Você está na página 1de 43

MALARIA

I WAYAN HERO WANTARA

Malaria berasal dari bahasa Italia (mala + aria) udara yg jelek/salah. 1570 Charles Louis Alphonse Laveran parasit dlm sel darah merah. Ronald Ross membuktikan siklus hidup plasmodium & transmisi penularannya pd nyamuk.

.
Laporan kasus malaria yaitu demam dg splenomegali telah dituliskan dlm literature kuno Cina yaitu Nei Ching canon of medicine thn 1700 SM dan di Mesir dlm Ebers Papyrus thn 1570.

Pengertian
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium falsiparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, atau Plasmodium malariae dan ditularkan melalui gigitan nyamuk anoples.

.
Etiologi : Sporozoa genus Plasmodium.

.
Vector Nyamuk anopheles betina. 1. Anop. Sundaikus. 2. Anop. Subpectus. 3. Anop. Barbirostris. 4. Anop. Aconitus. 5. Anop. Balabacencis.

.
P. vivax malaria tertiana P. Ovale Malaria ovale P.Falsiparum Malaria tropika P. Malariae Malaria kuartana

.
Nyamuk Gametosit tersedot

Sporogoni

Nyamuk -----------------------------------------------------------------------------------------------------------Sporozoit Gametosit Manusia Hepatosit (EE I) Merozoit Sizogoni Skizon

Skizon
Tropozoit Merozoit Hapatosit lain (EE II) 1 RBC(Fase E) (Hipnozoit/Kriptozoit) 2 Rekurens
EEII : P.vivax & Ovale

Spesies.
Stadium P.Falsiparu m

. P.Malariae

P. Vivax

P.Ovale

Tropozoit muda

Cincin halus,infek si multipel,kr omatin kecil 1-2 titik


Cincin membesar, agak tak teratur Berisi 8-32 merozoit

Cincin tebal,krom atin 1 titik

Cincin tebal,tidak teratur,kro matin 1 titik

Cincin tebal,krom atin 1 titik

Tropozoit tua

Bulat,krom atin ditengah,pi ta pigmen jelas 8-10 merozoit,te rsusun roset, pigmen ditengah

Tidak Bulat, teratur,amo kompak eboid

Skizon

12-18 merozoit, susunan tak teratur

8-14 merozoit, susunan tak teratur

Setelah melewati hati PF melepaskan 18-24 merozoit dlm sirkulasi RES (limpa) difagostosis & filtrasi.Merozoit yg lolosinvasi eritrositberkembeng biak scr aseksual.

..
Faktor parasit: -Resistensi obat. -kecepatan mul tiplikasi. -Cara invasi. -Sitiadherens. Roseting. -Polimorfisme Antigenik. -variasi antigenic (PIEMP1) -Toksin Malaria

Faktor pejamu(host) -Imunitas. -Sitokin proinflamasi -Genetik. -Umur kehamilan.

Faktor sosial & geografi: -Akses mendapat pengobatan. -Faktor-faktor budaya & ekonomi. -Intensitas transmisi nyamuk.

Manifestasi klinik
Asimtomatik Demam Malaria berat Kematian

PATOGENESIS DAN PATOLOGI

Sitoadherensi. Adalah perlekatan EP matur pd permukaan endotel vaskuler.

Sitoadherensi : perlekatan antara EP stadium matur pd permukaan vaskuler.

Sekuestrasi. Sitoadherens menyebabkan EP tdk beredar lagi dlm sirkulasi. Parasit dlm eritrosit matur yg tinggal dlm jaringan mikrovaskular disebut EP matur yg mengalami sekuestrasi.

Rosetting : berkelompoknya EP matur yg diselubungi 10 atau lebih eritrosit yang non parasit.

Sitokin. Terbentuk dari sel endotel,monosit & makrofag setelah mendapat stimulasi dari malaria toksin.

Manifestasi Umum Malaria


Demam periodik, anemia, Splenomegali. Prodromal ; kelesuan, malaise,sakit kepala,sakit belakang, merasa dingin di punggung, nyeri sendi & tulang, demam ringan, anoreksia, perut tak enak,diare ringan kdg-kdg dingin.

Gejala klasik : Trias Malaria : Periode dingin(15-60 mnt) menggigil. Periode panas ; muka merah,nadi cepat, panas badan tetap tinggi beberapa jam. Periode berkeringat : berkeringat banyak dan temperatur turun dan penderita merasa sehat.

Gambaran klinik yg klasik malaria


Dingin/Menggigil Apireksia

Demam (Calor)

Keringat (rubor)

Anemia : Ok. Pengrusakan eritrosit oleh parasit,hambatan eritropoesis sementara, hemolisis ok proses complement mediated immune complex,eritrofagositosis, penghambatan pengeluaran retikulosit, dan pengaruh sitokin.

Splenomegali teraba setelah hari -3

Serangan primer : keadaan mulai dari akhir masa inkubasi dan mulai terjadi serangan paroksismal yg t.d dingin/menggigil; panas dan berkeringat.

Recrudescence ; berulangnya gejala klinik dan parasitemia dlm masa 8 mggu sesudah berakhirnya serangan primer.

Manifestasi Klinis
Plasmodium Masa inkubasi(hari) Tipe Panas Relaps Recru Manifestasi klinik (jam) densi Palsifarum 12 (9-14) 24,36,48 -- + Gejala GI,hemolisis,

Vivax Ovale Malariae

13(12-17)12 17(16-18) 28(18-40)

Ikterus,hemoglobinuria, Syok,algid malaria, gej.serebral,edema paru, Hipoglikemia,gangguan kehamilan,kelainan retina,kematian. 48 ++ -- Anemia kronik,Spleno Megali,ruptur limpa. 48 ++ -- sama dg vivax. 72 -- + Rekrudensi sampai 50 th,splenommenetap, Limpa jarang ruptur,SN

Patologi

Otak membengkak dg perdarahan


petekie yg multipel pd jaringan putih(white matter).Perdarahan jarang pd substansi abu-abu. Hampir seluruh pembuluh kapiler dan vena penuh dg parasit.

Pd jantung selain sekuestrasi,relatif normal.Bila anemia tampak pucat & dilatasi. Pada paru tampak edema,pemebentukan membran hialin,adanya agregasi lekosit.

Ginjal tampak bengkak, tubulus mengalami iskemi sekuestrasi pd kapiler glomerulus, proliperasi sel mesangial & endotel. Pd pem immunofluorensen deposisi immunoglobulin pd membran basal kapiler glomerulus.

Saluran cerna atas perdarahan krn erosi, selain sekuestrasi juga terjadi iskemia yg menyebabkan nyeri perut. Pd SST dyserithropoesis, makrofag mengandung banyak pigmen, & erythrophagocytosis

Pemeriksaan Laboratorium
1. Pem.tetesan preparat tebal. 2. Pem. Tetesan darah tipis. 3. Tes antigen :P-F test. 4. Tes Serologi. 5. Pem.PCR.

Malaria berat : ditemukannya P.F stad aseksual disertai satu /lebih gejala berikut :

1. Malaria serebral. 2. Anemia berat pd hit parasit >10.000/ul ;Hb<5 g/dl,Hm<15% 3. GGA 4. Edema paru. 5. Hipoglikemia. 6. Gagal sirkulasi/syok. 7. Perdarahan spontan &/gangguan koagulasi intravaskuler. 8. Kejang berulang > 2 X dlm 24 jam. 9. Asidemia. 10. Hemoglobinuria makroskopik. 11. Pasca kematian P.F yg padat pd pembuluh darah kapiler otak

Diagnosis banding
1. Infeksi virus 2. Demam tifoid toksik. 3. Hepatitis fulminan. 4. Leptospirosis. 5. Ensefalitis.

Komplikasi
1. Malaria serebral. 2. GGA. 3. Malaria biliosa. 4. Hipoglikemia. 5. Blackwater Fever. 6. Malaria Algid. 7. Perdarahan. 8. Edema paru. 9. Gastrointestinal. 10. Hiponatremia 11. Gangguan metabolik lain.

TERAPI
Infeksi P. vivax / P. Ovale. Daerah sensitif klorokuin. Klorokuin basa 150 mg. Hari I : 4 tab + 2 tab(6 jam kemudian). Hari II & III : 2 tab. Atau Hari I & II : 4 tab. Hari III : 2 tab. Terapi radikal : ditambah primakuin 1 X 15 mg selama 14 hari. Bila gagal kina sulfat 3 X 400-600 mg/hr selama 7 hari. I. a.

b. Daerah resisten klorokuin. Kina 3 X 400-600 mg/hr selama 7 hari.

II. Infeksi P. Falsiparum ringan/sedang,infeksi campur P.Falsiparum dan P. vivax. a. Artemisin Hari I : 4 tab (200 mg) Hari II : 4 tab (200 mg) Hari III : 4 tab (200 mg)

b. Amodiaquin Hari I : 4 tab (600 mg) Hari II : 4 tab (600 mg) Hari III : 2 tab (300 mg)

c. Klorokuin basa 150 mg Hari I : 4 tab +2 tab(6 jam kemudian) Hari II : 2 tab Hari III : 2 tab Atau Hari I : 4 tab (600 mg) Hari II : 4 tab (600 mg) Hari III : 2 tab (300 mg)

Bila perlu ditambah terapi radikal : ditambah primakuin 45 mg(3tab)(dosis tunggal); Infeksi campur : Primakuin 1 X 15 mg selama 14 haribila resisten : SP 3 tab(dosis tunggal) atau Kina sulfat 3 X 400-600 mg/hr selama 7 hari.

III. Malaria Berat. a. Artesunate iv/im 2,4 mg/kgBB diberikan pd jam ke 0,12,24, dilanjutkan 1 kali per hari. b. Drips kinin HCl 500 mg(10 mg/kgBB) dlm 250-500 ml D5% diberikan dalam 6-8 jam ( maksimum 2000 mg).Kalau sudah bisa peroral lanjutkan dg pemberian peroral sampai hari ketujuh dg dosis 10 mg/kgBB/24 jam diberikan 3 kali sehari.

c. Pengobatan dg kina dpt dikombinasi dg tetrasiklin atau doksisiklin. d. Kolrokuin: loading dose :klorokuin basa 10 mg/kgBB dilarutkan dlm larutan isotonis diberikan dlm 8 jam dilanjutkan dengan 5 mg/kgBB selama 8 jam, diulang 3 kali.(dosis total 25 mg/kgBB selama 32 jam).

Prognosis :

Malaria falsiparum ringan/sedang, malaria vivax atau malaria ovale : bonam. Malaria berat : dubia ad malam.

Você também pode gostar