Você está na página 1de 2

ANALISIS PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG

Pada praktikum pengukuran panjang gelombang pada kesempatan kali ini dilakukan dengan rlab. Tentu tidak terdapat kendala pada alat percobaan yang digunakan karna praktkum saya
bener bener ingin untuk menjalani masa tua dengan baik dan sehat. Pertama-tama dilakukan pemasangan kisi, setelah kisiterpasang maka dilakukan scanning pada intensitas cahaya olehsensor cahaya. Dari hasil scanning intensitas inilah dapatdiketahui letak terang maupun gelap.Setelah diketahui letak terang orde ke 0, 1, 2, dst, makadapat dicari jarak orde ke 1, 2, dst terhadap orde ke 0. Jarakter sebut disubstitusikan ke dalam persamaan sin = Y / L untukmendapatkan besar sudut . Karena sudut kecil, maka nilai sin dengan tan tidaklah berbeda, sehingga menghasilkan nilai kesalahan relatif sebesa 0%.Untuk mencari panjang gelombang, dapat digunakan rumus = (sin / m) d, dimana sin / m adalah gradien dari grafiksin vs m, sehingga didapatkan rumus = gradien d. Panjang gelombang cahaya yang digunakan pada percobaan kaliini adalah 642,3 nm.Dari hasil perhitungan dapat pula kita lihat bahwa berbanding lurus dengan m, dengan kata lain, jika m bertambah, maka juga bertambah. Salah satu sifat gelombang adalah dapat mengalami

superposisi serta interferensi dan difraksi cahaya. Pada percobaan pengukuran lebar celah ini, sifat gelombang yang dimanfaatkan adalahinterferensi dan difraksi cahaya. Interferensi dapat dihasilkan dari sebuah cahaya tunggal yang cahayanya dipecah menjadi dua atau lebih dengan caramelewatkan berkas cahaya pada sebuah celah atau lebih. Pola-polanya dapat terdiri atas konfigurasi gelap dan terang, yang sesuai dengan besarnya intensitas pada masing-masing titik atau posisi . Perbedaannya pola gelap tidak memiliki gelap pusat. Pola gelap-terang yang terjadi sebagai hasil interferensi menunjukkan pola yang ritmik. Pola terang muncul karena dua gelombang yang terdifraksimemiliki fase yang sama. Pola gelap-terang tersebut dinamai berdasarkan urutanrelatif terhadap titik pusat (p).Pola terang yang yang memiliki intensitas cahaya paling tinggidisebut sebagaiterang pusatyang pada percobaan ini didapat bahwa terang pusat terletak pada x=179,96 mm dengan intensitas I=2,72.Pola terang di atasnya (atau di bawahnya) disebut sebagai orde atau terang ke1, ke2 dan seterusnya. Demikian juga dengan pola gelap.Pola ini dapat terlihat dari intensitas cahaya pada data percobaan dan juga grafik yang dihasilkan. Apabila grafik diperbesar, akan terlihat titik yang bervariasi naik kemudian turun, lalu naik lagi dan turun lagi. Inilah pola interferensi yang dihasilkan dari metode difraksi ini.Pada percobaan, cahaya padatempat percobaan harus diusahakan terisolasi dari ahayaselaincahayasumber y

agar intensitas cahaya pada hasil percobaan tidak terpengaruh. Berdasarkan hasil pengolahan data yang didapat,besarnya celah yang dilewati oleh cahaya adalah 0,0204mm. Sedangkanjarak antara celah dan layar tangkap, digunakan asumsi bahwa jaraknya adalah 1 meter. Jarak antara celah dan layar tangkap ini merupakan asumsi praktikan karena dua alasan, yaitu tidak terdapat data yang pasti mengenai jarak L antara celah dan layar tangkap pada percobaan ini.

Você também pode gostar