Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ananta (1993:22) yaitu: Kependudukan, studi kependudukan mempelajari variabelvariabel demografi, juga memperhatikan hubungan (asosiasi) antara perubahan penduduk dengan berbagai variabel sosial, ekonomi, politik, biologi, genetika, geografi, lingkungan dan lain sebagainya. Bintarto : Geografi penduduk adalah ilmu yang mempelajari sebaran dan dinamika pola demografi penduduk di muka Bimu dalam ruang dan waktu. James (1954:108) : The objective of population geography is to define and to bring forth the significance of differences from place to place in the number and kind of human in habitants.. Sasaran dari kajian geografi penduduk pada saat itu terutama mengetahui dan mengenali adanya perbedaan jumlah penduduk dan keanekaan penduduk antara satu tempat dengan tempat yang lain. Zelinsky (1966:5) : Geografi penduduk mempelajari the spatial aspects of populatin in the context of the aggregate nature of the places.. Jadi, untuk mempelajari geografi penduduk perlu dikaitkan dengan aspek keruangan. Clarke (1965:12) : Population geography is concerned with demostrating born spatial variations in the distributions, composotion and growth of population are related to spatial variation in the nature of places.. dapat disimpulkan bahwa variasi dalam sebaran, komposisi, migrasi dan pertumbuhan penduduk dapat dipengaruhi oleh perbedaan tempat yang beranekaragam sifatnya.
Sumber : Bintarto. 1998. Geografi Penduduk dan Demografi. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.
3. Tujuan a. Mengetahui persepsi penduduk terhadap bahaya Gunung Merapi dan lingkungan permukimannya. b. Mengetahui aspiraso penduduk daerah Lereng Gunung Merapi dan bantaran sungai terhadap kebijaksanaan program transmigrasi. c. Mengetahui keadaan sosial ekonomi transmigran asal daerah merapi yang kini bermukim di daerah permukiman transmigrasi Sei Lilin Sumatera Selatan d. Meneliti hubungan transmigran dengan penduduk daerah asal. 4. Daerah a. Dusun Tungglarum, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, DIY b. Dusun Turgo dan Dusun Kaliurang, Kecamatan Pakem, DIY c. Dusun Kinahrejo dan Dusun Kaliadem, Kecamatan Cangkringan, DIY d. Dusun Kentingan dan Tambakan, Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak e. Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik f. Dusun Jlopo, Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempel 5. Metode a. Wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan. b. Depth interview dan Focus Group Discussion (FGD) untuk menambah informasi kualitatif. c. Data sekunder dari instansi terkait (kondisi daerah lereng merapi dan DAS). d. Analisis data secara deskriptif dan analisis kausalitas dua dan tiga variabel. 6. Kesimpulan Penduduk menyatakan enggan untuk melakukan transmigrasi disebabkan karena ketidaktahuan mereka tentang kondisi faerah tujuan yang akan mereka huni. Menurut pengakuan beberapa responden, pemberian penyuluhan transmigrasi dirasakan kurang intensif, serta materi yang diberikan bersifat umum dan khusus untuk transmigrasi umum. Untuk mengetahui tentang daerah tujuan, maka mereka harus pergi kerumah Bapak Dukuh padahal belum tentu Bapak Dukuh mengetahu banyak tentang daerah tujuan. Beberapa hal yang dianggap transmigrasi itu tidak penting : a. Banyaknya sumber sumber pendapatan yang cukup memadai untuk hidup di hunian mereka. b. Bahaya Gunung Merap dapat terjadi dalam bentuk lain di daerah mana saja. c. Kemantapan dalam bertempat tinggal. d. Tingginya aksesibilitas sosial ekonomi karena sarana prasarana transportasi dan komunikasi yang baik. e. Banyak bermunculan informasi negatif tentang daerah tujuan transmigrasi.