Você está na página 1de 5

Analisa Permasalahan Lingkungan Hidup

Pada bulan april 1968, sejumlah 30 orang ahli dari segala penjuru dunia
berkumpul di Acadenua dei Lincei, Roma atas undangan untuk membahas masalah lingkungan hidup.

Pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an kekawatiran tentang


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merusak lingkungan

Juni 1972 di Stockholm (Swedia), sejumlah 113 utusan negara dari badan
dunia yaitu PBB hadir pada pertemuan yang membicarakan masalah lingkungan hidup yang disebut dengan un conference on human environment yang kemudian dikenal dengan stockholm conference, dan kemudian Hari Lingkungan Hidup ditetapkan pada tanggal 5 Juni 1972.

Di Bali telah dilangsungkan Konferensi yang berhubungan dengan Lingkungan Hidup pada bulan Oktober 1982 dan merupakan tindak lanjut dari Konferensi di Stockholm, yang kemudian Indonesia mempunyai UndangUndang LingkunganHidup (UULH)

Sumber Utama Permasalahan Lingkungan Sebelum dasawarsa 1960 Masyarakat industri sederhana Populasi meningkat, BUTSARMAN meningkat Pemanfaatan lingkungan secara intensif Teknologi dan ekonomi djadi kunci peningkatan kemakmuran Dasawarsa 1960-1970 Industrialisasi modern Timbul masalah lingkungan: PENCEMARAN dan PEMBOROSAN SDA Beberapa kasus: Asap kabut industri (London), Silent spring (Rachel Carson), Penyakit Minamata (Hg), Itai-itai (dalam darah banyak cadnium dari limbah industri Zn menyebabkan kematian)

Dasawarsa 1970-1980

Titik balik terjadi. Reevaluasi pembangunan berupa pembangunan yang berwawasan lingkungan. Perpaduan teknologi, ekonomi, dan ekologi Konferensi lingkungan hidup

Dasawarsa 1980

Krisis energi Dibentuk komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan Manusia hidup dalam 1 bumi, tetapi dalam 2 dunia Perlu pembangunan berkelanjutan (suistainable development)

Dasawarsa 1990
Konfrensi Nairobi-Kenya tahun 1990. Masalah yang menjadi perhatian adalah: atmosfer, pencemaran air permukaan dan tanah, degradasi biota daratan, dan tata ligkungan biologi. KTT Bumi di Rio de Janeiro 3-14 Juni 1992 Merupakan gelombang optimisme baru tentang penyelamatan lingkungan hidup dari ancaman penghancuran oleh kesalahan manusia

Dasawarsa 1990

KTT Bumi di Rio de Janeiro 3-14 Juni 1992 (sambungan):


Konferensi Rio de Janeiro (yang sering disebut juga KTT Bumi) dapat
dianggap sebagai sebuah tonggak sejarah dalam penanganan masalahmasalah lingkungan. Aspek lingkungan menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan pembangunan ekonomi dan sektoral

Membahas kebutuhan hidup manusia yang serasi, lestari, sehat, dan


produktif

Dasawarsa 1990
KTT Bumi di Rio de Janeiro 3-14 Juni 1992 (sambungan):

Hasil penting konfrensi ini adalah deklarasi Rio atau Piagam Bumi yang memuat sejumlah prinsip mengenai hak dan tanggung jawab negara terhadap lingkungan Ditekankan pentingnya pengaitan strategi-strategi penanganan masalahmasalah lingkungan ke dalam kebijakan pengembangan ekonomi suatu negara, antarnegara, bahkan ekonomi dunia Tiga masalah global paling mendesak dalam memasuki abad ke 21, yakni: perubahan iklim akibat ulah manusia, menghilangnya keragaman hayati, dan perlunya pembatasan jumlah penduduk Dasawarsa 1990 Protokol Kyoto tahun 1997 :
Protokol

Kyoto, yang merupakan hasil perundingan yang berjalan selama

empat tahun, dan diadopsi tahun 1997, dapat dilihat sebagai tonggak lanjutan keseriusan berbagai negara untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran totalnya
Elemen-elemen

utama Protokol Kyoto adalah target kuantitatif dan

waktu penurunan emisi gas serta mekanisme pencapaian target tersebut


Protokol

Kyoto merupakan dasar bagi negara-negara industri untuk

mengurangi emisi gas rumah kaca gabungan mereka paling sedikit 5 persen dari tingkat emisi tahun 1990 menjelang periode 2008-2012

Ruang Lingkup Permasalahan Lingkungan

Untuk tingkat masalah lingkungan global


Pada pertemuan Ratvich (Swedia) tahun 1982 diidentifikasi 10 masalah lingkungan:

Krisis air bersih menjelang tahun 2000 Meluasnya lahan kritis: menurunnya stabilitas tanah, kesuburan tanah berkurang, lahan pertanian berubah jadi non pertanian

Kemunduran luas lahan tropis

Musnahnya kenekaragaman plasma nutfah (sumber genetis dan galur murni)

Untuk tingkat masalah lingkungan global


Pada pertemuan Ratvich (Swedia) tahun 1982 diidentifikasi 10 masalah lingkungan: Makin rusaknya ekosistem air laut karena penangkapan, kerusakan habitat, dan pencemaran Meningkatnya iklim bumi akibat menipisnya lapisan ozon, meningkatnya kadar CO2 di atmosfer sehingga mengakibatkan efek rumah kaca (dari asap industri, pembakaran tidak sempurna, dan respirasi) Meningkatnya ancaman limbah B3 Meningkatnya ancaman hujan asam akibat SOx dan NOx Ancaman patogen dalam limbah domestik dan vektor aquatik Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi

Tingkat masalah lingkungan benua atau samudera


Pembuangan limbah B3 Perusakan hutan hujan tropis Terjadi hujan asam

Tingkat masalah lingkungan regional/ ASEAN Dibentuk AEGE (Asean Expert Group on Environment), meliputi: Konservasi alam dan ekosistem daratan Lingkungan laut Pendidikan dan latihan Pengelolaan lingkungan, kerja sama AMDAL Industri dan pencemaran Informasi

Tingkat masalah lingkungan fluvial (DAS)


Terjadi kekeringan dan juga banjir

Lahan kritis Pelestarian kawasan lindung

Tingkat masalah lingkungan nasional


Hanya berbeda dalam corak, bobot dan besaran masalah Tingkat masalah lingkungan antardaerah
Urbanisasi Pencemaran lingkungan Ekotoksikologi

Tingkat masalah lingkungan lokal


Sampah kota Kebisingan Gedung pencakar langit

Você também pode gostar