Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Aril Halida
Halida vinilik
Pendahuluan Organohalogen: Senyawa yang mengandung karbon, hidrogen dengan gugus fungsional halogen. Organohalohen terdiri dari: Alkil halida, Aril halida dan Halida vinilik. Alkil halida: metil, primer, sekunder dan tersier
Struktur
CH3CH2Br
Nama
bromoetana 2-kloropropana fluorosiklopentana 2-iodo-2-metilpropana (also called tersier-butil iodida)
Kelas
Alkil halida primer Alkil halida sekunder Alkil halida sekunder Alkil halida tersier
2,4-dibromopentana
4-klorotoluena
Aril halida
Pendahuluan Organohalogen: Senyawa yang mengandung karbon, hidrogen dengan gugus fungsional halogen. Organohalohen terdiri dari: Alkil halida, Aril halida dan Halida vinilik. Alkil halida: metil, primer, sekunder dan tersier
Struktur
CH3CH2Br
Nama
bromoetana 2-kloropropana fluorosiklopentana 2-iodo-2-metilpropana (also called tersier-butil iodida)
Kelas
Alkil halida primer Alkil halida sekunder Alkil halida sekunder Alkil halida tersier
2,4-dibromopentana
4-klorotoluena
Aril halida
Reaksil Eliminasi: Suatu reaksi dalam mana suatu molekul kehilangan atom-atom atau ion-ion dari strukturnya
Pendahuluan Organohalogen: Senyawa yang mengandung karbon, hidrogen dengan gugus fungsional halogen. Organohalohen terdiri dari: Alkil halida, Aril halida dan Halida vinilik. Alkil halida: metil, primer, sekunder dan tersier
Struktur
CH3CH2Br
Nama
bromoetana 2-kloropropana fluorosiklopentana 2-iodo-2-metilpropana (also called tersier-butil iodida)
Kelas
Alkil halida primer Alkil halida sekunder Alkil halida sekunder Alkil halida tersier
2,4-dibromopentana
4-klorotoluena
Aril halida
Reaksil Eliminasi: Suatu reaksi dalam mana suatu molekul kehilangan atom-atom atau ion-ion dari strukturnya
Alkil halida merupakan senyawa yang umumnya memiliki titik didih tinggi dan tidak larut dalam air dengan bentuk cair atau padat. Halogen memiliki elektronegatifitas lebih tinggi dibanding ataom karbon, mengakibatkan adanya muatan parsial positif (d +) pada atom karbon ujung dan muatan parsial negatif (d-) pada atom halogen.
Kekuatan ikatan kovelen menurun dengan urutan C-F > C-Cl > C-Br > C-I Alkil fluorida kurang reaktif dibanding alkil halida lain.
Nukleofil (Pecinta nukleus ------ pecinta muatan positif), merupakan spesi apa saja yang tertarik kesuatu pusat positif (merupakan basa Lewis). Merupakan suatu anion atau molekul netral yang memiliki pasangan elektron menyendiri seperti: H2O, CH3OH, CH3NH2.
2. Sifat nukleofil atau basa Rekasi antara suatu alkil halida primer dengan suatu nukleofil kuat atau basa kuat mengikuti mekanisme reaksi SN2
Kebasaan:
Ukuran kemampuan suatu pereaksi untuk menerima sebuah proton dalam suatu rekasi asam basa. I- Br- Cl- ROH H2O -CN -OH -OR Nukleofilisitas: Ukuran kemampuan suatu pereaksi untuk menyebabkan terjadinya suatu reaksi substitusi H2O ROH Cl- Br- -OH -OR I- -CN 3. Pelarut Reaksi SN2 tidak memerlukan pelarut yang membantu ionisasi, SN2 lebih menguntungkan menggunakan pelarut non polar. 4. Konsentrasi nukleofil atau basa
Laju reaksi SN2 dapat dikontrol dengan mengatur konsentrasi nukleofil atau basa
5. Temperatur
(-)
(R)-3,7-dimetil-3-oktanol
(+)
(R)-3-kloro-3,7-dimetiloktana (S)-3,7-dimetil-3-oktanol
Stabilisasi induktif
3. Temperatur
4. Memerlukan nukleofil atau basa lemah
SN2: Suatu reaksi serangan belakang yang serempak Suatu rekasi bimolekul Laju reaksi tergantung pada konsentrasi Nu: maupun alkil halida Stereokimia: inversi konfigurasi SN1: Suatu reaksi pengionan