Você está na página 1de 3

Lembaga Clearing House (lembaga pembiayaan) Sumber : http://asro.wordpress.

com/2012/11/08/lembaga-keuangan/
Lembaga Keuangan Lainnya, merupakan Lembaga Keuangan di luar Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuan gan Bukan Bank. Yang termasuk jenis Lembaga Keuangan ini adalah Lembaga Pembiayaan. Lembaga Pembiayaan diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan. Dalam per aturan tersebut Lembaga Pembiayaan didefinisikan sebagai badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan d alam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Lembaga Pembiayaan meliputi: 1) Perusahaan Pembiayaan; 2) Perusahaan Modal Ventura; dan 3) Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. 1. Perusahaan Pembiayaan. Kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan meliputi: 1)Sewa Guna Usaha; 2) Anjak Piut ang; 3) Usaha Kartu Kredit; 4) Pembiayaan Konsumen. Perusahaan Pembiayaan diatur lebih lanjut dengan Peratur an Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan. Dalam peraturan tersebut, Perusa haan Pembiayaan didefinisikan sebagai badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan. Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sew a guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk d igunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angs uran. Kegiatan Sewa Guna Usaha dilakukan dalam bentuk pengadaan barang modal bagi Penyewa Guna Usaha, b aik dengan maupun tanpa hak opsi untuk membeli barang tersebut setelah perjanjian berakhir. Dalam kegiatan i ni, pengadaan barang modal dapat juga dilakukan dengan cara membeli barang dari Penyewa Guna Usaha yang k emudian disewagunausahakan kembali kepada Penyewa Guna Usaha. Sepanjang perjanjian Sewa Guna Usaha, ha k milik atas barang modal yang disewagunausahakan berada pada Perusahaan Pembiayaan. Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek (ja ngka 1 tahun) suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam be ntuk Anjak Piutang tanpa jaminan dari Penjual Piutang (Without Recourse) dimana Perusahaan Pembiayaan mena nggung seluruh risiko tidak tertagihnya piutang dan Anjak Piutang dengan jaminan dari Penjual Piutang (With Rec ourse) dimana Penjual Piutang menanggung risiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang yang dijual kep ada Perusahaan Pembiayaan. Usaha Kartu Kredit (Credit Card) adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan men ggunakan Kartu Kredit. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penerbitan kartu kredit yang dapat dimanfaatkan ole h pemegangnya untuk pembelian barang dan/atau jasa. Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan k ebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyediaan dana untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen (antara lain pembiayaan kendaraan bermotor, alat-a lat rumah tangga, barang-barang elektronik, serta perumahan) dengan pembayaran secara angsuran. 2. Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiaya an/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untu k jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/at au pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Sesuai dengan definisi ini, kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura meliputi : 1) Penyertaan saham (equity participation); 2) Penyertaan melalui pembelian obligasi ko nversi (quasi equity participation); 3) Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (profit/revenue sharin g). 3. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk melakukan pembiayaa n dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur. Kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan Infrastruktu r meliputi: 1) Pemberian pinjaman langsung (direct lending) untuk pembiayaan infrastruktur; 2)Refinancing atas in frastruktur yang telah dibiayai pihak lain; 3) Pemberian pinjaman subordinasi (subordinated loans) yang berkaitan dengan pembiayaan infrastruktur. Untuk mendukung kegiatan usaha tersebut, Perusahaan Pembiayaan Infrastukt ur dapat pula melakukan: 1) Pemberian dukungan kredit (credit enhancement) termasuk penjaminan untuk pembi ayaan infrastruktur; 2) Pemberian jasa konsultasi; 3) Penyertaan modal (equity investment); 4) Upaya mencarikan swap market yang berkaitan dengan pembiayaan infrastruktur. Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur dapat berbentuk Perseroan Terbatas atau Koperasi.

Bisnis clearing house butuh kekuatan jaringan Sumber: http://m.liputan6.com/bisnis/read/621190/dahlan-tunjuk-pt-pos-jadi-lembaga-kliring-perdaganga n-online


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai Indonesia seharusnya memiliki le mbaga yang mampu memberikan jaminan keamanan saat melakukan transaksi jual beli secara onlin e. Terlebih, saat ini jual beli online bisa menjadi salah satu alternatif dalam berbelanja. "Di luar negeri jual beli online semacam ini sudah dominan, sedang di Indonesia belum. Hal itu diseb abkan Indonesia tidak punyaclearing house (lembaga kliring)," ujarnya di Solo, Jawa Tengah, Senin ( 24/6/2013 Dahlan berpendapat, perlu adanya perusahaan BUMN yang bisa menjadi clearing house karena ma syarakat Indonesia masih belum percaya jika melakukan transaksi online. "Orang itu masih ketakuta n kalau nomor rekeningnya dibobol, masih takut uangnya tidak sampe ke penjual dan takut kalau bar angnya tidak sampai, makanya saya ingin segera membentuk clearing house," lanjutnya. Menurut dia, perusahaan BUMN yang cocok untuk buka layanan clearing house yaitu PT Pos Indone sia. "Kalau bank, mereka dipercaya oleh masyarakat tetapi tidak punya jalur distribusi. Sedangkan P T Pos cocok untuk itu, karena memiliki sisi kepercayaan dari masyarakat dan punya jalur distribusiny a," katanya. Senada dengan hal itu, Direktur PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengatakan PT Pos kini tengah menyiapkan sistem untuk menjadi kliring house tersebut. Pada bisnis ini, PT Pos Indonesia dapat me layani transaksi, pembayaran, dan distribusi jual beli dengan sistem online. "Targetnya sekarang sedang dijalankan, pada akhir tahun mudah-mudahan kami mulai sistemnya, ja di sekarang sambil sosialisasi," tandasnya. (Ndw) Pengertian Clearing House: Sumber: http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/lembaga_kliring.aspx

LEMBAGA KLIRING
Lembaga Kliring adalah clearing house yaitu bentuk kerja sama bank-bank di suatu kota dengan membentuk pusat penagihan yang bertujuan untuk mem permudah pertukaran cek, wesel, surat utang, atau bentuk lainnya; lembaga yang mengatur tata cara dan menyelenggarakan kliring atas cek dan surat-s urat berharga dari anggota peserta kliring; lembaga ini juga. merumuskan ke bijakan dan peraturan untuk kepentingan para anggotanya; saat ini di Indon esia lembaga kliring dilakukan oleh Bank Indonesia.

Você também pode gostar