Você está na página 1de 12

2.

2 Analisa SWOT 1) Ml dan M2 (Ketenagaan dan Sarana Prasarana)


Tabel 2.17 No.

Ml dan M2 (Ketenagaan dan Sarana Prasarana) di ruang Interna RSUD dr. H. Moh. Anwar
Bobot (B) Rating (R) (B x R) (+)-(-)

Ketenagaan dan Sarana Prasarana) Internal Faktor (IFAS) A Strength (S) 1 Mempunyai sarana dan prasana untuk pasien dan tenaga kesehatan. 2 Mempunyai peralatan oksigenasi dan semua perawat ruangan mampu menggunakannya. 3 RSUD Dr H. Moh. Anwar Sumenep memberikan kesempatan untuk belajar manajemen keperawatan secara luas 4 RS pemerintah tipe C 5 Terdapat administrasi penunjang. 6 Tersedianya nurse station 7 Adanya tugas, peran, dan wewenang yang jelas. 8 Jenis ketenagaan : SDM yang bervariasi sehingga MAKP dapat terlaksana cukup baik Total B Weakness (W) 1 Belum tercukupinya pengadaan sarana dan prasarana. 2 Sebagian perawat kurang memahami tentang peran dan fungsinya. 3 Tenaga keperawatan kurang memadai 4 Nurse station belum dimanfaatkan sesuai fungsinya. Total Eksternal Faktor (EFAS) C Oportunity (O) 1 Adanya program pelatihan atau seminar khusus tentang manajemen keperawatan. 2 Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang praktik manajemen keperawatan. 3 Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa Sl keperawatan dengan perawat klinik. 4 Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat.

0,15

0,450

0,125

0,500

0,15 0,025 0,125 0,125 0,125 0,175


1

3
3 2 2 2 4

0,450

0,075 0,250 0,250 0,250 0,700 2,925

0,15 0,45 0,25 0,15


1

2 3 2 2

0,30 1,35 0,50 0,30


2,45 0,475

0,10 0,20

0,30

0,80

0,20

0,60

0,18

0,36

D 1

3 4 5

Adanya program akreditasi RS dari pemerintah dimana MAKP merupakan salah satu penilaian Adanya program ISO dalam manajemen. Total Threatened (T) Adanya tuntutan tinggi oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih profesional. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan hukum. Persaingan dengan masuknya perawat asing. Kebijakan pemerintah tentang askes miskin. Munculnya berbagai RS swasta sebagai pesaing dalam pemberian pelayanan kesehatan. Total

0,15
0,17 1

2 2

0,30 0,34 2,70

0,20

0,60

0,25 0,15 0,15 0,25


1

3 2 3 2

0,75 0,30 0,45 0,50

2,60

0,1

2) M3 (Metode)
Tabel 2.18 M3 (Metode) MAKP di ruang Interna RSUD dr. H. Moh. Anwar No. Metode (MAKP) Bobot (B) Rating (R) (B x R) (+)-(-) Internal Faktor (IFAS) A Strength (S) 1 RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan 3 0,75 0,25 melaksanakan kegiatan pelayanan. 2 Adanya dokumentasi SOR yang memungkinkan perawat 2 0,20 0,05 mencatat berbagai informasi yang ada secara bebas. 3 Supervisi sudah dilakukan 2 0,10 0,03 Karu. 4 Dalam struktur keperawatan 0,10 2 0,06 MAKP tim 5 Adanya kemampuan perawat 2 0,10 0,03 untuk berubah 6 Mempunyai SAK dan SOP 3 0,21 0,07 untuk setiap tindakan 7 Terlaksananya komunikasi yang adekuat: perawat dan tim 2 0,06 0,03 kesehatan lain. 8 Adanya kepuasan pasien dan 2 0,04 0,02 kepuasan kinerja perawat. 9 Tersedia sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga 2 0,30 0,15 kesehatan 10 Pasien yang dirawat adalah pasien dengan penyakit dalam 3 0,24 0,08 dan komplikasi 11 Terdapat format pengkajian dari 3 0,15 0,05 ruangan 12 Pemisahan kasus berdasarkan 3 0,21 0,07 jenis penyakit 13 Dukungan bidang keperawatan dan karu dalam praktik 4 0,08 0,02 manajemen keperawatan oleh mahasiswa Sl keperawatan 14 Timbang terima sudah 3 0,03 0,01 dilaksanakan 15 Sebagian perawat telah 3 0,06 0,02 mendapatkan pelatihan ASKEP Total 1 2,59 B Weakness (W) 1 Kualitas dan kuantitas SD keperawatan masih kurang 0,60 0,30 2 memadai 2 Tenaga keperawatan tidak seimbang dengan tingkat 0,60 0,20 3 ketergantunagan pasien 3 Tingkat ketergantungan pasien 0,10 0,05 2 bervariasi 4 MAKP yang diterapkan masih 0,15 0,15 1 belum optimal 5 Belum ada format khusus untuk 0,10 0,05 2 penyakit baru

Pendokumentasian pelaksanaan supervisi belum optimal 7 Sentralisasi obat belum dilaksanakan secara keseluruhan 8 Pendokumentasian proses keperawatan lebih mengarah ke pelaksanaan instruksi dokter 9 Ronde keperawatan belum dilaksanakan secara optimal Total Eksternal Faktor (EFAS) C Oportunity (O) 1 Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan 2 Adanya program pelatihan dan seminar 3 Adanya mahasiswa Sl keperawatan yang praktik manajemen keperawatan 4 Adanya kerjasama antara mahasiswa S1 keperawatan dan perawat ruangan. 5 Adanya kerjasama antara institusi Sl keperawatan dengan RS. 6 Adanya organisasi PPNI yang menaungi profesi 7 Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi keperawatan. Total D Threatened (T) 1 Tuntutan tinggi oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih profesional. 2 Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. 3 Persaingan perawat asing yang masuk 4 Persaingan antar RS yang semakin ketat. Total

0,06 0,06 0,06 0,07 1

2 2 2 2

0,12 0,12

0,12 0,14

2,35

0,475

0,15 0,15 0,25

3 2 4

0,45 0,30 1,00

0,15

0,60

0,10 0,10 0,10 1

4 3 4

0,40 0.30 0,40 3,45

0,45

1,80

0,25 0,10 0,20 1

3 2 2

0,75 0,20 0.40 3,15 0,5

3) Timbang Terima
Tabel 2.19 Timbang terima di ruang Interna RSUD dr. H. Moh. Anwar No. Timbang terima Bobot (B) Rating (R) (B x R) Internal Faktor (IFAS) A Strength (S) 1 Kepala ruangan memimpin 0,30 3 0,90 timbang terima tiap pagi 2 Timbang terima sudah 0,25 3 0,75 dilakukan tiap pergantian shift. 3 Ada buku untuk timbang 0,20 3 0,60 terima. 4 Adanya kemauan perawat untuk 0,15 3 0,45 melakukan timbang terima. 5 Terdapat nurse station sebagai 0,10 3 0,30 tempat timbang terima. Total 3,00 1 B Weakness 1 Isi pendokumentasian timbang terima masih bervariasi antar 0,35 3 1,05 perawat 2 Keterbatasan tenaga untuk menuliskan laporan timbang 0,40 2 0,80 terima. 3 Tehik timbang terima yang dilakukan belum optimal sesuai 0,25 4 1,00 dengan prosedur Total 1 2,85 Eksternal Faktor (EFAS) C Oportunity 1 Adanya kerjasama antara mahasiswa S1 keperawatan dan 0,40 3 1,20 perawat klinik. 2 Adanya mahasiswa yang 0,40 3 1,20 magang dan luar daerah. 3 Adanya sarana dan prasarana seperti buku untuk timbang 0,20 3 0,60 terima Total 1 3 D Threatened 1 Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk 0,50 3 1,50 mendapatkan pelayanan yang lebih profesional. 2 Semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan 0,50 2 1,00 kesehatan Total 1 2,50 (+)-(-)

0,15

0,50

4) Dokumentasi Asuhan Keperawatan


Tabel 2.20 No.

Dokumentasi asuhan keperawatan di ruang Interna RSUD dr. H. Moh. Anwar


Bobot (B) Rating (R) (B x R) (+)-(-)

Dokumentasi asuhan keperawatan Internal Faktor (IFAS) A Strength (S) 1 Sudah ada sistem pendokumentasian SOR. 2 Terdapat SAK dan SOP untuk setiap tindakan keperawatan. 3 KARU dan perawat ruangan mendukung kegiatan keperawatan 4 Jenis ketenagaan yang bervariasi sehingga menunjang untuk pelaksanaan MAKP 5 Sudah dilaksanakan perumusan diagnosa dan intervensi keperawatan 6 Evaluasi keperawatan dengan SOAP Total B Weakness 1 Jumlah tenaga yang tidak seimbang dengan beban kerja. 2 Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan secara optimal 3 Kurangnya evaluasi SAK dan kepatuhan dalam pelaksanaan SAK. 4 Pengisian format pengkajian kurang spesifik 5 Pendokumentasian yang ada belum mengacu pada tidakan keperawatan yang dilakukan Total Eksternal Faktor (EFAS) C Oportunity 1 Adanya program pelatihan /seminar khusus penyakit dalam. 2 Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. 3 Adanya mahasiswa Sl keperawatan yang praktik manajemen yang mengembangkan sistem dokumentasi PIE. 4 Adanya kerjasama antara mahasiswa Sl keperawatan dan perawat ruangan. 5 Adanya kerjasama antara institusi Sl keperawatan dengan RS.

0,15 0,18 0,22

3 3 4

0,45 0,54 0,88

0,20

0,60

0,13 0,12 1

3 3

0,39 0,36 3,22

0,25 0,15

2 3

0,50 0,45

0,20 0,15 0,25


1

3 2 4

0,60 0,30 1,00


2,85 0,37

0,13 0,15

3 3

0,39 0,45

0,32

1,28

0,25 0,15
1

3 2

0,75 0,30
3,17

Total

D 1

Threatened Dokumentasi sebagai dasar tanggung jawab dan tanggung gugat. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih profesional. Semakm tingginya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan kesehatan Total

0.360

1,08

0.365

1,09

0.275
1

0,55 2,725
0,445

5) Sentralisasi Obat
Tabel 2.21 Sentralisasi obat di ruang Interna RSUD dr. H. Moh. Anwar No. Sentralisasi obat Bobot (B) Rating (R) (B x R) Internal Faktor (IFAS) A Strength (S) 1 Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan 0,175 3 0,525 sentralisasi obat. 2 Kepala ruangan mendukung 0,250 4 1,000 kegiatan sentralisasi obat. 3 Adanya kemauan perawat untuk 0,190 3 0,570 melakukan sentralisasi obat. 4 Adanya buku injeksi dan obat 0,135 2 0,270 5 Sudah dilaksanakan kegiatan 0,250 3 0,750 sentralisasi obat. Total 1 3,115 B Weakness 1 Jumlah tenaga belum mencukupi dalam sentralisasi 0,25 4 1,00 obat. 2 Tidak semua klien setuju untuk 0,40 4 1,60 di sentralisasi obat. 3 Masih ada sebagian dokter yang memberikan resep langsung ke 0,35 3 1,05 pasien. Total 3,65 1 Eksternal Faktor (EFAS) C Oportunity 1 Adanya mahasiswa Sl keperawatan yang praktik 0,20 4 0,80 manajemen keperawatan. 2 Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan 0,20 3 0,60 perawat ruangan. 3 Adanya kerjasama yang baik 0,15 3 0,45 antara profesi kesehatan. 4 Adanya kerjasama yang baik antara institusi Sl keperawatan 0,20 3 0,60 dengan bidang keperawatan 5 Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat pada 0,25 2 0,50 pelaksanaan kolaborasi dengan medis Total 1 2,95 D Threatened 1 Adanya isu negatif dari masyarakat tentang 0,3 3 0,9 pendistribusian obat 2 Kurang pengetahuan pasien dan keluarga tentang pentingnya 0,3 2 0,6 sistem sentralisasi obat. 3 Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang 0,4 3 1,2 profesional. Total 1 2,7 (+)-(-)

-0,9

0,25

6) Supervisi
Tabel 2.22 Supervisi di ruang Interna RSUD dr. H. Moh. Anwar No. Supervisi Bobot (B) Rating (R) (B x R) Internal Faktor (IFAS) A Strength (S) 1 Satu-satunya RS pemerintah 0,15 4 0,60 2 Adanya struktur organisasi 0,15 2 0,30 ruang Intema 3 Adanya program peningkatan mutu pelayanan keperawatan 0,25 4 1,00 dari rumah sakit 4 Adanya kemauan perawat untuk 0,10 3 0,30 berubah 5 Kepala bidang perawatan 0,20 3 0,60 mendukung supervisi 6 Adanya observasi keria perawat tiap shift pagi oleh kepala 0,15 3 0,45 ruangan dan pengamat pada shift sore dan malam. Total 3,25 1 B Weakness 1 Kegiatan supervise yang 0,3 4 1,2 dilakukan masih belum optimal 2 Belum ada jadwal supervisi 0,2 3 0,6 yang tetap 3 Belum tersedianya format yang baku dalam pelaksanaan 0,3 2 0,6 supervisi. 4 Belum tersedia dokumentasi 0,2 2 0,4 untuk kegiatan supervisi. Total 1 2,8 Eksternal Faktor (EFAS) C Oportunity 1 Adanya mahasiswa Sl keperawatan yang praktik 0,4 2 0,8 manajemen keperawatan. 2 Adanya kegiatan supervisi secara umum yang diadakan 0,3 3 0,9 oleh bidang Keperawatan 3 Adanya kerjasama yang baik antara institusi Sl keperawatan 0,3 3 0,9 dengan bidang keperawatan 1 2,6 Total D Threatened 1 Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk 0,45 4 1,8 mendapatkan pelayanan yang lebih profesional. 2 Adanya persaingan dengan 0,20 2 0,4 masunya perawat asing 3 Adanya persaingan pemberian layanan kesehatan antar tempat 0,35 2 0,7 pelayanan kesehatan. 1 2,9 Total (+)-(-)

0,45

-0,3

7) Ronde keperawatan
Tabel 2.23 Ronde keperawatan di ruang Interna RSUD dr. H. Moh. Anwar No. Ronde keperawatan Bobot (B) Rating (R) (B x R) (+)-(-) Internal Faktor (IFAS) A Strength (S) 1 RSUD Dr. H. Moh. Anwar 0,10 4 0,40 Sumenep merupakan RS Tipe C 2 Bidang keperawatan dan ruangan mendukung ronde 0,20 4 0,80 keperawatan 3 Kepala ruangan mendukung 0,15 4 0,60 pelaksanaan ronde keperawatan 4 Terdapat SAK dan protap 0,20 3 0,60 pelayanan keperawatan 5 Jenis kasus bervariasi 0,20 3 0,60 6 Jenis ketenagaan yang 0,15 3 0,45 bervariasi Total 3,45 1 B Weakness 1 Model keperawatan yang diterapkan belum terlaksana 0,5 3 1,5 secara optiumal 2 Jumlah tenaga perawat tidak sesuai dengan jumlah pasien 0,3 2 0,6 yang ada 3 Protap ronde keperawatan 0,2 3 0,6 belum ada. Total 1 2,7 0,75 Eksternal Faktor (EFAS) C Oportunity 1 Adanya kesempatan 0,2 2 0,4 melanjutkan pendidikan formal 2 Terbukanya kesempatan untuk 0,2 2 0,4 mengikuti pelatuhan. 3 Terdapat kerjasama antara mahasiswa Sl keperawatan 0,3 4 1.2 dengan perawat ruangan. 4 Adanya kesempatan dari kepala ruangan untuk mengadakan 0,3 3 0,9 kegiatan ronde keperawatan di ruangan 1 2,9 Total D Threatened 1 Persaingan dengan ruangan lain yang memberikan pelayanan 0,5 4 2,0 yang berkualitas. 2 Tuntutan yang makin tinggi dari konsumen untuk mendapatkan 0,5 3 1,5 pelayanan yang lebih prima. 1 3,5 -0,6 Total

8) Discharge Planning
Tabel 2.24 Discharge Planning di ruang Interna RSUD dr. H. Moh. Anwar No. Discharge Planning Bobot (B) Rating (R) (B x R) (+)-(-) Internal Faktor (IFAS) A Strength (S) 1 Tersedianya resume untuk 0,20 3 0,6 pasien pulang 2 Adanya dukungan kepala 0,35 4 1,4 ruangan 3 Adanya kemauan perawat untuk melaksanakan Discharge 0,20 3 0,6 planning 4 Adanya kegaiatan HE pada pasien dan keluarga selama di 0,25 3 0,75 rawat dan persiapan pulang yang dilakukan secara lisan Total 3,35 1 B Weakness 1 Terbatasnya pengadaan kartu discharge planning untuk pasien 0,1 2 0,2 pulang. 2 Terbatasnya pengadaan leaflet 0,2 3 0,6 untuk dibawa pulang pasien. 3 Tidak semua pasien dilakukan 02 3 0.6 discharge planning. 4 Tenaga keperawatan tidak seimbang dengan tingkat 0,2 3 0,6 ketergantunagan pasien 5 Belum ada dokumentasi tentang 0,3 4 1,2 discharge planning Total 1 3,2 -0,15 Eksternal Faktor (EFAS) C Oportunity 1 Adanya mahasiswa Sl keperawatan yang praktik 0,375 4 1,5 manajemen keperawatan. 2 Adanya kerjasama antara mahasiswa S 1 keperawatan 0,300 3 0.9 dengan perawat klinik. 3 Adanya kerjasama yang baik 0,325 2 0,65 antara pasien/keluarga 1 3,05 Total D Threatened 1 Tuntutan masyarakat yang lebih tinggi untuk mendapatkan 0,275 3 0,825 pelayanan profesional. 2 Makin tingginya tuntutan masyarakat akan tanggung jawab dan tanggung 0,300 4 1,200 gugat terhadap tenaga kesehatan. 3 Persaingan antara RS swasta 0,200 2 0,400 yang makin ketat. 4 Semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan 0,225 3 0,675 kesehatan 1 3,100 0,05 Total

Você também pode gostar