Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014
PASANG SURUT
DATA PASANG SURUT
Data pasang surut diambil dari buku Dishidros TNI-AL, lokasi pengamatan Singapura tanggal 1 Oktober 2004 sampai 31 Oktober 2004 sebagai berikut.
Tabel 1. Data pasang surut Singapura bulan Oktober tahun 2004 dari Buku Pasang Surut Dishidros TNI-AL. Setelah diplot maka data pasang surut yang terjadi adalah seperti dibawah ini.
0 9/25/2004
Gambar 1. Grafik pasang purut Bakauheni bulan Agustus tahun 2004 dari Buku Pasang Surut Dishidros TNI-AL.
Tinggi muka air rata-rata di daerah tersbeut adalah sebesar 2m. Berdasarkan hasil plot, dapat diamati bahwa jenis pasang surut yang terjadi adalah mixed karena terdapat dua pasang dan dua surut dalam setiap hari dan juga terdapat berbedaan yang cukup besar antara setiap dua pasang dan dua surut dalam 24 jam. Dari data didapat muka air tertinggi ketika pasang adalah 3,3 m dan terendah 0,4 m, maka diketahui tunggang pasang surut yang terjadi di singapura adalah sebesar 2,9 m.
Grafik di atas merupakan grafik pasang surut yang sudah dikoreksi berdasarkan titik pengamatan yaitu 20 dm dibawah datum. Konstituen pasang surut merupakan gelombang pembentuk atau pola gelombang linear yang jika digabungkan akan membentuk pola pasang surut di lokasi tertentu. Berdasarkan analisis pasang surut menggunakan sembilan konstituen pasang surut, maka didapat amplitudo dan beda fasa dari sembilan konstituen pasang surut tersebut sebagai berikut:
KONSTITUEN M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4 SO AMPLITUDO 77.66 34.76 13.65 8.98 30.86 32.28 8.58 0.39 0.56 0.04 BEDA FASA 173.4 -7.73 228.95 31.25 35.94 -10.4 -24.48 171.08 -2.95
Komponen M2
100.00 Elevasi Muka Air (m) 50.00 0.00 9/20/2004 -50.00 -100.00
9/30/2004
10/10/2004
10/20/2004
10/30/2004
11/9/2004
Waktu (tanggal)
Komponen S2
40.00 Elevasi Muka Air (m) 30.00 20.00 10.00 0.00 9/20/2004 -10.00 -20.00 -30.00 -40.00 Waktu (tanggal) 9/30/2004 10/10/2004 10/20/2004 10/30/2004 11/9/2004
Komponen N2
20.00 Elevasi Muka Air (m) 15.00 10.00 5.00 0.00 9/20/2004 -5.00 -10.00 -15.00 -20.00 Waktu (tanggal) 9/30/2004 10/10/2004 10/20/2004 10/30/2004 11/9/2004
Komponen K2
10.00 Elevasi Muka Air (m) 5.00 0.00 9/20/2004 -5.00 -10.00
9/30/2004
10/10/2004
10/20/2004
10/30/2004
11/9/2004
Waktu (tanggal)
Komponen K1
40.00 Elevasi Muka Air (m) 30.00 20.00 10.00 0.00 9/20/2004 -10.00 -20.00 -30.00 -40.00 Waktu (tanggal) 9/30/2004 10/10/2004 10/20/2004 10/30/2004 11/9/2004
Komponen O1
40.00 Elevasi Muka Air (m) 30.00 20.00 10.00 0.00 9/20/2004 -10.00 -20.00 -30.00 -40.00 Waktu (tanggal) 9/30/2004 10/10/2004 10/20/2004 10/30/2004 11/9/2004
Komponen P1
10.00 Elevasi Muka Air (m) 5.00 0.00 9/20/2004 -5.00 -10.00
9/30/2004
10/10/2004
10/20/2004
10/30/2004
11/9/2004
Waktu (tanggal)
Komponen M4
0.10 Elevasi Muka Air (m) 0.00 9/20/2004 -0.10 -0.20 -0.30 -0.40 -0.50 Waktu (tanggal) 9/30/2004 10/10/2004 10/20/2004 10/30/2004 11/9/2004
Komponen MS4
Elevasi Muka Air (m) 0.00 9/20/2004 -0.10 -0.20 -0.30 -0.40 -0.50 -0.60 Waktu (tanggal) 9/30/2004 10/10/2004 10/20/2004 10/30/2004 11/9/2004
Gabungan
100.00 Elevasi Muka Air (m) 50.00 0.00 9/20/2004 -50.00 -100.00
9/30/2004
10/10/2004
10/20/2004
10/30/2004
11/9/2004
Waktu (tanggal)
Karena Formzal number (F) = 0,56, maka tipe pasang surut yang terjadi di Bakauheni adalah mixed and mainly semi-diurnal.
Nilai elevasi-elevasi penting diikatkan pada MSL (cm): Highest Water Spring (HWS ) Mean High Water Spring (MHWS) Mean High Water Level (MHWL) Mean Sea Level (MSL) Mean Low Water Level (MLWL) Mean Low Water Spring (MLWS) Lowest Water Spring (LWS ) Tunggang pasang : 334.73 cm Berdasarkan pengamatan dan analisis terdapat dua perbedaan yaitu: 1. tipe pasang surut, hal ini terjadi karena dua jenis tipe pasang surut mixed mainly diurnal dan mixed mainly semi diurnal hanya dapat dibedakan melalui bilangan formzal. 2. Tunggang pasang: setelah peramalan pasang surut selama 18,6 tahun maka tunggang pasang yang didapat adalah selisih dari LAT (Lowest Astronomical Tide) dan HAT (Highest Astronomical Tide) dimana kedua elevasi tersebut merupakan tertinggi dan terendah dalam siklus pasang surut yang terjadi sedangkan yang didapat dari pengamatan hanya HHWL dan LLWL yang bukan terendah dan tertinggi. : : : : : : : 148.87, Jml. Kejadian : 1 132.04, Jml. Kejadian : 458 85.01, Jml. Kejadian : 13083 0.00, Jml. Kejadian : 162936 -83.20, Jml. Kejadian : 13077 -158.42, Jml. Kejadian : 458 -185.86, Jml. Kejadian : 1