Você está na página 1de 7

REKAM MEDIK KASUS ENDODONTIK

No. RM Nama Umur Alamat No.Telp/HP Operator NIM Dosen Pembimbing Tanggal Pemeriksaan

: : Syamlika Anshar : 18 tahun : : 082361679349 : Lydia Sartika : 1307101230049 : drg. Cut Soraya, M.Pd, Sp.KG : 8 Januari 2014

REKAM MEDIK KASUS ENDODONTIK Nama Pasien Jenis Kelamin Umur Nama Operator : Syamlika Anshar : Laki-laki : 18 tahun : Lydia Sartika

Tanggal Pemeriksaan : 8 Januari 2014 Keluhan Utama Pasien datang dengan keluhan gigi depan atas kiri patah dan mengalami perubahan warna. Gigi tersebut pernah sakit berdenyut beberapa tahun yang lalu. Sakit terasa secara spontan dan setempat. Tidak pernah mengkonsumsi obat saat sakit. Sekarang gigi tersebut tidak sakit lagi. Pasien ingin gigi tersebut ditambal. Pemeriksaan Objektif Pada pemeriksaan klinik terlihat gigi 21 fraktur dan mengalami diskolorasi. Gigi tidak peka terhadap tes sondasi serta tes termal yang menggunakan klor etil. Respon perkusi dan palpasi negatif. Gingiva tampak normal. Pemeriksaan Radiograf Dari pemeriksaan radiograf tampak kamar pulpa normal, lebar dan

terbuka, akar dan saluran akar normal, ligamen periodontal normal, lamina dura normal serta tidak tedapat kelainan di periapeks.

Gambar klinis gigi 21

Gambar radiograf gigi 21

Diagnosis Gigi 21 nekrosis pulpa

Rencana Perawatan Perawatan saluran akar non-vital dengan restorasi dowel crown Prognosis Baik, karena saluran akar dan jaingan pendukung dalam batas nomal. Pasien kooperatif dan tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.

Prosedur kerja Kunjungan pertama Pengisian rekam medik + Foto Rontgen I

Kunjungan kedua Alat dan Bahan: Alat Alat standar + sonde berkait + sonde lurus Bur intan bulat Penggaris besi Bur diamendo K-file 8, 10, 15-80 Gutta percha Jarum ekstirpasi Semprit irigasi 27 G Finger plugger Finger spreader GGD, peeso reamer Papper point Lentulo

Bahan Irigasi: NaOCl 2,5% Medikamen: ChKM

Tumpatan sementara: Cavit Semen pengisi : ZnOE (Endomethasone)

1. Preparasi akses: Menentukan titik pengeburan. Arah bur tegak lurus sejajar aksis gigi sampai tembus ke kamar pulpa. Pembuangan sisa-sisa karies. Mengangkat seluruh atap pulpa dengan bur bulat metal putaran rendah atau ekskavator. Bentuk dan haluskan dinding kamar pulpa dengan bur diamendo. Periksa dengan sonde berkait untuk melihat masih terdapat sangkutan. Periksa orifis dengan sonde lurus. Irigaasi kavitas dengan NaOCl 2,5% menggunakan semprit. 2. Penjajakan saluran akar Tentukan panjang kerja estimasi: ukur jarak titik acuan (bagian tertinggi gigi yang menyentuh stopper) ke apeks pada foto radiograf lalu kurangi 3 mm. Tempatkan stopper pada tiap file yang akan digunakan sepanjang kerja estimasi kemudian olesi dengan gel EDTA. Jajaki saluran akar dengan jarum Miller/ file no.10 sepanjang kerja estimasi dengan gerakan watch winding. Ekstirpasi pulpa dengan menggunakan K-file untuk melepaskan sisa jaringan nekrotik yang berada di dinding saluran akar lalu jarum ekstirpasi yang sesuai dengan 1/3 apeks dimasukkan, caranya diputar 180 ke kanan kemudian tarik keluar. Besarkan saluran akar sepanjang kerja estimasi sampai file no.20 Irigasi saluran akar dan keringkan kamar pulpa dengan kapas butir. Masukkan kon gutaperca no.20 sepanjang kerja estimasi, lalu potong setinggi titik acuan. Foto rontgen ke-2. Catat panjang kerja 3. Preparasi Orifis/ Crown Down Lebarkan orifis dengan Gates Glidden Drill. Dimulai dengan ukuran terbesar yang dapat masuk sampai 2 mm. Lanjutkan dengan ukuran yang lebih kecil berturut-turut sampai mencapai 2/3 panjang kerja atau pada akar yang bengkok sepanjang saluran akar yang lurus. Irigasi setiap pergantian alat dengan 1 cc NaOCl 2,5%.

4. Preparasi Apikal Tentukan file awal (FA) yaitu file terbesar yang masuk pas dengan saluran akar sampai panjang kerja. Caranya dengan membandingkan file terhadap gambar radiograf saluran akar di 1/3 apeks. Olesi FA dengan gel EDTA (RC-Prep) lalu masukkan sepanjang kerja, putar 20 searah jarum jam (20 ke kanan) kemudian tarik ke luar 2-3 mm dan putar kembali ke posisi semula. Lakukan hal ini berulang kali sampai file terasa longgar. Irigasi saluran akar dengan 1 cc NaOCl 2,5% Kemudian preparasi dilanjutkan dengan file satu nomor lebih besar yang telah diolesi gel EDTA. Ulangi tindakan ini sampai diperoleh file apical utama (FAU). FAU adalah file terbesar sepanjang kerja setelah preparasi saluran akar yang sesuai dengan kon utama. Periksa FAU dengan adanya tugback pada panjang kerja dengan kon gutaperca sesuai dengan no FAU. 5. Preparasi Step Back Preparasi dengan file satu nomor lebih besar dari FAU dan panjang kerja dikurangi 2 mm. Lakukan rekapitulasi setiap pergantian nomor, yaitu kembali ke FAU. Preparasi dengan file dua nomor lebih besar dari FAU dan panjang kerja dikurangi 3 mm. Lakukan rekapitulasi. Preparasi dengan file tiga nomor lebih besar dari FAU dan panjang kerja dikurangi 4 mm. Lakukan rekapitulasi. Irigasi saluran akar dengan 1 cc NaOCl 2,5% sebelum, selama, dan sesudah preparasi. Keringkan dengan paper point. 6. Kon Gutaperca Utama (KGU) Masukkan KGU sesuai no FAU, periksa adanya tug back (koreksi bila perlu). Pilih dan masukkan spreader yang dapat tertahan 2 mm dari panjang kerja. Buat foto rontgen KGU. 7. Pengeringan saluran akar Irigasi saluran akar dengan 1 cc NaOCl 2,5% Masukkan paper point sesuai no FAU ke dalam saluran akar dengan pinset, tinggalkan beberapa saat lalu keluarkan .

Ulangi sampai paper point tetap kering.

8. Medikasi saluran akar dengan ChKM Ambil kapas butir yang pas ukurannya dengan orifis 23 Teteskan cairan ChKM di atas kapas butir, jepit dengan kapas gulung steril, kemudian letakkan pada orifis. 9. Tumpatan sementara Ambil bahan penumpat kavit dengan menggunakan instrument plastis. Tumpat sampai menutupi kavitas. Kembali 7 hari kemudian.

Kunjungan ketiga 1. Pengisian saluran akar Bongkar restorasi sementara dengan bur dan ekskavator. Irigasi dengan 1 cc NaOCl 2,5% Rekapitulasi Keringkan dengan paper point Pengadukan semen sealer: Letakkan bubuk dan cairan di atas kertas pengaduk. Aduk dengan spatula semen dengan gerakan memutar sampai homogeny. Ambil dengan ujung semen spatula. Pelapisan dinding saluran akar dengan semen menggunakan jarum lentulo. Semen diambil dengan ujungnya, dimasukkan ke dalam saluran akar sampai tertahan, tarik 2 mm agar tidak terkunci di saluran akar, kemudian diputar searah jarum jam. Kon utama steril dimasukkan ke dalam saluran akar perlahan-lahan, ditarik sedikit satu dua kali, kemudian dimasukkan kembali sepanjang kerja. Masukkan spreader sampai 2 mm dari panjang kerja, putar spreader ke kiri kanan, keluarkan dari saluran akar dan segera masukkan kon tambahan yang telah diolesi dengan semen. Panaskan semen stopper ( yang khusus digunakan untuk memotong kon gutaperca) di atas api spiritus dipotong sebatas orifis). Tekankan pada gutaperca dan langsung diangkat (kondensasi). Tekan gutaperca dengan plugger sampai 1 mm di bawah orifis. Isi kavitas dengan kapas butir sampai penuh. Tumpatan sementara Foto rontgen ke 4, lihat hasil obturasi.

Kunjungan keempat 1. Pembongkaran tumpatan sementara Seluruh tumpatan sementara dibuang dengan bur metal bulat kecepatan rendah. 2. Pembuatan restorasi pasca endo yaitu dowel crown

Você também pode gostar