Você está na página 1de 24

LAPORAN PENDAHULUAN DAN KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ABORTUS

Oleh : NI MADE YUNI PRATIWI P07120012063 2.2 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR URUSAN KEPERAWATAN 201!

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUS

I.

KONSEP DASAR PENYAKIT A. DE"INISI Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. (Mochtar,2002) Aborsi adalah penghentian kehamilan atau pengeluaran produk konsepsi sebelum janin hidup. Janin biasanya dianggap mampu hidup setelah lima sampai enam bulan masa gestasi. (Brunner !uddarth,200") Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai #iabilitas. $imana masa gestasi belum mencapai usia 22 minggu dan beratnya kurang dari %00 gram. ($erek lie&ollyn dan Jones,2002). Jadi, abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan atau usia kehamilan kurang dari 22 minggu dan bertanya kurang dari %00 gram

B. KLASI"IKASI ". Abortus spontanea (abortus yang berlangsung tanpa tindakan) a. Abortus imminens 'eristi&a terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi ser#iks. b. Abortus insipiens

'eristi&a perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi ser#iks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. c. Abortus inkompletus 'engeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. d. Abortus kompletus !emua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.

2. Abortus pro#okatus (abortus yang sengaja dibuat) Menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. 'ada umumnya dianggap bayi belum dapat hidup diluar kandungan apabila kehamilan belum mencapai umur 2( minggu, atau berat badan bayi belum "000 gram, &alaupun terdapat kasus bah&a bayi diba&ah "000 gram dapat terus hidup.

#. ETIOLOGI Menurut pra&irohardjo (200)) penyebab abortus dalam teori menyebutkan ada beberapa hal, diantaranya * ". +elainan 'ertumbuhan ,asil +onsepsi +elainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan

kematian atau cacat. -aktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan adalah sebagai berikut * a. +elainan kromosom, kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan ialah trisomi, poliploidi, dan kemungkinan pula kelainan kromosom seks.

b. .ingkungan sekitar kurang sempurna, apabila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian /at0/at makanan pada hasil konsepsi terganggu. c. 'engaruh dari luar, akibat dari radiasi, #irus, obat0obatan, tembakau dan alkohol dapat mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus, pengaruh ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen. 2. +elainan pada 'lacenta 1ndarteritis dapat terjadi dalam #illi koriales dan menyebabkan oksigenasi placenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin. +eadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun. 2. 'enyakit 3bu 'enyakit mendadak seperti pneumonia,typus abdominalis,malaria dan lain0lain yang menyebabkan abortus,toksin, bakteri, #irus, atau plasmodium dapat melalui placenta masuk kejanin, sehingga menyebaban kematian janin dan kemudian terjadilah abortus. Anemia berat, keracunan, laparotomi, peritonitis umum dan penyakit menahun seperti brusellosis, toksoplasmis juga dapat menyebabkan abortus &alaupun jarang. 4. +elainan 5raktus 6enitalis 7etro#ersio uteri, mioma uteri, atau kelainan ba&aan uterus dapat menyebabkan abortus. 5etapi harus diingat bah&a hanya retro#ersio uteri gra#idi inkarserata atau mioma submokusa yang memegang peranan penting. !ebab lain abortus trimester ke 2 ialah ser#ik inkompeten yang dapat disebabkan oleh kelemahan ba&aan pada ser#ik, dilatasi ser#ik berlebih, konisasi, amputasi, atau robekan ser#ik luas yang tidak di jahit.

D. PATO"ISIOLOGI 'ada a&al abortus, terjadi perdarahan dalam desidua basil, diikat dengan nekrosis jaringan disekitarnya yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus, kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. 'ada kehamilan kurang dari ( minggu janin biasanya dikeluarkan seluruhnya karena #illi kosiales belum menembus desidua secara mendalam. !edangkan pada kehamilan (0"4 minggu #illi kosiales menembus desidua secara mendalam, sehingga plasenta tidak terlepas dengan sempurna, karena itu banyak perdarahan. 'ada kehamilan diatas "4 minggu setelah ketuban pecah, janin yang telah mati akan dikeluarkan dalam bentuk kantong amnian kosong dan beberapa &aktu kemudian plasenta perdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap. 'eristi&a abortus ini menyerupai dalam bentuk minitur. ( 'ra&irohardjo, !. 2002 ) ,asil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk, ada kalanya kantong amnion kosong atau tampak didalamnya benda kecil tanpa bentuk yang jelas (blightedo#um), mungkin pula janin telah mati lama (missed abortion) 'ada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses mumi8ikasi. Janin mengering karena cairan amnion menjadi kurang oleh sebab di serap, ia menjadi agak gepeng (8etus compressus) dalam tingkat lebih lanjut ia menjadi tipis seperti kertas perkamen ( 8etus papyraceus ) +emungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah terjadinya maserasi, kulit terkupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar karena terisi cairan dan seluruh janin ber&arna kemerah0 merahan.

P$%h&$' :

E. TANDA DAN GE ALA

". !ecara 9mum a. 5erlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu b. 'ada pemeriksaan 8isik * keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat c. 'erdarahan per#aginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi d. 7asa mulas atau kram perut, didaerah atas sim8isis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus e. 'emeriksaan ginekologi * ") 3nspeksi :ul#a * perdarahan per#aginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari #ul#a 2) 3nspekulo * perdarahan dari ca#um uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium. 2) ;olok #agina * porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam ca#um uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, ca#um douglas tidak menonjol dan tidak nyeri. 2. 5anda dan gejala pada abortus 3mminen * a. 5erdapat keterlambatan datang bulan b. 5erdapat perdarahan, disertai sakit perut atau mules c. 'ada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim d. ,asil periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis ser#ikalis, dan kanalis ser#ikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim e. ,asil pemeriksaan tes kehamilan masih positi8 2. 5anda dan gejala pada abortus 3nsipien *

a. 'erdarahan lebih banyak b. 'erut mules atau sakit lebih hebat c. 'ada pemariksaan dijumpai perdarahan lebih banyak, kanalis ser#ikalis terbuka dan jaringan atau hasil konsepsi dapat diraba 4. 5anda dan gejala abortus 3nkomplit * a. 'erdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis b. 'erdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan ga&at c. 5erjadi in8eksi ditandai dengan suhu tinggi d. $apat terjadi degenerasi ganas (kario karsinoma) %. 5anda dan gejala abortus +ompletus * a. 9terus telah mengecil b. 'erdarahan sedikit c. ;analis ser#ikalis telah tertutup <. 5anda dan gejala Missed Abortion * a. 7ahim tidak membesar, malahan mengecil karena absorbsi air ketuban dan maserasi janin b. Buah dada mengecil kembali ". PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ". 5es +ehamilan 'ositi8 bila janin masih hidup, bahkan 202 minggu setelah abortus 2. 'emeriksaaan $oppler atau 9!6 untuk menentukan apakah janin masih hidup 2. 'emeriksaan kadar 8ibrinogen darah pada missed abortion G. PENANGANAN MEDIS ". Abortus 3mminens

a. 5idak di perlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah baring secara total b. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan akti#itas 8isik secara berlebihan atau melakukan hubungan seksual c. Bila perdarahan * ") Berhenti * melakukan asuhan antenatal terjad&al dan penilaian ulang bila terjadi perdarahan lagi 2) 5erus berlangsung * nilai kondisi janin ( uji kehamilan 9!6), lakukan kon8irmasi kemungkinan adanya penyebab lain (hamil ektopik atau mola) 2) 'ada 8asilitas kesehatan dengan sarana terbatas , pemantauan hanya dilakukan melalui gejala klinis dan hasil pemeriksaan ginekologi 2. Abortus insipein a. $ilakukan prosedur e#akuasi hasil konsepsi Bila usia gestasi = "< minggu, e#akuasi dilakukan dengan aspirasi #akum manual (A:M) setelah bagian0bagian janin dikeluarkan. Bila usia gestasi > "< minggu e#akuasi dilakukan dengan prosedur dilatasi dan kuretase ($ ? + ) b. Bila prosedur e#akuasi tidak dapat segera dilaksanakan atau usia gestasi lebih besar dari "< minggu , lakukan tindakan pendahuluan dengan * ") 3n8us oksitosin 20 unit dalam %00 ml @! atau 7. mulai dengan ( tetesAmenit yang dapat dinaikan hingga 40 tetesAmenit, sesuai dengan kontraksi uterus hingga terjadi pengeluaran hasil konsepsi 2) 1rgometri 0,2 mg 3M yang diulangi "% menit kemudian 2) Misopiostol 400 mg per oral dan apabila masih diperlukan dapat diulangi dengan dosis yang sama setelah 4 jam dari dosis a&al

4) ,asil konsepsi yang tersisa dalam ka#um uteri dapat dikeluarkan dengan A:M atau $ ? + ( hati0hati resiko per8orasi). 2. Abortus 3nkomplit a. 5entukan besar uterus (taksir usia gestasi ) kenali dan atasi setiap komplikasi ( perdarahan hebat, syok, in8eksiAsepsis) b. ,asil konsepsi yang terperangkap pada ser#iks yang disertai perdarahan hingga ukuran sedang dapat dikeluarkan secara digital atau cunam ca#um,setelah itu e#aluasi perdarahan ") Bila perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg 3M atau misoprostol 400 mg per oral 2) Bila perdarahan terus berlangsung, e#akuasi sisa konsepsi dengan A:M dan $ ? + (pilihan tergantung dari usia gestasi, pembukaan ser#iks dan keberadaan bagian0bagian janin ) c. Bila tidak ada tanda0tanda in8eksi, beri antibiotik pro8ilaksis (ampicilin %00 mg oral atau doksosiklin "00 mg) d. Bila terjadi in8eksi , beri ampicilin " gr dan metronida/ol %00 mg setiap ( jam e. Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi di ba&ah "< minggu segera lakukan e#akuasi dengan A:M 8. Bila pasien tampak anemik, berikan sul8as 8e#osus <00 mg perhari selama 2 minggu ( anemia sedang), trans8usi darah ( anemia berat ) 'ada beberapa kasus, abortus inkomplit erat kaitannya dengan abortus tidak aman, oleh sebab itu perhatikan hal0hal berikut * a. 'astikan tidak ada komplikasi berat seperti sepsis, per8orasi uterus atau cedera intra0abdomen ( mualAmuntah, nyeri punggung,demam, perut kembung,nyeri perut ba&ah, dinding perut tegang ) b. Bersihkan ramuan tradisional , jamu, bahan kosmetik,kayu atau benda0benda lainnya dari regio genitalia

c. Berikan bos8er tetanus toksoid 0,% ml bila tampak luka kotor pada dinding #agina atau kanalis ser#iks dan pasien pernah imunisasi d. Bila ri&ayat pemberian imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus ( A5!) "%00 unit 3M diikuti dengan pemberian tetanus toksoid 0,% ml setelah 4 minggu e. +onseling untuk kontrasepsi pasca keguguran dan pemantauan lanjut 4. Abortus +omplit a. Apabila kondisi klien baik, cukup diberi tablet ermogetrin 2?" tabletAhari untuk 2 hari b. Apabila pasien mengalami anemia sedang, berikan tablet sul8as 8erosus <00 mgAhari selama 2 minggu di sertai dengan anjuran mengkonsumsi makanan bergi/i (susu, sayuran segar,ikan, daging,telur) untuk anemia berat berikan trans8usi darah c. Apabila tidak terdapat tanda0tanda in8eksi tidak perlu diberikan antibiotika atau apabila kha&atir akan in8eksi dapat diberi antibiotik pro8ilaksis %. Abortus 3n8eksiosa a. +asus ini berisiko tinggi untuk terjadi sepsis, apabila 8asilitas kesehatan setempat tidak mempunyai 8asilitas yang memadai, rujuk pasien kerumah sakit b. !ebelum merujuk pasien, lakukan restorasi cairan yang hilang dengan @s atau 7. melalui in8us dan berikan antibiotik ( misalnya ampicilin i gr dan metronida/ol %00 mg) c. Jika ada ri&ayat abortus tidak aman, beri A5! dan 55 d. 'ada 8asilitas kesehatan yang lengkap dengan perlindungan antibiotika berspektrum luas dan upaya stabilisasi hingga kondisi pasien memadai, dapat dilakukan pengobatan uterus sesegera mungkin ( lakukan secara hati0hati karena tingginya kejadian per8orasi pada kondisi ini)

<. Missed abortion Missed abortion seharusnya ditangani dirumah sakit atas pertimbangan * a. 'lasenta dapat melekat sangat erat didinding rahim, sehingga prosedur e#akuasi (kuretase) akan lebih sulit dan resiko per8orasi lebih tinggi b. 'ada umumnya kanalis ser#isis dalam keadaan tertutup sehingga perlu tindakan dilatasi dengan batang laminaria selama "2 jam c. 5ingginya kejadian komplikasi hipo8ibrinogenemia yang berlanjut dengan gangguan pembekuan darah ( pra&irohardjo. 2002 ) H. KOMPLIKASI ". 'erdarahan ( hemorrahge) 2. 'er8orasi * sering terjadi se&aktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli seperti bidan dan dukun 2. 3n8eksi dan tetanus 4. 'ayah ginjal akut %. !yok pada abortus disebabkan oleh * a. 'erdarahan yang banyak disebut syok hemorraghe b. 3n8eksi berat atau sepsis disebut syok septik atau endoseptik ( 7ustam mochtar,"BB()

II.

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 'roses kepera&atan adalah metode kerja dalam pemberian pelayanan kepera&atan untuk menganalisa masalah pasien secara sistematis, menentukan cara pemecahannya, melakukan tindakan dan menge#aluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan. 'roses kepera&atan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan danmelaksanakan pelayanan kepera&atan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. 5indakan kepera&atan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis. A. PENGKA IAN ". Biodata Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi C nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perka&inan, perka&inan ke0 , lamanya perka&inan dan alamat 2. +eluhan 9tama +aji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan per#aginam berulang per#aginam berulang 2. 7i&ayat kesehatan , yang terdiri atas * a. 7i&ayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke 7umah !akit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan per#aginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.

b. 7i&ayat kesehatan masa lalu ") 7i&ayat pembedahan +aji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung. 2) 7i&ayat penyakit +aji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya $M, jantung, hipertensi, masalah ginekologiAurinary, penyakit endokrin , dan penyakit0penyakit lainnya. 2) 7i&ayat kesehatan keluarga Dang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidenti8ikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga. 4) 7i&ayat kesehatan reproduksi +aji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, si8at darah, bau, &arna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainya %) 7i&ayat kehamilan , persalinan dan ni8as +aji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya. <) 7i&ayat seksual +aji mengenai akti#itas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya. )) 7i&ayat pemakaian obat +aji ri&ayat pemakaian obat0obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya. (. a) $ata Bio0'siko0!osial Berna8as

+aji

pola

na8as

apakah

berna8as

spontanAtidak,

na8as

cepatAlambat. +aji apakah ada sesak na8asAtidak, gerakan dinding dada simetrisAasimetris, pola na8as teraturAtidak, auskultasi bunyi na8as normalAtidak, kaji 8rekuensi na8as serta penggunaan otot bantu perna8asan. b) Makan dan Minum +aji asupan nutrisi pasien, apakah pasien mengalami mual muntahA tidak dan a&asi jumlah cairan oral yang masuk c) 1liminasi +ateter urinarius mungkin terpasang * urin jernih pusat, bising usus tidak ada. MakananA cairan* Abdomen lunak dengan tidak ada distensi pada a&al. d) 6erak dan akti#itas 'asien umumnya akan mengalami keterbatasan dalam melakukan A$.0nya akibat kelemahan yang dialami. e) 3stirahat 5idur +aji 8) g) h) pola istirahat tidur pasien apakah pasien tidur nyenyakAtidak,dan jumlah jam tidur pasien. +ebersihan $iri +aji personal hygine pada pasien 'engaturan !uhu +aji apakah pasien mengalami peningkatan suhu tubuhA tidak 7asa @yaman Mungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber* misal nyeri penyerta, distensi kandung kemihA abdomen, e8ek0e8ek anestesi* mulut mungkin kering i) 7asa Aman 'asien akan mengalami ansietasA j) !osialisasi dan +omunikasi cemas terhadap janin yang dikandungnya, dan kondisi 8isik yang dialami.

+aji bagaimana hubungan pasien dengan orang E orang disekitarnya dan apakah ada hambatan dalam berkomunikasi dengan pasien. k) l) 7ekreasi +aji bagaiman kebutuhan rekreasi pasien 'rodukti#itas +aji apakah ada hambatan pasien dalam berprodukti#itas selama menjalani pera&atan m) Belajar +aji pengetahuan pasien tentang kondisi yang dialaminya n) !piritual +aji tentang keyakinan klien terhadap 5uhan DM1, dan kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan 4. 'emeriksaan 8isik, meliputi * a. 3nspeksi adalah proses obser#asi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan tetapi juga meliputi indera pendengaran dan penghidung. ,al yang diinspeksi antara lain * mengobser#asi kulit terhadap &arna, perubahan &arna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola perna8asan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan 8i8ik, dan seterusnya b. 'alpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari. ") !entuhan * merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus. 2) 5ekanan * menentukan karakter nadi, menge#aluasi edema, memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor.

2) 'emeriksaan dalam * menentukan teganganAtonus otot atau respon nyeri yang abnormal c. 'erkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh tertentu untuk memastikan in8ormasi tentang organ atau jaringan yang ada diba&ahnya. ") Menggunakan jari * ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi. 2) Menggunakan palu perkusi * ketuk lutut dan amati ada tidaknya re8leksAgerakan pada kaki ba&ah, memeriksa re8leks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak d. Auskultasi adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bentuan stetoskop dengan bunyi yang menggambarkan terdengar. Mendengar dan * menginterpretasikan

mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi jantungAparu abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin. (Johnson 5aylor, 200% * 2B)

%. 'emeriksaan laboratorium * $arah dan urine serta pemeriksaan penunjang * rontgen, 9!6, biopsi, pap smear. +eluarga berencana * +aji mengenai pengetahuan klien tentang +B, apakah klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan +B jenis apa. <. $ata lain0lain * a. +aji mengenai pera&atan dan pengobatan yang telah diberikan selama dira&at di 7!. b. $ata psikososial. +aji orang terdekat dengan klien, bagaimana pola komunikasi dalam keluarga, hal yang menjadi beban pikiran klien dan mekanisme koping yang digunakan.!tatus sosio0ekonomi * +aji masalah 8inansial klien

B. DIAGNOSE KEPERAWATAN ". 6angguan rasa nyaman* @yeri bAd kerusakan jaringan intrauteri 2. $e#isit :olume ;airan bAd perdarahan 2. 3ntoleransi Akti#itas bAd kelemahan, penurunan sirkulasi 4. ;emas bAd kurang pengetahuan %. 7esiko tinggi 3n8eksi bAd perdarahan, kondisi #ul#a lembab #. INTER)ENSI ". 6angguan rasa nyaman * @yeri bAd +erusakan jaringan intrauteri a. 5ujuan * +lien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami b. 3nter#ensi * ") +aji kondisi nyeri yang dialami klien 7asional * 'engukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun dsekripsi. 2) 5erangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya 7asional * Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri 2) +olaborasi pemberian analgetika 7asional * Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luasAspesi8ik 2. $e#isit :olume ;airan bAd 'erdarahan a. 5ujuan * 5idak terjadi de#isit #olume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas. b. 3nter#ensi *

") +aji kondisi status hemodinamika 7asional * 'engeluaran cairan per#aginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik ber#ariasi 2) 9kur pengeluaran harian 7asional * Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang per#aginal 2) Berikan sejumlah cairan pengganti harian 7asional * 5ran8usi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan massi8 4) 1#aluasi status hemodinamika 7asional * 'enilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan 8isik

2. 3ntoleransi Akti#itas bAd kelemahan, penurunan sirkulasi a. 5ujuan * +lien dapat melakukan akti#itas tanpa adanya komplikasi b. 3nter#ensi * ") +aji tingkat kemampuan klien untuk berakti#itas 7asional * Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masi8 perlu di&aspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk 2) +aji pengaruh akti#itas terhadap kondisi uterusAkandungan 7asional * Akti#itas merangsang peningkatan #askularisasi dan pulsasi organ reproduksi 2) Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan akti#itas sehari0hari 7asional * Mengistiratkan klilen secara optimal 4) Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuanAkondisi klien

7asional * Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan %) 1#aluasi perkembangan kemampuan klien melakukan akti#itas 7asional * Menilai kondisi umum klien 4. ;emas bAd kurang pengetahuan a. 5ujuan * 5idak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat b. 3nter#ensi * ") +aji tingkat pengetahuanApersepsi klien dan keluarga terhadap penyakit 7asional * +etidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas 2) +aji derajat kecemasan yang dialami klien 7asional * +ecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian objekti8 klien tentang penyakit 2) Bantu klien mengidenti8ikasi penyebab kecemasan 7asional * 'elibatan klien secara akti8 dalam tindakan kepera&atan merupakan support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien 4) Asistensi klien menentukan tujuan pera&atan bersama 7asional * 'eningkatan nilai objekti8 terhadap masalah berkontibusi menurunkan kecemasan %) 5erangkan hal0hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga 7asional * +onseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluargaC untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga. %. 7esiko tinggi 3n8eksi bAd perdarahan, kondisi #ul#a lembab

a. 5ujuan * 5idak terjadi in8eksi selama pera&atan perdarahan b. 3nter#ensi * ") +aji kondisi keluaranAdischart yang keluar C jumlah, &arna, dan bau 7asional * 'erubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya &arna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda in8eksi 2) 5erangkan pada klien pentingnya pera&atan #ul#a selama masa perdarahan 7asional * 3n8eksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar 2) .akukan pemeriksaan biakan pada dischart 7asional * Berbagai kuman dapat teridenti8ikasi melalui dischart 4) .akukan pera&atan #ul#a 7asional * 3nkubasi kuman pada area genital yang relati8 cepat dapat menyebabkan in8eksi. %) 5erangkan pada klien cara mengidenti8ikasi tanda in#eksi 7asional * Berbagai mani#estasi klinik dapat menjadi tanda nonspesi8ik in8eksiC demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala in8eksi <) Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama seCama masa perdarahan 7asional * 'engertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibuC senggama dalam kondisi perdarahan dapat

memperburuk kondisi system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko in8eksi pada pasangan.

D. PELAKSANAAN 'elaksanaan disesuaikan dengan perencanaan

E. E)ALUASI ". @yeri dapat terkontrol 2. +ebutuhan cairan tercukup 2. $apat melakukan akti#itas 4. 5idak terjadi cemas %. 3n8eksi tidak terjadi

DA"TAR PUSTAKA

Brunner dan !uddarth. 200". Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2 . Jakarta * 'enerbit Buku +edokteran 16; $erek,.e&ellyn0Jones.(2002). Dasar-dasar Obstetric dan Ginekologi. 1disi <.Jakarta.,ipokrates. Mochtar, 7ustam (2002). !nopsis Obstetric. Jilid 33.Jakarta.'enerbit Buku !aku +edokteran. 16;.

-ardiansyah.20"". "aporan #endahuluan $suhan Kebidanan $bortus. ($alam http*AAogideardiary.blogspot.comA20""A0"Alaporan0pendahuluan0asuhan0 kebidanan.html). $iakses tanggal "2 Maret 20"4 pukul ")*20 F35A 'ra&irohardjo. ! ( 2002). #anduan #raktis #ela!anan Kesehatan Maternal dan %eonatal. Jakarta * Bina 'ustaka 'ra&irohardjo. 200). &lmu Kandungan. Jakarta.Dayasan Bina 'ustaka !ar&ono 'ra&irohardjo :i#iparitha. "aporan #endahuluan $suhan Keperawatan $bortus. ($alam http*AA#i#iparitha.&ordpress.comAasuhan0kepera&atan0abortusA) $iakses tanggal "2 Maret 20"4 pukul ")*%% F35A

Você também pode gostar