan perjalanan penyakit dan insisi laparatomi ditandai dengan pasien mengeluh nyeri di area insisi pembedahan ketika batuk, bergerak dan miring ke kiri atau ke kanan, pasien terlihat meringis, tanda-tanda vital ( TD: 120/80 mmHg, Nadi: 72 x/m, RR: 24 x/m, Suhu: 37 0C), skala nyeri:7-8. 2. Inkontinensia urin berhubungan dengan defisit sensori ditandai dengan pasien tidak mampu mengontrol miksi dan memakai diapers 3. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi dan kondisi luka pasca pembedahan berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai dengan pasien menanyakan banyak hal tentang nutrisi yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, adanya kesalahan interpretasi infomasi mengenai nutrisi untuk penyembuhan luka, dan pasien menanyakan tentang cara perawatan luka pasca pembedahan.

Você também pode gostar