Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
- ASPEK EKONOMIS
Merupakan komponen biaya dan tenaga kerja terbesar dalam suatu usaha peternakan (65 70 %)
Pakan Bibit yang baik harus ditunjang dengan pemberian pakan yang baik. Pakan merupakan input utama bagi ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup dan diubah ke dalam bentuk produk ternak (daging, susu, telur, tenaga kerja).
4. Cara meramu bahan pakan untuk menjadi ransum layak secara biologis dan ekonomis
5. Cara pemberiannya pada ternak (jumlah dan cara)
1. Jenis ternak
sapi potong dan status fisiologis
1. Anak sebelum disapih 2. Anak setelah disapih 3. Induk yang akan dikawinkan 4. Ternak dewasa
5. Induk bunting
6. Induk menyusui 7. Penggemukan (fatteing)
1. 2. 3. 4. 5.
BOTN
BOTN
Pakan Basah
BAHAN KERING, Energi (KH & LK) Protein yang terkandung Vitamin di dalamnya : 20 % Mineral
Pakan Kering
Protein
Vitamin Mineral
Bahan Pakan
Air (%) Protein (% BK) Harga pasar Harga Protein (Rp/kg Protein) (Rp/kg)
1. Jerami
25
150
2. Rumput 3. Leguminosa
4. Pollard 5. Bungkil kedele
80 80
10 10
10 20
17 40
200 300
2.000 4.000
1. Memahami dan mempraktekkan tata laksana pemberian pakan yang baik dan benar.
2. Memahami cara meramu bahan pakan agar menjadi pakan yang baik. 3. Menjamin ketersediaan pakan secara kontinyu 4. Kreatif dalam mencari bahan pakan alternatif.
Harus diperhatikan kondisi dan status fisiologis ternaknya Masing-masing status ternak membutuhkan jumlah zat makanan (ransum) yang berbeda Naluri ternak selalu bersaing/berebut pakan
Tempat air minum harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau oleh ternak. Tempat minum harus selalu terisi air yang bersih dan segar.
4. Memahami cara meramu bahan pakan agar menjadi pakan yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Jenis bahan pakan yang ada (ketersediaannya)
2. Harga murah
3. Disukai ternak 4. Dapat dimanfaatkan oleh ternak secara efisien 5. Berdampak baik dan tidak berdampak negatif pada ternak Saat ini telah banyak program komputer untuk menyusun ransum yang baik dan seimbang.
dan/atau
3. Membeli
4. Penyimpanan dan pengawetan bahan pakan (silase dan hay)
JUMLAH PEMBERIAN PAKAN : PEDOMAN : sapi potong setiap hari membutuhkan atau harus makan : MAKANAN KERING paling sedikit 3 % dari bobot badannya sebaiknya sampai 5 %, dengan kandungan protein di dalam makanan tersebut paling sedikit 13 %.
Jadi :
Agar kandungan protein di dalam pakan yang akan dikonsumsi oleh ternak tsb. paling sedikit 13 %, maka Jika pakan yg akan diberikan kandungan proteinnya kurang dari 13 % maka harus dicampur dengan pakan dengan kandungan protein lebih dari 13 % Sebaliknya Jika pakan yg akan diberikan kandungan proteinnya lebih dari 13 % maka harus dicampur dengan pakan dengan kandungan protein lebih dari 13 %.
CARA PEMBERIAN PAKAN : 1. Secara terpisah antara pakan satu dengan yang lain (misalnya hijauan dan konsentrat) 2. Diberikan dicampur jadi satu atau dalam bentuk pakan lengkap/complete feed. Keuntungan cara ke 2, ternak tidak memilihmilih pakan yang dikonsumsi.
ASPEK REPRODUKSI
Seekor ternak harus segera siap dikawinkan dan bunting pertama kali setelah mencapai umur dewasa kelamin dan dewasa tubuh. Selanjutnya sehabis melahirkan, ternak harus sudah birahi atau minta kawin lagi, siap dikawinkan dan bunting lagi paling lambat 60 hari setelah melahirkan. Bagaimana kenyataan di lapang pada umumnya ? Bagaimana pada sapi potong ?
Namun, 1. Bagaimana kondisi ternak setelah melahirkan ?, 2. Proses reproduksi berikutnya setelah melahirkan ?, 3. Kondisi anak yang telah dilahirkan ?. Kita mesti harus juga memperhatikan hal-hal tersebut dalam mengevaluasinya.
Para pakar berpendapat bahwa: pasokan nutrisi sangat penting untuk penampilan reproduksi ternak
Body Condition Score (BCS) pada sapi potong 1 (sangat kurus) sampai 5 (sangat gemuk) BCS = 1
Body Condition Score (BCS) pada sapi potong 1 (sangat kurus) sampai 5 (sangat gemuk) BCS = 2
Body Condition Score (BCS) pada sapi potong 1 (sangat kurus) sampai 5 (sangat gemuk)
BCS = 3
Body Condition Score (BCS) pada sapi potong 1 (sangat kurus) sampai 5 (sangat gemuk) BCS = 4
Body Condition Score (BCS) pada sapi potong 1 (sangat kurus) sampai 5 (sangat gemuk) BCS = 5
Pasokan zat-zat makanan sangat penting untuk menunjang proses reproduksi, yaitu :
1. Untuk perkembangan folikel atau sel telur pada induk betina atau sperma pada induk jantan, 2. Sistim hormonal tubuh yang berperan sangat penting dalam mengatur siklus reproduksi, 3. Perkembangan embrio, 4. Sistim hormonal untuk mempertahankan kebuntingan, proses melahirkan dan produksi susu.
Perbaikan pakan atau suplementasi zat makanan tertentu dapat meningkatkan penampilan tingkah laku seksual dan penampilan reproduksi ternak jantan maupun betina.
Sumber protein yang baik : 1. Leguminosa/rambanan terutama daun lamtoro dan daun kaliandra 2. Protein hewani terutama: Tepung ikan, tepung kerang dan binatang laut yang lain, Meat bone meal/MBM, Tepung darah BUKAN UREA
Sumber lemak :
1. Minyak nabati atau beberapa jenis minyak goreng (minyak kelapa, minyak sawit, minyak bunga matahari dan lain-lain) 2. Minyak hewani misalnya minyak ikan atau jenis binatang air atau laut yang lain ataupun lemak sapi,