Você está na página 1de 67

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Pendahuluan Semakin meningkatnya perkembangan hidup manusia maka jamanpun ikut berkembang dengan pesat. Karena perkembangan manusia bertambah sangat maju pesat maka dengan bidang harapan teknologipun segala ikut

berkembang

kebutuhan

manusia dapat terpenuhi dengan baik. Jika diperhatikan, segala kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam. Kerena hampir semua alat yang digunakan manusia terbuat dari unsur logam. Sehingga logam mempunyai peranan aktif dalam kehidupan manusia dan menunjang teknologi dijaman sekarang. Oleh karena itu timbul usaha usaha manusia untuk memperbaiki sifat sifat dari logam tersebut. Yaitu dengan merubah sifat mekanis dan sifat fisiknya. Adapun sifat mekanis dari logam antara lain : kekerasan, kekuatan, keuletan, kelelahan dan lain lain. Sedangkan dari sifat fisiknya yaitu dimensi, kondukti itas listrik, struktur mikro,

densitas, dan lain lain. Karena banyaknya permintaan yang berma!am ma!am maka diadakan pemilihan bahan. "emilihan bahan tersebut dapat

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 2

dipersempit sesuai dengan kegunaannya. Seperti misalnya pada baja karbon. #aja karbon mendapat prioritas yang utama untuk dipertimbangkan. Karena baja karbon mudah diperoleh, mudah dibentuk atau sifat permesinannya baik dan harganya relatif murah. Karena baja karbon mendapat prioritas utama maka

dituntut untuk memodifikasi atau memperbaiki sifatnya seperti kekerasan, kekerasan pada permukaan, tahan aus akibat gesekan. Karena hal tesebut maka perlu diadakan proses perlakuan panas guna menambah kekerasan dari bahan tersebut. "erlakuan panas adalah suatu perlakuan $treatment% yang diterapkan pada logam agar diperoleh sifat sifat yang diiginkan. &engan !ara pemanasan dan pendinginan dengan ke!epatan

tertentu yang dilakukan terhadap logam dalam keadaan fase padat sebagai upaya untuk memperoleh sifat sifat tertentu dari logam. Salah satu !ara adalah dengan menggunakan proses

karburasi yaitu dengan mengeraskan permukaannya saja. Karburasi adalah salah satu proses perlakuan panas untuk mendapatkan kulit yang lebih keras dari sebelumnya. &an berdasarkan hal hal tersebut diatas maka penulis men!oba untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul : ANALISA PENGARUH WA !U !AHAN !ERHADAP "A#A AR"$N RENDAH DENGAN ME!$DE PA%

%AR"URI&ING

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 3

1.2.

Rumusan Masalah Adapun alasan bidang ini disesuaikan dengan kebutuhan pada bidang industri yang semakin modern, dalam hal ini adalah pengembangan sifat sifat dari logam. Yang mana mempunyai kekerasan yang baik tapi juga ulet. &imana aplikasinya digunakan pada alat alat potong, alat alat pahat, roda gigi atau kontruksi mesin yang sering mengalami kontak antara bahan satu dengan bahan lainnya. &engan proses perlakuan panas dengan metode karburasi diharapkan dapat memperpanjang umur pemakainanya tetapi masih memiliki sifat keuletan pada bagian dalamnya.

1.3.

Batasan Masalah Karena luasnya masalah ilmu perlakuan panas khususnya masalah karburasi, maka masalah yang akan dibahas adalah men!akup pengerasan permukaan dan 'aktu tahan !arburasi pada material baja karbon rendah. (al hal yang berhubungan dengan proses kimia dan perpindahan panas pada 'aktu pendinginan tidak dibahas. &an batasan yang diberikan agar peneliti lebih spesifik adalah sebagai berikut : o #ahan spesimen uji adalah #aja Karbon )endah.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 4

o Kondisi pada a'al pemanasan adalah sama untuk setiap spesimen. o #ahan untuk proses perlakuan panas pada "a!k *arburising adalah #ubuk *arbon aktif energi-er. o Open pemanas yang digunakan adalah milik #alai .atihan Kerja /ndustri Surabaya. o "roses pendinginan yang dilakukan adalah dengan !ara + ,atrium *arbonat sebagai

pendinginan langsung $dirre!t 0uen!hing%. o "engujian kekerasan menggunakan uji kekerasan 1i!kers. o 2emperatur pemanasan 3456 *. o 7aktu pemanasan adalah 85 menit, 96 menit, dan 56 menit. o :edia pendinginan yang digunakan adalah oli.

1.4.

Tujuan 2ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penahanan 'aktu pemanasan terhadap difusi karbon dan kekerasannya, media pendinginan terhadap kekerasan dan sejauhmana kekerasan permukaan dapat di!apai dengan proses karburasi pada material baja karbon rendah. &isamping itu sebagai penerapan materi materi yang didapat dibangku kuliah sehingga diharapkan akan menambah

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 5

pengetahuan, 'a'asan dan keterampilan mahasis'a teknik mesin khususnya. "embuatan 2ugas Akhir ini adalah salah satu

persyaratan bagi mahasis'a untuk menyelesaikan program sarjana sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada Jurusan :esin, ;akultas 2eknik <ni ersitas 84 Agustus 8=>5 Surabaya.

1.5.

!stemat!"a Penul!san :akalah yang disampaikan dalam penulisan tugas akhir ini disajikan dalam bentuk sistematika sebagai berikut : #A# / "?,&A(<.<A, #erisikan batasan latar belakang, rumusan masalah, dan

masalah,

tujuan penelitian,

sistematika penulisan #A# // &ASA) 2?O)/ #erisikan dasar dasar teori yang didasarkan dari hasil studi literatur dan jurnal #A# /// :?2O&A "?,?./2/A, #erisikan alur penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. #A# /1 A,A./SA &A2A #erisikan data hasil pengujuan. #A# 1 K?S/:"<.A,

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan #

BAB II DA AR TE$RI

2.1.

Pe%la"uan Panas "erlakuan panas didefinisikan sebagai kombinasi operasi pemanasan dan pendinginan terhadap logam atau paduan dalam keadaan padat dengan 'aktu tertentu, yang dimaksud memperoleh sifat @ sifat tertentu. .angkah pertama pada setiap proses laku panas adalah memanaskan logam bersama !ampurannya sampai temperatur tertentu, lalu menahan beberapa saat pada temperatur itu kemudian didinginkan langsung. Selama proses ini akan terjadi beberapa perubahan struktur mikro, dimana perubahan ini akan menyebabkan terjadinya perubahan sifat dari logam tersebut.

2.2.

Pen&e%asan Pe%mu"aan "engerasan permukaan disebut juga !ase hardening, dapat juga dikatakan sebagai suatu proses laku panas yang diterapkan pada suatu logam agar memperoleh sifat sifat tertentu. &alam hal ini hanya pengerasan permukaannya saja. &engan demikian lapisan permukaan mempunyai kekerasan yang tinggi, sedangkan bagian yang dalam tetap seperti semula, yaitu dengan kekerasan rendah tetapi keuletan atau ketangguhannya tinggi.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan '

&alam pemakaian suatu bagian mesin atau perkakas sering kali diperlukan permukaan yang keras dan tahan aus dengan bagian inti yang relatif lunak dan ulet atau tangguh. #aja yang dikeraskan dengan !ara kon ensional memang dapat menghasilkan permukaan yang keras dan tahan aus, tetapi kurang ulet.

"engerasan permukaan dimaksudkan untuk mengeraskan bagian permukaannya saja, sedang bagian inti tetap lunak dan ulet, sehingga se!ara keseluruhan benda masih !ukup ulet tetapi

sekarang permukaan menjadi lebih keras dan tahan aus. <ntuk itu pengerasan permukaan atau !ase hardening

adalah merupakan salah satu jalan keluar yang !ukup baik. &engan pengerasan permukaan akan diperoleh permukaan yang lebih baik dari sebelumnya. &engan pengerasan pada permukaan akan menyebabkan lapisan permukaan menjadi kuat atau keras dan pada lapisan permukaan itu terjadi tegangan sisa yang berupa tegangan tekan. Karena hal tersebut maka benda kerja menjadi lebih tahan terhadap kelelahan, atau fatigue limitnya menjadi naik. #iasanya proses perlakuan panas ini dilakukan terhadap roda gigi, pahat, !etakan $dies%, alat alat potong, alat alat pada kontruksi, dan lain @ lain. Karena banyaknya !ara proses pengerasan permukaan

diantaranya adalah :

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan (

*arburising $karburasi mengunakan media padat, !air, atau gas%

o o Oleh

,itriding &an lain lain. karena itu penelitian ini hanya menggunakan proses

karburasi $*arburising% menggunakan media padat.

2.3.

)a%*u%as! +,a%*u%!s!n&Karburasi atau *arburi-ing adalah proses perlakuan

thermokimia, umumnya diterapkan pada jenis baja yang mudah dikeraskan. &engan demikian agar baja tersebut dapat dikeraskan permukaannya. Komposisi karbon pada baja harus berkisar antara 6,9 sampai 6,= A karbon. #ila lebih dari 6,= A harus dihindarkan karena dapat menimbulkan pengelupasan dan bahkan keretakan. "roses karburasi ini biasanya dilakukan pada baja karbon rendah yang mempunyai sifat lunak dan keuletan tinggi. 2ujuan dari proses karburasi adalah untuk meningkatkan ketahanan aus dengan jalan mempertinggi kekerasan permukaan baja karbon dan meningkatkan karakteristik fatik dari baja karbon tersebut. :anfaat yang patut dipertimbangkan dalam penerapan proses karburasi adalah bah'a proses karburasi akan menghasilkan deformasi yang sangat ke!il dibandingkan pada proses pengerasan yang diperoleh melalui pendinginan $0uen!hing%.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan .

:engeraskan

permukaan

dengan

menggunakan

!ara

karburasi adalah !ara pengerasan yang paling tua dan ekonomis. Karena pada proses pengerasan ini hanya merubah komposisi kima dari baja karbon tersebut. #aja karbon rendah tidak dapat

langsung dikeraskan karena kadar karbon dari baja terlalu rendah. Agar dapat dikeraskan maka kadar karbonnya harus ditambah. "emambahan kadar karbon dilakukan dengan mendifusikan karbon melalui permukan baja sehingga permukaan baja mengandung !ukup karbon untuk dikeraskan dengan pendinginan $0uen!hing%. "ada proses pengerasan permukaan dengan metode

karburasi dapat dibagi menjadi B tahap :

2.3.1. Penam*ahan )a%*/n "enambahan karbon yang disebut !arburi-ing atau karburasi, dilakukan dengan !ara memanaskan pada temperatur yang !ukup tinggi yaitu pada temperatur austenit dalam lingkungan yang mengandung atom karbon aktif, sehingga atom karbon aktif tersebut akan berdifusi masuk ke dalam permukaan baja dan men!apai kedalaman tertentu. Ada 9 !ara dalam penambahan karbon atau karburasi $!arburi-ing%, yaitu :

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 10

a. :enggunakan medium padat atau "a!k *arburi-ing #enda kerja dimasukkan ke dalam kotak yang berisi bubuk karbon dan ditutup rapat kemudian dipanaskan pada temperatur austenit, yaitu antara 3B5 6 * =B56 * selama 'aktu tertentu. bahan !arburising terdiri dari bubuk karbon aktif C6 A, ditambah #a*O9 $#arium *arbonat% atau ,a*O9 $,atrium *arbonat% sebanyak >6 A sebagai energi-er atau a!ti ator yang memper!epat proses karburisasi. ,amun

biasanya #a*O9 yang dipakai karena lebih mudah terurai dari pada ,a*O9. Sebenarnya tanpa energi-erpun dapat

terjadi proses !arburising karena temperatur sangat tinggi, maka karbon teroksidasi oleh oksigen yang terperangkap dalam kotak menjadi *OB, reaksi dengan karbon bereaksi terus hingga didapat D *OB + * B *O

&engan temperatur yang semakin tinggi keseimbangan reaksi makin !enderung ke kanan, makin banyak *O. "ada permukaan baja *O akan terurai D B *O *OB + *

&imana * yang terbentuk ini berupa atom karbon yang dapat masuk berdifusi ke dalam fase austenit dari baja.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 11

&engan adanya energi-er proses akan lebih mudah berlangsung karena meskipun udara yang terperangkap

sedikit, tetapi energi-er menyediakan *O B yang akan segera mulai mengaktifkan reaksi @ reaksi selanjutnya. )eaksi dekomposisi ,a*O9 D ,a*O9 ,a O + *OB

&engan temperatur tinggi

baja mampu melarutkan

banyak karbon, maka dalam 'aktu singkat permukaan baja dapat menyerap karbon hingga men!apai batas jenuhnya.

Eambar B 8 : Kotak Sementasi

:aksudnya bila baja yang dikeraskan permukaannya mengalami pemanasan hingga temperatur tinggi atau

temperatur austenit maka difusi karbon dapat men!apai batas jenuhnya yang berdifusi melebihi batas A!m maka akan terjadi atau tumbuh fasa baru yaitu sementit.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 12

Eambar B B : "otongan &iagram ;ase ;e@;e9*

2ebal lapisan permukaan yang mengalami penambahan karbon $*ase &epth% tergantung pada temperatur pemanasan dan lamanya 'aktu penahanan pada temperatur pemanasan tersebut. Semakin tinggi karbon dan semakin lama holding time maka semakin banyak penyerapan karbon yang masuk kedalam spesimen. Keuntungan dari proses ini adalah dapat digunakan pada proses pengerasan permukaan yang relatif tebal.

Sedangkan kerugiannya adalah jika lapisan terlalu tebal, pada saat pendinginan $0uen!hing% akan retak atau terkelupas, benda uji tersebut mengalami sho!k karena pendinginan yang tiba @ tiba.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 13

b. :enggunakan medium !air atau .i0uid *arburi-ing "ada karburasi yang menggunakan medium !air atau .i0uid *arburi-ing garam biasanya !air $salt pemanasan bath% yang benda terdiri kerja dari

menggunakan

!ampuran sodium !yanide $,a*,% atau potasium !yanide $K*,% yang berfungsi sebagai karburasi agent yang aktif, dengan natrium !arbonat $,aB*O9% yang berfungsi sebagai energi-er dan penurun titik !air garam. &alam praktek, ,a*, lebih banyak digunakan karena relaitif lebih murah, lebih banyak menagndung karbon dan titik !air relatif lebih rendah $5666 *%. "ada temperatur karburasi $antara 356 6 * @ =666 *%, !yanida akan bereaksi : B ,a*n + OB > ,a*,O 9 ;e + B *O B *O B ,a*,O B ,a*, + ,aB*O9 + B , + *O ;e9* + *OB *OB + *

&ari reaksi tersebut tampak bah'a disamping atom karbon, atom nitrogen ikut juga berdifusi masuk ke dalam baja karbon. Karena nitrogen di dalam baja akan bereaksi membentuk nitrida. #anyaknya karbon dan nitrogen yang

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 14

terserap tergantung pada temperatur pemanasan dan kadar !yanide yang berada di dalam garam !air. Earam !air atau salt bath untuk li0uid !arburi-ing biasanya mengandung >6 A @ 56 A garam !yanide. Selama pemakaian kandungan !yanide akan berkurang, karena itu komposisi garam !air harus sering sering diperiksa. "ada garam !air proses difusi berlangusng sangat !epat dan permukaan benda kerja tetap bersih sehingga dapat langung didinginkan. (anya saja setelah selesai proses benda kerja harus dibersihkan dari sisa sisa garam untuk menghindari terjadinya korosi dan selain itu garam !yanide adalah

senya'a yang sangat bera!un. Keuntungan dari proses ini adalah dapat mengeraskan baja tetapi tidak lebih dari 6,5 mm, dapat juga untuk benda kerja yang ke!il, dan juga proses oksidasi dan dekarbonisasi dapat di!egah.

Eambar B 9 : .i0uid *arburi-ing

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 15

!. :enggunakan medium gas atau Eas *arburi-ing "ada proses karburasi meggunakan medium gas atau gas !arburi-ing, baja dipanaskan didalam dapur pemanas dengan tekanan $atmosfer% yang banyak mengandung gas *O dan gas hydrokarbon misalnya methana, ethana, propana, dan lain lain. "roses ini dilakukan pada tungku pit $pit furna!e%. "emanasan dilakukan pada temperatur =666 * @ =>66 *. "ada temperatur tinggi gas gas tersebut

terdekomposisi menjadi : B *O *(> *O + (B * + *OB * + B(B * + (BO

"ada karburasi gas ini lapisan hypereute!toid dapat dihilangkan dengan memberikan suatu difusi period, yaitu dengan menghentikan pengaliran gas karburasi, tetapi

mempertahankan temperatur pemanasan. &engan demikian karbon akan berdifusi lebih ke dalam atau lapisan pada kulit lebih merata. &isamping itu benda kerja lebih bersih sehingga langsung dapat di dinginkan. <ntuk melakukan proses

karburasi gas diperlukan suatu dapur yang kedap udara, yang dapat men!egah masuknya udara ke dalam dapur karena

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 1#

masuknya

udara

ke

dalam

dapur

akan

mempengaruhi

konsentrasi gas yang terkaburisasi.

Eambar B > : Eas *arburi-ing

2.3.2. Pend!n&!nan +1uen2h!n&Setelah lapisan kulit mengandung !ukup karbon, proses dilanjutkan dengan pengerasan yaitu dengan pendinginan untuk men!apai kekerasan yang tinggi. "roses pengerasan $0uen!hing% dapat dilakukan dengan !ara : "endinginan langsung $&ire!t Fuen!hing% adalah pendinginan se!ara langsung dari media karburasi.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 1'

?fek yang timbul adalah kemungkinan adanya pengelupasan pada benda kerja. "ada pendinginan langsung ini diperoleh permukaan benda kerja yang getas.

Erafik B 5 : "roses "endinginan .angsung $&irre!t Fuen!hing%

"endinginan tunggal $Single Fuen!hing% adalah pemanasan dan pendinginan dari benda kerja setelah benda kerja tersebut di karburasi dan telah didinginkan pada suhu kamar. 2ujuan dari metode ini adalah untuk memperbaiki difusisitas dari atom atom karbon, dan agar gradien komposisi lebih halus.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 1(

Erafik B C : "roses "endinginan 2unggal $Single Fuen!hing%

&ouble Fuen!hing adalah proses pendinginan atau pengerasan pada benda kerja yang telah di karburasi dan didinginkan pada temperatur kamar kemudian dipanaskan lagi diluar kotak karbon pada temperatur kamar lalu dipanaskan kembali pada temperatur austenit dan baru didinginkan !epat. 2ujuan dari metode ini untuk mendapatkan butir struktur yang lebih halus.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 1.

Erafik B 4 : "roses &ouble Fuen!hing

Sifat @ sifat yang dimiliki baja karbon setelah "roses Karburasi sebagai berikut : 8. Kekerasaan permukaan tinggi dan tahan aus. B. 2ahan temperatur tinggi. 9. <mur lelah lebih tinggi.

2.4.

T%ans3/%mas! 4ase Pada

aat Pemanasan

2ransformasi fase yang terjadi pada saat pemanasan dapat dipelajari dari diagram keseimbangan $diagram fase% besi karbida baja. #aja karbon rendah pada diagram fase terletak diba'ah ini, termasuk dalam baja hypoutektoid.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 20

"ada temperatur kamar baja karbon rendah terdiri dari butir butir kristal ferit dan perlit dengan jumlah butir ferit lebih banyak dari butir perlit. "erbandingan jumlah buntir ferit dan perlit tersebut sesuai dengan jumlah kadar karbon yang terkandung dalam baja karbon rendah tersebut.

Eambar B 3 : &iagram fasa ;e ;e9*

Semakin banyak jumlah kadar karbon semakin sedikit jumlah butir ferit dan semakin banyak butir perlitnya. "ada baja karbon rendah jika dipanaskan hanya sampai temperatur diba'ah temperatur krisis A 8, maka belum tampak adanya perubahan struktur mikro. &alam struktur mikro masih terlihat butir ferit dan perlit. 2etapi bila pemanasan dilanjutkan hingga tepat pada temperatur kritis A8, maka perlit akan

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 21

mengalami reaksi eutektoid. &imana butir ferit dan sementit dari perlit akan bereaksi menjadi austenit. )eaksi eutektoid pada saat pemanasan : ;erit + ;e9* austenit

)eaksi autektoid ini berlangsung pada temperatur konstan dan temperatur tidak akan naik sebelum reaksi eutektoid selesai atau seluruh ferit dan sementit didalam perlit habis menjadi austenit. Setelah maka perlit habis dan mulai akan terjadi mulai kenaikan mengalami

temperatur,

ferit preutektoid

transformasi allotropik, ferit yang mempunyai bentuk struktur kristal #** $body !entre !ubi!% akan berubah menjadi austenit yang ;** $fa!e !entre !ubi!%. 2ransformasi ini berlangsung bersamaan dengan naiknya temperatur. :akin tinggi temperatur pemanasan makin banyak ferit yang bertransformasi menjadi

austenit. 2ranformasi dari ferit ke austenit selesai ditunjukan pada garis A9, jadi diatas A9 struktur yang terjadi adalah austenit dengan bentuk kristal ;** $fa!e !enter !ubi!%

2.5.

D!3us! &ifusi karbon terjadi karena atom bergerak ke dalam

material se!ara penyisipan $interstisi% di batas butir. .aju difusi tergantung pada jenis atom yang berdifusi, jenis atom tempat

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 22

difusi berlangsung dan ditentukan oleh koefisien difusi. &an koefisien difusi tergantung pada temperatur, makin tinggi

temperatur makin besar pula difusi yang berlangsung. Jarak tempuh difusi akan tergantung pada lamanya 'aktu yang tersedia untuk berlangsungnya difusi. "ada daerah suhu austenit atom atom besi menyusun diri menjadi bentuk kristal ;**. &an struktur kristal ;** ini mempunyai bentuk kristal ;**. &an struktur kristal ;** ini mempunyai kemampuan melarutkan karbon yang lebih besar daripada logam dengan struktur kristal #** karena ke!uali struktur kristal ;** mempunyai kerapatan atom lebih besar daripada #**, juga karena pengaruh temperatur. #ila suhu atau temperatur naik, atom atom bergerak dengan energi yang lebih besar sehingga atom mampu untuk pindah dari tempatnya.

Eambar B = : #entuk Struktur Kristal #**

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 23

Eambar B 86 : #entuk Struktur Kristal ;**

Jadi bila karbon ditambahkan kedalam besi, karena atom karbon sangat ke!il dibandingkan atom besi, maka atom @ atom karbon akan terdistribusi pada ruangan disela sela antara atom atom besi atau disebut larutan padat interstisi. Kelarutan karbon pada proses !ase hardening yaitu pada temperatur pemanasan 3B5 6* =B5 6* akan men!apai maksimum ditujukan oleh garis A!m. #ila kadar karbon yang dilarutkan melebihi batasan maksimum, maka akan terbentuk fasa lain yaitu austenit + sementit $;e9*%.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 24

Erafik B @ 88 : Erafik hubungan 'aktu dengan kedalaman difusi

<ntuk mengetahui kadar karbon dari hasil difusi pada kedalaman G dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

dimana

*G *6 *8 G & t erf

H kadar karbon material pada kedalaman G H kadar karbon spesimen H kadar karbon permukaan spesimen H kedalaman diffusi karbon $!m% H koefisien diffusi karbon $!mBIs% H 'aktu $holding time% $s% H fungsi error $error fun!tion% $tabel%

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 25

harga koefisien diffusi di!ari dengan !ara :

&imana

&6 F 2 )

H faktor frekuensi $!mBIs% $tabel% H energi akti asi $!alImolIK% $tabel% H temperatur pemanasan $6K% H konstanta gas $8,=34 !alI mol%

2.#.

T%ans3/%mas! 4ase Pada

aat Pend!n&!nan

&alam suatu proses perlakuan panas, setelah pemanasan men!apai temperatur yang ditentukan dan diberi 'aktu penahanan panas $(olding time% se!ukupnya maka dilakukan pendinginan dengan laju tertentu. Struktur mikro yang terjadi setelah

pendinginan akan tergantung pada laju pendinginan. Karena sifat mekanik dari baja setelah akhir suatu proses perlakuan panas akan ditentukan oleh laju pendinginan. 2ransformasi austenit pada pendinginan memegang peranan penting terhadap sifat dari baja karbon. Austenit dari baja hypoutektoid bila didinginkan se!ara lambat pada temperatur A 9 mulai membentuk inti kristal austenit. 2ransformasi ini terjadi karena perubahan allotropik dari besi gamma $austenit% ke alpha $ferrit%. Karena ferit hanya dapat melarutkan karbon dalam jumlah

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 2#

yang sangat ke!il maka kandungan karbon dalam austenit akan semakin besar bila ferit yang tumbuh banyak $dengan makin turunnya temperatur%. #esarnya kandungan karbon dalam

temperatur kritis A9, sehingga pada saat temperatur men!apai temperatur kritis A8, komposisi austenit sama dengan komposisi eutektoid dan pada 'aktu itu austenit berdeformasi menjadi perlit. 2umbuhnya perlit dia'ali dengan tumbuhnya inti sementit pada batas butir austenit. <ntuk tumbuhnya sementit diperlukan sejumlah besar karbon yang akan diperoleh dari austenit

sekitarnya. Sehingga austenit disekitar sementit miskin karbon dan menjadi ferit. "erpindahan atom ini berlangsung se!ara difusi, oleh karena itu memerlukan 'aktu yang !ukup. "ada proses !ase hardening bila austenit didinginkan se!ara !epat, maka transformasi sementit $karbida besi% tidak terjadi dan produk transformasi austenit akan berubah menjadi fasa baru yang dikenal sebagai bainit dan martensit. #ainit terbentuk bila austenit didinginkan dengan !epat hingga men!apai temperatur tertentu. 2ransformasi bainit ini disebabkan sebagian karena proses difusi dan sebagaian lagi karena proses tanpa difusi.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 2'

Eambar B 8B : Kur a "endinginan

:artensit dapat terjadi bila austenit didinginkan !epat sekali hingga temperatur diba'ah temperatur pembentukan bainit.

:artensit terbentuk karena transformasi tanpa difusi. Keadaan ini menimbulkan distorsi dan kekerasan yang terjadi sangat tergantung pada kadar karbon.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 2(

Eambar B 89 : #entuk Struktur Kristal #*2

2.'.

Pen&uj!an )e"e%asan &isini penguji memakai pengujian kekerasan berdasarkan deformasi permanen atau deformasi plastis akibat beban statis 1i!kers. "ada pengujian i!kers ini digunakan indikator intan yang i!kers

berbentuk piramid dengan sudut 89C6. Angka kekerasan adalah beban dibagi dengan luas indentasi yaitu :

dimana :

(1 " A d

H Angka kekerasan 1i!kers $kgImmB% H #eban sebesar 96 kg H .uas /ndentasi $mmB% H &iagonal rata@rata $mm%

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 2.

Eambar B 8> : "engujian 1i!kers

Keuntungan dari metode pengujian 1i!kres : a.&engan benda penekan yang sama baik kekerasan bahan yang keras maupun yang lunak dapat diketahui hasilnya.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 30

b. "enekanan yang ke!il $kira kira 6,5 mm% pada benda kerja yang harus diukur, hanya menyebabkan kerusakan ke!il saja. !."enentuan kekerasan pada benda kerja tipis adalah dengan memilih gaya yang ke!il. Sedangkan kerugian kerugian dari metode pengujian 1i!kers adalah : a. #ahan bahan tidak homogen $sejenis%, seperti besi tuang dan perunggu tidak dapat dipertanggung ja'abkan untuk diukur dengan metode 1i!kers. b. &ibandingkan dengan pengukuran kekerasan menurut

)o!k'ell, metode ini !ukup memakan 'aktu lama karena adanya dua penanganan yang terpisah yaitu pelaksanaan indentasi dan pengukuran. !. "ermukaan benda uji harus benar benar halus, sehubungan dengan penekanan yang sangat ke!il.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 31

BAB III MET$DE PENELITIAN

"ada penelitian ini penulis meneliti tentang pengaruh penahanan 'aktu pemanasan $holding time% terhadap kekerasan baja karbon rendah pada proses karburasi dengan menggunakan media padat. Jadi penahanan 'aktu pemanasan dan media pendinginan dibuat ber ariasi dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh terhadap kekerasan yang

dihasilkan.

3.1.

Alu% Penel!t!an &alam melakukan penelitian dibutuhkan alatalat antara lain : a. :aterial #enda uji. :aterial atau spesimen yang digunakan adalah baja karbon rendah perupa plat strip. Komposisi kimia :

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 32

b. Ka'at #erfungsi sebagai pengikat benda uji agar memudahkan dalam pengambilan pendinginan. !. #ubuk karbon $arang kayu% dan bubuk barium karbonat. d. Kotak sementasi $kotak karbon% dari kotak sementasi pada 'aktu proses

gambar 9 B : Kotak Sementasi

Kotak sementasi harus memiliki karakteristik sebagai berikut : o (arus rapat sehingga tidak memungkinkan adanya

kebo!oran dari gas yang terbentuk. o 2ahan suhu tinggi untuk 'aktu yang relatif lama. o Sesuai untuk bentuk dan ukuran benda kerja yang akan diproses. o :emiliki sifat mekanik yang memadai sehingga tidak terjadi perubahan bentuk pada sat mengalami pemanasan pada 'aktu yang !ukup lama.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 33

o )elatif ringan. #iasanya bahan Sementasi terbuat dari : o #aja *r ,i o #ahan ini harganya relatif mahal, tetapi bahan ini sangat stabil pada suhu yang tinggi serta relatif ringan. o #aja lunak, murah tetapi masa pakainya singkat. o #esi !or, relatif tebal $rata rata diatas 86 mm% agar masa pakainya menjadi panjang. e. "enjepit #erfungsi untuk pengambilan kotak karbon dari tungku dan benda uji dari kotak karbon.

Eambar 9 9 : "enjepit

f. Open listrik. Open listrik berfungsi untuk memanaskan benda kerja dengan temperatur stabil atau tetap. g. Alat "engujian kekerasan

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 34

"engujian kekerasan menggunakan alat uji kekerasan h. Kertas gosok besi. #erfungsi untuk menggosok benda uji supaya halus.

i!kers.

3.2.

Pe%en2anaan Penel!t!an Adapun sebagai berikut : a. "ersiapan Sebelum proses pemanasan dimulai, pertama tama yang harus dilakukan adalah memberi tanda terhadap benda uji. (al tersebut dilakukan karena proses karburasi untuk satu benda uji dengan benda uji yang lainnya mempunyai perlakuan yang berbeda. 2anda yang diberikan adalah : peren!anaan penelitian yang dilakukan adalah

2anda Spesimen A8 AB #8 #B *8 *B J

7aktu "enahanan $(olding 2ime% 85 :enit 85 :enit 96 :enit 96 :enit 56 :enit

:edia "endinginan $Fuen!hing% Oli Ol i Oli Oli Oli

56 :enit Oli 2anpa proses perlakuan panas

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 35

Kotak sementasi diisi dengan bubuk karbon dan #a*O9 dengan perbandingan C6 A bubuk karbon dan >6 A #a*O9. Spesimen sebelum dimasukkan ke kotak sementasi harus diikat dahulu dengan ka'at.

Eambar 9 > : "engikatan spesimen dengan ka'at

b. "emanasan O en dihidupkan, kemudian kotak sementasi dimasukkan dan temperatur diatur 3456 *. "roses pemanasan dilakukan 9 kali tiap B spesimen sesuai dengan penahanan 'aktu pemanasan yang telah ditentukan pada benda uji tersebut yaitu : "roses pemanasan / : #enda uji A8 dan AB, 'aktu

penahanan temperatur 85 menit.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 3#

Eambar 9 5 : Erafik "roses "emanasan /

"roses pemanasan //

#enda

uji

#8

dan

#B,

'aktu

penahanan temperatur 96 menit.

Eambar 9 C : Erafik "roses "emanasan //

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 3'

"roses pemanasan ///

#enda

uji

*8

dan

*B,

'aktu

penahanan temperatur 56 menit

Eambar 9 4 : Erafik "roses "emanasan ///

!. "endinginan "endinginan dilakukan setelah 'aktu penahanan temperatur ter!apai dengan !ara langsung dari media karburasi $&irre!t Fuen!hing%. :edia pendinginan mengunakan Oli SA? B6 56 d. "roses "ermesinan Setelah pendinginan dilakukan dan spesimen telah menjadi dingin dengan suhu kamar, pada salah satu sisi dari spesimen tersebut dilakukan proses permesinan yaitu dengan menyekrap I memakan setebal 8 B mm.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 3(

"ada saat menyekrap suhu benda kerja dijaga agar tidak sampai panas karena bisa mengakibatkan perubahan kekerasan akibat panas yang ditimbulkan. Sedangkan tujuan dari

penyekrapan adalah untuk mengetahui kekerasan dari bagian pinggir yang telah terkaburasi dan bagian dalam dan untuk mengetahui ketebalan difusi karbon. e. "roses "enggosokan $Erinding% Sebelum proses penggosokan, spesimen dimasukkan kedalam pipa yang telah diisi dengan dempul besi. 2ujuan dalam hal ini adalah agar nantinya pada 'aktu penggosokan spesimen benar benar halus, siku dan rata. Jika tidak rata, hasil dari pemotretan pada bagian yang tidak rata akan kabur atau jelek.

Eambar 9 3 : #enda uji dalam pipa yang didempul

"enggosokan benda uji pada bagian yang telah disekrap tadi kemudian dilakukan se!ara bertahap. "enggosokan dilakukan

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 3.

dengan kertas gosok besi $amplas kertas% dengan dimulai dari grid yang paling kasar sampai yang paling halus yaitu : 8B6, 836, B>6, 9B6, 9C6, >66, C66, 366, 8666, 8B66. "roses

pengososkan harus teratur sesuai dengan arah agar di!apai kehalusan yang baik. f. "roses "emolesan $"olishing% "roses polishing dilakukan apabila proses penggosokan telah selesai. Spesimen di!u!i dengan dengan air lap dan kering. alkohol "ada yang proses

selanjutnya

dikeringkan

polishing ini spesimen digosok pada kain yang halus yang diletakkan pada piringan yang berputar, selama penggosokan kain ditaburi dengan polishing po'der yaitu serbuk alumia $pasta alumia%. "roses polishing ini selesai apabila bekas goresan @ goresan akibat penggosokan telah hilang sehingga spesimen menjadi halus dan mengkilat, lalu spesimen di!u!i dengan air dan alkohol kemudian dikeringkan. g. ?2SA "roses ini dilakukan dengan !ara men!elupkan permukaan benda uji pada larutan kimia guna memperjelas penglihatan struktur mikro pada mikroskop dan 'aktu pen!elupannya juga harus relatif singkat. Karena komposisi dan struktur permukaan heterogen maka kelarutan pada permukaan heterogen maka kelarutan pada permukaan spesimen menjadi tidak sama,

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 40

daerah yang mudah melarutkan larutan kimia akan tampak lebih dalam sehingga akan tampak lebih gelap. .arutan esta yang digunakan adalah nikel B A, yang terdiri dari B A (,O9 dan =3 A alkohol. "en!elupan dilakukan kurang lebih 9 detik pada temperatur kamar. "roses esta selesai setelah benda uji diletakkan diba'ah mikroskop, terlihat struktur mikro dengan jelas. h. "engukuran 2ebal &ifusi Karbon "engukuran hardness dilakukan #enda dengan uji menggunakan diesta bila alat mikro

tester.

setelah

diletakkan

diba'ah mikroskop pada mikro hadrness tester akan terlihat ketebalan difusi karbonnya. Sehingga pengukuran ketebalan difusi karbon dapat dilakukan karena didalam lensa okuler mikroskop terdapat skala pengukuran dalam mikron meter $8I8666 mm%. Adapun pembesaran total dari mikroskop yang dipakai adalah >66G terdiri dari pembesaran lensa okuler 86G dan pembesaran lensa obyektif >6G.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 41

Eambar 9 = : Skala "engukuran pada lensa okuler

i. "engujian Kekerasan "engujian yang digunakan adalah dengan metode pengujian kekerasan i!kers. "engujian ini dilakukan pada B bagian yaitu

bagian penampang luasan $a% dan salah satu sisi permukaan $b%.

Eambar 9 86 : "enampang dan "ermukaan #enda <ji

"engujian kekerasan dilakukan pada tahap terakhir dengan maksud agar diperoleh hasil yang akurat, karena permukaan benda uji sudah rata, halus dan bersih pada bagian

penampang luasannya dan sisi permukaannya.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 42

Sedangkan

pada

bagian

sisi

permukaannya

dilakukan

penggosokan terlebih dahulu untuk menghilangkan oksidasi yang timbul. Setelah benda uji bersih baru dilakukan pengujian kekerasan : o Spesimen diklem pada penjepit benda kerja dan

diusahakan agar didapatkan permukaan yang benar benar hori-ontal. melingkar "enjepit 9C6
6

benda sehingga

kerja

ini

dapat bergerak

bergerak dengan

dapat

kemiringan seperti yang kita inginkan. Setelah didapatkan permukaan yang benar benar hori-ontal baru klem

tersebut dikeraskan. o Spesimen "enetrator 89C 6. o "enyetelan beban a'al 86 kg sampai beban utama 96 kg. o :eja pengujian dinaikkan hingga spesimen menekan diletakkan pada meja pengujian kemudian

dipasang berupa prisma intan dengan sudut

indikator samapi beban 86 kg. o "engujian kekerasan pada penampang dilakukan dengan jarak yang teratur mulai dari permukaan yaitu K 6,9 mm, 6,C mm dan seterusnya hingga permukaan pada bagian ba'ah, dan penekanan dilakukan se!ara berurutan atau diagonal. Sedangkan pada permukaan benda uji dilakukan se!ara a!ak.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 43

o Setelah pembebanan a'al 86 kg, beban utama 96 kg ditekan dengan menggerakkan jarum tuas. "ada skala berhenti.

pembebanan

terlihat

bergerak

sampai

setelah berhenti dibiarkan selama 85 detik, kemudian beban dihilanhkan. o &an kemudian mengukur diagonal hasil indikator prisma tersebut. o Setelah diketahui diagonal rata @ rata, kekerasan didapat dengan rumus : i!kers

dimana :

" d

H Eaya penekanan $kg% H &iameter tapak tekan $mm%

dimana rumus tersebut didapat :

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 44

luas bidang segitiga dari prisma , o .uas 8 bidang $A%, A H L . a . t

&imana :

sehingga :

karena aB H L dB maka :

o .uas > bidang $prisma% :

sehingga :

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 45

maka rumus kekerasan 1i!kers didapat :

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 4#

ALUR PR$ E

)ARBURA I

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 4'

BAB I5 DATA DAN PEMBAHA AN

&ari pengujian yang dilakukan terhadap baja karbon rendah, dengan adanya proses perlakukan panas maka didapat hasil yaitu berupa perubahan sifat mekanis dari benda uji.

4.1.

Has!l Pen&uj!an )e"e%asan &alam pengujian ini pengambilan data kekerasan dilakukan pada : a. "ermukaan dan penampang benda uji sebelum dilakukan !ase hardening $perlakuan panas%. b. "ada permukaan dan penampang benda uji setelah mengalami proses perlakuan panas $!ese hardening% dengan metode pa!k !arburising. "engujian kekerasan pada permukaan spesimen dilakukan se!ara a!ak pada permukaan. Sedangkan pada pengujian pada penampang dilakukan indentasi se!ara diagonal dengan jarak yang teratur dari permukaan.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 4(

Sebelum

dilakukan

proses

perlakuan

panas

benda

uji

dilakukan pengujian kekerasan terlebih dahulu dengan : "engujian kekerasan #eban .ama pembebanan "enetrator : (1 : 96 kg : 85 detik : /ntan $diamond%

"engujian dilakukan terhadap salah satu benda uji dan kekerasan antara benda uji satu dengan lainnya sebelum pengujian dianggap sama. 2abel > 8 &ata (asil "engujian 1i!kers Sebelum "roses "erlakukan "anas ,o. 8 "ermukaan #enda <ji B 9 > 5 8 "enampang #enda <ji B 9 > 5 ,ilai &iagonal $d% pada "engujian 1i!kers 6,C=B 6,CC4 6,446 6,C>5 6,4B9 6,C4= 6,4CC 6,486 6,458 6,46=

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 4.

2abel > B &ata (asil "engujian 1i!kers Setelah "roses "erlakukan "anas &engan "enahan 7aktu 85 menit ,ilai &iagonal $d% ,o. 8 "ermukaan #enda <ji B 9 > 5 8 "enampang #enda <ji B 9 > 5 pada "engujian 1i!kers A8 6,58= 6,568 6,5B6 6,>=6 6,568 6,C64 6,C64 6,C8= 6,C8= 6,C8= AB 6,568 6,568 6,58= 6,56> 6,56> 6,5== 6,C8> 6,5== 6,5== 6,5==

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 50

2abel > 9 &ata (asil "engujian 1i!kers Setelah "roses "erlakukan "anas &engan "enahan 7aktu 96 menit ,ilai &iagonal $d% ,o. 8 "ermukaan #enda <ji B 9 > 5 8 "enampang #enda <ji B 9 > 5 pada "engujian 1i!kers #8 6,>=8 6,>4> 6,>4> 6,>59 6,>59 6,536 6,C6> 6,C6> 6,C6> 6,C63 #B 6,>4> 6,>4> 6,>C9 6,>C9 6,>=8 6,54> 6,C68 6,C68 6,C68 6,C68

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 51

2abel > > &ata (asil "engujian 1i!kers Setelah "roses "erlakukan "anas &engan "enahan 7aktu 56 menit ,ilai &iagonal $d% ,o. 8 "ermukaan #enda <ji B 9 > 5 8 "enampang #enda <ji B 9 > 5 pada "engujian 1i!kers *8 6,>C5 6,>>= 6,>B4 6,>>= 6,>>= 6,54= 6,54= 6,54= 6,54> 6,54> *B 6,>53 6,>9C 6,>56 6,>53 6,>53 6,549 6,549 6,549 6,54C 6,54C

Setelah diketahui diagonal $d% dari pengujian 1i!kers maka dapat diketahui nilai (1.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 52

2abel > 5 &ata Kekerasan Sebelum "roses "erlakuan "anas ,o. 8 "ermukaan #enda <ji B 9 > 5 8 "enampang #enda <ji B 9 > 5 Setelah dilakukan proses ,ilai Kekerasan $ (1 % 88> , 4C 8B5 , 8C =9 , 36 899 , >5 86C , B6 8B6 , 5C => , 36 886 , 8> =3 , >C 886 , >5 perlakukan kekerasan kekerasan permukaan pada yang benda sama. selesai, uji maka dengan 86C , 33 88> , C4 Kekerasan )ata rata $ (1 %

pengujian pengujian

menggunakan

&ata data

kekerasan benda uji setelah mengalami perlakukan panas adalah sebagai berukut :

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 53

2abel > C &ata Kekerasan Setelah "roses "erlakukan "anas &engan "enahan 7aktu 85 menit ,ilai Kekerasan ,o. 8 "ermukaan #enda <ji B 9 > 5 )ata @ )ata 8 "enampang #enda <ji B 9 > 5 )ata @ )ata A8 BB6 , 3> BB8 , 46 B65 , 59 B98 , 5C BB8 , 46 BB6 , B4 856 , 49 856 , 49 8>5 , B6 8>5 , B6 8>5 , B6 8>4 , >8 $ (1 % AB BB8 , 46 BB8 , 46 B6C , 5C B83 , 3> B83 , 3> B84 , 59 85> , =8 8>4 , >B 85> , =8 85> , =8 85> , =8 859 , >8

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 54

2abel > 4 &ata Kekerasan Setelah "roses "erlakukan "anas &engan "enahan 7aktu 96 menit ,ilai Kekerasan ,o. 8 "ermukaan #enda <ji B 9 > 5 )ata @ )ata 8 "enampang #enda <ji B 9 > 5 )ata @ )ata #8 B96 , 59 B>4 , 94 B>4 , 94 B46 , 5> B46 , 5> B59 , B4 8C5 , BC 85B , 96 85B , 96 85B , 96 856 , 59 85> , 5> $ (1 % #B B>4 , 94 B>4 , 94 B53 , C3 B53 , C3 B96 , 5> B>3 , 59 8C3 , C5 85> , BC 85> , BC 85> , BC 85> , BC 854 , 8>

2abel > 3

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 55

&ata Kekerasan Setelah "roses "erlakukan "anas &engan "enahan 7aktu 56 menit ,ilai Kekerasan ,o. 8 "ermukaan #enda <ji B 9 > 5 )ata @ )ata 8 "enampang #enda <ji B 9 > 5 )ata @ )ata *8 B5C , =B B4> , 4= 96> , 5B B4> , 4= B4> , 4= B44 , 8C 8C5 , 5= 8C5 , 5= 8C5 , 5= 8C3 , 39 8C5 , 5= 8CC , 8= $ (1 % *B BC> , 5C B=B , 59 B4> , >5 BC> , 5C BC> , 5C B4B , 89 8C3 , 3C 8C3 , 3C 8C3 , 3C 8C4 , 5C 8C3 , 3C 8C3 , C6

&ari data data tersebut diatas dapat diketahui bah'a pendinginan benda uji satu dengan yang lainnya berbeda kekerasannya $dalam 'aktu tahan yang sama%. &an penahanan 'aktu yang lebih lama maka didapat difusi karbon yang paling besar nilainya dan juga kekerasannya paling tinggi. <ntuk lebih jelasnya maka data data tersebut disajikan dalam bentuk grafik.

Erafik > 8 &ata Kekerasan Setelah "roses "erlakuan "anas

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 5#

&engan "enahanan 7aktu 85 menit

Erafik > B &ata kekerasan Setelah "roses "erlakukan "anas &engan "enahanan 7aktu 96 menit

Erafuk > 9

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 5'

&ata Kekerasan Setelah "roses "erlakuan "anas &engan "enahanan 7aktu 56 menit

4.2.

D!3us! )a%*/n

4.2.1. Has!l Pen&u"u%an )ete*alan D!3us! )a%*/n "engukuran ketebalan difusi karbon dilakukan dgn

menggunakan mikroskop dr alat uji mi!ro hardness tester. &an mikroskop tsb terlihat seberapa dlm hasil penyebaran atau

peresapan karbon terhadap benda uji. &an data hasil pengukuran difusi tersebut adalah sebagai berikut :

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 5(

2abel > = Ketebalan &ifusi Karbon ,o 8 B 9 > 5 Kode A8 AB #8 #B *8 2epi 8 $ Mm % =6 =B 853 8C6 B66 2epi B $ Mm % =5 =5 8C6 8C5 B6B 8=3 )ata @ rata =B , 5 =9 , 5 85= , 6 8CB , 5 B68 , 6 8=C , 5

C *B 8=5 Keterangan : 8 Mm H 8 I 8666 mm

&ari data difusi karbon tersebut dapat diketahui bah'a 'aktu penahanan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap difusi karbon terhadap benda uji. Karena dengan semakin lamanya penahanan 'aktu maka semakin banyak proses

penyerapan karbon yang terjadi. (ubungan dari difusi karbon dan penahanan 'aktu dari data data diatas dapat dilihat dari grafik diba'ah ini.

Erafik > @ > (ubungan &ifusi Karbon &an "enahanan 7aktu

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan 5.

4.2.2. Pe%h!tun&an )ada% )a%*/n Has!l D!3us! Kadar karbon hasil difusi pada batas maksimum difusi karbon dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

dimana

*G *6 *8 G & t

H kadar karbon material pada kedalaman G H kadar karbon spesimen H kadar karbon permukaan spesimen H kedalaman diffusi karbon $!m% H koefisien diffusi karbon $!mBIs% H 'aktu $holding time% $s%

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan #0

erf

H fungsi error $error fun!tion% $tabel%

Eambar > 5 #agian &ifusi Karbon

harga koefisien diffusi di!ari dengan !ara :

&imana

&6 F 2 )

H faktor frekuensi $!mBIs% $tabel% H energi akti asi $!alImolIK% $tabel% H temperatur pemanasan $6K% H konstanta gas $8,=34 !alI mol%

Karena temperatur pemanasan ketiga proses adalah sama yaitu 3456 *, maka harga koefisien difusi karbon adalah sama : &6 F 2 H 6 , B8 !mB I s H 99 , 366 !al I mol I K H 3456 * + B496 K H 88>36 K

Sehingga D

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan #1

& & &

H 6 , B8 !mB I s . eGp N @ 8> , 3 O H 6 , B8 !mB I s . 9,4> . 864 H 4 , 35 . 863 !mB I s

2abel > 86 &iffusing ?lement &iffusing 2hrough &6 !mB I s F !al I mol *arbon P @ iron 6 , 664= 83 . 866 *arbon Q @ iron 6 , B8 99 . 366 ,i!kel Q @ iron 6,5 CC . 666 :anganesse Q @ iron 6 , 95 C4 . 666 *hromium P @ iron 96 . 666 3B . 666 *hromium Q @ iron 83 . 666 =4 . 666 Sumber : Steel and itRs (eatreatment, Karl ?rik 2helning halaman B5

2abel > 88 y 6 6,8 6,B 6,9 6,> 6,5 6,C 6,4 Sumber : Steel and itRs erf $y% y erf $y% 6 , 666 6,3 6 , 4>B 6 , 88B 6,= 6 , 4=4 6 , BB9 8,6 6 , 3>9 6 , 9B= 8,B 6 , =86 6 , >B3 8,> 6 , =5B 6 , 5B8 8,C 6 , =4C 6 , C6> B,6 6 , ==5 6 , C43 B,> 6 , === (eatreatment, Karl ?rik 2helning halaman BC

a. #enda <ji kode A8 dan AB

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan #2

&iketahui : G $rata @ rata% H =9 Mm H = , 9 . 86@9 !m t H 85 menit H =66 detik $s% *o H 6 , 64 A* &itanya Ja'ab : *G S : D *8 H 6 , 3 A*

*G @ 6 , 64 H 6 , 3 @ 6 , 64 $8 @ erf 6 , >3% (arga erf diperoleh dari interpolasi tabel > 4 pada harga y H 6 , >3 , sehingga didapat erf $y% H 6 , 566 Sehingga : *G H N 6 , 49 . $ 8 @ 6 , 566 % O + 6 , 64 *G H 6 , 9C5 + 6 , 64 *G H 6 , >> A * b. #enda <ji kode #8 dan #B &iketahui : G $rata @ rata% H 8C6 , 45 Mm H 8 , C645 .86@B !m t H 96 menit H 8366 detik $s% *o H 6 , 64 A* &itanya Ja'ab : *G S : D *8 H 6 , 3 A*

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan #3

*G @ 6 , 64 H 6 , 3 @ 6 , 64 $8 @ erf 6 , C3% (arga erf diperoleh dari interpolasi tabel > 4 pada harga y H 6 , C3 , sehingga didapat erf $y% H 6 , C5= Sehingga : *G H N 6 , 49 . $ 8 @ 6 , C5= % O + 6 , 64 *G H 6 , B>= + 6 , 64 *G H 6 , 9B A * !. #enda <ji kode *8 dan *B &iketahui : G $rata @ rata% H 8=3 , 45 Mm H 8 , =345 . 86@B !m t H 56 menit H 9666 detik $s% *o H 6 , 64 A* &itanya Ja'ab : *G S : D *8 H 6 , 3 A*

*G @ 6 , 64 H 6 , 3 @ 6 , 64 $8 @ erf 6 , C5% (arga erf diperoleh dari interpolasi tabel > 4 pada harga y H 6 , C5 , sehingga didapat erf $y% H 6 , C96 Sehingga : *G H N 6 , 49 . $ 8 @ 6 , C96 % O + 6 , 64 *G H 6 , B468 + 6 , 64 *G H 6 , 9> A *

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan #4

(ubungan

difusi

karbon

terhadap

penahanan

'aktu

dan

kekerasan adalah dengan lamanya penahanan 'aktu $holding time% maka kadar karbon yang masuk kedalam benda uji akan bertambah banyak, sehingga selain semakin dalam peresapan karbon, kadar karbon pada bagian permukaan hingga batas difusi berbeda. Jadi spesimen dengan kode * , mempunyai kadar karbon lebih besar terhadap benda uji dengan kode 8. untuk lebih jelas lihat tabel diba'ah ini :

2abel > 8B Kadar Karbon "ada #enda <ji Jarak dari "ermukaan $Mm% B5 56 45 '( 866 8B5 856 )*+ , -. 845 )'/ , -. Kadar Karbon $A*% #enda <ji #enda <ji #enda <ji Kode A 6 , C=> 6 , 5=3 6 , 569 + , 0(. @ @ @ @ @ @ Kode # 6 , 4BC 6 , C>5 6 , 54C @ 6 , >=> 6 , >99 6 , 948 + , ()' @ @ Kode * 6 , 4>6 6 , CC= 6 , C6C @ 6 , 5>5 6 , >38 6 , >99 @ 6 , 944 + , (0+

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan #5

Erafik > C (ubungan Ketebalan &ifusi Karbon dan Kadar Karbon

BAB 5

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan ##

)E IMPULAN

5.1. )es!m6ulan Setelah memperoleh data data hasil pengujian kekerasan pada proses pengerasan permukaan maka dapat disimbulkan

bah'a : a. Semakin lama 'aktu penahan $(olding 2ime% maka semakin tebal difusi karbon pada benda uji dan dengan adanya penambahan unsur karbon pada permukaan maka kekerasan permukaan benda uji bertambah keras. (al tersebut dapat

diketahui dengan melihat hasil perhitungan kadar karbon pada benda uji. Kadar karbon yang tinggi membuat permukaan benda uji semakin keras dan getas. b. &engan pendinginan langsung dapat mempengaruhi kekerasan permukaan benda uji, hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil hasil kekerasan benda uji. "ada proses

pengerasan suatu material akan diperoleh hasil yang maksimal bila di!apai struktur martensit. &an struktur martensit ini hanya dapat di!apai dari fase austenit yang didinginkan dengan !epat. &engan pendinginan yang !epat dari temperatur austenit nk diperoleh bentuk kristal #** yang tergeser menjadi #*2 akibat perbedaan temperatur yang tinggi pada materil.

Matreial dan Manufaktur

Data dan Pembahasan #'

5.2.

a%an Karena keterbatasn penelitian ini maka diharapkan pada penelitian penelitian selanjutnya tentang proses perlakuan panas lainnya se!ara khusus dan se!ara umum, karena dalam hal ini sangat berguna untuk menambah dan memperjelas pengetahuan dibidang :etallurgy.

Você também pode gostar