Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Al-Baqilani adalah salah seorang pengikut dan tokoh Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah.
Sebagai murid al-Asy’ari melalui dua muridnya, Ibn Mujahid dan Abu Hasan al-Bahili.
Namun, ia tidak begitu saja menerima ajaran al-Asy’ari. Dalam beberapa hal ia tidak
sepaham dengan gurunya, al-Asy’ari.1 Ini dapat terjadi karena perbedaan waktu dan
tempat masing-masing. Oleh karena itu tidak mengherankan jika ada perbedaan pendapat,
meskipun antara murid dan gurunya. Ini menunjukkan pula bahwa kebenaran yang
dihasilkan oleh pemikiran hanya bersifat relatif dan dapat menerima perubahan.
BIOGRAFI AL-BAQILANI
Nama lengkapnya adalah Muhammad ibn al-Tayyib ibn Muhammad Abu Bakr al-
Baqilani. Wafat tanggal 23 Zul Qa’dah 403 H/ 1013 M di Baghdad.2 Ia pernah menjadi
hakim agung dan menonjol dalam berbagai pertemuan ilmiah, terutama dalam
pembahasan usul fiqh dan ilmu kalam.
Karya tulisnya sebanyak 55 kitab, namun yang dapat dijumpai hanya 6 kitab, yaitu al-
Izaz al-Qur’an; Tamhid; al-Insaf; yang berisi petunjuk singkat pandangan aliran Sunni
dan rincian bahasan tentang al-Qur’an tidak diciptakan, qadr, melihat Tuhan dan syafa’at.
Manaqib, berisi pembelaan Sunni pada kedudukan pemimpin. Intinsar yang membahas
kedudukan lafaz al-Qur’an. Dan al-Bayan yang membahas kenabian.
Dari karya al-Baqilani mendapat gambaran yang jelas tentang perkembangan ilmu kalam
Asy’ariyah, serta pemikiran pendahulunya seperti Ibn Furak, Abu Ishaq al-Isfarani dan
al-Asy’ari sendiri. Kitab al-Luma’ karya al-Asy’ari menjadi jelas setelah disusun ulang
oleh al-Baqilani. Ibn Taimiyyah menyebut al-Baqilani sebagai ahli ilmu kalam
Asy’ariyah yang paling cemerlang, pembuka cakrawala pendahulu dan para
pengikutnya.3
KESIMPULAN
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Meskipun al-Baqilani pengikut dan murid dari al-Asy’ari, tetapi dalam hal tertentu ia
berbeda pendapat dengan gurunya, al-Asy’ari.
Tentang sifat Tuhan yang diakui adanya oleh al-Asy’ari, semula al-Baqilani
menerimanya. Namun, kemudian ia mengembangkannya dengan menyebutnya hal seperti
pandangan Abu Hasyim dari Mu’tazilah.
Tentang perbuatan manusia juga berbeda pendapat dengan al-Asy’ari yang menyatakan
bahwa perbuatan manusia tidak mempunyai efek, karena diciptakan oleh Tuhan. Tetapi,
al-Baqilani menyatakan perbuatan manusia mempunyai sumbangan yang efektif, dengan
membedakan antara gerak yang diciptakan Tuhan dengan bentuk atau sifat dari gerak
yang diciptakan oleh Manusia.
Demikianlah uraian singkat ini, tak lain semoga ada manfaatnya. Kritik dari para
pembaca diterima dengan senang hati.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asy’ari, Abu Hasan Ali ibn Isma’il, Kitab al-Luma’, Richard J. McCarthy, S.J., ed.,
Beirut: Imprimerie Catholique, 1952.
Al-Badawi, Abd ar-Rahman, Mazahib al-Islamiyyin, I, Beirut: Dar al-Ilm al-Malayyin,
1971.
Al-Syahrastani, Muhammad Abd al-Karim ibn Abi Bakr Ahmad, Al-Milal wa al-Nihal,
Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
Gibb, H.A.R., dan J.H. Kramers, Shorter Encyclopedia of Islam, Leiden : E.J. Brill, 1974.
Nasution, Harun, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta: UI-
Press, 1986, cet. V.
------------------------
1 Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta:
UI-Press, 1986, cet. V, hlm. 71.
2 Ibid.
3 H.A.R. Gibb dan J.H. Kramers, Shorter Encyclopedia of Islam, Leiden : E.J. Brill,
1974, hlm. 958.
4 Abu Hasan Ali ibn Isma’il al-Asy’ari, Kitab al-Luma’, Richard J. McCarthy, S.J., ed.,
Beirut: Imprimerie Catholique, 1952, hlm. 30-31. Muhammad Abd al-Karim ibn Abi
Bakr Ahmad al-Syahrastani, Al-Milal wa al-Nihal, Beirut: Dar al-Fikr, t.th., hlm. 95.
5 Muhammad Abd al-Karim ibn Abi Bakr Ahmad al-Syahrastani, ibid.
6 Abd ar-Rahman al-Badawi, Mazahib al-Islamiyyin, I, Beirut: Dar al-Ilm al-Malayyin,
1971, hlm. 615.
7 Abu Hasan Ali ibn Isma’il al-Asy’ari, op.cit., hlm. 71-72.
8 Muhammad Abd al-Karim ibn Abi Bakr Ahmad al-Syahrastani, op.cit., hlm. 97.
9 Ibid., hlm. 97-98.
10 Abd ar-Rahman al-Badawi, op.cit., hlm. 601.
11 Muhammad Abd al-Karim ibn Abi Bakr Ahmad al-Syahrastani, op.cit., hlm. 97.