Você está na página 1de 5

A.

TESTIS MALDESENSUS Definisi Pada masa janin, testis berada di ringga abdomen dan beberapa saat sebelum bayi dilahirkan, testis mengalami desensus testikulorum atau turun ke dalam kantung skrotum. Oleh karena suatu hal, proses tersebut tidak berjalan dengan baik sehingga testis tidak berada dalam kantong skrotum (maldesensus). Terdapat dua jenis keadaan maldesensus, yaitu kriptorkismus (testis tidak mampu mencapai skrotum tetapi masih berada di jalurnya yang normal) dan testis ektopik (testis keluar dari jalurnya yang normal).

Embriologi Saat janin, testis berkembang pada usia 7- minggu kehamilan. Pada minggu ke !"-!!, sel #eydig menghasilkan testosteron, yang merangsang di$erensiasi duktus %ol$$ini ke dalam epididimis, &as de$erens, &esikula seminalis, dan saluran ejakulasi. Pada usia '( minggu atau beberapa saat sebelum lahir, testis turun ke kantong skrotum. )aktor yang mempengaruhi penurunan testis ke dalam skrotum adalah * +danya tarikan gubernakulum testis dan re$leks dari otot kremaster Perbedaan pertumbuhan gubernakulum dengan pertumbuhan badan ,orongan dari tekanan intraabdominal )aktor hormonal dan sara$ genito$emoral

Angka kejadian +ngka kejadian kriptorkismus pada bayi prematur - '". yaitu !" kali lebih banyak daripada bayi cukup bulan ('.). ,engan bertambahnya usia, testis mengalami desensus secara spontan, sehingga pada usia ! tahun, angka kejadian kriptorkismus tinggal ",7",/.. Setelah usia ! tahun, testis yang letaknya abnormal jarang mengalami desensus testis secara spontan. Etiologi !. 0elainan pada gubernakulum testis (. 0elainan intrinsic testis

'. ,e$isiensi hormone gonadotropin yang memacu proses desensus testis Patologi Testis abdominal selalu mendapat suhu yang lebih tinggi dari testis normal1 hal ini mengakibatkan kerusakan sel-sel epitel germinal testis. 0erusakan tersebut makin progresi$ sehingga akhirnya testis mengecil. +kibat lain yang ditimbulkan adalah testis mudah terpluntir (torsio), mudah terkena trauma, dan lebih mudah terkena degenerasi maligna. Gambaran klinis 2n$ertilitas, yaitu belum mempunyai anak setelah ka3in. 0adang-kadang merasa ada benjolan di perut ba3ah. 2nspeksi* hipoplasia kulit skrotum Palpasi* testis tidak teraba di kantong skrotum. Pemeriksaan penunjang menggunakan $lebogra$i selekti$ atau diagnostic laparoskopi.

intrinsik testis, atau de$isiensi hormon gonadotropin yang memacu proses desensus testis. Klasifikasi 0riptorkismus

+dalah testis yang tidak berada di kantong skrotum, tapi tetap berada pada jalur yang normal (gagal turun), sehingga berada di kanalis inguinalis atau rongga abdomen (antara $ossa renalis dan angulus inguinalis eksterna). 4ika kondisi ini menetap lebih dari 5 bulan, maka terjadi hialinisasi tubulus semini$erus, jumlah sel leydig berkurang, dan muncul perubahan testis kontralateral setelah 6-7 tahun. Testis ektopik

+dalah testis yang tersesat (keluar) dari jalur yang normal. #etak testis ektopik berada pada perineal, luar kanalis inguinalis yaitu diantara aponeurosis obli7us eksternus dan jaringan subkutan, suprapubik, atau di regio $emoralis. 8Acquired9 atau ascending undescended teste

Pada keadaan ini, testis mengalami desensus saat lahir, tetapi pada masa anak-anak usia 6-!" tahun, testis tidak berada di kantong skrotum. :eberapa penderita memiliki ri3ayat testis yang retraktil. Penyebab naiknya kembali testis dapat disebabkan oleh re$leks kremaster yang cepat, seperti pada kondisi anak yang geli atau cemas, sehingga testis akan kembali naik karena posisi inguinal yang rendah. Pemeriksaan 4ika kedua buah testis tidak diketahui tempatnya, harus dibedakan dengan anorkismus bilateral (tidak mempunyai testis). ;ntuk itu perlu dilakukan pemeriksaan hormonal antara lain hormon testosteron, kemudian dilakukan uji dengan pemberian hormon h<= (human chorionic gonadotropin). ;ji h<= untuk mengetahui keberadaan testis *

Periksa kadar testosteron a3al > 2njeksi h<= (""";?hari selama 6 hari +pabila pada hari ke @* 0adar meningkat !" kali lebih tinggi daripada kadar semula

>Testis memang ada 0eberadaan testis sering kali sulit untuk ditentukan, apalagi testis yang letaknya intraabdominal dan pada pasien yang gemuk. ;ntuk itu diperlukan bantuan beberapa sarana penunjang, di antaranya adalah $lebogra$i selekti$ atau diagnostik laparoskopi. Pemakaian ultrasonogra$i untuk mencari letak testis sering kali tidak banyak man$aatnya sehingga jarang dikerjakan. Pemeriksaan $lebogra$i selekti$ adalah usaha untuk mencari keberadaan testis secara tidak langsung, yaitu dengan mencari keberadaan pleksus Pampini$ormis. 4ika tidak didapatkan pleksus pampini$ormis kemungkinan testis memang tidak pernah ada. Aelalui laparoskopi dicari keberadaan testis mulai dari dari $ossa renalis hingga anulus inguinalis internus, dan tentunya laparoskopi ini lebih dianjurkan daripada melakukan eksplorasi melalui pembedahan terbuka.. Diagnosis banding

Seringkali dijumpai testis yang biasanya berad di kantong skrotum tiba-tiba berada di daerah inguinal dan pada keadaan lain kembali ke tempat semula. Bal ini disebut sebagai testis retraktil atau kriptorkismus $isiologis dan kelainan ini tidak perlu diobati. ,iagnosis banding yang lain adalah anorkismus, yaitu testis memang tidak ada. <ara untuk membedakan anorkismus dengan maldesensus testis adalah menggunakan pemeriksaan hormonal antara lain hormone testosterone, kemudian dilanjutkan uji denagn pemberian h<=. Tindakan Aedikamentosa Operasi Bormone h<= yang disemprotkan intranasal Orkidopeksi, yaitu meletakkan testis ke dalan skrotum dengan melakukan $iksasi pada kantong sub dartos.

ANATOMI @CS2<;#+ SCA2D+#2S Aerupakan sepasang struktur berongga dan berkantung-kantung pada dasar (belakangba3ah) kandung kemih di depan rectum. Aasing-masing &esicular memiliki panjang E cm dan menempel lebih erat pada kandung kemih daripada pada rectum. Pasokan darah ke &as de$erens dan &esikula seminalis berasal dari arteri &esikulkaris in$erior. +rteri ini berjalan bersama &as de$erens menuju skrotum beranastomosis dengan arteri testikukar, sedangkan aliran lim$atik berjalan menuju ke nodus iliaka interna dan eksterna. @esikula seminalis memproduksi sekitar E"-5" . dari total &olume cairan semen. 0omponen penting pada semen yang berasal dari &esukula seminalis adalah $ruktosa dan prostaglandin.

Você também pode gostar