Você está na página 1de 5

BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA/NAPZA

Waspadai Bahaya Penyalahgunaan NAPZA Sebagai sarana perang dan upaya terorisme, yakni untuk melumpuhkan kekuatan suatu Bangsa (Perang Candu; Teori Huntington). Sebuah bisnis besar. Penelitan menyebut bahwa 0.50% adalah pengguna, maka jumlah dana untuk konsumsi narkoba per hari adalah 220 juta x 0.50% x Rp. 100 ribu = Rp. 1.10 Trilyun Sulit sembuh (angka relapse 90-95%), yang bisa dilakukan adalah menunda relapse. Dampak fisik, psikis, moral maupun material bagi pengguna dan keluarga sangat memprihatinkan Arti Narkoba atau Napza Narkoba : Narkotika, Psikotropika, Bahan Addiktif Napza : Narkotika Alkohol Psikotropika Zat Addiktif

NARKOTIKA
A drug is any substance that when taken into the body alters its function physically and psychologically. (WHO) Adalah Zat baik yang berasal dari tanaman atau bukan, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa dan menimbulkan ketergantungan/ kecanduan, serta toleran (ingin meningkatkan dosis) Narkotika di bagi menjadi 3 golongan : Golongan I hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan Golongan II dipergunkan untuk kepentingan kedokteran, dengan pengawasan sangat ketat. Golongan III dipergunakan untuk kepentingan kedokteran, juga dalam pengawasan. ALKOHOL Minuman mengandung etanol yang dapat menekan susunan saraf pusat, memperlambat refleks motorik, menekan pernafasan, denyut jantung dan mengganggu penalaran : 1. Gol A mengandung etanol < 5% dijual bebas dalam bentuk bir, green sand. 2. Gol B mengandung etanol 5-20% dijual bebas dengan pengawasan dalam bentuk anggur kolesom, KTI. 3. Gol C mengandung etanol 20-50% hanya dijual di bar hotel berbintang dalam pengawasan khusus. PSIKOTROPIKA Adalah zat baik alamiah maupun sintetis, yang berkasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktifitas mental dan perilaku . Psikotropika dibagi menjadi 4 golongan : Golongan I hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Golongan II untuk pengobatan dengan pengawasan Gplongan III untuk pengobatan dengan pengawasan Golongan IV untuk pengobatan dengan pengawasan ZAT ADIKTIF Adalah zat atau bahan kimia yang apabila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi, terutama susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan perubahan aktifitas mental, emosional dan perilaku dan apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan ketergantungan/ kecanduan Efek terhadap Sistem Syaraf Pusat 1. Depresan Memperlambat kerja/menekan sistem syaraf Minuman beralkohol: Benzodiazepines (minor sedatives & barbiturates) Analgesik Opiat (alamiah & sintetik) Opium Morphine Codeine Pethidine Heroin Methadone Inhalan Analgesik Non-opiate Aspirin Paracetamol Anestesi umum (General anaesthetics) Ether Nitrous oxide Ganja/Cannabis

2. Stimulant Merangsang kerja sistem syaraf Nikotin Amphetamines Methamphetamine Ecstasy Ephedrine / pseudoephedrine Cocaine Caffeine 3. Halusinogen - Distorsi kerja sistem syaraf/berhalusinasi LSD-type effects (psychedelics acting on serotonin) Lysergic acid diethylamide or LSD (acid) Psilocybin (magic mushrooms)

Amphetamines dosis tinggi Psychedelic anaesthetics (ketamine) Narkoba lain dalam dosis tinggi: Ganja/ Cannabis Atropine antihistamines

Efek Narkoba/ Napza Phisik: Paru-paru basah, Maag akut, Organ rusak, Hepatitis C, HIV/AIDS Sosial: Menarik diri, anti sosial: suka menipu Psikologis: Pemimpi, halusinasi, paranoid, sadis Agama: Melanggar perintah Allah Ekonomi: Kebangkrutan FAKTOR PENDUKUNG Gangguan kepribadian (Personility Disorder) Penghayatan hidup keagamaan hanya sebatas memenuhi upacara ritual semata, tanpa diikuti pendalaman spiritualitas yang benar Kepribadian yang tidak teguh Tidak disiplin dalam menggunakan obat. Lingkungan keluarga yang pecah Lingkungan pergaulan dan kelicikan sindikat bandar. Tahapan Penggunaan
chaotic dependent regular Rekreasi & Fun Coba-coba/ingin tahu Perokok

Dampak bagi Pelaku Mengakibatkan gangguan kesehatan jasmani dan rohani, merusak fungsi organ vital tubuh : otak, jantung, ginjal, hati, paru-paru, Hiv/Aids, sampai kematian. Membutuhkan biaya tinggi baik untuk membeli narkoba, maupun untuk biaya perawatan. Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman dan keamanan masyarakat.

Menimbulkan kecelakaan diri yang bersangkutan dan orang lain. Memicu perbuatan melanggar hukum yang dapat menyeret pelaku ke penjara. Memicu tindakan tidak bermoral, tindak kekerasan dan tindak kejahatan. Menurunkan sampai membunuh semangat belajar adalah perbuatan menghancurkan masa depan. Merusak keimanan dan ketaqwaan.

Dampak bagi Keluarga Menimbulkan beban mental, emosi, dan sosial yang sangat berat. Menimbulkan beban biaya yang tinggi yang dapat mengakibatkan keluarga bangkrut. Menimbulkan beban deritaan berkepanjangan dan hancurnya harapan bagi masa depan anak.

Dampak bagi masyarakat dan bangsa Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bagi program pencegahan,penegakan hukum dan perawatan serta pemulihan penderita keter-gantungan narkoba. Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan masyarakat. Menghancurkan kualitas dan daya saing bangsa serta membunuh masa depan dan kejayaan bangsa. Meningkatnya tindak kejahatan termasuk keru-suhan, separatisme dan terorisme.

UU No 35/2009 ps. 55 Orang tua atu wali dari Pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan diri atau dilaporkan oleh keluarganya kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Ketentuan mengenai pelaksanaan wajib lapor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah

Upaya Pencegahan Demand Reduction Supply Reduction Meminimalkan penggunaan Narkoba Meminimalkan peredaran Narkoba

Harm Reduction Meminimalkan dampak penggunaan Narkoba

Sikap Tindakan Etis Umat Beriman Menjaga agar apa yang dianugerahkan Allah dipergunakan dengan baik dan benar, agar tidak menghancurkan keutuhan seluruh ciptaan. Mengasihi, memperdulikan dan menolong korban penyalah-gunaan Napza, agar tidak terus menerus kecanduan. Berjuang di jalan Tuhan memberantas segala bentuk penyalah-gunaan Napza Melakukan tindakan pencegahan, penyembuhan, pemulihan atau rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza, secara medis, psikis, moral maupun spiritual. Bekerjasama dalam menghadapi sindikat pengedar Napza, serta berani melaporkan kepada aparat bila melihat sinyalemen adanya pengedar atau pengguna di sekitar kita LEMBAGA REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA A. REHABILITASI MEDIK 1. Pemerintah : 1) RS Grhasia Pakem Yogyakarta 2) RS Dr. Sardjito 3) RSUD dan Pskesmas-puskesmas B. REHABILITASI SOSIAL 1. Pemerintah : Panti Sosial Pamardi Putra Sehat Mandiri, Purwomartani, Kalasan, Sleman. 2. Non Pemerintah : 1) Yayasan Al Islami, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo 2) Yayasan Al Manah, Tuksono, Sentolo, Kulon Progo 3) Yayasan Inabah XIII, Mlangi, Sleman 4) Tunas Mataran Yayasan LKBW Tabernakel 5) Yayasan Siloam, Godean. 2. Non Pemerintah 1) RS PKU Muhamadiyah 2) RS Panti Rapih 3) RS Bethesda

Você também pode gostar