Você está na página 1de 21

1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang Bagaimanakah disiplin pegawai dapat meningkatkan produktivitas kerja di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Secara khusus penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Disiplin kerja pegawai di lingkungan Unuiversitas Negeri Jakarta 2. Produktivitas kerja pegawai di lingkungan Universitas Negeri Jakarta 3. Disiplin kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini diselenggarakan di lingkungan Universitas Negeri Jakarta khususnya pada subjek para pegawai, yang secara langsung berkaitan dengan wewenang dan tanggung jawab dalam rangka memberikan layanan kepada pelanggan atau pengguna jasa layanan yang berasal dalam lingkungan universitas.

Struktur Organisasi

Status Kepegawaian di UNJ

Waktu penelitian ini diselenggarakan mulai dari dengan bulan Juli 2008.

bulan

Mei

sampai

C. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini akan menggunakan deskriptif kualitatif yaitu dengan melakukan analisis data yang diperoleh penelitian di

lapangan berda-sarkan hasil wawancara (interview) dan selanjutnya menghubungkan dengan berbagai teori yang relevan. Penelitian ini dilaksanakan dengan memfokuskan dengan mendiskripsikan dan

menganalisa secara mendalam tentang upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan atau pengguna jasa layanan di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan maksud agar memperoleh suatu pemahaman dan menjelaskan suatu proses kegiatan dan sikap yang sedang

berlangsung dalam suatu situasi dan fenomena tertentu. Dan dengan

memilih menggunakan metode ini peneliti dapat membanding-bandingkan fenomena tertentu dimaksud, sehingga lebih menjadi studi komperatif,

dan dalam hal ini peneliti juga dapat menemukan hubungan antara faktor yang satu dengan faktor lainnya yang mempengaruhinya. Dengan memperhatikan berbagai hal tersebut diatas, maka peneliti lebih menggunakan cara dengan mengumpulkan data, obsevasi, dan melakukan wawancara secara langsung dengan objek diteliti sebagai fakta atau bukti yang ada dilapangan. Bogdan dan Biklen (1982),

mengutarakan tentang Deskriptif yang dikutip oleh Moleong,1 Bagian yang berisi tentang uraian seluruh peristiwa dan pengalaman yang didengar dan yang dilihat serta dicatat dengan selengkap dan seobjektif mungkin serta dengan sangat rinci. Menurut Whitiny, metode deskriptif sebagai alat untuk mencari fakta dengan interprestasi secara tepat yang terjadi di lapangan. Dan dengan penggunaan metode ini sangat diharapkan objek penelitian tentang bagaimana fungsi, tugas dan kewajiban para pejabat Kepala Sub Bagian dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan peningkatan produktivitas kerja yang sesuai dengan harapan dapat terlaksana.2 Pendapat Moh. Nazir ini dikuatkan pula oleh Husin Umar, tentang definisi dari Garry, bahwa metode yang dikemukakan oleh whitiny

tersebut, sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, menyangkut tentang segala sesuatu
1

yang

sedang terjadi pada saat

Lexy J. Moleong, Prof.Dr.M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi, Penerbit PT. Remadja Rosdakarya, Bandung, 2006, hal 211 2 Mohammad Nazir, Metode Penelitian , Ghali, Jakarta, 2003

dilakukannya penelitian.3 Sedangkan menurut Consoule melakukan mengatakan suatu terdiri riset dari dengan a). menggunakan kasus, b)

(1988), yang deskriptif c). Riset

metode Survey,

Study

pengembangan, d). Riset lanjutan (follow up study, e). Riset dokumen (conn analisis), f). Riset korelasi ( Corelation study).

D. Unit Analisis Pegawai Negeri Sipil (PNS) administrasi di lingkungan Universitas Negeri Jakarta terhitung tanggal 1 Januari 2008, seluruhnya berjumlah 524 orang pegawai yang tersebar di seluruh unit kerja baik di kantor pusat UNJ, fakultas, dan unit kerja lainnya, dan jumlah di maksud di luar tenaga fungsional (dosen) dan tenaga lepas lainnya. Maka berkenaan jumlah dan waktu maupun kondisi lapangan dan sebagainya yang tidak

memungkinkan untuk peneliti melakukan untuk jumlah atau seluruh PNS yang ada maka peneliti, akan melakukan pene-litian tentang disiplin ini terhadap subyek yang berjumlah 25 sampai dengan 50% dari jumlah PNS yang ada dengan sistem random (acak), dan khususnya pegawai negeri sipil yang berada di Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Universitas Negeri Jakarta.

3 4

Husin Umar, op.cit hal 81 Op.cit

E. Instrumen Penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara, dan bila masih diperlukan akan menggunakan instrumen berbentuk angket informasi dan kondisi

(anquette) yang dirancang sesuai dengan data,

lapangan yang disesuai-kan dengan hasil penelitian yang diharapkan peneliti.

1. Variabel Produktivitas Definisi Konseptual Produktivitas, digunakan sebagai suatu ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang biasanya disebut dengan istilah ratio dari keluaran (out put) yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan. Dengan kata lain pengertian produktivitas kerja memiliki dua dimensi; yang meliputi: Dimensi pertama ialah efektivitas: yakni yang berkaitan dengan pencapaian hasil kerja yang maksimal, seperti halnya pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Dimensi kedua ialah efisiensi : yakni yang berkaitan dengan upaya membandingkan antara masukan (input) dengan realisasi penggunaan sumber daya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

2. Definisi Opersional Produktivitas, sebagai perwujudan sikap mental, dalam berbagai ke-giatan yang berkaitan dalam pekerjaan dan diharapkan akan dapat menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan standar

kehidupan yang lebih tinggi. Dewan Produktivitas Nasional (1983), dalam hal ini memberikan suatu pengertian, bahwa produktivitas sebagau sikap mental yang selalu berpan-dangan : mutu kehidupan hari iniharus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini . Bertalian dengan sikap mental produktif antara lain, yang menyangkut dengan adanya sikap : a) Motivatif b) Disiplin c) Kreatitf d) Inovatif e) Dinamis f) Profesional Produktivitas kerja, perlu untuk mendapatkan perhatian khusus, hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa sebenarnya produktivitas manapun akan bersumber pada setiap individu yang melakukan kegiatan. Individu dimaksud adalah sebagai tenaga kerja yang memiliki kualitas kerja yang ditetapkan atau diharapkan.

a. Wawancara ( interview) Kegiatan wawancara sebagaimana diuraikan di atas, peneliti akan me-ngembangkan berbagai aspek tentang pelaksanaan disiplin kerja pegawai dalam rangka meningkatkan produktivitas pegawai sehari-hari. Sebagai pelaksanaan kegiatan wawancara ini peneliti akan membuat

kerangka pertanyaan sebagai kisi-kisi yang spesifik, dan selanjutnya akan menjadi kajian secara mendalam sebagai berikut. Kisi-kisi kerangka pertanyaan dilaksanakan sesuai dengan sumbersumber baik dari sumber data (sumber dokumen) dan informasi kunci maupun hasill wawan cara yang merupakan lampiran yang tidak dapat dipisahkan darii proses penelitian ini. Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data dalam wawancara sebagaimana tertera di bawah ini.

Tabel. 1 No. Pokok Permasalahan Jenis Pertanyaan

1.

1.Apakah pegawai administrasi dalam menjalankan tugas dan ke Bagaimanakah Pegawai Negeri Sipil wajiban selalu berlandaskan khususnya pegawai adminis-trasi atas rasa kedisiplinan ? dalam menjalankan tugas-tugasnya mematuhi semua kebi-jakan 2. Apakah pegawai setiap adminispimpinan dan peraturan perundangtrasi dalam melaksanakan tugas undangan yang berla-ku ? dan tanggung jawabnya, mendapatkan bimbingan dan arahan pimpinan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan peraturan yang berlaku ? 3. Apakah pimpinan akan selalu a kan memberikan tegoran sampai dengan penjatuhan kepada hukuman berat bagi setiap pega wai yang baik sadar maupun tidak dengan sadar telah melaku kan pelanggaran disiplin ?
a. Apakah pegawai administrasi da -

lam melaksanakan tugas pekerjaannya telah mendapatkan perhatian dan dorongan dari pimpinan demi untuk pencaian tujuan yang diha rapkan ? Bagaimanakah dalam melaksana b. Apakah pagawai administrasi dakan tugas pekerjaan, pegawai admilam melaksanakan tugasnya ditunnistrasi memiliki motivasi tinggi ? tut untuk suatu tanggung jawab sepenuhnya ? c. Apakah pegawai administrasi bersedia atau mau bekerja sama dengan teman sekerjanya dalam rangka peningkatan produktivitas kerja atau layanan ? a. Apakah pegawai administrasi, atas kesediaannya untuk mau dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya yang sesuai dengan bidangnya masing-masing ? 3. Bagaimana pelaksanaan tugas pekerjaan pegawai administrasi sehari-hari b. Apakah pegawai administrasi telah terhadap keberhasilan yang sesuai memiliki standar kerja yang sesuai dengan harapan ? dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan universitas ? c. Apakah seluruh pelaksanaan tugas pekerjaan pegawai administrasi telah sesuai dan menunjang terhadap kebijakan-kebijakan pimpinan universitas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ?

2.

b. Instrumen Angket Disamping data dan informasi yang diperoleh melalui wawancara, peneliti akan menggunakan instrumen lain sebagai bahan pembanding dan hal tersebut dipandang masih dibutuhkan tambahan dari semua peolehan data dan informasi yang berasal dari hasil wawancara atau interview. Instrumen yang berbentuk anket (anquette) yang terdiri

sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan kedisiplinan kerja, dimana responden dapat memberikan jawabannya yang menurutnya adalah kejadian yang sebenarnya, dengan jawaban secara bertingkat mulai dari, Selalu, Sering, Kadang-Kadang, Jarang, Tidak Pernah, dan selanjutnya responden akan mengisi atau membubuhkan tanda, yang sesu-ai dengan keinginannya dan tanpa dipengaruhi oleh orang dan pihak-pihak manapun. Dalam angket dimaksud responden indentitasnya sangat

dirahasiakan, sehingga tidak perlu untuk mencantumkan suatu tanda atau indentitas dirinya. Dalam rangka penyusunan instrumen angket tersebut, sebagaimana pada metode wawancara peneliti akan menyusun kerangka kisi-kisi sebagai daftar pertanyaan yang berkaitan dengan penerapan disiplin kerja pegawai dalam rangka peningkatan produktivitas kerja dalam bentuk kerangka, sebagaimana tergam-bar dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2

No

Indikator / faktor

Nomor Item

Total Item

1.

Kinerja (performance) pegawai dalam rangka peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan

1, 2, dan 3

10

2.

Keberhasilan dalam penerapan disiplin 4, 5, 6, 7, 8, 9, kerja pegawai dalam rangka peningkatan 10,11,12, 13, 14, 16, produktivitas kerja 17, 18, dan 19

15

Peningkatan keterampilan pegawai administrasi dalam rangka peningkatan produktivitas kerja dengan dilandasi atas 20, 21, 22, dan 23 ke disiplinan kerja

4.

Mendukung berbagai kebijakan pimpinan universitas dan peraturan per- 25, 26, dan 27 undang-undangan yang berlaku

A. Variabel Disiplin 1. Definisi Konseptual Disipli kerja merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Disiplin disini sangat

berhubungan erat dengan wewenang yang telah diberikan oleh atasannya. Apabila wawenang tidak dapat berjalan dengan baik, maka disiplin kerja ini akan hilang (gagal). Oleh karena itu, bagi pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terha-dap dirinya terlebih dahulu sebelum menyerahkan sebahagian tugas wewenangnya kepada bawahannya. Disiplin kerja ini dapat tercermin pada berbagai kegiatan seperti halnya ; 1. pelak sanaan tugas pekerjaan sehari-hari, 2. mendorong memotivasi tinggi

11

pegawai

dalam

pelaksanaan

pekerjaan,

3.

dapat

mempengaruhi

pencapaian keberhasilan dalam pekerjaannya.

2. Definisi Operasional Definisi operasional disiplin kerja, merupakan suatu alat

komunikasi yang terjadi antar pegawai dalam lingkungan unit kerja. Dalam definisi kerja ini dapat dibedakan dari : a. Sifat disiplin yang berasal dari individu, yakni disiplin kerja yang disebabkan karena secara sukarela mentaati atau mematuhi dan tumbuh dari kesadaran atas tanggung jawabnya. b. Sifat disiplin yang berasal dari luar, yakni disiplin kerja yang disebabkan karena suatu ketentuan yang datangnya dari luar, seperti halnya ketaatan atau kepatuhan yang disebabkan kebijakan atau karena berlakunya peraturan perundang-undangan yang sifatnya memaksakan.

E. Data dan Sumber Data a. Data. Data kualitatif, diperoleh dari hasil wawancara, hasil angket dan bila diperlukan peneliti akan menambah dari perolehan hasil observasi dari sumber tertulis (dokumentasi, arsip) atas deskripsi kejadian dan interaksi serta berbagai keadaan. Untuk itu peneliti perlu membuat catatan-catatan lapangan tentang berbagai hal yang dapat diperoleh peneliti, yang terkait

12

dengan aspek disiplin kerja dan peningkatan porduktivitas kerja pegawai administrasi di lingkungan Universitas Negeri Jakarta, per Januari 2008. Peneliti akan menggunakan teknik wawancara dengan tujuan untuk

mempe-roleh data dan informasi langsung dari responden secara tatap muka (face to face), perolehan data semacam ini dapat diklasifikasikan sebaga terstruktur atau tidak terstuktur. Dengan arti bahwa yang terstruktur akan menggunakan suatu daftar pertanyaan dengan jawaban pilihan seperti halnya dengan jawaban ya dan tidak, sedangkan dalam wawancara yang dilakukan dengan tidak terstruk-tur menjawab responden akan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dengan

sukarela. Sebagai pembanding suatu keabsahan perolehan data dan informasi dari hasil wawancara tersebut peneliti akan menyebarkan angket kepada para pegawai administrasi sebanyak 50 orang atau sampai dengan 100 orang responden dengan sistem acak (random), sebagai yang akan mewakili seluruh pegawai administrai di lingkungan UNJ. b. Sumber Data Sumber data akan diambil dari hasil penyebaran pertanyaan yang terdapat dalam daftar angket, yang disebarkan kepada sumber informasi kunci yang tersiri dari para tenaga administrsi di bidang Umum,

Keuangan, Kepega-waian dan Kemahasiswaan di lingkungan Universitas Negeri Jakarta, sebagai sumber informasi dan yang disesuaikan dengan kebutuhan bahan dukungan peningkatan produktivitas kerja. terhadap penelitian disiplin kerja dan

13

F. Teknik Pengumpulan Data Penggunaan teknik pengumpulan data sebagai salah satu unsur yang terpenting dalam suatu penelitian, sebab sumber data dari segi perspektif terjadinya fenomena-fenomena yang akan diselidiki. Data yang hendak dikumpulkan adalah tentang rasionalitas tindakan sebagai sumber utama dalam rangka peningkatan disiplin kerja dan produktivitas kerja. Menurut Lofland dan Lofland (1984, 47)5 Sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan dan selebihnya adalah data-data tambahan. Pengumpulan data untuk penelitian ini, sebagaimana telah disinggung di atas dalam bentuk wawancara dan penyebaran angket, dan bila oleh peneliti di anggap masih dibutuhkan tambahan melakukan: a. Pengamatan (Observasi) Observasi (pengamatan), dengan melakukan pengamatan terhadap berbagai aspek yang berkaitan pelaksanaan kegiatan peningkatan disiplin kerja dan produktivitas kerja para pegawai di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Dalam pengamatan (observasi) sebagai peneliti yang akan berperan serta telah diketahui oleh responden (subyek), dan mereka menyadari bahwa terdapat seseorang yang berkeinginan mendapatkan
5

data maka

akan

Lexy J. Moleong, Prof.Dr. M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi,PT. Remaja RosdaKarya, Bandung, 2006, hal 156

14

data dan

informasi, maka mereka

akan

dengan sukarela akan

memberikan kesempatan secara terbuka bagi peneliti untuk mengamati segala sesuatu yang terjadi. Sedangkan sebaliknya sewaktu peneliti mengadakan penelitian tertutup. Pada kegiatan penelitian kualitatif ini peneliti akan menggunakan pengamatan secara terbuka karena telah diketahui pokok atau topik tanpa diketahui oleh subyeknya atau sangat

permasalahan penelitian ini telah diketahui secara terbuka oleh responden (subyek) hal ini disebabkan peneliti adalah berkedudukan sebagai pegawaii (tenaga pengajar) pada Universitas Negeri Jakarta.

b. Studi Berkas Dokumen Setelah memperoleh data dari hasil wawancara dan hasil observasi dari responden yang dilakukan di lapangan, dan ternyata masih

diperlukan data lain yang dapat membantu dalam menyusun hasil penelitian, masih dapat dilakukan dengan mempelajari sumber lain yaitu berkas dokumen, dimana dalam berkasberkas dokumen tersebut kemungkinan masih terdapat data-data yang diperlukan sebagai akurasi hasil penelitian, seperti halnya yang terkait dengan uraian jabatan ( job description), spesifikasi jabatan (job specification), analisis jabatan ( job analisis), ataupun hasil pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti yang bersangkutan yang tercantun dan/atau terurai secara lengkap.

15

Dengan mempelajari dokumen tersebut dapat membantu perolehan data-data yang tidak atau belum diperoleh oleh peneliti. memperhatkan uraian tersebut diatas, maka Dengan

data yang diperoleh dari

studi dokumen sebe-narnya adalah suatu gambaran pengalaman hidup yang dilengkapi dengan berbagai data-data, seperti halnya riwayat hidup, pengalaman kerja, jenjang kepangkatan, jenjang pendidikan dan

sebagainya, yang terdapat pada masing-masing orang atau perorangan.

G. Pengolahan Data Data merupakan himpunan kenyataan-kenyataan berupa keterangan yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam rangka penyusunan kesimpulan. Dalam penyusunan kesimpulan ini diperoleh oleh peneliti disamping yang ber-asal dari kegiatan mempelajari dokumentasi, wawancara, dan bila diperlukan tambahan data agar lebih akurasi dengan penyebaran formulir angket.

a. Pelaksanaan kegiatan lapangan Kegiatan penelitian di lapangan akan dilakukan pada hari dan jam kerja dan dimulai setelah mendapatkan persetujuan dari pimpinan Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, dalam waktu 3 (tiga) hari dalam 1 (satu) minggu selama 3 (tiga) bulan. Peneliti telah

16

mempersiapkan daftar kuestioner (pertanyaan) setelah mendapatkan persetujuan dari para pembimbing tesis (yang ditunjuk). Untuk mendapatkan keakuratan data, maka peneliti akan banyak meng-gunakan cara diskusi dan saling untuk melakukan rasa keterbukaan terhadap permasalahan yang dihadapi., baik oleh peneliti sendiri maupun bagi objek yang diteliti secara timbal balik.

b. Pemasukkan (entry) Data Memasukkan (entry), perolehan data baru akan dapat dilakukan peneliti setelah memperoleh persetujuan dari pimpinan Program

Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Pengolahan data sebagai

masukkan (entry data) diperoleh dari jawaban dan / atau tanggapan hasil pertanyaan dan wawancara dan diskusi ataupun dari hasil angket dan sumber informasi serta ketentuan-ketentuan dipergunakan sebagai pedoman. lainnya yang dapat

a.

Tahap Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, studi

dokumen dan sebagainya,

tentang informasi dari responden dalam

upaya yang telah dilaksanakan oleh para pegawai dalam rangka usaha

17

peningkatan disiplin kerja dan produktivitas kerja terkumpulkan data dan selanjutnya dianalisis. Penyajian data pada dasarnya terdiri dari hasil analisis data yang berbentuk cerita secara rinci yang diperoleh dari para responden (informan), sebagai ungkapan dan pandangan mereka sesuai dengan apa adanya, evaluasi dan interprestasi. Selanjutnya berupa pembahasan yakni diskusi antara data temu-an dengan berbagai teori yang digunakan dalam kajian teoritik atas data temu-an. 6 Hasil analisis data, tersebut diatas selanjutnya dapat dipisah-pisah dengan mengurutkan memberikan kode data sesuai dengan tingkat kebutuhannya, serta (koding), dan selanjutnya dapat ditarik suatu

kesimpulan, sehingga dapat ditemukan sesuai dengan topik penelitian yakni kemampuan dalam peningkatan disiplin kerja dan produktivitas kerja para pegawai di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Dalam hal

menganalisis data tersebut paling sedikit dapat dilakukan dalam 2 (dua) langkah yakni dengan melalui : 1. Reduksi Data, Pada tahap ini perolehan data masih terlalu banyak dan masih terlalu luas sehingga masih memerlukan untuk di pilah-pilah atau untuk mempertegas dengan membuang hal-hal yang tidak diperlukan atau jalan dengan melakukan abstraksi, yaitu dengan usaha membuat suatu kesimpulan yang dipergunakan sebagai inti dari suatu proses, dan
6

Hamidi, Dr., M.Si, Metode Penelitian Kualitatif Aplikasi praktis, Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian, Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, 2004, hal 78

18

selanjutnya untuk menjaga agar berbagai pernyataan-pernyataan, datadata, dari lapangan masih tetap berada di dalamnya, selanjutnya menyusun dalam satuan-satuan dengan sekaligus mengkatagorikan dan mengkoding. 2. Bahan informasi Perolehan data setelah melalui pemilahan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan sebagai bahan informasi sebagai sajian data dalam rangka penyusunan penelitia, sebagai bahan bagi peneliti tentang sesuatu kejadian kedisiplinan dan yang selanjutnya dapat memberikan peluang bagi peneliti untuk penyusunan laporan hasil penelitian

3.. Penarikan Kesimpulan Data (verifikasi data) Dari sejak pengumpulan data, sudah merupakan suatu keharusan bagi peneliti untuk lebih memahami berbagai hal yang ditemui dan selanjutnya mencatat secara terinci dan teratur, berdasarkan hasil dari pola-pola jawaban dari berbagai bentuk pertanyaan yang diajukan kepada responden yang memungkinkan peneliti mendaparkan peluang untuk mengerjakan atau tindakan yang dilandasi atas pemahaman dari sajian data atau susunan informasi yang berasal dari responden.

H. Teknik Akurasi (Keabsahan) Data Pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu data lainnya, yang disebut dengan triangulasi. Data lain yang diperoleh

19

dimaksudkan sebagai bahan pembanding atau dalam rangka pengecekan terhadap data yang diperoleh sebelumnya. Teknik triangulasi adalah yang paling banyak dipergu-nakan untuk pemeriksaan melalui sumber data lainnya7. Dalam hal ini Denzin, telah membedakan adanya 4 (empat)

macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan penggunaan atas sumber, metode, penyidik, dan teori8. Sedangkan menurut Patton, mengatakan bahwa triangulasi dengan mengguna-kan sumber adalah untuk mengecek balik terhadap suatu kebenaran informasi yang diperoleh dengan menggunakan waktu dan alat yang berbeda dalam melakukan penelitian kualitatif, yakni dengan: 1). membandingkan data dari hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2). Membandingkan apa yang dikatakan seseorang didepan umum dengan apa yang dikatakan seseorang secara pribadi, 3). Membandingkan apa yang dikatakan orangorang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, 4). memban-dingkan keadaan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan me-nengah atai tinggi, orang yang berada, dan orang dari pemerintahan, 5). mem-bandingkan dari hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan9 Menurut Patton, metode triangulasi dengan metode, terdapat 2 (dua) strategi yaitu; 1). pengecekan derajad kepercayaan penemuan hasil
7 8 9

Maleoang, Op cit, hal. 330 Maleong, Op cit hal. 330 - 331 Maleong, op cit hal. 331

20

penelitian beberapa teknik pengumpulan data, 2). pengecekan derajad kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Teknik triangulasi ketiga ( penyidik), adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajad keper-cayaan data. Dengan menggunakan atau pemanfaatan pengamatan lain dapat membantu mengurangi penyimpangan-penyimpangan dalam pengumpulan data. Cara lainnya adalah dengan cara membandingkan hasil pekerjaan sese-orang analis dengan analis yang lainnya. Triangulasi menggunakan teori, menurut Lincoln dan Guba, yang beranggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajad kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Pendapat Patton, berbeda dengan pendapat Lincoln dan Guba, dia mengatakan bahwa hal itu dapat saja dilaksanakan. Hal semacam itu dinamakan dengan penjelasan banding (rival

explanation). Dengan memperhatikan beberapa pendapat para ilmuwan yang dikemuka-kan oleh Lexy J. Moleong, maka triangulasi adalah cara terbaik untuk menghi-langkan berbagai perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian yang berhubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain dengan triangulasi penliti dapat mencek kembali (re-check) temuan dengan menbandingkan dari perolehan berbagai, sumber, metode, atau teori.

21

Você também pode gostar