Você está na página 1de 19

BAB I

PENDAHULUAN
I. LANDASAN TEORI A. SISTEM SARAF Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan berkesinambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : 1. Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatik) maupun internal (reseptor viseral). 2. Aktivit s inte!r ti". eseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respons terhadap informasi bisa terjadi. #. Output $otorik. !mpuls dari otak dan medulla spinalis memperoleh respons yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh, yang disebut sebagai efektor. "rganisasi struktural sistem saraf 1. Siste$ s r " pus t %SSP& terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral. 2. Siste$ s r " peri"er meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

Secara fungsional, sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen. . S r " "eren %sensorik& mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SS#. '. S r " e"eren %vo(unter& mentransmisi informasi dari SS# ke otot dan kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua subdivisi. i. Divisi so$ tik %vo(unter& berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik volunter pada otot rangka. ii. Divisi otono$ %invo(unter& mengendalikan seluruh respons involunter pada otot polos, otot jantung, dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur. S r " si$p tis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis. S r " p r si$p tis berasal dari area otak dan sakral pada medulla spinalis. B. OTOT RAN)*A Otot r n!k adalah otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka. 1. 2. #. Serabut otot sangat panjang, sampai $%cm, berbentuk silindris, dengan lebar berkisar antara &% mikron sampai &%% mikron. Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer. Kontraksi cepat dan kaku.

* r keristik kontr ksi otot r n!k . 'anyak informasi mengenai kontraksi otot didapat dari preparat saraf(otot di laboratorium, biasanya berasal dari otot gastrocnemius seekor katak dengan saraf motoriknya masih melekat. Salah satu ujung saraf tersebut kaku dan ujung lainnya dapat digerakkan, serta melekat pada alat perekat (miogram) yang
Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA 2

meraba dan memberikan gambaran mengenai perubahan panjang otot. )lektoda langsung diinsersi ke dalam otot dan stimulus diberikan untuk memperlihatkan karakteristik dasar dari kontraksi. 1. Respons otot ter!r + si. Keseluruhan otot merespons dalam gaya yang bergradasi terhadap frekuensi dan intensitas impuls saraf ke unit motorik. Su$ si !e(o$' n! adalah gabungan kedutan akibat stimulasi berulang. *ika stimulus diberikan secara berturut(turut dengan cepat sehingga kontraksi kedua pada otot dimulai sebelum kontraksi pertama selesai, maka kedua kontraksi dipadukan untuk menghasilkan kontraksi yang lebih besar dan lebih lama. *ontr ksi tet ni. *ika frekuensi stimulus meningkat melebihi batas relaksasi otot, maka kontraksi akan bergabung menjadi kontraksi yang panjang dan kuat. Kontraksi tetani penting dan sering terjadi dalam gerakan otot yang biasa. 2. Tonus. "tot rangka dalam tubuh selalu dalam keadaan berkontraksi sebagian yang disebut tonus otot. !mpuls saraf dari medulla spinalis menjalar ke serabut otot untuk mempertahankan keadaan kontraksi tetani pada sekitar &%+ serabut otot dengan dasar yang tetap berotasi. Keterangan : R n!s n! n su'(i$in ( : rangsangan dengan intensitas lebih kecil dari nilai ambang (treshold) yang hanya mengakibatkan terjadinya respon berupa potensial lokal. R n!s n! n (i$in ( : rangsangan terkecil yang sudah dapat menimbulkan potensial aksi, oleh karena rangsangan tersebut mencapai nilai ambang. R n!s n! n supr (i$in ( : rangsangan yang intensitasnya melebihi liminal, tapi responnya juga menimbulkan potensial aksi yang sama besar

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

dengan potensial aksi akibat rangsangan liminal (mengikuti hukum all or none). R n!s n! n su'$ ksi$ ( : rangsangan dengan intensitas lebih rendah dari rangsangan maksimal tapi dapat mengaktifkan hampir semua sel saraf. R n!s n! n $ ksi$ ( : rangsangan terkecil yang dapat mengaktifkan semua serat saraf untuk menimbulkan potensial aksi maksimal. R n!s n! n supr $ ksi$ ( : rangsangan dengan intensitas lebih tinggi dari rangsangan maksimal tetapi kekuatan yang dihasilkan sama dengan rangsangan maksimal. II. RUMUSAN MASALAH a. 'agaimana kepekaan saraf perifer (nervus ischiadicus) , b. 'agaimana kontraksi otot tetani (musculus gastrocnemius), c. 'agaimana pengaruh pembebanan terhadap kekuatan kontraksi otot dan kerja otot (musculus gastroenemius) , III. TU,UAN a. -empelajari dan mengetahui ischiadicus). b. -empelajari dan mengetahui kontraksi otot tetani (musculus gastrocnemius). c. -engetahui pengaruh pembebanan terhadap kekuatan kontraksi otot dan kerja otot (musculus gastroenemius) , kepekaan saraf perifer (nervus

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

BAB II

METODE *ER,A
I. S r n *er.lat dan 'ahan yang digunakan : II. Statif / alat penulis / skrup penyangga 0empat beban / beban #apan fiksasi / jarum fiksasi .lat penusuk Kimograf Kertas grafik Stimulator listrik 1arutan ringer #ipet 'enang Katak

Prose+ur *er1. Prep r si * t k 2ntuk membuat sediaan perifer(nervus ischiadic us) dan otot rangka (musculus gastrrocnemius) dari he3an katak diperlukan 4 tahapan dengan rincian langkah(langkah sebagai berikut : a) -erusak "tak dan -edula Spinalis 0ujuannya agar he3an coba(katak) tidak lagi merasa sakit. Disamping itu juga untuk menghilangkan pengaruh susunan saraf pusat yang dapat mengganggu jalannya percobaan. 1angkah(langkah yang dilakukan untuk merusak otak dan medula spinalis adalah :
Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA 5

&. #eganglah katak dengan tangan kiri sedemikian rupa, jari telunjuk diletakkan di bagian punggung. 5. 0ekanlah jari telunjuk saudara agar kepala katak sedikit merunduk, sehingga terdapat lekukan antara cranium dan columna vertebralis. $. 0usukkan jarum penusuk pada lekukan tersebut dimana sela interspinalis lebar. Kemudian arahkan jarum ke dalam rongga tengkorak dan gerakan kian kemari untuk merusak otak katak. Setelah itu pindahkan arah jarum ke jurusan medula spinalis. #utarkan jarum ke arah yang berlainan untuk merusak medula spinalis. 0anda bah3a jarum masuk ke dlam rongga dan merusak medula spinalis adalah kekejangan dari kedua otot kaki katak. b) -embuat Sediaan -usculus 6astrocnemius Setelah tindakan merusak otak dan medula spinalis selesai, selanjutnya membuat sediaan musculus gastrocnemius dengan langkah(langkah sebagai berikut : &. 6untinglah kulit tungkai ba3ah kanan melingkar setinggi pergelangan kaki. 5. .ngkatlah kulit yang telah lepas ke atas dengan pinset. $. #isahkan tendon achilles dari jaringan sekitarnya dengan alat tumpul. 0endon achilles jangan di potong dulu. 4. !katlah tendon achilles dengan benang yang telah disediakan berupa ikatan mati yang kuat pada insertionya. Kemudian potonglah tendon achilles tersebut pada bagian distal dari ikatan benang tersebut. 7. 'ebaskan musculus gastrocnemius dari jaringan sekitarnya sampai mendekati persendian lutut ( jaringan memotong musculus gastrocnemius).

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

8. #asanglah ikatan benang yang kuat pada tulang tibia,fibula serta otot(otot yang melekat pada tulang tersebut (kecuali musculus gastrocnemius) kira(kiea 7 mm diba3ah lutut. 9. #otonglah tulang(tulang tibia,fibula serta otot(otot yang melekat pada tulang tersebut di ba3ah ikatan benang. :. Kembalikan kulit tadi ke ba3ah sehingga menutupi kembali otot(otot gastrocnemius untuk melindunginya agar tidak kering. ;. 'asahi sediaan ini setiap kali dengan larutan ringer. c) -embuat Sediaan <ervus !schiadicus &. 1etakkan katak pada posisi tertelungkup, guntinglah kulit memanjang pada bagian paha belakang kanan sehingga ototnya terlihat. 5. =arilah nervus ishiadicus dengan cara memisahkan otot(otot pada daerah paha belakang menggunakan alat tumpul. >ati(hati jangan merusak pembuluh darah yang berjalan bersama(sama nervus ischiadicus. $. 'uatlah simpul longgar pada nervus ischiadicus dan kembalikan nervus tersebut diantara otot(otot. d) -empersiapkan &. 5. $. Sediaan <ervus !nchiadicus dan -usculus 6astrocnemius untuk #ercobaan Selanjutnya 1etakkan katak tertelungkup pada papn katak ?iksir kaki kanan, dengan lutut pada tepi ba3ah papan sehingga nantinya musculus gastocnemius dapat tergantung bebas. ?iksir ketiga kaki yang kain, sehingga paha kanan dalam posisi tegak 4. 7. 2. *epek lurus untuk memudahkan pemasangan electrode perangsang. >ubungkan tali pada ujung tendon achilles dengan penulis. .turlah posisi penulis, tanda rangsang dan tanda 3aktu sehingga percobaan dapat berlangsung dengan benar. n S r " Peri"er
7

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

2ntuk mempelajari dan mengetahui kepekaan saraf perifer, lakukan langkah berikut : &. Siapkan sediaan nervus ischiadicus dan musculus gastrocnemius (langkah &.&) 5. 'erikan rangsangan tunggal (dengan menggunakan elektroda stimulator listrik) pada nervus ischiadicus dimulaii dengan intensitas ransangan yang paling kecil, selanjutnya secara bertahap besar intensitas rangsangan dinaikkan dengan interval 3aktu $% detik, setiap kali menambah intensitas rangsangan,drum kimograf diputar sekitar %,7 cm supaya gambaran alat penulis pada kertas kimograf tidak tumpang tindih. $. #erhatikan apa yang tergambar oleh penulis pada kertas kimograf. Dengan melihat hasil yang tergambar pada kertas kimograf,tentukan besar : i. ii. iii. iv. v. vi. #. angsangan subliminal angsangan liminal angsangan supraliminal angsangan submaksimal angsangan maksimal angsangan supramaksimal

Pen! ru. Pe$'e' n n Ter. + p *eku t n *ontr ksi + n *erOtot R n!k #embebanan pada otot dapat dbagi menjadi 5, yaitu : - #embebanan yang diberikan pada saat otot kontraksi (after loaded) - #embebanan yang diberikan sebelum otot kontraksi (preloaded)

*ontr ksi Pre(o +e+ 0ahapan dalam mengamati kontraksi preloaded sebagai berikut:
Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA 8

&.

1onggarkan sekrup penyangga yang menyangga penulis sehingga musculus gastroenemius secara langsung menahan tempat beban. .turlah letak penulis sehingga posisinya hori@ontal.

5. $.

angsanglah nervus ischiadicus dengan r n!s n! n tun!! ( $ ksi$ (. 'eri beban &% gram, putar kimograf A %,7 cm, kembalikan penulis pada posisi hori@ontal, kemudian beri rangsangan tunggal maksimal lagi.

4. 7. a.

2langi tindakan diatas dengan setiap kali menambah beban &% gram, sehingga otot tidak dapat mengangkat beban lagi. Dari hasil gambaran penulis pada kertas kimograf: >itunglah kerja otot (B) untuk setiap pembebanan Kerja otot C beban D pemendekan otot

b. c. d.

'uatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara besar beban (pada absis) dengan besar kerja otot (pada ordinat). 'erikan penjelasan dan kesimpulan tentang grafik tersebut. 'andingkan dan beri penjelasan mengenai perbedaan antara grafik pada kontraaksi Eafter loadedF dengan kontraksi EpreloadF.

/.

*ontr ksi Tet ni 2ntuk mempelajari dan mengetahui kontraksi tetani, lakukan langkah( langkah sebagai berikut: &. 'erikan rangsangan maksimal secara beruntun %$u(tip(e $ 0i$ ( sti$u(us1 su22essive $ 0i$ ( sti$u(us& dimulai dengan frekuensi rendah selama $(7 detik, selanjutnya secara terhadap frekuensi rangsangan ditingkatkan dengan interval 3aktu sekitar 8% detik

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

(untuk memberi istirahat yang cukup bagi otot) sampai terjadi Ecomplete tetanic contractionF (kontraksi tetani lurus). 5. #erhatikan apa yang tergambar oleh penulis pada kertas kimograf, dengan melihat hasil yang tergambar pada kertas kimograf, catatlah masing(masing data frekuensi rangsangan dan gambar grafik kontraksi yang dihasilkan, selanjutnya masukkan data tersebut pada tabel data yang tersedia.

BAB III
Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA 10

HASIL PRA*TI*UM

*epek

n S r " Peri"er

(nervus ischiadicus) angsangan (volt) Kontraksi (cm) %,%7 % %,&% % %,&7 % %,5% 5,9 %,57 4,7 %,7 5 &,% 4,: &,7 7 5,% 4,: 5,7 4,$ 7 4,7 &% 7,5 &7 4,4 5% 4,4 57 4,& T 'e( I. D t *epek n S r " Peri"er

Keterangan : 'esar rangsangan subliminal 'esar rangsangan liminal 'esar rangsangan supraliminal 'esar rangsangan submaksimal 'esar rangsangan maksimal 'esar rangsangan supramaksimal C %,&7 volt C %,5% volt C %,57 volt C 7 volt C &% volt C &7 volt
11

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

T 'e( II. D t *ontr ksi 3A"ter Lo +e+4 *ontr ksi 3A"ter Lo +e+4 'eban (gram) &% gram 5% gram $% gram (musculus gastrocnemius) Kontraksi (cm) &,; cm % cm % cm Kerja (joule) &% % %
12

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

)RAFI* PEN)ARUH BEBAN TERHADAP *ER,A OTOT % *ontr ksi A"ter Lo +e+ &
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 10 20 0 30 0 GRAFIK PENGARUH BEBAN TERHADAP KERJA OTOT 19

T 'e( III. D t *ontr ksi 3Pre(o +e+4 *ontr ksi 3pre(o +e+4 (musculus gastrocnemius) 'eban (gram) &% gram 5% gram $% gram Kontraksi (cm) &,5 cm % cm % cm Kerja (joule) &5 % %

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

13

T 'e( I5. D t *ontr ksi R n!s n! n Ber' ! i Frekuensi *ontr ksi Su$ si6*ontr ksi Tet ni ?rekuensi angsangan Kontraksi sumasi Kontraksi tetani (kaliGdetik) %.5 DGdetik %.4 DGdetik %.: DGdetik & DGdetik 5 DGdetik $ DGdetik 4 DGdetik 7 DGdetik 8 DGdetik 9 DGdetik : DGdetik ; DGdetik &% DGdetik (/G() / / / / / / / / / ( ( ( ( (/G() ( ( ( ( ( ( ( ( ( / / / /
14

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

57 DGdetik 7% DGdetik &%% DGdetik

( ( (

/ / /

BAB I5

PEMBAHASAN

I. Kepekaan Rangsangan pada Saraf Perifer (nervus ischiadicus) Kepekaan saraf perifer berhubungan dengan potensial aksi dari stimulus yang diubah menjadi impuls. #otensial aksi baru akan terbentuk jika rangsangan sama atau di atas ambang. R n!s n! n su'(i$in ( : rangsangan dengan intensitas lebih kecil dari nilai ambang (treshold) yang hanya mengakibatkan terjadinya respon berupa potensial lokal. Dari hasil praktikum kami, besar rangsangan ini adalah %,&7 volt dan tidak terjadi kontraksi. R n!s n! n (i$in ( : rangsangan terkecil yang sudah dapat menimbulkan potensial aksi, oleh karena rangsangan tersebut mencapai nilai ambang. Dari hasil praktikum kami, besar rangsangan ini adalah %,5% volt dan terjadi kontraksi sebesar 5,9cm. R n!s n! n supr (i$in ( : rangsangan yang intensitasnya melebihi liminal, tapi responnya juga menimbulkan potensial aksi yang sama besar dengan potensial aksi akibat rangsangan liminal (mengikuti hukum all or none).
Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA 15

Dari hasil praktikum kami, besar rangsangan ini adalah %,57 volt sehingga terjadi kontraksi sebesar 4,7cm dan kontraksi dari rangsangan ini lebih besar dari rangsangan liminal. R n!s n! n su'$ ksi$ ( : rangsangan dengan intensitas lebih rendah dari rangsangan maksimal tapi dapat mengaktifkan hampir semua sel saraf. Dari hasil praktikum kami, besar rangsangan ini adalah 7 volt, kontraksi sebesar 4,7cm. R n!s n! n $ ksi$ ( : rangsangan terkecil yang dapat mengaktifkan semua serat saraf untuk menimbulkan potensial aksi maksimal. Dari hasil praktikum kami, besar rangsangan ini adalah &% volt,dan mengalami kontraksi sebesar 7,5cm . Kontraksi yang terjadi lebih besar daripada rangsangan submaksimal. R n!s n! n supr $ ksi$ ( : rangsangan dengan intensitas lebih tinggi dari rangsangan maksimal tetapi kekuatan yang dihasilkan sama dengan rangsangan maksimal. Dari hasil praktikum kami, besar rangsangan ini adalah &7 volt,kontraksi sebesar 4,4cm. II. *ontr ksi Otot r n!k %musculus gastrocnemius& Kontraksi otot E.fter 1oadedF 'erdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan dapat terlihat bah3a peningkatan pembeban (dari &% gr sampai $% gr) yang dilakukan pada otot yang berkontraksi meyebabkan pemendekan kontraksi otot. Kontraksi otot yang pertama kali dihasilkan akibat dari pembebanan &% gr adalah &,;cm dan besar dari kontraksi yang dihasilkan terus menurun sampai otot tidak sanggup lagi untuk berkontraksi yaitu pada pembebanan $% gr. Semakin berat beban yang diberikan,kontraksi musculus gastrocnemius katak semakin pendek,sehingga kerja yang dihasilkan otot semakin kecil nilainya.
Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA 16

Kontraksi otot Epre loadedF 'erdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan dapat terlihat bah3a otot katak langsung tidak dapat berkontraksi pada pembebanan &% gr. 'esar kerja yang dilakukan otot pada kontraksi after loaded lebih besar daripada kerja otot yang dilakukan pada kontraksi pre loaded. #ada kontraksi after loaded otot katak mampu menghasilkan kerja. Sedangkan pada kontraksi pre loaded tidak terjadi kerja otot karena kontraksi otot tidak terjadi.

III.

*ontr ksi So$ si + n *ontr ksi Tet ni Kontraksi sumasi terjadi apabila frekuensi ransangan kurang dari frekuensi rangsangan pada kontraksi tetani. Kontraksi tetani sendiri terjadi apabila frekuensi ransangan terlalu cepat sehingga otot tidak sempat berelaksasi. 'erdasarkan hasil yang kami peroleh, kontraksi otot rangka yang dialami katak di a3ali dengan kontraksi otot tetani kemudian dilanjutkan dengan kontraksi otot sumasi. #ada kimograf kontraksi tetani di gambarkan berupa garis lurus,sedangkan sumasi berupa gelombang.

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

17

BAB 5

*ESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, kami mendapat kesimpulan yaitu : Kontraksi pada afterloaded lebih besar daripada preloaded karena pada afterloaded sebelumnya diberikan kontraksi (gerak otot berkontraksiGtidak renggang). Sedangkan pada preloaded otot diberi daya listrik dan beban sebelum otot berkontraksi. ?rekuensi rangsangan yang begitu tinggi tanpa adanya relaksasi menyebabkan otot mengalami kontraksi tetani. 'esar kerja otot pada kontraksi preloaded lebih besar dari pada besar kerja otot pada kontraksi afterloaded, hal ini dikarenakan pada kontraksi preloaded otot terlebih dahulu mengalami peregangan sebelum berkontraksi.

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

18

DAFTAR PUSTA*A

.rthur =, 6uyton., >all, *ohn.)., 5%%8, Textbook of Medical Physiology, eleventh edition. Sloane )thel, 5%%$, Anatomy and Physiology an Easy Learner, )6=: *akarta

Anatomi Fisiologi Manusia | SARAF PERIFER dan OTOT RANGKA

19

Você também pode gostar

  • Tugas Farmasi Komunitas II
    Tugas Farmasi Komunitas II
    Documento2 páginas
    Tugas Farmasi Komunitas II
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Farkom Homecare
    Farkom Homecare
    Documento11 páginas
    Farkom Homecare
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Prak Fito
    Prak Fito
    Documento6 páginas
    Prak Fito
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Pembuatan Simplisia Secara Umum
    Pembuatan Simplisia Secara Umum
    Documento16 páginas
    Pembuatan Simplisia Secara Umum
    Intan Wulandari
    100% (1)
  • Minyak Atsiri
    Minyak Atsiri
    Documento4 páginas
    Minyak Atsiri
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Peristiwa Sekitar Proklamasi Dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
    Peristiwa Sekitar Proklamasi Dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
    Documento17 páginas
    Peristiwa Sekitar Proklamasi Dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
    Intan Wulandari
    100% (1)
  • Diphen g2 Fix
    Diphen g2 Fix
    Documento32 páginas
    Diphen g2 Fix
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Proposal Sinom NW
    Proposal Sinom NW
    Documento18 páginas
    Proposal Sinom NW
    Intan Wulandari
    100% (5)
  • Nacl g6 Fixxx
    Nacl g6 Fixxx
    Documento14 páginas
    Nacl g6 Fixxx
    Intan Wulandari
    100% (3)
  • Skrining Fitokimia Simplisia Tumbuhan
    Skrining Fitokimia Simplisia Tumbuhan
    Documento5 páginas
    Skrining Fitokimia Simplisia Tumbuhan
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • GLOBALISASI
    GLOBALISASI
    Documento6 páginas
    GLOBALISASI
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Tugas KWN
    Tugas KWN
    Documento21 páginas
    Tugas KWN
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Fix Aspirinnnn
    Fix Aspirinnnn
    Documento15 páginas
    Fix Aspirinnnn
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Farmasi Fisika II
    Farmasi Fisika II
    Documento13 páginas
    Farmasi Fisika II
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • HO Matfar Pertemuan 3
    HO Matfar Pertemuan 3
    Documento5 páginas
    HO Matfar Pertemuan 3
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • ISOLASI LAKTOSA
    ISOLASI LAKTOSA
    Documento16 páginas
    ISOLASI LAKTOSA
    Intan Wulandari
    0% (1)
  • Aparatus Golgi
    Aparatus Golgi
    Documento2 páginas
    Aparatus Golgi
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • GLOBALISASI
    GLOBALISASI
    Documento6 páginas
    GLOBALISASI
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Biokim Darah2
    Biokim Darah2
    Documento29 páginas
    Biokim Darah2
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Oksidasi Biologis
    Oksidasi Biologis
    Documento31 páginas
    Oksidasi Biologis
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Metabolism e 2003
    Metabolism e 2003
    Documento11 páginas
    Metabolism e 2003
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Replikaasi Dna
    Replikaasi Dna
    Documento1 página
    Replikaasi Dna
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Lipid Benar
    Lipid Benar
    Documento18 páginas
    Lipid Benar
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Metabolism e 2003
    Metabolism e 2003
    Documento11 páginas
    Metabolism e 2003
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Enzim
    Enzim
    Documento9 páginas
    Enzim
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • MEKANISME REPLIKASI DNA
    MEKANISME REPLIKASI DNA
    Documento10 páginas
    MEKANISME REPLIKASI DNA
    Yondri Mandaku Tasidjawa
    Ainda não há avaliações
  • Farmakologi
    Farmakologi
    Documento7 páginas
    Farmakologi
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Analisis URIN
    Analisis URIN
    Documento20 páginas
    Analisis URIN
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Ikrar Guru Indonesia
    Ikrar Guru Indonesia
    Documento1 página
    Ikrar Guru Indonesia
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações
  • Proses Termodinamika - 2
    Proses Termodinamika - 2
    Documento22 páginas
    Proses Termodinamika - 2
    Intan Wulandari
    Ainda não há avaliações