Você está na página 1de 8

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK SU DENGAN NYERI HAID KHUSUSNYA REMAJA JY DI BR.

BELULANG, MENGWI, BADUNG, BALI Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2013, Asuhan Keperawatan keluarha bapak SU dengan Nyeri Haid khususnya remaja JY I. DATA UMUM KELUARGA 1. Identitas Kepala Keluarga Nama : Bapak SU Umur : 50 Tahun Agama : Hindu Suku : Bali Pendidikan : Sarjana Pendidikan Pekerjaan : Guru di SMP Negeri 1 Mengwi Alamat : Br. Belulang Kapal, Mengwi, Badung, Bali No. Telephone : (0361) 9172274 2. Komposisi Keluarga No Nama L/P Umur Hubungan Dengan Kepala Keluarga Pendidikan Pekerjaan Ket 1 Ibu NH P 45th Istri Sarjana Pendidikan IRT Sehat 2 Anak JY P 17th Anak SMA Siswa Sakit 3 Anak SF P 14th Anak SMA Siswa Sakit 4 Anak HS L 12th Anak SD Siswa Sakit 3. Genogram Bapak SU Ibu NH 50 Th 45 Th Sehat Sehat Anak JY Anak SF Anak HS 17 Th 14 Th 12 Th Sakit Sehat Sehat Keterangan : = Laki-Laki Meninggal = Perempuan Meninggal = Tinggal serumah 4. Tipe Keluarga Tipe Keluarga Bapak SU adalah Keluarga Inti (Nuclear Family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak 5. Suku Bangsa Keluarga Bapak SU merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya. 6. Agama Keluarga Bapak SU beragama Hindu dan seluruh anggota keluarganya melaksanakan Tri Sandya 3 kali sehari 7. Status Sosial Ekonomi Keluarga Penghasilan keluarga Bapak SU diperoleh dari Bapak SU yang bekerja sebagai Guru di SMP Negeri 1 Mengwi. Penghasilan rata-rata sebulan Rp. 3.000.000 yang dipergunakan untuk transport / jajan sekolah / bayar sekolah anak JY, SF, dan HS, keperluan makan sehari-hari. Keluarga mempunyai tabungan khusus untuk kesehatan yaitu Askes, tiap bulannya keluarga tidak bisa menabung. Barang yang dimiliki keluarga di rumah seperti kompor gas, kipas angin, setrika, televisi 21 inchi, mesin cuci dan kulkas.

8. Aktifitas rekreasi keluarga Keluarga jarang pergi ke tempat rekreasi secara bersama, karena semua anggota keluarga masih bersekolah dan kebiasaan kumpul bersama biasanya dilakukan keluarga di malam hari. II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Tahap perkembangan keluarga Bapak SU saat ini termasuk keluarga dengan anak remaja, tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja seperti : a. Mempertahankan pola komunikasi, keluarga Bapak SU mempunyai 2 anak usia remaja putri, keluarga jarang terbuka terhadap anaknya. Anak JY tampak pendiam di depan ibunya, bila ada permasalahan yang menyangkut remaja selalu dibicarakan dengan teman atau saudara, tidak dengan ibu NH karena menurut anak JY, ibu NH selalu mengatakan tidak boleh, tidak baik, dan sebagainya. b. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, keluarga Bapak SU tergolong tidak begitu harmonis antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain karena kurangnya rasa keterbukaan antara anak dengan orang tuanya. Namun walaupun begitu Bapak SU sebelumnya sudah menyusun beberapa rencana agar nantinya ke depan anak-anaknya mendapatkan kesejahteraan hidup yang optimal. c. Mempertahankan hubungan perkawinan, Bapak SU selalu menjaga keharmonisan dengan ibu NH dan tetap mendampingi istri dalam keadaan apapun. d. Merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu seperti berkebun dan pergi ke sawah. 2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi Perkembangan keluarga bapak SU yang sampai saat ini belum terpenuhi adalah melanjutkan pendidikan anaknya hingga semuanya mendapat gelar sarjana dan menambahkan waktu untuk berkumpul dengan anggota keluarga lainnya. 3. Riwayat Keluarga Inti Bapak SU dan Ibu NH menikah sudah 20 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh kedua orang tua masingmasing. Bapak SU dan Ibu NH perkawinannya didasarkan atas pilihan masing-masing dan tidak dijodohkan. Penyakit yang diderita oleh orang tua dan saudara Bapak SU adalah kanker. Penyakit yang diderita oleh orang tua Ibu NH adalah DM. 4. Riwayat Keluarga sebelumnya Riwayat orang tua dari pihak Bapak SU dan Ibu NH tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, tidak pemabuk dan tidak penjudi. Orang tua dan saudara Bapak SU dan Ibu NH meninggal karena sakit Kanker dan DM. III. LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah Rumah yang ditempati Bapak SU merupakan rumah sendiri. Luas rumah 12 x 8 meter yang terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC dan teras. Jarak dengan septic tank lebih dari 15 meter, kondisi WC bersih dengan model WC leher angsa. Lantai terbuat dari keramik, rumah permanen, sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan dan jendela depan. Keluarga mempunyai halaman rumah yang terdapat kebun bunga. Sampah keluarga diletakkan di tempat sampah di depan dapur. Kebersihan rumah cukup bersih, air minum sehari-hari diperoleh dari air isi ulang dengan kondisi air bersih. Sedangkan air untuk mandi, minum, mencuci pakaian, mencuci semua perabot dan menyiram tanaman menggunakan air yang berasal dari sumur bor dan tower yang ada di rumah. Denah Rumah Keterangan Gambar : 1. Kamar tidur 2. Ruang tamu 3. Ruang keluarga 4. Kamar mandi

5. Teras 2. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal Keluarga Bapak SU tinggal di lingkungan yang berpenduduk cukup padat, penduduknya mayoritas bersuku Bali. Saudara kandung, keponakan Bapak SU tinggal di samping rumah Bapak SU. Lingkungan tetangga cukup akrab dan senantiasa saling menolong antara yang satu dengan yang lain bila ada upacara ataupun masalah. Ada aturan atau kesepakatan penduduk setempat dan tidak ada budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan. 3. Mobilitas geografis keluarga Keluarga Bapak SU sudah lama tinggal di rumah ini. Rumah Bapak SU berada di dekat jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai adalah sepeda motor. 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Bapak SU san Ibuk NH sangat aktif mengikuti perkumpulan. Setiap 1 bulan sehari, Bapak SU dan Ibu NH mengikuti musyawarah desa dan mengikuti segala jenis kegiatan masyarakat seperti kerja bakti. 5. Sistem pendukung keluarga Keluarga Bapak SU bila ada masalah keluarga biasanya dibantu oleh keluarga lain, saudara kandung dan anak. IV. STRUKTUR KELUARGA 1. Pola Komunikasi Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari, pola komunikasi terbuka antara Bapak SU, Ibu NH, dan anak-anaknya. 2. Struktur kekuatan keluarga Keluarga Bapak SU saling mendukung satu sama lainnya, respon keluarga bila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat dan mendapatkan perawatan semampu keluarga hingga sembuh. 3. Struktur peran Bapak SU sebagai kepala keluarga, pencari nafkah membiayai semua kebutuhan keluarga sehari-hari. Bapak SU adalah seorang Guru di SMP Negeri 1 Mengwi. Ibu NH sebagai pengasuh anak, pengatur rumah tangga. Anak JY sebagai anak sekolah yang usia remaja, tampak pendiam dan tertutup, tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain, berperan membantu kegiatan sehari-hari keluarga seperti menyetrika pakaian, menyapu dan mencuci pakaian. 4. Nilai dan norma keluarga Keluarga Bapak SU senantiasa menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti sembahyang 3 kali sehari dan sembahyang ke pura pada hari-hari tertentu. Bapak SU juga selalu menanamkan sekap disiplin dan selalu mengajarkan cara beretika yang baik dengan orang lain. V. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi afektif Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil dan keluarga sanagt sedih bila ada anggota keluarga yang meninggal, sakit, atau kehilangan 2. Fungsi sosialisasi Keluarga Bapak SU membiasakan anak-anaknya bermain dengan teman-teman tetangganya, tetapi anak JY memang jarang keluar rumah dengan alasan tidak suka dengan gaya hidup teman-teman disekitar rumahnya yang suka keluar malam. Ibu NH sangat khawatir dengan lingkungan sekitar rumahnyasehingga ibu NH selalu membatasi anak remajanya untuk tidak pulang larut malam, selalu marah bila anak JY membicarakan masalah

teman pria dan mengajaknya ke rumahnya. Dan kegiatan keluarga Bapak SU sewaktu adalah menyempatkan untuk berkunjung ke rumah saudara, dan keluarga Ibu NH. 3. Fungsi perawatan kesehatan Ibu NH mengatakan anak JY mengalami nyeri haid yang biasanya timbul hari pertama saat haid dengan skala nyeri 6. Anak JY mengatakan bila haid badan terasa lemas, malas melakukan aktivitas, mudah lelah. Saat nyeri tidak pernah diberi obat apapun. Keluarga mengatakan tidak tahu proses terjadinya haid sampai menyebabkan nyeri haid, penyebab dan akibat bila nyeri haid tidak diatas. Anak JY mengatakan mengalami keputihan yang timbul 1 hari sebelum haid dan terasa gatal, berwarna putih kekuningan menempel di celana dalam, tidak begitu berbau. Keluarga mengatakan tidak tahu penyebab keputihan, cara membersihkan alat kelamin dan perlunya kebersihkan diri pada alat kelamin wanita yang dapat menyebabkan infeksi nantinya. Ibu NH juga mengatakan bahwa anak JY biasanya mandi 1 kali sehari dengan alasan dingin. Menuruh Ibu NH, anak JY termasuk anak yang pendiam dan jarang bergaul dengan tetangga. Ketika ditanyakan ke anak JY, dia mengatakan tidak suka dengan gaya hidup teman-temannya di sekitar rumahnya yang suka keluar malam. Pada saat pengkajian, anak JY tampak pendiam dan cenderung menunduk serta pemurung. Menurut ibu NH, anggota keluarga bapak SU terkadang tidur siang jam 13.00-15.00, tidur malam rata-rata jam 21.00-15.30 pagi. Kebiasaan makan sehari-hari nasi, lauk pauk, protein hewani, sayur dan buah kadang-kadang. VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga Stressor jangka pendek yang dirasakan bapak SU dan ibu Nh bersumber pada masalah keuangan keluarga seperti biaya sekolah anak JY dan anak HS yang masih sekolah di SMA dan SMP. Tetapi kondisi ini tidak sampai mengganggu aktifitas sehari-hari keluarga. Sedangkan stressor jangka panjang yang dialami bapak SU dan ibu NH seperti mempunyai tanggung jawab besar untuk membiayai pendidikan anaknya hingga sarjana. 2. Respon terhadap stressor Upaya bapak Su dan ibu NH dalam mengatasi stress biasanya dengan cara menghibur diri sendiri dengan mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat seperti rapat bulanan dan gotong royong, pasrah dan memperbanyak berdoa selain itu saling komunikasi dengan keluarga yang lain. Hasil yang diperoleh keluarga merasa sedikit terobati setelah bersembahyang. 3. Strategi koping yang digunakan Kalau tidak menemukan jalan keluar, biasanya keluarga berkomunikasi dengan saudara-saudaranya untuk mengurangi beban yang dideritanya. Biasanya keluarga merasa nyaman setelah berkomunikasi dan curhat dengan saudara. 4. Strategi adaptasi yang disfungsional Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah secara maladaptif. VII. PEMERIKSAAN FISIK Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan tanggal 8 Maret 2013 : ASPEK Bapak SU Ibu NH Anak PT Anak HS Tensi (mmHg) 130/90 90/60 120/80 110/80 TB dan BB 155 cm, 60 kg 162 cm, 65 kg 160 cm, 50 kg 153 cm, 45 kg Suhu (C) 36,5c 36,8c 36,8c 37c Nadi (x/menit) 88x / menit 80x/ menit 84x/ menit 80x/ menit Rambut kepala Normal, rambut lurus, beruban, tidak ditemukan lesi atau luka, kulit kepala bersih Normal, rambut keriting, tidak ditemukan lesi atau luka, kulit kepala bersih Normal, rambut ikal, tidak ditemukan lesi atau luka, kulit kepala bersih Normal, rambut lurus, tidak ditemukan lesi atau luka, kulit kepala bersih Mata, telinga, mulut, hidung, tenggorokan Tidak ditemui gangguan mada mata, telinga, mulut, dan gigi bersih, hidung dan tenggorokan normal Tidak ditemui gangguan mada mata, telinga, mulut, dan gigi bersih, hidung dan

tenggorokan normal Tidak ditemui gangguan mada mata, telinga, mulut, dan gigi bersih, hidung dan tenggorokan normal Tidak ditemui gangguan mada mata, telinga, mulut, dan gigi bersih, hidung dan tenggorokan normal Leher Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, dan pembesaran vena jugularis tidak ada Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, dan pembesaran vena jugularis tidak ada Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, dan pembesaran vena jugularis tidak ada Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, dan pembesaran vena jugularis tidak ada Thorax Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesicular Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesicular Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesicular Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesicular Abdomen Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limfa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, dan tidak ada nyeri tekan Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limfa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, dan tidak ada nyeri tekan Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limfa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, terdapat nyeri tekan dengan skala 6 Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limfa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, dan tidak ada nyeri tekan Ekstremitas atas dan bawah, persendian Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif Sistem genitalia Tidak diperiksa Tidak diperiksa Tidak diperiksa Tidak diperiksa Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan adanya nyerihaid pada anak JY dengan skala nyeri 6, adanya nyeri tekan pada perut saat haid. VIII. HARAPAN KELUARGA Keluarga berharap petugas dapat membantu mengurangi masalah kesehatan yang terjadi pada anak JY dan berharap tidak terjadi hal-hal yang merugikan kesehatan pada anak JY. ANALISA DATA Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka dapat dilajutkan dengan melakukan analisa masalah, sebagai berikut : NO DATA Diagnosa Keperawatan 1 DS : - Keluarga mengatakan anak JY mengalami nyeri haid yang biasanya timbul hari pertama saat haid dengan skala nyeri 6. - Anak JY mengatakan bila haid badan terasa lemas, malas melakukan aktivitas, mudah lelah. Saat nyeri tidak pernah diberi obat apapun. - Keluarga mengatakan tidak tahu proses terjadinya haid sampai menyebabkan nyeri haid, penyebab dan akibat bila haid tidak diatas. DO : - Anak JY tampak nyeri tekan pada perut Gangguan rasa nyaman, nyeri haid pada keluarga Bapak SU khususnya anak JY berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid 2 DS : - Anak JY mengatakan mengalami keputihan yang timbul 1 hari sebelum haid dan terasa gatal, berwarna putih kekuningan menempel di celana dalam, tidak begitu berbau. - Keluarga mengatakan tidak tahu penyebab keputihan, cara membersihkan alat kelamin dan perlunya kebersihkan diri pada alat kelamin wanita yang dapat menyebabkan infeksi. DO : - Terdapat bercak kekuningan pada celana dalam Resiko infeksi organ reproduksi wanita (keputihan) pada keluarga Bapak SU khususnya Anak JY berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami keputihan

PENAPISAN MASALAH 1. Gangguan rasa nyaman, nyeri haid pada keluarga Bapak SU khususnya anak JY KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 1 Setiap haid, anak JY mengalami nyeri haid yang biasanya timbul hari pertama saat haid dengan skala nyeri 6 bila haid badan terasa lemas, malas melakukan aktivitas, mudah lelah dan tidak pernah diberi obat apapun. Kemungkinan masalah untuk dipecahkan : Sebagian x 2 1 Keluarga berharap petugas dapat membantu mengurangi masalah kesehatan yang terjadi pada anak JY dan berharap tidak terjadi hal-hal yang merugikan kesehatan pada anak JY Potensi masalah untuk dicegah : Cukup 2/3 x 1 2/3 Anak JY mengalami nyeri pada saat haid. Keluarga tidak tahu proses terjadinya haid sampai menyebabkan nyeri haid, penyebab dan akibat bila nyeri haid Menonjolnya masalah : Tidak segera diatasi x 1 1/2 Keluarga menganggap nyeri haid yang dialami oleh anak JY merupakan hal biasa dan tidak perlu segera ditangani TOTAL SKOR 3 1/6 2. Risiko infeksi organ reproduksi wanita (keputihan) pada keluarga Bapak SU khususnya Anak JY KRITERIA BOBOT SKOR PEMBENARAN Sifat masalah : Risiko 2/3 x 1 2/3 Anak JY mengalami keputihan yang timbul 1 hari sebelum haid dan terasa gatal, berwarna putih kekuningan, tidak begitu berbau. Keluarga tidak tahu penyebab keputihan, cara membersihkan alat kelamin. Kemungkinan masalah untuk dipecahkan : Sebagian x 2 1 Penyebab keputihan yang dialami anak JY kemungkinan akibat peningkatan hormon estrogen sebelum haid dan kurangnya kebersihan diri, yaitu mandi 1 kali sehari Potensi masalah untuk dicegah : Tinggi 3/3 x 1 1 Keluarga tidak mengetahui penyebab dan akibat, serta dampak terhadap kesehatan reproduksi wanita, sehingga perlu diberikan informasi yang jelas Menonjolnya masalah : Tidak segera diatasi x 1 Keluarga menganggap masalah keputihan yang terjadi merupakan hal alami yang terjadi pada usia remaja, makanya tidak perlu diatasi segera TOTAL SKOR 3 1/6 PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan rasa nyaman, nyeri haid pada keluarga Bapak SU khususnya anak JY berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid. 2. Resiko infeksi organ reproduksi wanita (keputihan) pada keluarga Bapak SU khususnya Anak JY berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami keputihan PERENCANAAN DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI STANDAR EVALUASI RENCANA INTERVENSI Gangguan rasa nyaman, nyeri haid pada keluarga Bapak SU khususnya anak JY berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid. Tujuan umum : Setelah dilakukan kunjungan ke rumah selama 5 minggu, tidak terjadinya nyeri pada saat haid pada anak JY Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x60 menit, keluarga mampu :

1. Mengenal masalah nyeri haid dengan : a. Menjelaskan apa yang dimaksud haid b. Menjelaskan tanda dan gejala sebelum haid. Respon Verbal Respon verbal Haid adalah adalah peristiwa luruhnya lapisan dinding rahim yang bayak mengandung pembuluh darah Menyebutkan 5 dari 8 tanda atau gejala yang terjadi sebelum haid : 1. Malas 2. Mudah lelah 3. Lemas 4. Emosi meningkat 5. Nyeri kepala 6. Pingsang 7. Kram perut 8. Sakit pada payudara - Diskusikan dengan keluarga pengertian haid. Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian haid - Diskusikan tanda dan gejala yang biasanya terjadi pada anak JY - Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala haid. - Diskusikan tanda atau gejala yang biasanya terjadi pada anak JY - Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda sebelum haid - Beri pujian atas jawaban yang benar 2. Resiko infeksi organ reproduksi wanita (keputihan) pada keluarga Bapak SU khususnya Anak JY berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami keputihan Tujuan umum : Setelah dilakukan kunjungan ke rumah selama 4 minggu, tidak terjadinya risiko infeksi pada organ reproduksi wanita pada anak JY Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x 30 menit, keluarga mampu : 1. Mengenal keputihan dengan : a. Menjelaskan pengertian keputihan b. Menyebutkan penyebab keputihan 2. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi keputihan Respon verbal Respon verbal Respon verbal Keputihan adalah pengeluaran vaginal abnormal pada wanita Menyebutkan 3 dari 5 penyebab keputihan : 1. Kurangnya perawatan organ reproduksi

2. Infeksi akibat keganasan 3. Benda asing dalam rahim 4. Pemeriksaan yang tidak steril 5. Penyakit menular seksual Memberi penyuluhan tentang manfaat fasilitas pelayanan kesehatan dalam mengatasi keputihan. - Diskusikan dengan keluarga pengertian keputihan. Ajarkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian keputihan - Diskusikan dengan keluarga penyebab keputihan - Beri kesempatan keluarga bertanya - Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali penyebab dari keputihan. - Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan. - Motivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan bila keputihan berlanjut dengan disertai gatal

Você também pode gostar