Você está na página 1de 8

Teknik Pengambilan Sampel

Rambang Sederhana Sistematis Probabilitas Rambang Proporsional Rambang Bertingkat Teknik Sampling Kluster Purposive Sampling Snowball Sampling Quota Sampling Accidental Sampling

Non Probabilitas

#Kenapa dibutuhkan sampling ? *Tidak lain jawabannya adalah karna adanya keterbatasan oleh beberapa factor Ukuran populasi yang terlalu besar Faktor biaya Faktor waktu Percobaan yang sifatnya merusak/mengganggu Faktor ekonomis Faktor kecermatan penelitian

# Apa keuntungan dengan menerapkan teknik sampling ? Mengehemat biaya Mempercepat pelakanaan penelitian Menghemat tenaga Memperluas ruang lingkup penelitian Memperoleh hasil yang lebih akurat

#Sebelum kita melakukan kegiatan sampling , apa yang harus kita lakukan ? *Sebelum kita melakukan kegiatan sampling, kita harus memperhatikan prosedur pengambilan sampel antara lain : 1. Menentukan tujuan penelitian 2. Menentukan populasi penelitian 3. Menentukan jenis data yang diperlukan 4. Menentukan teknik sampling 5. Menentukan besarnya sampel (sample size) 6. Menentukan unit sampel yang diperlukan 7. Memilih sampel

Teknik Pengambilan sampel terbagi atas dua macam : 1. Probability sampling 2. Dan non probability sampling 1. Probability sampling Probability sampling adalah cara pengambilan sampling yang memberikan setiap unsur populasi atau peluang yang sama sebagai objek sampel. Probability sampel terdiri atas : a. Rambang sederhana b. Sistematis c. Rambang proporsional d. Rambang bertingkat e. Cluster A. Rambang Sederhana Dikatakan sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Contoh: Misalnya ingin mengetahui kesukaan konsumen air mineral di daerah Banyuwangi, maka kita bisa menggunakan cara lotre/undian dan tabel bilangan rambang. Teknik lotre/undian: a. Semua anggota populasi diberi nomor urut atau kode b. Kode tersebut ditulis dalam kertas kecil, digulung, dan dimasukan ke dalam sebuah kotak/tempa c. Keluarkan satu persatu sebanyak jumlah sampel yang dibutuhkan. Teknik tabel bilangan rambang : a. Semua anggota populasi diberi nomor urut b. Tentukan jumlah sampel yang akan diambil c. Pilih nomor-nomor yang sesuai dengan bilangan yang terdapat dalam daftar bilangan random yang akan digunakan

Kelebihan = peneliti tidak membutuhkan pengetahuan tentang populasi sebelumnya, bebas dari kesalahan klasifikasi yang memungkinkan dapat terjadi; dan dengan mudah data di analisis serta kesalahan-kesalahan dapat dihitung. Kelemahan = peneliti tidak dapat memanfaatkan pengetahuan yang dipunyainya tentang populasi dan tingkat kesalahan dalam menentukan ukuran sampel lebih besar.
4

B. Sistematis Pengambilan sampel dengan cara ini biasanya dijumpai pada populasi yang cukup besar. Oleh karena itu terlebih dahulu populasi diberi nomor urut kemudian setelah diberi nomor, tinggal menentukan nomor kelipatan berapa yang harus diambil sebagai sampel. Contoh: Peneliti ingin mengetahui kesukaan konsumen mie instan di desa Kepundungan dengan populasi 1000 jiwa. Teknik: Dari 1000 populasi akan diambil sebanyak 50, maka seterusnya dapat mencari ratio sampelnya yaitu sebesar 1000 : 50 = 20, maka untuk selanjutnya cukup menarik sampel dari populasi dengan nomor urut kelipatan 20 yaitu 1,20,40,60,80,dst. C. Rambang Proporsional Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi yang memiliki kesukaan yang sama dalam objek penelitian. Adapun cara pengambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis. D. Rambang Bertingkat Dalam metode penarikan sampel seperti ini ternyata lebih efisien kerena obyek yang dijadikan responden di bagi terlebih dahulu misalnya berdasarkan status ekonomi. Apabila menggunakan metode ini , peneliti harus tahu terlebih dahulu mengenai kondisi obyek yang akan diteliti dan metode ini akan dilakukan apabila mempunyai sifat populasi yang heterogen dan tentu saja biaya tiap sampel juga berbeda. Contoh: Peneliti ingin mengetahui merek sabun mandi yang di sukai oleh warga desa Kepundungan. Teknik: Pertama-tama peneliti perlu melakukan klasifikasi masyarakat terlebih dahulu berdasarkan tingkat ekonomi bawah ,menengah atau atas. Dengan cara tersebut nantinya dapat diperoleh bawasannya masyarakat tingkat menengah ke atas senang dengan sabun yang anti bacteri sedangkan masyarakat tingkat bawah senang dengan merek tertentu dan memiliki aroma yang harum. E. Cluster Pengambilan sampling dengan cluster, didasarkan pada kelompok dari populasi yang ada sehingga dengan kelompok tersebut dapat mewakili dari masing-masing kelompok terhadap populasi yang ada, metode ini hamper sama dengan metode sampling proporsional hanya saja metode ini lebih luas. Contoh: Misalnya untuk mengetahui jumlah mahasiswa di jurusn Manajemen FE Unej berdasarkan daerah asal Jawa Timur , maka Jawa Timur dibagi dulu menjadi 4 daerah ,misalnya daerah Madura, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang . dengan demikian untuk tiap kelompok dapat diambil sebagai sampel untuk mewakili karakteristik masing masing kelompok yang akhirnya dapat mewakili sifat secara populasi atau secara keseluruhan.

2. Non probability sampling Non probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagisetiap unsur atau anggota populasi untuk dijadikan sebagai sample. Non Probability sampel terdiri atas : a. Purposive sampling b. Snowball sampling c. Quota sampling d. Accidental sampling A. Purposive Sampling Merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Cocok di gunakan untuk penelitian kualitatif. Teknik ini digunakan terutama apabila hanya ada sedikit orang yang mempunyai keahlian (expertise) di bidang yang sedang diteliti. B. Snowball Sampel Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mulanya jumlahnya kecil, kemudian membesar. Teknik ini diibaratkan sebuah bola salju yang menggelinding dari puncak gunung yang lama kelamaan akan membesar. Contoh: Peneliti ingin melakukan survey mengenai kualitas suatu produk, mula-mula peneliti memilih satu atau dua orang, kemudian dua orang ini disuruh memilih temantemannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak. C. Quota Sampling Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik penarikan sampel kuota (quota sampling) merupakan teknik penarikan sampel yang sejenis dengan menggunakan teknik penarikan sampel stratifikasi. Perbedaanya adalah ketika menarik anggota sampel dari masing-massing lapisan, peneliti tidak menggunakan secara acak tetapi menggunakan cara kemudahan (accidental) Contoh: akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terrhadap pelayanan RS. Medika Utama , Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belurn memenuhi kouta yang ditentukan.

D. Accidental sampling Teknik penarikan sampel aksidental ini didasarkan pada kemudahan (Convenience). Sampel dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat. Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sampel ini digunakan jika peneliti sulit untuk menemukan subyek yang akan diteliti

DAFTAR PUSTAKA

1. Nasoetion, Andi Hakim & Barizi, 1985, Metode Statistika Untuk Penarikan Kesimpulan, PT. Gramedia:Jakarta. 2. Utami, Wiji, 2009, Statistik Ekonomi I Dan Latihan Soal, 3. www.slideshare.com

**##Sekian Terimakasih##**
8

Você também pode gostar