Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ghadab ( Pemarah )
MALAS
KIKIR
Ghadab (pemarah) artinya orang yang suka marah. Sedangkan marah artinya berontaknya jiwa dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi atau marah adalah luapan hawa nafsu, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan yang tidak terkendali.
MARAH (GHAZAB)
Ghadab (pemarah) artinya sifat seseorang yang mudah marah. Setiap melihat atau menghadapi persoalan kehidupan yang tidak di sukai sekecil apapun langsung marah. Setiap orang memang di karuniai oleh Allah SWT gejala Emosional seperti senang, susah, geli, dan marah. Dengan demikian pada dasarnya setiap orang bias marah, namun karena marah dapat menimbulkan berbagai akibat negatif, maka Allah SWT dan Rasul-Nya memerintahkan agar kita dapat menahan marah tersebut.
Back
Next
1) 2) 3) 4)
Imam Ghazali mengelompokkan tipe manusia menjadi 4 macam yaitu : Orang yang mudah marah dan sulit memaafkan. Orang yang mudah marah dan mudah memaafkan Orang yang sulit marah dan sulit memaafkan. Oranng yang sulit marah dan mudah memaafkan.
Diantara keempat tipe manusia tersebut yang terbaik tentulah yang sulit marah dan mudah memaafkan. Tipe seperti inilah yang di contohkan oleh Rasulullah SAW. Menahan marah merupakan salah bentuk ketakwaan seseorang. Dengan kata lain salah satu ciri ketakwaan seseorang adalah kemampuanyya dalam menahan marah dan memaafkannya. Allah berfirmn dalam Q.S Ali Imran ayat 134 yang berbunyi: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Back
Next
Pemarah bukanlah orang yang kuat, melainkan orang yang lemah kemarahannya meninggalkan banyak kelemahan. Hakekat manusia yang kuat adalah bukan manusia yang mudah untuk marah dan semua yang ada di sekitarnya menjadi sasaran kemarahannya. Orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan diri ketika hendak marah hadist Rasulullah SAW : : :
) (
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA katanya : sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Kekuatan itu tidak di buktikan dengan kemenangan dalam bergulat. Tetapi orang yang ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika sedang marah (H.R. Bukhari dan Muslim)
Back
Dalam pergaulan hendaknya manusia jangan mudah marah. Apabila marah karena hal-hal yang sepele, yang sebenarnya tidak perlu marah,tetapi menjadi marah besar (murka). Hal yang demikian tidak sesuai dengan pribadi muslim yang sebenarnya. Sebab selain menganjurkan agar kita menjadi pemaaf, suka maafkan kesalahan atau kehilafan orang lain
Back
Next
Al Ghazali juga mengatakan bahwa orng yang sabar ialah orang yang sanggup bertahan dalam mengadapi gangguan dan rasa sakit, yang sanggup memikul beban yang tidak disukainya, yang sanggup mengendalikan kemarahan. Firman Allah SAW. Hai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan dengan sabar dan sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang sabar. (QS Al Baqarah: 153) Allah SWT juga menjanjikan kepada orang-orang yang
Jika terlajur marah, maka sikap yang diajarkan Rasulllah SAW adalah Sesungguhnya marah itu dari syetan dan sesungguhnya setan itu dijadikan dari api dan pai akan mati
seharusnya kita lakukan. Orang yang kuat bukanlah orang yang kuat dan menang dalam bergulat melainkan orang yang sanggup menahan marahnya.
Back
D. D. Dapat terjauhkan dari ampunan dari Surga Allah SWT. Di dalam hidup ini
bumi.
E. Dibenci oleh Allah SWT, teman dan masyarakat F. Meretakkan hubungan pertemanan atau kekerabatan. Orang yang dimarahi akan merasa dihina dan dicemooh.. G. Bisa menimbulkan penyakit pusing bahkan bisa terserang hipertensi (darah
tinggi).
H. Menimbulkan dosa, apalagi kalau marahnya berlebihan dengan menimbulkan kerusakan-kerusakan terhadap barang-barang, baik milik sendiri maupun milik orang lain. I. Dapat merusak iman seseorang dan dapat menimbulkan dendam dan sakit
hati
Back
Apabila seorang yang sedang marah itu dalam keadaan sedang berdiri, maka berusaha duduk. Dan apabila kemarahan itu dilakukan ketika sedang duduk maka berusaha tiduran atau berbaring sambil membaca istighfar. Mengambil air wudlu[7]. Karena dengan berwudlu dengan air yang suci dan mensucikan, akan mampu mensucikan semua tindakan yang kurang suci, seperti kemarahan. Membaca taawudz (memohon perlindungan Allah dari godaan Syaitan selalu membangkitkan amarah). Syaitan merupakan makhluk Allah SWT yang terbuat dari api, sehingga dia selalu memanas-manasi manusia. seringlah membaca istigfar Berusaha menyadari akibat buruk yang timbul dari marah. Mengoreksi kesalahan diri sendiri.
2.
3.
4. 5. 6.
Marah yang pada tempatnya dianjurkan dalam Islam. Marah menurut ajaran
4. Macam Macam Marah 1. Marah yang tidak konstruktif Adalah dimana seseorang tidak dapat mengemukakan pendapat /
mengekspresikan rasa tidak senangnya dengan menyakiti orang lain, dengan cara : diam / memendam sendiri, mencoba kamuflase, perilaku kasar, bicara kasar dan membantah disertai kekerasan. 2.. Marah yang konstruktif Adalah dimana seseorang dapat mengemukakan pendapat / mengekspresikan rasa tidak senang atau tidak setuju tanpa menyakiti, dengan cara : bicara jelas, tegas,
tidak mengancam, kontak mata tapi tidak menimbulkan masalah baru dan relaks.
2.
3.
4.
5.
Secara Fisik Muka merah, pandangan tajam, nafas pendek, keluar keringat dan tekanan darah meningkat. Secara Emosional Merasa terganggu, menentang, jengkel,dendam, meremehkan, dan merasa kuat. Secara Social Perilaku keras, ejekan atau humor yang tidak konsruktif, penolakan atau menarik diri.. Kognitif Mendominasi, bawel, cerewet,sarkasme, berdebat dan meremehkan Secara Spiritual Ingin menang sendiri, tidak bermoral dan atau kreatifitas terhambat.
Kerugian Marah Yang Tidak Sehat Perasaan tidak tenang. Keadaan diri sendiri / lingkungan menjadi tidak menyenangkan. Merasa lelah. Habis energi.
Back
jantung. Orang pemarah biasanya karena ada sesuatu yang tidak puas dengan
keinginannya atau targetnya. Sesekali marah justru baik, tapi jika sedikit-sedikit ketidaksempurnaan sehari-hari ditanggapi dengan marah maka jantung bisa jadi taruhannya. Orang yang sering marah akan membuat hipotalamus mengeluarkan hormon stres, baik yang adrenalin maupun non-adrenalin. Pengeluaran hormon ini akan memicu peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan penebalan dinding arteri dan pembentukan bekuan dalam
2. MALAS
Malas dalam bahasa Arab disebut dengan al-kaslu yang bermakna berat untuk mengerjakan sesuatu dan berhenti dari menyempurnakan sesuatu. Imam Raghib al-Ashfahani rahimahullah mengatakan, Malas adalah merasa berat dalam suatu urusan yang seharusnya tidak perlu merasa berat.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintah suatu desa untuk keluar berperang, tetapi mereka bermalas-malasan dan berat untuk keluar berperang. Maka Allah Azza wa Jalla menahan hujan untuk mereka, dan itulah adzabnya bagi mereka. 2. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berlindung dari sifat malas
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lemah dan malas, dari rasa takut, tua, dan bakhil. Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan fitnah hidup dan kematian
3.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Apabila seorang hamba bangun malam, kemudian berdzikir kepada Allah, terlepaslah satu ikatan. Apabila dia berwudhu, terlepaslah satu ikatan lagi. Jika dia shalat, maka akan terlepas seluruh ikatan. Maka pagi harinya jiwanya akan semangat dan bagus. Jika tidak bangun (malam), jadilah jiwanya jelek dan malas. Imam Raghib al-Ashfahani rahimahullah berkata, Barangsiapa yang malas, akan hilang darinya sifat kemanusiaan. Bahkan dia termasuk dalam golongan hewan. Waspadalah engkau dari sifat malas, karena jika kamu malas maka engkau tidak akan mampu menunaikan sebuah hak. Jika engkau bosan maka engkau tidak akan sabar untuk menunaikan hak. Karena waktu luang itu akan menghilangkan keadaan manusia. Bahkan seluruh anggota badan menusia jika tidak digunakan maka akan rusak.
4. Meniru sifat orang munafik Malas adalah sifat dasar orang-orang munafik. Allah Subhaanahu wa Taala mengisahkan tentang mereka dalam firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya [dengan shalat] di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (QS. An-Nis [4]: 142)
Dan sisi negatif lainnya yang sangat banyak dari sifat malas ini. Di dalam buku Mausah Nadhratun Nam disebutkan bahwa sifat malas membawa dampak jelek di antaranya: 1) Membawa matinya semangat dan memendam daya pikir 2) Salah satu sebab menuju jalan pintas untuk mengambil harta orang lain 3) Semakin jauh dari Allah 4) Sebagai bentuk nyata kemunduran suatu umat dan masyarakat 5) Pertanda semangatnya sedang jatuh 6) Mewariskan kehinaan dan kerendahan
MACAM-MACAM MALAS
Sifat malas ada dua macam: Pertama: Malasnya akal, tidak memakainya untuk berpikir dan merenungi ciptaan Allah Azza wa Jalla atau bisa juga tidak menggunakan akal untuk sesuatu yang memperbaiki dirinya, berupa dunia dan kehidupannya. Tidaklah kemunduran sebuah kaum kecuali karena sebab malasnya orang-orang yang berakal
SEBAB-SEBAB MALAS
1. Tabiat manusia itu sendiri
Di antara manusia ada yang terbiasa untuk berjiwa malas. Jiwanya condong untuk menundanunda sebuah urusan. Tidak ada semangat untuk Mustaan 2. Pendidikan di rumah mencapai perkara yang sempurna. Hidupnya habis untuk bermalas-malasan, jalan di tempat, dan tidak maju-maju. Allahul
Pendidikan di dalam rumah mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Anak pemalas, bisa jadi karena kebiasaan di rumahnya demikian. Inilah pentingnya menanamkan pendidikan yang benar sejak di dalam rumah. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, Betapa banyak orang yang membinasakan anaknya, kelezatan hatinya hanya untuk dunia, sedang dirinya lalai dari kampung akhirat. Tidak mendidik anaknya, malah membantu anak untuk memuaskan nafsunya. Dia menyangka dengan demikian telah berbuat baik dan memuliakan anaknya, bahkan yang
benar
dia
telah
menghinakan,
dia
menyangka
menyayangi
padahal
hakikatnya
menzaliminya. Maka hilanglah kesempatan untuk mengambil manfaat dari anaknya, dan hilanglah darinya bagiannya di dunia dan akhirat. Apabila engkau perhatikan kerusakan pada anak, maka engkau akan dapati bahwa sebab umumnya adalah dari seorang bapak.[9]
3.
Dua perkara ini punya pengaruh besar dalam perubahan diri seseorang. Seorang yang tumbuh dalam lingkungan yang baik akan melatih jiwa menjadi semangat. Hal ini bagaikan sebuah tanaman yang tumbuh di tanah yang baik. Allah Jalla Jalaluh berfirman: Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran [Kami] bagi orang-orang yang bersyukur. (QS. AlArf[7]: 58) 4. Sedikitnya pendidik dan teladan yang baik
Hal ini bisa menimpa siapa saja. Orang yang tidak punya teladan dan pendidik yang baik, maka dia akan tumbuh menjadi jiwa yang berkembang sesuai keinginannya. Tumbuh hidup sesuai dengan keinginannya sendiri, tanpa arah dan bimbingan. Ini perlunya mencari teman yang baik atau seorang yang bisa menjadi panutan.
5.
Bisa jadi seorang istri adalah fitnah bagi suaminya. Menghalanginya dari ibadah, menghalanginya dari menuntut ilmu, menghalanginya dari mencari usaha untuk menggapai perkara yang mulia. Hal itu dikarenakan seorang istri yang terlalu banyak menuntut, meminta bantuan suaminya, dan lain-lain. Demikian pula anak-anak bisa menjadi fitnah bagi ayah dan ibunya. Sangat khawatir akan perkembangan anak di masa akan datang, takut anaknya tidak berhasil, dan lain-lain. Adapun ketika seorang anak menyimpang dari jalan lurus, dirinya malah merasa tenang, cuek, dan tidak peduli. Benarlah firman Allah Jalla jalaluh yang berbunyi: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak
memarahi serta mengampuni [mereka] maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. At-Taghbun [64]: 14) 6. Banyak tidur
Banyak tidur membuat hati menjadi kotor. Jiwanya akan merasa malas, tidak punya semangat untuk berbuat kebaikan dalam memanfaatkan waktunya. Waktunya habis di atas kasur, tercegah dari kebaikan yang banyak. Bahkan tidak mustahil perkara yang Allah Jalla jalaluh wajibkan seperti shalat jadi terlalaikan, bahkan juga menjadi sebab percekcokan dalam rumah tangga!!
7. Panjang angan-angan dan sering menunda-nunda Ini adalah problem besar yang sering menghambat dalam pemanfaatan waktu. Oleh karena itu, Allah Jalla Jalaluhu mengancam dengan ancaman yang keras bagi orang yang sering menunda-nunda dan berangan-angan. Firman-Nya: Biarkanlah mereka [di dunia ini] makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan [kosong], maka kelak mereka akan mengetahui [akibat perbuatan mereka]. (QS. Al-Hijr [15]: 3) Imam al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, Firman-Nya: dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, yaitu yang menyibukkan mereka dari ketaatan.[ Angan-angan kosong akan membawa rasa malas dari beramal. Menjadikan diri terbuai dalam lamunan, hingga waktunya banyak terbuang dan sia-sia. Karena sering berangan-angan kosong akhirnya dia akan sering menunda-nunda pekerjaan yang ingin ia kerjakan. Jadilah umur dan waktunya habis tanpa meraih tujuan yang ia citakan. Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu berwasiat: Jika engkau berada di sore hari, janganlah menunggu pagi, dan jika engkau berada di pagi hari, janganlah menunggu sore. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.
Waktu adalah nikmat yang besar, ladang untuk menuai kebaikan, dan punya pengaruh yang sangat jelas. Allah Jalla Jalaluhu berfirman: () () Demi masa. (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS.al-Ashr [103]: 1-3) Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, Tidaklah berlalu sebuah hari bagi seorang anak Adam kecuali hari itu akan berkata kepadanya, Hai anak Adam, aku adalah harimu yang baru, dan apa yang engkau kerjakan untukku akan menjadi saksi. Apabila aku telha pergi, aku tak akan kembali lagi, kerjakanlah sesukamu dengan segera dan engkau akan menjumpainya di hadapanmu, dan akhirkanlah sesukamu maka dia tidak akan kembali kepadamu.[16]
Maka orang yang cerdas adalah yang mampu mengisi hari-harinya dengan amal kebaikan,
memanfaatkan sisa hidup yang ada dengan segala perkara yang bermanfaat, sebagai bekal menuju kampung yang abadi. Bukan malah bermalas-malasan yang tidak membawa manfaat sedikit pun!!
2.
Teman punya pengaruh yang sangat kuat. Teman yang baik adalah teman yang bisa mengajak kebaikan danmendorong dalam ketaatan. Maka berteman dengan teman yang rajin akan mendorong diri kita untuk meniru dan ikut
Permisalan teman duduk yang baik dan teman yang jelek bagaikan penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi, engkau akan membelinya atau engkau mendapat bau wanginya. Adapun tukang pandai
besi, dapat membakar rumahmu, bajumu atau engkau mendapat baunya yang
tidak enak.[17]
3.
Karena mereka adalah generasi terbaik umat ini. Bagaimana semangat mereka
Membaca kisah-kisah
mereka bisa menggugah semangat jiwa yang sedang dilanda rasa malas.
4.
Karena hal itu akan membawa kebaikan bagi pelakunya. Amalan yang paling dicintai di sisi Allah Jalla Jalaluhu adalah yang kontinu meskipun sedikit. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Amalan yang paling dicintai Allah Taala adalah yang dikerjakan terus-menerus
meskipun sedikit. Dan tidak ragu lagi bahwa orang yang senantiasa menghiasi hari-harinya dengan amal shalih, hatinya akan berpaling dari sifat malas, dirinya akan senantiasa
Bila rasa malas menghampiri maka bersegeralah untuk menepisnya dengan mengerjakan kegiatan yang bermanfaat. Semisal membaca buku-buku islami
yang
kita
senangi,
olah
raga,
dan
lain-lain
dari
kegiatan
yang
bermanfaat.
Tujuan dari (hal) ini adalah agar rasa malas yang sedang kita
alami tetap terkendali dengan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, tidak menyalahi aturan agama.
6.
Doa
Doa adalah senjatanya seorang muslim yang paling ampuh dalam menangkal virus malas dan godaan setan. Mintalah selalu kepada Allah dengan perendahan diri- agar tetap semangat dan jauh dari sifat malas. Beliau mengajarkan doa: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lemah dan malas; dari rasa takut, tua, dan bakhil. Dan aku berlindung kepada-Mu
KIKIR
Pengertian Kikir
Kikir dalam bahasa arab "Bakhil" dan menurt istilah sifat seseorang yang amat tercela dan hina,tida hendak
mengelur harta yang wajib di kelurkan. Baik dalam ketentuan agama seperi Zakat, nafkah keluarga atau
menurut ketentuan prikemanusian seperti sedekah, infak, dan hadiah.
Dalam kehidupan sehari-sehari, kita sering melihat banyak orang dengan pola hidup yang mewah tetapi kikir pada orang lain. kelompok orang semacam ini suka mengeluarkan harta berlebih-lebihan namun mereka engan untuk mendermakan pada orang lain atau sesamanya yang tengah di himpit kesulitan. Pola hidup semacam ini telah di sinyalir dalam AL-Qur'an khususnya Surat AL-Isra Ayat 29-30 (29) (30) Artinya: Danjanganlah engkau jadikan tanganmu terbelengu pada lehermu dan janganlah (pula) engkau terlalu mengulurkanya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.
B. Larangan Kikir
Harta adalah karunia Allah SWT. Meskipun tidak sedikit orang yang menganggap harta itu miliknya sendiri ia merasa kerja keras untuk mendapat harta itu. zaman sekarang banyak sekali orang yang mendewa-dewakan hartanya dan itu termasuk sikap tercela termasuk perbuatan-perbuatan kikir
Perbuatn kikir dapat di sebabkan beberapa faktor: a. Karena hartanya merasa milik sendiri b. Karena takut harta mereka berkurang Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 268 Artinya: Setan menjanjikan (menakuti)kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)sedangkan Allah akan menjanjikan untukmu ampunan darinya dan karunia dan Allah maha luas karunianya dan lagi maha menetahui. c. Tidak punya rasa kasih sayang d. Merasa dirinya lebih dari orang lain
Dan jangan lah orang-orang yang kikir dangan apa yang telah dikaruniakan alloh kepadanya mengira bahwa kekiran itu baik bagi mereka
kelak harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan dilehernya dihari kiamat dan kepunyaan alloh segala pusaka yang dilangit dan
di bumi dan alloh menetahui apa yang kamu kerjakan.
Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa sipat kikir itu perbuatan tercela dan kelak mereka juaga akan memdapatkan belasan dari perbuatan mereka sendiri karena harta yang tidak dinafkahkan dijalan alloh akan dikalungkan diakhirat nanti. Maka janagn beranggapan bahwa kekikiran menguntungkan harta benda orang kikr beranggapan bahwa menyimpan harta untuk dirinya sendiri itu baik, aqkan tetapi secara tidak sadar mereka telah di perbudak oleh harta itu sendiri
Orang yang kikir ini juga akan menyebabkan mala petaka yang besar terhadap suatu masyarakat karena penyakit ini bisa menanamakan rasa dengki dan iri hati dalam jiwa. Sebagiman tercantum dalam Q.S Al Lail Ayat 8-11 (10) (8) (9) (11) Artinya : Adapaun orang yang kikir dan meras dirinya merasa serba kecukupan dan mendustakan dengan kebaikan maka kami akan mudahkan dia kejalan yang payah dan hartanya tidak akan menolong dia apabila dia terjerumus
Pada ayat di atas alloh menerangkan bahwa harta yang di tumpuk-tumpuk dan yang dikikirkan itu tidak akan berguna baginya apabila telah mati, tidaka aka nada yang dibawanya kedalam liang kubur dan alloh akan menyediakan mereka jalan yang sulit.
Ada beberapa penawar yang dapat menyembuhkan seeorang dari sipat kikir. a) Keyakinan dibawah segala sesuatu itu milik alloh sempat tercantum dalam Q S Ali Imron ayat 109 i. Artinya : Kepunyaan alloh ialah segala yang ada di langit dan di bumi, dan kepada allohlah dikembalikan segala urusan. Ketika seeorang telah merasa bahwa segala sesuatu milik alloh maka ia tidak merasa memiliki terhadap benda andi kata ia diberi keleluasaan rizki oleh alloh maka hatinya akan terorong untuk bersodaqoh. b) Banyak bersyukur atas nikmat yang alloh berikan seperti tercantum dalam Q.S ibrahim ayat 7 i. Artinya : Sesunguhya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah nikmat kepadamu dan jika kamu menginkari (nikmat-ku) maka sesunguhnya azabku sangat pedih. Dalam ayat di atas di jelaskan bahwa konsekwensinya jika seorang menyukuri nikmat alloh (menginfakan harta di jalan alloh). Maka alloh memberi tambhan yang lebih baik. Namun apabila mengingkarinya maka ingtlah sesungunya azab alloh sangat pedih. Selanjunya orang yang senantiasa bersyukur hidup akan merasa berkecukupan dengan apa yang diberiksan.
Kita
Memahami
Sebuah
Ayat
Yang
Tercantum
Dalam
Al
Baqoroh
ayat
261.
:
Artinya Perumpamaan orang-orang yang meninfakan hartanya di jalan alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir pada setiap butir seratus biji. Alloh
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yanh ia khendaki. Dan alloh maha luas karuninya
lagi maha mengetahui. Jadi perbandingan harta yang di infakan di jalan allah itu 1 : 700. Jadi teman-teman yang kami cintai ini boleh dikatakan motivasi dari alloh agar kita rajin sodaqoh. Walaupun tujuan utama kita beramal bukan pahala dan takut siksa melainkan mengharap Ridho Allah SWT